Tanggap tanaman kedelai terhadap inokulasi Rhizobium daD asam indol asetat (IAA) pada ultisol Darmaga

~.

-

Bul. Agron. (32) (2) 25 - 32 (2004)

';

Tanggap Tanaman Kedelai terhadap Inokulasi Rhizobium

..

:I;

daD Asam Indol Asetat (IAA) pada Ultisol Darmaga

r

The Response of Soybean on Rhizobium Inoculation
and Indole Acetic Acid (1M) on the Darmaga mtisols
-i


-.'

Rina D. Ningsihl* daDIswandi Anas2

.-

Diterima 16 Februari 2004/Disetujui 9 Juli 2004
)~
~J;:

ABSTRACT

;~

~:
~'

;~


Someof rhizobacteria have been known to stimulate the growth of some crops through their fitohormon
(IAA=indoleaceticacid)..Thoserhizobacteria can stimulatethe developmentof epidermiscellsformation at root hair

siteandincreasetheinfectionsitesto increasethenodulationandN.?fzxation.
Theaimsof thisstudywereto studythe

'

~!i
:!h
;:~t;,
'~~;c
~'!:
l,':fi~
..,.,~~"
~%;.

f

:iiJ~


effectof Rhizobiumstrains inoculation and indole acetic acid (IAA) application on crop growth, root nodulation.and
N, P uptakeof soybeanon the Ultisols. Thegreenhouseexperimentused CompletelyRandomizeDesign (CRD) with
four replications. The treatmentswere: I) Without inoculation (blank), 2) 100 ppm N application, 3) 0.4 ppm IAA
application, 4) Inoculation of Rhizobium1004 (106),5) Inoculation of Rhizobium1004 (I if) +IAA, 6) Inoculation of
RhizobiumRD-20 (104), 7) Inoculation of Rhizobium RD-20 (106), 8) Inoculation of Rhizobium SNI-2 (106). 9)
Inoculation of RhizobiumSNI-2 106+IAA.Result of the experimentindicated that inoculation of Rhizobiumand IAA
application increasedcrop growth, nodulation, and nutrient uptakeof soybean. Inoculation of RhizobiumI 004(106).
RD-20(104),RD-20(I06),SNI-2(I06), andIAA 0.4ppm increaseddry weightof crop by 33.5%,37.8,17.3%,35.1%,and
3.8% respectivelycompared to blank. Application ofIAA at Rhizobium inoculation treatment ofSNI-2(106) and
1004(106)increaseddry noduleweight on soybean40.9%a,nd55.7%respel!tivelycomparedto without IAA application.

!t:;;;,
,~\

Key words:

~l;

:~?f


Rhizobium, IAA, Soybean, Ultisols

PENDAHULUAN

1997), yang mempengaruhipertumbuhantanaman

Simbiosis tanaman kacang-kacangan dengan
RhizobiummerupakansuatusistempenambatN2 secara
biologis melalui pembentukan bintil akar dalam

melalui perbaikan serapan hara (Noel et al., 1996;
Yanni et al., 1997; Biswas et al., 2000). Rhizobiayang
dapat ataupuntidak membentukbintil akar mempunyai
potensimenghasilkanIAA (Noel et al., 1996;Antoun et

:~,,~,;

perakaran kacang-kacangan.


al., 1998).

~1:'

berperanpentingdalamsistempertaniankarenadapat

Hasil-hasil penelitian menunjukkaninokulasi

:,'

memperbaiki daD menggantikansebagian dari penggunaanpupuk N, sehingga dapat menurunkanpenggunaanpupuk buatan. PenambatanN2 dari atmosfer
secarabiologis oleh bermacamjenis tanamankacangkacanganberkisar antara 200-300 kg N/ha per tahun
(PeoplesdaD Craswell, 1992; Peoples et al., 1995).
Kemampuanbakteri bintil akar menambatN2 dalam
simbiosis dengantanarnaninang menentukanbanyaknya N yang disumbangkanterhadaptanarnaninangnya.
JumlahgasN2yang ditambatsecarabiologis sekitar2575%dari kebutuha~ke?elai.(Keyse: daDLi, 1992).
Beberapa rhizobia diketahul bermanfaat secara
langsungdalam mendorongpertumbuhandaDperkembangan tanaman dengan menghasilkan fitohormon
(Hoflich et al., 1995; Noel et al., 1996; Yanni et al.,


mikroba yang menghasilkan zat pengatur tumbuh
seperti auksin atau IAA berpengaruhpositif terhadap
pertumbuhandaDperkembangantanaman.Zat pengatur
tumbuh yang dihasilkan oleh rhizobia dapat
mempengaruhi pertumbuhan daD perkembangan
tanamandenganmerubah status secarafisiologis, daD
morfologisdari akar yang diinokulasi (Noel et al., 1996;
Yanni et al., 1997;Biswas, 2000), sepertipernanjangan
akar (Arshad daD Frankenberger,1993; Kumar dan
Narula, 1999) daDperkembanganakar lateral, sehingga
?ermanfaatdalammemperbaikiserapanhara. Selainitu
Juga dapat mempengaruhiperkecambahanbiji (Kumar
daD Narula, 1999), perkembangandiameter batang
(ArshaddaDFrankenberger,1993),pernanjangan
batang
danpembentukanbintilakar (SubbaRao, 1994),

:~;

;;l\~'

;~'~
,Z'~""

:~t

~

i
-

-t

.
..

Penambatan tersebut

'

I Star Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan

JI. P. Batur Barat no.4 Banjarbaru Kalimantan Se1atan70711 Telp. 0511-772346 Fax 0511-781810 (* Penulis untuk korespondensi)
2 Departemen I1mu Tanah Fakultas Pertanian, IPB Bogor
JI Meranti Kampus IPB Darmaga

TanggapTanamanKedelaiterhadap...

25

..

-

;;,~,~~~~~~~

Bu..

Agron.

(32) (2) 25


-

Hasil

penelitian

Chebotar

menunjukkan
dengan

32 (2004)

inokulasi
Pseudomonas

menghasilkan
Asetat)

IAA


lebih

ai,

Acetic

dapat

tinggi

sendiri.

Dashty ' ,et ai,

.
ij,

Azosplrz/lum


"

pula

yang
'

sebagai
diinkubasi

kolonisasi
bintil
2,1

3.7
kali

an pertum
P 1
"

Rh

J
! .1
'ij ~
:\ 1
I:!
' "
Ii
1~

b

'

an tanaman
e e aI,k
b
'

memng-

h

"

ene luan
d

1m

ertujuan
untu
d 1

'

mengeta
t t (IAA)

'

'

UI peranan
t h d

IZO lum an asam ill 0 ease a
er a ap
'
.
pertumbuhan, pembentukan
billu1
akar
clan
serapan
hara
d t ahUlt ' 1
tanaman k ed e1al pa a an
ISO,
,

Iii
1
':i

BAHAN

DAN

METODA

1

biosintesis

diukur

bakteri

sarna

lAA.

Kemudian

pada suhu 30°C,

dengan

menggunakan

HPLC

Hemacytometer,

~

se 1ama 30 mem. ' t
d' tu h '

S

"
upema t an d Iplsa

hk an k emu d Ian
'

P

'"

gugus

karboksIl.

'

."

Larutan

kemudlan

dlekstraksl

,

eter

pekat
d ' . d hk

kembali

dengan

etanol

d .

65%,

Sebelum

dlilljekslkan

ke HPLC,

seuap

l t
'

d l k

'

k

'

ene I Ian

d

I a sana an

Laboratorium

Departemen

I

t

B

'

a ora anum
Tanah

1

'

10 ogl

Pertanian,

Kromatogram

'

Rumah

yang
sampel

Genetik Pertanian (BALITBIOGEN).

HPLC

LIquId

yang,

,

dlsanng

Vji kemampuan

Rhizobium

menghasilkan

IAA

ukuran

dlgunakan

Chromatograph

Absorbance

'1

(5~18-AR;

melalui
'

telah

~)'.

Daya

,colo~mn

dihasilkan

yang

Tanah

clan Sumber

phase

HPLC

10 f.ll ekstrak

j

Bioteknologi

Kampus

,,'.

lDjekslan

,I

Penelitian

Fakultas

clan

type air, dIlengkapl d~ngan prekolom ~an

Balai

Tanah

L b

'

Kesuburan

IPB Darrnaga Bogor clan Laboratorium Mikrobiologi

j

terbentuk

Ipill a an e ge as pia a an I enng n I ruang
'
asam. Setelah eter terevaporasl sempuma, ekstrak

Kaca

t!

dengan

,

sebanyak
3 ka11. Fraksl eter yang
k
1
. 1 d
d 'k
'
ka

i

i

-

pH

nya la r illgga. 2 8 dengan menggunakan HCl 10
' N
tuk
'
d
'
k k
I ' fi1 "
un
memprotonasl
an memng at an IpO I Isltas

i

j

IAA

clan pengukuran

i
J

kadar

dis\iring dengan filter membran berukuran 0,45 f.lm,
Tanah,

.II

yaitu

triptopan

Pengukuran
IAA dengan HPLC
S b
k 20 ml b ' k
1 h b
72
e anya
la an yang te a
erumur
jam
d.
.fugas I' dengan kecepa tan 7 700 g, suhu 5°C

HPLC.

::'c

:

bagi

dihasilkan

bakteri
perlakuan

selanjutnyadigun~~n ~ntuk analisis IA.A dengan

',;;J;

l

setiap
diberi

se1ama 3x24 jam

dilarutkan

I) '
f:\:) ~~:--

ij
Ii;

awal

media

'

,Isentn
dengan

dapat

populasi
dalam

prekursor

populasi

oleh

B, japomcum
lAA

yang

secara

,

menghasIlkan
"
,

B,

di1aporkan

"

'
illokulasl

(1998),

yang

jumlah
Assay)

yang

Ke

Indol

B japonicum

seperti

'

dengan

1xl03,

2137

meningkatkan

inokulasi

agar)

= Asam

katkan
nodu1asl,
serapantotal N,
d
boo akuvltaskmtrogenase,
d 1.

j
J'

.:

Demikian

.
I

.;

dibandingkan

juga

japonicum

Acid

japonicum
di perakaran
kedelai dengan
kali clan ARA
(Acetylene
Reduction
lebih

(2001)

fluorescens

(Indole

banyak

et

Bradyrhizobium

adalah

LC-3A

Spectrophotometric

bang 220 nm (Lebuhn

4.6

I,D

x 250 mm,

4.~ x 10

jems

Sh,madzu

dengan

pada

clan Hartman,

peng-

ke re.s'erve

Detector

panjang

gelom-

1993).

, ~
Untuk

!

1

11

.1

!(

"

"

RD

11;:

ekstrak

ii

20

d

"

ragi,

1.
2.

.J

J

II ..1

:

:i

j

" '

1\

:

:\!

:

100

f.lg

"

1-1 )

"

"

SNI-2

Perlakuan

;

an

"

an

J

i:
:,

yang

dilakukan

b'
rta d 1
3 k I Rh ' b
IZO lum se
lU ang
a 1.
IZO lum
1004
d tumb hk
d
d'
tr t

"

-

j' -

I

50 d

,

Rh

dan 3 jems

1:::

::

Rhizobium

tn pt opan 3 1eve.1 (0
"
ad a1ah pemb enan

.1
'1:;:;1

:,1

kemampuan

Percobaan

u

an

pada

YEMA

adalah

me

la

peranan

RhIzobIum

(vanetas

WIllIs).

""'

Lengkap

'

clan lAA
Perlakuan

terhadap
"

dlsusun

"'
clan dlulang

(RAL)

tanaman
dalam

kedelal

Rancangan

4 kalI,

IP on

ekstract

manitol

sebagai

berikut

:

=

Penambahan

3. IAA

=

Penambahan lAA 0,4 ppm

4.
5.

1004 (106)
1004 (106)+IAA

=
=

Inoku1asi
Inokulasi

Rhizobium
Rhizobium

1004 sebanyak
1004 sebanyak

6.

RD-20

=

Inoku1asi

Rhizobium

RD-20

(104)

h '

mengeta u~

tanpa inokulasi

z

Nitrogen

a

(yeast

yang dite1iti

Blanko

pa

Kaca

Ada 9" pe~lakuan yang dlujl un

Acak

"

I

Rumah

. , 'tuk

pengujian di laboratorium. Perlakuan yang diberikan

~!
,;1

I

mengetahui

digunakan dalam menghasilkan lAA

100 ppm N

;i
106
106 dengan

sebanyak

r~
IAA

.:

104

= InokulasiRhizobium
RD-20sebanyak
106

7. RD-20(106)
8.

SNI-2

(106)

=

Inokulasi

Rhizobium

SNI sebanyak

106

9.

SNl-2

(106)+1AA

=

Inokulasi

Rhizobium

SNI sebanyak

106 dengan

lAA

,;"
Rhizobium
adalah

leguminosarum
beriklim

yang

digunakan

: 1) Rhizobium
biovar

sedang

rekayasa
menghasilkan

induk
viciae)

dengan

genetika
IAA

galur
yang

pH

sebagai

galur
yang
4.1,

RD-20,
lebih

1004
diiso1asi
2)

inokulan
(Rhizobium
daTi tanah

Rhizobium
direkayasa

banyak,

basil
untuk

and

dilakukan

Biophysics

(CNR),

Naples,

SNl-2,
Kalimantan

diisolasi
Barat

di International
(11GB),
ltalia,

National
3)

daTi

of Genetics

Research

Bradyrhizobium
tanah

(Sagiman,

Institute

gambut

Council
lokal

pH

galur
3"5

di

2001).

Rekayasa

26

Rina D, Ningsih

1
'1

genetika

.

clan Iswandi Anas

f

r---

~

J

Bul. Agron. (32) (2) 25 - 32 (2004)

i
","

,~~
~

j

~{;

1

i
I

~
,.

Perlakuanpenambaha~100 ppm N sarnadengan
kebutuhantanarnankedelal 200 kg N/ha. Perlakuan

yang d!inginkan yaitu ~?4daD 106sel rnl-l, suspensiini
yangdlgunakansebagalmokulan.

pemberianlAA menggunakanlAA murni dengan
konsentr~sisebesar_~ang,dihasilkan _oleh RD-~O

Tanah yang digunakansebagaimedia tanam
ada!ahjenis Ultisol daTiDesaH~urbentes,
Kec.amata~

(populasl 106 sel rnl ) yaltu 0.4 x 106 ppm sell.

Jasmga,KabupatenBogor yang tldak pemah dltanaffiJ

Rhizobiumyang akan digunakansebagaiperlakuan

kacang-kacangan.
Tanah.yang digunakan.terg~long

ditumbuhkanpada media, dipanen pada rase stationer
dengancara disentrifugasipada 10.000 rpm, suhu 4°C
selama 10 menit, dicuci 2x dengan aquades steril.
Kultur kemudiandiencerkanhingga diperoleh populasi

sangat rnasam dengan kejenuhan Al yang tmggl dart
kandunganhara yang tergolong sangatrendah sarnpal
sedang(Tabel 1).

Tabel I. KarakteristiktanahUltisol yang digunakandalampenelitian
Jenisanalisis
pH (H2O)
C Organik(%)
N total
C/N
P Bray I (mg kr-1 P2Os)
P total (mg kg- P2Os)
K total (mg kg-I K2O)
Fe total (ppm)
Susunankation
Ca (cmol kg-I)
Mg (cmol kg-I)
K (cmol kg-I)
Na (cmol kg-I)
KTK (cmol kg-I)
Kejenuhanbasa (%)
Al-dd (cmol kg-I)
Kej. Al (%)
Tekstur:
Pasir(%)
Debu(%)
Liat (%)
PopulasiRhizobium(CFUrnl-l)
PopulasiTotal Mikroba (CFUrnl-l)

!

-1

.,.

Kriteria
Sangatrnasam
Rendah
Rendah
Rendah
Sangatrendah
Rendah
Sangatrendah

1.61
0.75
0.25
0.2
1$.96
17.61
3.43
54.96

Sangatrendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sangatrendah

7.82
43.12
49.06
5.98x 104
1.69x 107,

Bahantanahdenganukuran 2 mm, ditimbang4 kg
por I berdasarkanberat kering mutlak, dicarnpurdengan

t

Kadar
4.2
1.4
0.18
7.78
1.1
136.87
0.5
16.44

Tinggi
Liat berdebu
,

kering akar, jurnlah clan bobot kering bintil akar,
serapanharaN, P clanK tanarnan.

kapuT(1 x AI-dd):2 tl1ktggusebelumtanam.Kadar air
tana? dipe~ha~1
~kitar 80% kapasit~s.~apang.
Bemhkedelalde~daya
kecambah95% dlplllh yang
ukuranclanbentuknyaseragam,disterilisasi permukaan
den~analko~ol 70%,. H2O2 5% d~n dibilas aq~des
stenl 5x. SetJap.~ot dlta~am ~ be~lh, sebelumdltutu~
dengantanah, dlmokulasl l!~:zoblum ~an lAA ses~al
p~:lakuanseban~ak.1 rnl bljl . Sa~ mmggu kemudlan
dlJarangkan
m~nJadl2 tanarnanpot. Pupuk Urea (100
ppm N) sesualperlakuanclanpupuk ~asa~SP-36 (10~
ppm P2Os)clanKCI (100 p.pmK2O) dlbenkan satu ban
sebelum tanam, pupuk ?lcarnpur rata den~an tanah
d~lam pot. Tanarnan dltum?uhkan ~arnpal umur 6
Inlngguuntukpeng~rnatan
akhlr v~getat1f..

KemampuanRhizobiumMenghasilkanIAA
Pemberian tryptopan meningkatkan kernampuan
Rhizobiumyang direkayasa(RD-20), Rhizobiuminduk
(1004) clan Bradyrhizobium loka1 (SNl-2) menghasilkan IAA. Pada pemberiantriptopan hingga 100 ~g rl,
galur RD-20 menghasilkanlAA lebih banyakdaTipada
1004 clan SNl-2 dibandingkan tanpa pemberian
triptopan, peningkatantersebut masing-masing76.64%,
70.78% clan 75.27% (Tabel 2). Hal tersebut
menunjukkanbahwa hila di dalam tanah ada triptopan
baik yang dihasilkan oleh rnikroba lain ataupunyang

Beberapa vana?le yan~ dlarnatJ adalah: tJnggl
tanaman, bobot kermg baglan atas tanarnan, bobot

berasal daTi eksudat akar, rnaka galur RD-20 punya
kernampuan menghasilkan lAA lebih banyak daTi pada

HASIL DAN PEMBAHASAN

galur 1004clanSNl-2.
Tanggap
Tanaman
Kedelaiterhadap
'"

27

;

.

Bul. Agron. (32) (2) 25 - 32 (2004)

Tabel2. Rata-rataIAA yangdihasilkanRhizobiumakibatpemberiantriptopan
h . b.
.
R IZOlum Sram

Pemberiantriptopan(1.1
g rl)

RD-20

.

0
20.508

50
54.882
ppm

100
87.785

8.353
1.232

20.323
2.510

28.592
4.982

1004
SNl-2

Lintasan biosintesis IAA selain melalui senyawa
prekursor triptopan dapat juga me1alui prekursor
indo/eacetamide.Bradyrhizobiumdan Rhizobiumfredii
mensintesisIAA melalui jalan indo/eacetamide.Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Prinsen et a/. (1993)
menunjukkanpenambahanindo/acetamideberlabel dan
triptopan berlabel pada media tumbuh Azospirillum,
temyata sekitar 90% IAA yang dihasilkan berasaldari
triptopan.Begitujuga penelitianSrinivasanet a/. (1996)
menunjukkan pemberian triptopan 100 I.1g r' pada

bakteri Bacillus spp dan Rhizobium et/i (TAL 182)
meningkatkanpembentukanIAA oleh bakteri.
Pada awal rase stasioner bakteri dipanen untuk
digunakan sebagai inokulan daD pada rase ini pula
pengukuranIAA dilakukan. Galur RD-20 menghasilkan
IAA tertinggi diikuti 1004 daD SNl-2 yang rnasingrnasingsebesar3.91 x 10-7ppm serl, 5.84 x 10-9ppm
set-I, 3.37 x 10-10
ppm serlo Galur RD-20 lebih sedikit
populasinya tapi lebih banyak menghasilkan IAA
(TabeI3).

Tabel3. KernampuanRhizobiummenghasilkanIAA
Galur

ProduksiIAA (ppm)

Populasi (sel mI-l)

ProduksiIAA (ppm set-I)

20.508
8.353
1.232

5.25 x 107
1.43x 109
3.65 x 109

3.91 X 10-7
5.84 X 10-9
3.37 X 10-10

RD-20
1004
SNl-2

Pertumbuhan
Tanaman
.
tmggl,

.

.

yangk dlbenkan
berpengaruh
terhadap
.Perlakuan
b
b
k
.
k
.
b b k .
0 . ot

umur

6 mInggu

pada

perlakuan

enng

a

setelah

ar,

tanam
.

pembenan

0

ot

enng

(TabeI4).
N,

tanarnan
.
Tmggl

IAA

daD

edelal

.

..tanarnan
mokulasl

69.9 Cm, lebih tinggi dibandingkantanpa diberi
perlakuan
(Blanko)yaitu53.98cm.
Per Ia kuan SNI- 2(106) + IAA meng haSl .lkan b0 bot
..
a kar
tertmggl
(1 . 13
g pot -I ) d an
b er b e d a nyata

kermg.
d engan

RhIZO
' b.
.
lum pada tanarnank edeIal. berk tsar
antara 62.40-

,

bl a nk 0
.

(0 . 69
.

g

pot

-I )

se d ang

k an

semua

.'

perlakuanlam tldak menunJukkan
perbedaan.

Tabel4. Pengaruhperlakuanterhadaptinggi, bobot kering akar,danbobot kering tanarnankedelai
Perlakuan

Blanko
Nitrogen
IAA
1004(106)
1004(106)+IAA

RD-20(104)
RD-20 (106)
SNl-2 (106)
SNl-2 (106)+IAA
KK (%)

Tinggi tanarnan(cm)

Bobot kering akar(g pori)

Bobot kering tanarnan(g pori)

53.98b

0.69 bc

69.90 a
64.98 a
66.83 a
63.80 a
68.20 a
67.33 a
66.23 a
62.40 ab

0.83bc

1.85b
2.51a

0.83 bc
0.73 bc
0.90 b

2.42 a
2.47 a
2.51 a

9.19

0.63c

2.55a

0.88 b
0.87 b
1.13 a

2.17 ab
2.50 a
2.53 a

17.4

14.9

Keterangan: Angka dalamkolom yang sarnayang diikuti denganhuruf yang sarnatidak berbedanyatapadataraf 5%
berdasarkanuji DMRT

r

,

j
!

28

Rina D. Ningsih clanIswandiAnas

-

7-

"f

Bul. Agron. (32) (2) 25 - 32 (2004)

Bobot kering tanarnanyang disebabkanpemberian
N, lAA claninokulasi Rhizobiumberkisar antara2.17 2.53 g porI, lebih berat dibandingkan tanarnantanpa
diinokulasi (Blanko) yaitu 1.85 g pot-I. Inokulasi
Rhizobium 1004, RD-20, clan Bradyrhizobium SNI-2
.

.

.

.

tidak menunjukkan
perbedaan. Inokulasl
Rhizobium
1004 (106) RD-20 (104) RD-20 (106) SNI-2 (106), clan
,
IAA

0.4
'

.'

ppm

'

.

bobot

berturut-turut

30 8%

33.5

.

Yo,

37.8,

17.3

tanarnan
0

Yo,

mokulasl

35.1

Yo,

clan

tanaman.
leblh

pada

perlakuan
.

rendah

clan

tanpa
pada

.dlpe~gaz:uhl
Rhizobium

k

,

.

100

ppm

N,

hal

Inl

,.

menunjukkan

se

ang

b

lum,
'

'.

'.
dalam menyerap hara sehmgga memngkatkanbobot

clan

an

perlakuan

IAA

-I

(10.75 porI),
. 25

a

po.

an

tanarnan

-

t )
(8

per

d'b 'k
1 en. an.

yang

rnampu

membentuk

t -I

pup

bmtlI

an

yang

SNI 2 (106
I b .h b
)

meng

dlmokulasl

ha

Sl ' \k

P

enam

b

k d ' b d.
b

a h

an

lAA

0

dak

Bradyrhlzo-

an

m
'

t I' l

a k

k

RD-20 (104) (3.50 pori)

)

a

ar

1004

(20

. 75

(10

6

clan RD-20 (106)
). po

pa

d

a

k

e d

ua

jems
"

mokulan tIdak berpengaru
h secara nyata terhadap
,
jUrnlah bIntII akar yang terbentuk.
'

pembenan
IAA dapatmemngkatkan
kernarnpuan
akar

oleh

d k
1 ku
uk N d bl nk tl.
ha .\k b . t '
meng .Sl an m Il ak ar (T abeI 5)
,..
.
.
aT,

yang

mendapat,pupuk 100 ppm N. Bob,ot kenng .tanarnan clan
bobot kenng akar karena pembenan IAA tldak berbeda
pembenan

."

Dlantara

kenng
(Blanko)

dengan

kedelal
a

.

Bobot

PembentukanBintil Akar
Jurnlah bIntI
. .1 k
.
bm
. t I' l ak ar
a ar d an b 0b0t k enng
Inokulasl

kenng
0

0

kedelal

..

.

memngkatkan

tanarnanyangtidak berbedadenganpemberian100ppm
N.

'

'

'

Tabel5. Pengaruhperlakuanterhadapjurnlah bintil akarclanbobot kering bintil tanarnankedelai
Jurnlahbintil akar
-I
(pot)
!
0,00 e
0.00 e
8.00 c
10.75c

i

1004(106)+IAA

12.50bc

..

RD-20(104)
RD-20(106)
SNI-2 (106)
SNI-2 (106)+IAA

3.50 d
8.25 c
20.75 a
18.25 ab

Perlakuan
Blanko
Nitrogen
IAA
1004(106)

KK (%)

22.4

,

.

Bobot bmtll akar(mgipot)
0.00 f
0.00 f
2.05 de
3.23 cdc

5.03c
2.00 e
3.93 cd
8.98 b
12.65 a
15.6

Keterangan: Angka dalamkolom yang sarnayang diikuti denganhuruf yang sarnatidak berbedanyatapadataraf 5%
berdasarkanuji DMRT

.
!

I

.

Inokulasi SNI-2 (106) menghasilkanjurnlah dan
bobot biintil akar yang lebih tinggi dibandingkan
Rhizobiumlainnya. Inokulasi SNI-2 (106) (8.98 mg
pori) menghasilkanbobot bintil akar yang lebih tinggi
dibandingkan1004 (106) (3.23 mg pot-I), RD-20 (104)
(2.00mg pot-I) clanRD-20 (106)(3.93 mg porI).
PemberianlAA menghasilkanbobot kering bintil
akar yang tidak berbeda dengan inokulasi Rhizobium
1004 dan RD-20, namun penambahan lAA pada
inokulasiRhizobium1004clanSNI-2 berpengaruhnyata
terhadapjurnlah bobot kering bintil akar pada tanarnan
kedelai. PemberianIAA pada tanah yang diinokulasi
SN1-2 (106)clan 1004 (lOb) meningkatkanbobot bintil
akarkedelaiberturut-turut40.9% daD55.7% dibandingkantanpadiberi IAA.
Hasil penelitian Yahalom et al. (1990) juga

diinfeksi oleh Rhizobium, sehingga meningkatkan
kernarnpuanclan keefektifan Rhizobium membentuk
bintil akar, menambatN2 clan mernperbaiki pertumbuhan tanarnan kacang-kacangan,seperti yang telah
dilaporkan oleh Chebotar et al. (2001) yang menginokulasi B. japonicum dengan P. fluores'cens'2137,
clanDashty et al. (1998) clanMolla et al. (2001) yang
menginokulasiB.japonicum clanAzospirillum.
PemberianIAA dapat meningkatkanpertumbuhan
tanarnanterutarnaperakarantanarnanclanpembentukan
bintil akar sehinggabobot kering tanarnanjuga meningkat. Hasil ini sejalandenganpenelitianHutabarat(1997)
yang juga menunjukkan peningkatan jurnlah clan
panjang akar sernakin meningkat seiring dengan
peningkatankonsentrasiIAA sampai4.5 ppm pada 4
jenis kultivar pisang. Hasil-hasil penelitian lain

menunjukkan inokulasi Rhizobium bersarna dengan
rhizobialain yang menghasilkanlAA dapatmendorong

menunjukkanzat pengatur tumbuh seperti IAA yang
dihasilkan oleh rhizobia dapat mempengaruhi

pembentukansel epidermis dalam rambut akar clan
meningkatkanjurnlah lokasi yang potensial untuk

pertumbuhan clan perkembangan tanarnan seperti
pernanjanganakar (Arshad clan Frankenberger,1993;

Tanggap Tanaman Kedelai terhadap '"

29

~;-

yang

--

~

--

...'

Bul. Agron. (32) (2) 25 - 32 (2004)

,
~

I

;
j.
i
I

Kurnar daD Narula, 1999) clan perkembanganakar
lateral, sehingga bermanfaat dalam mernperbaiki
serapanhara. Selain itu juga dapat mempengaruhi
pembentukan
bintil akar(SubbaRao, 1994).
lnokulasi Rhizobium SNI-2 atau 1004 menghasilkan jumlah clan bobot bintil akar yang lebih tinggi
dibandingkan RD-20.
Hal ini diperkirakan berhubungan dengan kernarnpuan suatu bakteri untuk
beradaptasi dengan faktor lingkungannya. Faktor
lingkungan sangat berpengaruh terhadap berkembangnyabakteri yang diinokulasikansertapertumbuhan
tanaman(Keyserdan Li, 1992).
lnokulasi Rhizobium ke dalam tanah akan dapat
membentukbintil akar hila Rhizobiumtersebutrnampu
bersaing den~an.R~izobium indigenous ta.nah clan
rnampu bersltnblosls dengan tanarnan mangnya.
Rhizobium rekayasa genetika diduga kalah bersaing
dengan Rhizobium indigenous pada tanah percobaan
yang mengandungRhizobium5.8x104CFU rnl-1(Tabel
1). Selain itu galur 1004 yang merupakaninduk daTi

Mn2+daDH+, sarnasepertijuga denganrendahnyakadar
Ca++dan H2PO4- tersedia (Havlin et al., 1999).
Kernasarnanyang tinggi merupakan faktor pembatas
bagi pertumbuhan,kolonisasi clan daya hidup bakteri
bintil akar pada kondisi tanpa ataupundengantanarnan
inang. PenelitianCiptadi (1992) juga menunjukkanpH
yangrendahmenekankerapatanpopulasiRhizobium. .
Dari basil penelitian terlihat pemberianlAA saja
tanpa inoku1anrnarnpu membentuk bintil akar pada
tanarnankedelai, diduga bintil akar tersebutdibentuk
oleh Rhizobium indigenous yang rnampubersimbiosis
dengantanarnaninangkarenaadanyaIAA. Zat pengatur
tumbuh yang dihasilkan oleh rhizobia dapat mempengaruhi pertumbuhan clan perkembangantanarnan
den.ganmerubah~~tus sec~rafisiologis, clanmorfologi.s
dari akar yang dlffiokulasl (Noel et al., 1996; Yanni,
1997; Biswas, 2000). Walaupun pemberianlAA pada
galur 1004clanSNl-2 tidak berpengaruhnyataterhadap
peningkatan jumlah bintil tapi pemberian IAA
cenderungmeningkatkanbobot kering bintil akar.

galur RD-20 diisolasi daTi., tanah
subtropika,
. rnasam
.
.
. . SNl-2 dnsolasl
.
sedangkan
galur
clan tanah
rnasam

SerapanHara T1 anaman
I nokulasl. Rh.IZOblum
.
dan pembenan
.
IAA
rnampu memn
gk
a
tk
an
b
0
b
ot
k
enng
.
t
anarnan
k
e
d
e1al.
.
an
I
er
e
a
engan
pem
enan
ppm,
a
ml
. .
dakb
b
d
d
b
.
100
N
h
1
d t.
menunJ
ukk
an
pem
b
enan
.
Rh
IZO
'
b
lum
.
rnaupun
IAA
d
apat
.
t.k
.
menggan
I an atau mengurangl
penggunaanpupuk N
d
b tuk
b. .
engan cara pem en an mn1 akar yang dapat
mengl.kat N dan. Ud ara maupun k arena perbal.kan

. Nunung.' (1986) clan..Saglrnan (2001)
troplka.. Penellnan
..
menunJukkan Isolat Rhizobium ash leblh mudah
.
beradaptasl dengan lmgkungan . setempat
yang

I,
I

berpengaruh
dalam pembentukanbmnl akar
.
. tanarnan
kedelal. Tanah yang sangatrnasamsepertl pada
.. tanah
. , dapat
,
..
percobaan
menyebabkanrendahnya mfeknfitas
bakten bmnl akar serta menekan pembentukan bmnl.
padatanarnan.Kernasarnantanahsangatmempengaruhl
..
..
.
. .'
mfeknfitas clan efektlfitas Rhizobium, pengaruhnya
nyata pada .pembmnlan
clan ftksasl N2 udara. Facia tanah
. clan akar
rnasam rhizobia
tanarnan kacang-kacangan

pertumhuhan akar tanarnan (T abeI 4) yang dapat
. k tk
h
1.
.
menmg a an serapan ara alnnya sepertl N dan P
(Tabe16). Pengaruh per1akuan yang dI.ben.k an terhadap
..
serapanN ' P tanarnankede1al. d.IsaJI
k an pada T abe16.

dapat dirugikan oleh unsur-unsurberacun seperti AP+,

-

Tabel6. Pengaruhperlakuanterhadapserapanhara tanarnanumur 6 MST

-

";

-

Perlakuan

if

.

i'
.,::

"I

Blanko
Nitrogen
lAA
1004(106)
1004(106)+1AA
RD-20 (104)
RD-20 (106)
SNl-2 (106)
SNl-2 (106)+IAA
KK (%)

yy

"~

~L-I'

Serapan
Hara (mg'porl)
- ~-.
' -..

~

-- e
68.3
95.0 a
88.0 b
78.9 d
79.4 cd
77.0 d
85.3 bc
95.0 a
8~.~ bc
3.7

A ,.,PA4.2
d
7.3 a
5.2 cd
5.6 bcd
7.0 ab
5.7 abcd
6.0 abc
5.9 abc
t ~.~ cd

13.3-

Keterangan: Angka dalamkolom yang sarnayang diikuti denganhuruf yang sarnatidak berbedanyatapadataraf 5%
berdasarkanuji DMRT

!..

I
,

,;

#
'"

l

~f
1

I

.,

!:

'!

,j;
1,
"if.'
"
r
1

'1

,

30

Rina D. Ningsih dan Iswandi Anas

.

I

r---

~
Bul. Agron. (32) (2) 25 - 32 (2004)

f

t
i

I

Pada Tabel 6 menunjukkan serapanN tertinggi
terdapat pada pemberian N clan inokulasi SNl-2,
dibandingkan kontrol terjadi peningkatan 39.09%.
Inokulasi RD-20 meningkatkan serapan N sebesar
12.7%. Pemberian 100 ppm N dan inokulasi 1004
(106)+IAA memberikanserapanhara P tanarnankedelai
yang lebih baik, dibandingkandengan Blanko terjadi
peningkatanserapanP sebesar73.81% clan 66.67%.
Inokulasi RD-20 meningkatkanserapanP pada kedelai
sebesar35.71%.
Dalam penelitian ini serapan N pada perlakuan
pemberian100 ppm N claninokulasi SNl-2 lebih tinggi
dibandingkanperlakuanlainnya. Tingginya serapanN
pada pemberian 100 ppm N disebabkan rendahnya
kandungan N dalam tanah (Tabel 1), sehingga
pemberian N 100 ppm pada tanarnan kedelai
memberikan pertumbuhan yang baik. Penelitian
Sagirnan(2001) menunjukkan tanarnan kedelai yang
diinokulasi SNl-2 pada tanah gambut, serapan N
tanarnanmeningkatdaD efektifitas SNl-2 terlihat pula
pada bobot kering clanproduksi biji yang lebih tinggi
daTipadainokulanlainnya.

3. Pemberian IAA pada tanah yang diinokulasi
RhizobiumSNl-2 (106) clan 1004 (106)meningkatkan bobot bintil akar kedelai berturut-turut40.9%
clan55.7%dibandingkantanpadiberi IAA.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini dibiayai oleh European Union
melalui Proyek Kerjasarna Songlines yang diperoleh
oleh penulis kedua (Dr Iswandi Anas). Kepadapartner
kerjasarna,Dr Roberto Defez daTi 11GB,Naples, Itali
diucapkan terirna kasih atas bantuannya dalam
merekayasaRD-20.
DAFT AR rUST AKA
Antoun, H., C. J. Beauchamp,N. Goussard,R. Chabot,
R. Lalande. 1998. Potential of Rhizobiumand
Bradyrhizobiumspeciesas plant growth promoting
rhizobacteriaon non legumes:Effect on radishes

Perlakuanyang diberikan dapat mempengaruhi '.

serapanP tanarnan,walaupunserapanP pada tanarnan
kedelaipadasemuaperlakuancenderungrnasihrendah.
RendahnyaserapanP disebabkantanah yang rnasam
denganP tersedia tanah yang rendah clan tingginya
kejenuhanAl (54.96%) (Tabel 1), walaupun sudah
diberi tambahanpupuk P sebesar 100 ppm P. Pada
tanah-tanahrnasam,kandunganAl clan Fe yang tinggi
maupunpermukaanmineral yang mempunyai muatan
positif dapat berikatan dengan HzPO4dalam bentuk
ikatan yang stabil, sehinggaP menjadi tidak tersedia
untuktanarnan(Havlin et al., 1999).
Fosfat merupakanunsur yang sangat diperlukan
oleh tanamanterutarnasebagaisumberenergi sel (ATP)
yang diperlukan dalam metabolisme sel seperti
pertumbuhanakar(Havlin et al., 1999). Menurut Subba
Rao (1994), unsur P juga dapat meningkatkanjurnlah
bintil padaperkarantanamansehinggaserapanN pada
tanamanjuga akan meningkat. Nitrogen merupakan
unsuryang penting untuk pertumbuhantanarnanseperti
untuk pembelahanclanpembesaransel (Gardneret al.,
1985).
KESIMPULAN
1

.

I kul . Rh ' b .
. katno asl
IZO lum dan IAA rnampu menIng
k

rtumb
an

r
.,

pe

h
u

t
an

b
anarnan,

pem

tuk
en

.
daDserapanhara tanarnan kedelal.

an

b .
In

t 'l
I

k
a

Arshad, M. W. T. Frankenberger. 1993. Microbial
production of plant growth regulator.In: Metting,
F. B. 1993. Soil Microbial Ecology. Marcel
Dekker~Inc. New York-Basel-Hongkong.p:307347.
Biswas, J. C., J. K. Ladha, F. B. Dazzo. 2000.
Rhizobia inoculation improvesnutrient uptakeand
growth of lowland rice. Soil Sci. Soc. Am. J.
64:1644-1650.
Chebotar, V. K., A. A. Constancio,S. Akao. 2001.
Production of growth-promoting substanceand
high colonization ability of rhizobacteriaenhance
the nitrogenfixation of soybeanwhencoinoculated
with Bradyrhizobium japonicum. BioI. Fertil.
Soils. 34:427-432.
Ciptadi, G. 1992. Infektifitas clan efektifitas beberapa
galurRhIzobiumsp padaCalopogoniumcaeruleum
Hemsl.(Disertasi).ProgramPascaSarjanaIPB.
.
Dashty, N., F. Zhang, R. Hynes, D. L. SInlth. 1998.
Plant growth promoting rhizobacteria accelarate
d 1 .
d .
.
fi
.
. .
by fiIeId grown soybean (GIycme max L . M err.)
't '
under sh0rt seasoncondlIon.
PI ant S01.
.1 200:205213.
no

ar

2. Inokulasi
Rhizobium
(106),
RD-20
(104),RD20 (106),SNI-2
(106),1004
daDIAA
0.4
ppm meningkatkan bobot kering tanaman kedelai berturut-turut
33.5%,37.8,17.3%,35.1%, daD30.8%.

Tanggap
Tanaman
Kedelaiterhadap
...

(Raphanus
sativusL.). PlantandSoil.204:57-67.

"'

u

atIon

an

Increase

nItrogen

IxatIon

actIvIty

'

Gardner, F. P., R. B. Pearce, R. L. Mitchel. 1985.
Physiologyof Crop Plants. Iowa StateUniversity
Press.Ames.

31

.

-'"'c;i~

Bul. Agron. (32) (2) 25 - 32 (2004)

Havlin, J. L., J. D. Beaton,S. L. Tisdale,W. L. Nelson.
1999. Soil Fertility and Fertilizer. Sixth Ed.
Prentice-Hall,Inc. New Jersey.499 pp.
Hoflich, G., W. Wiche, C. H. Bucholz. 1995.
Rhizospherecolonization of different crops with
growth promoting Peudomonas and Rhizobium
bacteria. Mirobiol. Res. 150:139-147.
Hutabarat,S. S. 1997. Responbeberapakultivar pisang
(Genom BB dan ABB) terhadap BAP dan IAA
dalam mikropopagasi.(Skripsi). JurusanBiologi.
FMIPA. IPB. Bogor.
"

Keyser, H. H., F. Li. 1992. Potential for increasing
biological nitrogen fixation in soybean. p: 119136. In: Ladha, JK., T.George and BB. Bohlool.
1992.Biological Nitrogen Fixation for Sustainable
Agriculture. Kluwer Academic Publishers in
cooperationwith the IRRI. 209 pp.
Kul;nar, V., N. Narula. 1999. Solubilization of
inorganic phosphatesand growth emergenceof
wheat as affected by Azotobacter chroococcum
mutans.BioI. Fertil. Soils. 28:301-305.

Peoples, M. B., E. T. Craswell. 1992. Biological
nitrogen fixation: Investments,expectationsand
actualcontribution to agriculture.In: Ladha,J. K.,
T. George and B. B. Bohlool. 1992. Biological
Nitrogen Fixation for Sustainable Agriculture.
Kluwer Academic Publishersin cooperationwith
the IRRI. 209 pp.
Peoples,M. B., D. F. Herridge, J. K. Ladha. 1995.
Biological nitrogen fixation: an efficient sourceof
nitrogen for sustainable agricultural production.
Plant and Soil. 174:3-28.
Prinsen,E., Costacura,A., Michiels, K., Vanderleyden,
J., Van Onckelen, H. 1993. Azospirillum
brasilense indole-3-acetic acid biosynthesis:
evidencefor a non-tryptophandependentpathway.
Mol. Plant-Microbe Interact. 6:609-615. In:
Patten, C.L. and B.R. Glick. 1996. Bacterial
biosynthesis of indole-3 acetic acid. Can. J.
Micobiol.42:207-220.
S~girnan,S. 2001. PeningkatanProduksi Kedelai di
Tanah Gambut melalui Inokulasi Bradyrhizobim
japonicum Asal Gambut dan PernanfaatanBahan
Amelioran (Lumpur dan Kapur). (Disertasi).Pasca
SarjanaIPB.

i

Lebuhn, M., A. Hartman. 1993. Method for the
deterrnininationof indole-3 acetic acid and related
compoundsof L-trytophan catabolismin soils. J.

j

Chrornatorgr. 629: 255-266. In: Gunarto, L. 1996.

Influence of indoleacetic-acid-producing Bacillus

Capability of Azospirillum to produce indoleacetic
acid, toRAPD
fix N2 intoassociation
withindigenous
rice plant
and using
fingerprint

isolateson the nodulationof Phaseolusvulgaris by
Rhizobium
etli under gnotobiotic conditions.
J. Microbiol,42:l006-10l4.
. Can.

Srinivasan, M., D.J. Peterson, F.B. Holl.

1996.

Azospirillium. Laporanintern. Balitbiogen,Bogor.
Molla, A. H., Z. H. Shamsuddin,M. S. Halimi, M.
Morziah, A. B. Puteh. 2001. Potential for
enhancementof root growth and nodulation of
soybean coinoculated with Azospiri//um and
Bradyrhizobiumin laboratory systems. Soil Bioi.
Bioch.33:457-463.
Noel, T. C., C. Sheng,C. K. Yost, R. P. Pharis, M. F.
Hynes. 1996. Rhizobium leguminosarumas a
plant growth-promoting rhizobacterium : direct
growth promotion of canola and lettuce. Can. J.
Microbiol. 42:279-283.
Nunung, Z. 1986. Isolasi dan seleksi galur unggul
bakteri bintil akar kedelai. Masalah Khusus
FakultasMIPA. IPB. Bogor.

32

SubbaRao, N. S. 1994. Soil Microorganismand Plant
Growth. Oxford and IBH PublishingCo. London.
353 pp.
Yanni, Y. G., R. Y. Rizk, V. Corich, A. Squartini,K.
Ninke, S. Philip-Hollingsworth, G. Organbidae,F.
de Bruijn, J. Stoltzfus, D. Bukley, T. M. Schmidt,
P. F. Mateos, J. K. Ladha, F. B: Dazzo. 1997.
Natural endophyticassociationbetwentRhizobium
leguminosarum bv. trifolii and rice root and
assessment
of its potential to promoterice growth.
Plant and Soil. 194:99-114.
Yahalom,E., Y. Okon, A. Dovrat. 1990.Possiblemode
of action of Azospiri//um brasiliensestrain Cd on
the root morphology and nodule formation in burr
medic (Medicagopolymorpha). Can.J. Microbiol.
36:10-14.

RinaD. NingsihdanIswandiAnas

~.

-

Bul. Agron. (32) (2) 25 - 32 (2004)

';

Tanggap Tanaman Kedelai terhadap Inokulasi Rhizobium

..

:I;

daD Asam Indol Asetat (IAA) pada Ultisol Darmaga

r

The Response of Soybean on Rhizobium Inoculation
and Indole Acetic Acid (1M) on the Darmaga mtisols
-i

-.'

Rina D. Ningsihl* daDIswandi Anas2

.-

Diterima 16 Februari 2004/Disetujui 9 Juli 2004
)~
~J;:

ABSTRACT

;~

~:
~'

;~

Someof rhizobacteria have been known to stimulate the growth of some crops through their fitohormon
(IAA=indoleaceticacid)..Thoserhizobacteria can stimulatethe developmentof epidermiscellsformation at root hair

siteandincreasetheinfectionsitesto increasethenodulationandN.?fzxation.
Theaimsof thisstudywereto studythe

'

~!i
:!h
;:~t;,
'~~;c
~'!:
l,':fi~
..,.,~~"
~%;.

f

:iiJ~

effectof Rhizobiumstrains inoculation and indole acetic acid (IAA) application on crop growth, root nodulation.and
N, P uptakeof soybeanon the Ultisols. Thegreenhouseexperimentused CompletelyRandomizeDesign (CRD) with
four replications. The treatmentswere: I) Without inoculation (blank), 2) 100 ppm N application, 3) 0.4 ppm IAA
application, 4) Inoculation of Rhizobium1004 (106),5) Inoculation of Rhizobium1004 (I if) +IAA, 6) Inoculation of
RhizobiumRD-20 (104), 7) Inoculation of Rhizobium RD-20 (106), 8) Inoculation of Rhizobium SNI-2 (106). 9)
Inoculation of RhizobiumSNI-2 106+IAA.Result of the experimentindicated that inoculation of Rhizobiumand IAA
application increasedcrop growth, nodulation, and nutrient uptakeof soybean. Inoculation of RhizobiumI 004(106).
RD-20(104),RD-20(I06),SNI-2(I06), andIAA 0.4ppm increaseddry weightof crop by 33.5%,37.8,17.3%,35.1%,and
3.8% respectivelycompared to blank. Application ofIAA at Rhizobium inoculation treatment ofSNI-2(106) and
1004(106)increaseddry noduleweight on soybean40.9%a,nd55.7%respel!tivelycomparedto without IAA application.

!t:;;;,
,~\

Key words:

~l;

:~?f

Rhizobium, IAA, Soybean, Ultisols

PENDAHULUAN

1997), yang mempengaruhipertumbuhantanaman

Simbiosis tanaman kacang-kacangan dengan
RhizobiummerupakansuatusistempenambatN2 secara
biologis melalui pembentukan bintil akar dalam

melalui perbaikan serapan hara (Noel et al., 1996;
Yanni et al., 1997; Biswas et al., 2000). Rhizobiayang
dapat ataupuntidak membentukbintil akar mempunyai
potensimenghasilkanIAA (Noel et al., 1996;Antoun et

:~,,~,;

perakaran kacang-kacangan.

al., 1998).

~1:'

berperanpentingdalamsistempertaniankarenadapat

Hasil-hasil penelitian menunjukkaninokulasi

:,'

memperbaiki daD menggantikansebagian dari penggunaanpupuk N, sehingga dapat menurunkanpenggunaanpupuk buatan. PenambatanN2 dari atmosfer
secarabiologis oleh bermacamjenis tanamankacangkacanganberkisar antara 200-300 kg N/ha per tahun
(PeoplesdaD Craswell, 1992; Peoples et al., 1995).
Kemampuanbakteri bintil akar menambatN2 dalam
simbiosis dengantanarnaninang menentukanbanyaknya N yang disumbangkanterhadaptanarnaninangnya.
JumlahgasN2yang ditambatsecarabiologis sekitar2575%dari kebutuha~ke?elai.(Keyse: daDLi, 1992).
Beberapa rhizobia diketahul bermanfaat secara
langsungdalam mendorongpertumbuhandaDperkembangan tanaman dengan menghasilkan fitohormon
(Hoflich et al., 1995; Noel et al., 1996; Yanni et al.,

mikroba yang menghasilkan zat pengatur tumbuh
seperti auksin atau IAA berpengaruhpositif terhadap
pertumbuhandaDperkembangantanaman.Zat pengatur
tumbuh yang dihasilkan oleh rhizobia dapat
mempengaruhi pertumbuhan daD perkembangan
tanamandenganmerubah status secarafisiologis, daD
morfologisdari akar yang diinokulasi (Noel et al., 1996;
Yanni et al., 1997;Biswas, 2000), sepertipernanjangan
akar (Arshad daD Frankenberger,1993; Kumar dan
Narula, 1999) daDperkembanganakar lateral, sehingga
?ermanfaatdalammemperbaikiserapanhara. Selainitu
Juga dapat mempengaruhiperkecambahanbiji (Kumar
daD Narula, 1999), perkembangandiameter batang
(ArshaddaDFrankenberger,1993),pernanjangan
batang
danpembentukanbintilakar (SubbaRao, 1994),

:~;

;;l\~'
;~'~
,Z'~""

:~t

~

i
-

-t

.
..

Penambatan tersebut

'

I Star Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan
JI. P. Batur Barat no.4 Banjarbaru Kalimantan Se1atan70711 Telp. 0511-772346 Fax 0511-781810 (* Penulis untuk korespondensi)
2 Departemen I1mu Tanah Fakultas Pertanian, IPB Bogor
JI Meranti Kampus IPB Darmaga

TanggapTanamanKedelaiterhadap...

25

..