54
a b
Gambar 2.13 a Brosur SikaCim Concrete Additive, b Produk SikaCim Concrete
Additive
2.2.4.4 Perhatian Penting dalam Penggunaan Bahan Tambahan
Penggunaan bahan tambah di lapangan sering menimbulkan masalah- masalah tidak terduga yang tidak mengguntungkan karena kurangnya pengetahuan
tentang interaksi antara bahan tambahan dengan beton. Untuk mengurangi dan mencegah hal yang tidak terduga dalam penggunaan bahan tambah tersebut maka
penggunaan bahan tambah dalam sebuah campuran beton harus dikonfirmasikan dengan standar yang berlaku dan yang terpenting adalah memperhatikan dan
mengikuti petunjuk dalam manualnya jika menggunakan bahan “paten” yang diperdagangkan. Mempergunakan bahan tambahan sesuai dengan spesifikasi ASTM
Universitas Sumatera Utara
55 American Society for
Testing and Materials dan ACI American Concrete International. Parameter yang ditinjau adalah :
1. Pengaruh pentingnya bahan tambahan pada penampilan beton.
2. Pengaruh samping side effect yang diakibatkan oleh bahan tambahan.
Banyak bahan tambahan mengubah lebih dari satu sifat beton sehingga kadang-kadang merugikan.
3. Sifat-sifat fisik bahan tambahan.
4. Konsentrasi dari komposisi bahan yang aktif yaitu ada tidaknya komposisi
bahan yang merusak seperti: klorida, sulfat, sulfide, phosfat, juga nitrat dan amoniak dalam bahan tambahan.
5. Bahaya yang terjadi terhadap pemakai bahan tambahan.
6. Kondisi penyimpanan dan batas umur kelayakan bahan tambahan.
7. Persiapan dan prosedur pencampuran bahan tambahan pada beton segar.
8. Jumlah dosis bahan tambahan yang dianjurkan tergantung dari kondisi
struktural dan akibatnya bila dosis berlebihan. 9.
Efek bahan tambah sangat nyata untuk mengubah karakteristik beton, misalnya: FAS, tipe dan gradasi agregat, tipe dan lama pengadukan.
10. Mengikuti petunjuk yang berhubungan dengan dosis pada brosur dan melakukan pengujian untuk mengontrol pengaruh yang didapat.
Biasanya percampuran bahan tambahan dilakukan pada saat percampuran beton. Kompleksitas sifat bahan tambahan beton terhadap beton maka interaksi
pengaruh bahan tambahan pada beton, khususnya interaksi pengaruh bahan tambahan
Universitas Sumatera Utara
56 pada semen sulit diprediksi sehingga diperlukan percobaan pendahuluan untuk
menentukan pengaruhnya terhadap beton secara keseluruhan.
2.3 Kebakaran pada Bangunan
Bila kebakaran terjadi pada suatu konstruksi beton bertulang maka struktur kolom, balok, lantai, dinding akan mengalami siklus pemanasan dan pendinginan.
Karena adanya fase secara fisik maupun kimia yang kompleks. Akibatnya dengan adanya perubahan mikrostruktur beton dan secara keseluruan maka terjadi perubahan
p erilaku material beton yang mengakibatkan menurunnya kekuatan struktur.
2.3.1 Definisi Kebakaran
Kebakaran pada hakekatnya merupakan reaksi kimia dari combustible material dengan oksigen yang dikenal dengan reaksi pembakaran yang menghasilkan
panas. Panas hasil pembakaran ini diteruskan ke massa betonmortar dengan dua macam mekanisme, yakni :
1. Secara radiasi yaitu pancaran panas diterima oleh permukaan beton
sehingga permukaan beton menjadi panas. Pancaran panas akan sangat potensial, jika suhu sumber panas relatif tinggi.
2. Secara konveksi yaitu udara panas yang bertiupbersinggungan dengan
permukaan betonmortar sehingga beton menjadi panas. Bila tiupan angin
Universitas Sumatera Utara