Penyarian Metode Uji Efek Antidiabetes

d. Kandungan Kimia Daun sembung mengandung minyak atsiri, zat bergetah dan borneol. Selain itu juga mengandung sineol, limonen, asam palmitin dan myristin, alkohol sesquiterpen, dimetileter khlorasetofenon, tanin, pirokatechin, glikosida, saponin, dan juga flavonoid Supriyadi, 2001. a. Sifat dan khasiat Bagian dari tanaman sembung Blumea balsamifera L. DC. yang biasa digunakan sebagai obat adalah daunnya blumeae folium yang bersifat pedas, sedikit pahit, hangat, dan baunya seperti rempah. Secara empiris, tanaman ini berkhasiat untuk mengatasi rematik sendi, nyeri haid, influenza, demam, sesak nafas asma, batuk, bronkitis, perut kembung, diare, perut mulas, sariawan, nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah korner angina pectoris dan kencing manis diabetes melitus Dalimartha, 1999. Khasiat daun sembung sembung untuk obat diabetes melitus telah diteliti. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa infusa daun sembung memiliki potensi menurunkan kadar glukosa darah sehingga dapat digunakan sebagai obat tradisional penyakit diabetes melitus Widowati dkk., 1997.

5. Penyarian

Penyarian atau ekstraksi merupakan perpindahan zat aktif yang semula berada di dalam sel ditarik oleh cairan penyari sehingga zat aktif larut dalam cairan penyari Hargono, 1986 . Hasil dari ekstraksi berupa ekstrak, yaitu sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Anonim, 1995. Cairan penyari atau pelarut yang biasa digunakan adalah air, eter, etanol, atau campuran etanol-air Hargono, 1986. Etanol 70 adalah campuran dua bahan pelarut yaitu etanol dan air dengan kadar etanol 70. Etanol tidak menyebabkan pembengkakan pada membran sel dan memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut. Keuntungan lainnya adalah sifatnya yang mampu mengendapkan albumin dan penghambat kerja enzim. Etanol 70 sangat efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal Voigt, 1984. Salah satu cara penyarian adalah dengan menggunakan metode maserasi. Maserasi macerare = merendam merupakan proses yang paling tepat dimana simplisia yang sudah halus memungkinkan untuk direndam dalam cairan penyari sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang sudah larut akan melarut Ansel, 1989. Maserasi dilakukan dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam dan di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan yang di luar dan di dalam sel Hargono, 1986.

6. Metode Uji Efek Antidiabetes

a. Metode Uji Toleransi Glukosa Prinsipnya adalah hewan uji yang telah dipuasakan 20-24 jam diberikan larutan glukosa per oral dan pada awal percobaan sebelum pemberian obat dilakukan pengambilan cuplikan darah sebagai kadar glukosa awal. Pengambilan cuplikan darah diulang setelah perlakuan pada waktu-waktu tertentu. Keadaan hiperglikemia pada uji toleransi glukosa hanya berlangsung beberapa jam setelah pemberian glukosa sebagai diabetogen Santoso, 1993. b. Metode Uji dengan Perusakan Pankreas Metode perusakan pankreas dilakukan dengan memberikan diabetogen yang dapat menyebabkan pankreas hewan uji rusak sehingga terkondisi seperti pada penderita diabetes melitus. Diabetogen yang dapat digunakan antara lain aloksan, streptozosin, diaksosida, adrenalin, dan glukagon yang biasanya diberikan secara parenteral. Diabetogen yang banyak digunakan adalah aloksan karena obat ini cepat menimbulkan hiperglikemi yang permanen dalam waktu dua sampai tiga hari Santoso, 1993.

7. Metode Penentuan Kadar Glukosa Darah

Dokumen yang terkait

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera (L.) DC.) DENGAN Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sembung (Blumea Balsamifera (L.) Dc.) Dengan Variasi Konsentrasi Pulvis Gummi Arabicum Dan Manitol Serta Uji Antijamur Te

0 3 13

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) PADA KELINCI JANTAN YANG DIBEBANI GLUKOSA.

0 0 17

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL 70 % BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) PADA KELINCI JANTAN LOKAL.

0 0 22

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA KELINCI JANTAN.

0 0 14

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK AIR DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK AIR DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA KELINCI JANTAN LOKAL.

1 2 14

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH(Averrhoa bilimbi L.) PADA UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH(Averrhoa bilimbi L.) PADA KELINCI JANTAN YANG DIBEBANI GLUKOSA.

0 1 14

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAKETANOL 70 % BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) PADA Uji Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Etanol 70% Buah Jambu Biji (Psidium guajava L) pada Kelinci Jantan Lokal.

0 1 17

UJI PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH OLEH EKSTRAK ETANOL 70% HERBA JAKA TUWA UJI PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH OLEH EKSTRAK ETANOL 70% HERBA JAKA TUWA (Scoparia dulcis L.) PADA KELINCI JANTAN YANG DIBEBANI GLUKOSA.

0 1 7

UJI PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH OLEH EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L) PADA KELINCI JANTAN YANG DIBEBANI GLUKOSA

0 0 8