Perancangan Sistem Informasi Puskesmas Pada Puskesmas Majalaya Baru
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan pada Program Strata Satu Jurusan Sistem Informasi
Oleh :
NOORY NURANIA 10506155
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
i
oleh Puskesmas Majalaya Baru. Pada sistem yang sedang berjalan menjadikan pelayanan kurang optimal, karena petugas harus mencatat data pasien pada buku-buku, sering menemukan kesulitan pada saat melakukan pencarian data pasien, kesulitan untuk melihat stok obat dan data rekam medik pasien serta terjadinya kerusakan dan kehilangan data akibat dari media penyimpanan yang ada hanya dalam bentuk dokumen.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem informasi pada Puskesmas Majalaya Baru, merancang database, dan untuk mengetahui tanggapan user terhadap sistem informasi yang diimplementasikan pada Puskesmas Majalaya Baru. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode prototype. Metode analisis sistem yang digunakan yaitu flowmap, diagram konteks, DFD, relasi tabel, dan ERD. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, obervasi, dokumentasi, kuesioner. Perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan sistem informasi ini yaitu Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.
Sistem informasi ini dibangun dengan harapan agar dapat mempermudah pekerjaan petugas dalam pencatatan dan pencarian data pasien, serta dalam pengolahan data obat dan rekam medik pasien karena disimpan dalam bentuk
database. Tanggapan user terhadap implementasi sistem informasi adalah petugas
menyatakan setuju dengan kualitas software yang dibuat.
(3)
ii
Patient data processing is a main activity done by Public Health Center Majalaya baru. At system is being run makes service is less optimal, because officers must write down patients data at books, they often find difficulty when looking for patients data, difficulty to see drug furnish and patient medical record data and the happening of damage and lost data effect of the storage media only documentary.
Purpose of doing of this research is to design an information system at Puskesmas Majalaya Baru, designs database, and know comments user to information system implementation at Public Health Center Cipancuh. System development method applied that is method prototype. System analytical method
applied that is flowmap that is flowmap, context diagram, DFD, table’s
relationship, and ERD. Data collecting method applied is interview, observation, documentation, quetionaire. Software applied for making of this information system that is Visual Basic 60 and Microsoft SQL Server 2000.
This information system is made in order to make not only easy in record
keeping and looking for patients data’s, but also medicine data process and
patient medical records because it can keep in database. User comments to implementation information system is officers agreeing with software quality. Keyword : Information system, Public Health Center, Patient, Medicine, Medical Record
(4)
iii
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi dan melengkapi persyaratan Akademik pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul :
“
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PUSKESMAS PADA
PUSKESMAS MAJALAYA BARU
”
Penulis menyadari banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik ditinjau dari kalimat maupun materinya. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Walaupun demikian usaha yang maksimal telah dilakukan dalam penyelesaian skripsi ini agar dapat memenuhi harapan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca sehingga kritik dan saran demi perbaikan sangat diharapkan.
(5)
iv Komputer Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika dan selaku dosen pembimbing.
4. Ibu Wartika, S.Kom, MT, selaku dosen dosen wali.
5. Seluruh dosen pengajar beserta staf UNIKOM yang telah membantu kelancaran dalam menyusun Skripsi ini.
6. Bapak Iyan Gustina, S.Kom, M.Kom, selaku pembimbing laporan Skripsi dan bapak Tatang selaku pembimbing lapangan dari Puskesmas Majalaya Baru yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk melakukan pengamatan sampai diselesaikannya Skripsi ini.
7. Ayah dan Ibu yang telah memberikan do’a, dan juga dukungan, baik moril maupun materil yang tiada henti.
8. Buat Kakak-kakakku tersayang : Deni Chairul Huluk,, Sani Shidik, Cecep, Mas Bayu dan adik-adikku yang telah memberikan banyak perhatian, do’a dan dukungan moril.
9. Iwan Hermawan dan keluarga besarnya yang telah memberikan semangat,
(6)
v
11. Teman-teman kelas MI 4 angkatan 2006 yang telah memberikan saran-saran dan masukan dalam penyelesaian Skripsi ini.
12. Mas Budi yang telah sangat membantu dalam pembuatan program aplikasi tentang Sistem Informasi Puskesmas pada Puskesmas Majalaya Baru.
13. Dan semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu Penulis dalam pelaksanaan dan penyelesaian Skripsi ini.
Akhirnya penulis hanya dapat menyampaikan do’a semoga kebaikan yang
telah diberikan dari semua pihak mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT, Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandung, Juli 2011
(7)
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU Kesehatan no. 23/1992 pasal 1 ayat 1). Kesehatan merupakan hak mendasar dari setiap orang dan merupakan salah satu dari human capital (disamping pendidikan dan rasa aman) yang sangat besar nilainya dalam upaya pembangunan sumber daya manusia.
Puskesmas merupakan suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan kata lain, Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Jumlah karyawan yang ada pada Puskesmas Majalaya Baru sebanyak 11 orang dengan kualifikasi sebagai berikut :
(8)
No. Jabatan Jumlah Karyawan 1. Kepala Puskesmas 1 orang
2. Urusan Tata Usaha 1 Orang
3. KIA 2 Orang
4. Imunisasi 2 Orang 5. Perawatan Gigi 1 Orang 6. Kesehatan Masyarakat 1 Orang 7. Penyuluhan Kesehatan 1 Orang 8. Rawat Jalan 1 Orang 9. Farmasi /Apotek 1 Orang
Sumber : Data Puskesmas Majalaya Baru Tahun 2011
Dilihat dari tabel 1.1, setiap bagian kerja memiliki tugas masing-masing, namun ada beberapa bagian yang memiliki tugas yang cukup banyak. Karena masih dilakukan secara tertulis dalam bentuk dokumen-dokumen kertas, keamanan data sangat rentan terhadap kehilangan atau pun penyalahgunaan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Misalnya untuk bagian urusan tata usaha, hanya ada 1 orang karyawan yang memiliki tugas yang cukup banyak. Untuk melayani pasien yang cukup banyak dalam setiap hari dan dengan sistem yang belum tertata rapih akan memperlambat pekerjaannya dalam pengolahan data pasien, pencarian arsip serta pembuatan laporan. Pada bagian farmasi hanya ada 1 orang petugas. Hal ini mengakibatkan petugas relatif lama dalam mencari
(9)
memperlambat pekerjaan petugas itu sendiri dalam melayani permintaan obat untuk pasien.
Tabel 1.2 Jumlah Pasien dan Jumlah Obat Bulan Februari 2011
Tanggal Jumlah Pasien
Obat
Persediaan Pemakaian Stok Akhir
01/02/2011 103 169306 1687 167619
02/02/2011 112 167619 1109 166510
03/02/2011
04/02/2011 175 166510 3476 163034
05/02/2011 146 163034 4531 158503
06/02/2011 145 158503 3248 155255
07/02/2011 135 155255 3276 151979
08/02/2011 113 151979 2487 149492
09/02/2011 109 149492 1248 148244
10/02/2011
11/02/2011 158 148244 3250 144994
12/02/2011 142 144994 3219 141775
13/02/2011 149 141775 3487 138288
14/02/2011 161 138288 3479 134809
15/02/2011 105 134809 2655 132154
(10)
18/02/2011 167 130399 4275 126124
19/02/2011 145 126124 3218 122906
20/02/2011 125 122906 3426 119480
21/02/2011 135 119480 3712 115768
22/02/2011 105 115768 3542 112226
23/02/2011 103 112226 1120 111106
24/02/2011
25/02/2011 125 111106 3265 107841
26/02/2011 122 107841 3083 104758
27/02/2011 120 104758 3657 101101
28/02/2011 110 101101 1387 99714
Total 3238 70724
Sumber : Data Puskesmas Majalaya Baru Bulan Februari 2011
Dilihat dari tabel 1.2, ada sebanyak 70724 butir obat yang digunakan pada Puskesmas Majalaya Baru selama bulan Februari 2011. Karena banyaknya jenis obat yang ada, petugas mengalami banyak kesulitan dalam pencarian data obat, karena ada kemungkinan data yang tertulis dalam dokumen kertas ada yang hilang. Dari tabel 1.2 juga terlihat selama bulan Februari 2011 terdapat 3238 pasien yang berobat ke Puskesmas Majalaya Baru. Setiap harinya pasien yang datang berobat sebanyak 100-175 pasien. Jumlah pasien yang datang berobat ke Puskesmas Majalaya Baru setiap harinya cukup banyak, yang menyebabkan
(11)
dalam bentuk dokumen kertas. Misalnya dalam hal pencatatan data pasien, untuk pasien lama seorang petugas harus mencari arsip pasien di dalam lemari-lemari. Sedangkan untuk pasien baru, harus membuat data baru dan menyimpan data tersebut ke lemari-lemari arsip. Hal ini tentu saja akan memperlambat proses pengolahan data pasien.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, menjadikan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan di semua bidang kehidupan manusia. Maka, komputer yang merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menjadi salah satu alat yang dibutuhkan untuk memudahkan pekerjaan manusia seperti pengolahan data, pemrosesan data, dan penyimpanan data.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka akan dibuat suatu sistem informasi yang dapat membantu dan memudahkan untuk melakukan input, pengolahan dan penyimpanan data pasien, data obat, dan data rekam medik. Oleh karena itu, penulis menetapkan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PUSKESMAS PADA PUSKESMAS MAJALAYA BARU”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai identifikasi dan rumusan masalah, yaitu sebagai berikut :
(12)
Sistem yang ada di Puskesmas Majalaya Baru sudah berjalan cukup baik, akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan kapasitas Puskesmas, terdapat beberapa hambatan yang terjadi. Adapun permasalahan yang timbul sehingga sistem informasi ini dibuat, antara lain sebagai berikut :
1. Setiap hari pasien yang berobat ke Puskesmas Majalaya Baru mencapai 100-175 pasien. Dengan begitu banyaknya pasien yang berobat, menjadikan pelayanan pendaftaran pasien yang kurang optimal, karena petugas harus mencari arsip pasien di lemari-lemari arsip.
2. Apabila kartu berobat pasien tertinggal atau hilang, maka petugas harus membuat kartu baru dan akan terjadi penduplikasian data pasien yaitu dua nomor kartu berobat pasien yang berbeda, tetapi mempunyai biodata pasien yang sama.
3. Pencatatan rekam medik pasien yang cukup banyak, dilakukan secara tertulis pada dokumen kertas setiap harinya, sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk melakukan pencarian data, karena masih disimpan pada lemari-lemari arsip.
4. Pembuatan laporan data obat dan laporan rekam medik membutuhkan waktu yang relatif lama, karena harus melihat dan mencarinya dari catatan arsip-arsip yang ada pada Puskesmas.
(13)
Rumusan masalah yang ada antara lain yaitu :
1. Bagaimana sistem pelayanan pasien yang sedang berjalan di Puskesmas Majalaya.
2. Bagaimana rancangan sistem database untuk pelayanan pasien pada Puskesmas Majalaya Baru.
3. Bagaimana implementasi sistem informasi pelayanan pasien pada Puskesmas Majalaya Baru berbasis client server.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi Puskesmas pada Puskesmas Majalaya Baru.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem pelayanan pasien yang sedang berjalan pada Puskesmas Majalaya Baru.
2. Untuk merancang sistem informasi Puskesmas pada Puskesmas Majalaya Baru.
3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi pelayanan pasien pada Puskesmas Majalaya Baru berbasis client server.
(14)
Baru berbasis client server.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Perancangan sistem informasi ini sangat berguna bagi kelancaran administrasi pada Puskesmas Majalaya Baru, karena pengolahan data dilakukan secara komputerisasi sehingga akan mempermudah dalam pengolahan data pasien dan pembuatan laporan.
1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi pengembangan ilmu
Memberikan masukan ilmu dalam bidang sistem informasi pelayanan pasien Puskesmas berbasis client server.
2. Peneliti lain
Menjadi bahan masukan dan sumber informasi studi kepustakaan bagi para peneliti yang lain.
3. Penulis
Mendapatkan tambahan ilmu dalam merancang sistem informasi Puskesmas (SIMPUS) pelayanan pasien di Puskesmas Majalaya Baru berbasis client server.
(15)
Adapun batasan masalah dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Sistem informasi pelayanan pada Puskesmas Majalaya Baru ini mencakup
kegiatan pendaftaran pasien, rekam medik, resep, dokter dan data obat. 2. Pembayaran registrasi dilakukan pada saat pendaftaran.
3. Sistem informasi ini hanya melayani data obat yang sudah jadi, bukan obat racikan.
4. Pada bagian obat atau apoteker hanya melayani permintaan obat saja, apabila persediaan obat habis maka bagian obat membuat daftar permintaan obat
untuk diberikan ke DINKES (Dinas Kesehatan).
1.6 Lokasi dan Waktu/Jadwal Penelitian
Adapun lokasi dan jadwal penelitian adalah sebagai berikut : 1.6.1 Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai sistem informasi ini dilakukan di Puskesmas Majalaya Baru yang beralamat di Komplek Puskesmas Jl. Stasion No. 3 Majalaya Kabupaten Bandung.
1.6.2 Waktu/Jadwal Penelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah sekitar 6 bulan, adapun perinciannya sebagai berikut :
(16)
10 No. Nama Kegiatan
Januari Februari Maret April
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan
2 Pengumpulan Data 3 Pengolahan Data 4 Pembuatan Program 6 Evaluasi
(17)
11 2.1 Konsep Dasar Sistem
Bagian ini akan memaparkan tentang konsep dasar dari sistem yang akan dibahas dalam beberapa sub bab seperti berikut :
2.1.1 Sistem
Menurut [Sus04], sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun, baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2 Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.
(18)
2.1.3 Batas Sistem
Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dengan lingkungannya. Batas sistem ini bagi umat manusia sangat relatif dan tergantung pada tingkat pengetahuan dan situasi kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat sistem tersebut.
Batas sistem yang mampu dibayangkan oleh seseorang akan sangat berbeda dengan batas sistem yang sebenarnya dalam dunia nyata. Karena itu batas sistem ini akan memberikan konsekuensi yang kurang baik seandainya dipaksakan untuk sama bagi setiap orang, sebab selain akan menghambat kreativitas pelaku sistem, juga akan memperlambat evolusi dari sistem tersebut.
2.1.4 Karakteristik Sistem
Menurut [Fat07] untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem-sistem lainnya :
1. Batasan (Boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.
2. Lingkungan (environment)
Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
(19)
3. Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh sistem.
4. Keluaran (output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component)
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi output. Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (interface)
Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
7. Penyimpanan (storage)
Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara atau bias juga tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut yang bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.
(20)
2.2 Konsep Dasar Informasi
Bagian ini akan memaparkan tentang konsep dasar dari sistem informasi yang akan dibahas dalam beberapa sub bab seperti berikut :
2.2.1 Data
Menurut [Sus04], data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran.
2.2.2 Informasi
Menurut [Sus04], informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan arti dan manfaat. Dari pengertian informasi ini, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Informasi merupakan hasil pengolahan data. 2. Memberikan makna atau arti.
3. Berguna dan bermanfaat.
Menurut [Leo94], suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat
informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi. 3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan.
(21)
Sedangkan menurut [Gel02], ciri-ciri informasi adalah :
1. Efektifitas, artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang cepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten dengan format yang sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.
2. Efisiensi, artinya informasi dihasilkan melalui penggunaan sumber daya yang optimal.
3. Confidensial, artinya memperhatikan perlindungan terhadap informasi sensitif dari pihak yang tidak berwenang.
4. Integritas, artinya informasi yang dihasilkan harus merupakan hasil pengolahan data yang terpadu berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.
5. Ketersediaan, artinya informasi yang diperlukan harus selalu tersedia kapan pun saat diperlukan. Untuk itu diperlukan pengamanan terhadap sumberdaya informasi.
6. Kepatuhan, artinya informasi yang dihasilkan harus patuh terhadap undang-undang atau peraturan pemerintah serta memiliki tanggungjawab baik terhadap pihak internal maupun pihak eksternal organisasi perusahaan.
7. Kebenaran, artinya informasi telah disajikan oleh sistem informasi dengan benar dan dapat dipercaya, sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk mengoperasikan perusahaan.
(22)
2.2.3 Sistem Informasi
Menurut [Sus04], sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan saling bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Tabel 2.1 Definisi Sistem Informasi dari Beberapa Sumber
Sumber Definisi
Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Bodnar dan Hopwood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.
Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
Hall (2001) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi untuk tujuan yang spesifik.
(23)
Sumber : [Kad02] Abdul Kadir. Pengenalan Sistem Informasi
Sebagaimana tercantum pada tabel 2.1, ada beragam definisi sistem informasi. Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), dan ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), serta dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
2.3 Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer
Menurut [Kad02], di dalam suatu sistem informasi, jika salah satu unsur tidak ada, maka sistem informasi tersebut mungkin tidak akan terwujud, terlepas dari mana pengelompokan dilakukan. Pengelompokan komponen-komponen sistem informasi adalah sebagai berikut :
Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
Wilkinson (1992) Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
(24)
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras (hardware) mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat Lunak (Software) atau Program
Perangkat lunak (software) merupakan sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data atau merupakan program-program yang digunakan untuk menjalankan komputer.
3. Prosedur (Procedure)
Prosedur (procedure) merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang (Brainware)
Orang (brainware) merupakan pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis Data (Database)
Basis data (database) merupakan sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Jaringan komunikasi merupakan sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
(25)
2.4 Kasus yang Dirancang
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengertian Puskesmas, persediaan, jenis-jenis persediaan, pengertian obat dan rekam medik.
2.4.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat mempunyai beberapa peranan dalam membantu menjaga kesehatan masyarakat. Puskesmas di berbagai daerah melakukan berbagai macam pekerjaan agar masyarakat dapat menjalani hidup yang sehat. Jenis pelayanan yang diberikan berbeda menurut daerahnya. Adapun peranan dari Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
Puskesmas melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan juga imunisasi untuk mencegah penyakit.
2. Promosi kesehatan dan penyehatan lingkungan
Puskesmas melakukan promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada anak sekolah, serta penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
3. Pelayanan kesehatan
(26)
4. Kesehatan keluarga
Puskesmas melakukan pemeriksaan serta melakukan perbaikan gizi keluarga dan masyarakat.
2.4.2 Persediaan
Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual atau digunakan dalam suatu periode tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
2.4.2.1 Jenis-jenis Persediaan
Berdasarkan fungsi, persediaan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Batch Stock atau Lot Size Inventory
Persediaan yang diadakan karena membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah besar dari jumlah yang dibutuhkan saat ini.
2. Fluctuation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan
(27)
untuk menghadapi penggunaan atau penjualan atau permintaan yang meningkat.
Jenis persediaan yang digunakan dalam laporan ini yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan karena hampir setiap tahun terdapat pola musiman yang tidak jauh berbeda.
2.4.3 Obat
Obat adalah senyawa kimia yang dapat dipakai atau diberikan kepada manusia atau binatang sebagai alat bantu diagnosis.
Manfaat obat :
a. Sebagai pengobatan dan pencegahan penyakit atau keadaan tidak normal lainnya.
b. Untuk menghilangkan rasa sakit dan penderitaan untuk mengendalikan atau memperbaiki setiap keadaan fisiologi atau patologik.
Obat terbagi menjadi dua macam : 1. Obat Generik
Obat generik adalah obat yang diproduksi oleh perusahaan negeri. Contoh : Parasetamol, Antalgin.
2. Obat Paten
Obat paten adalah obat yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan swasta. Contoh : Lanamol, Neuromach, Amoxsan.
(28)
2.5 Kualitas Pelayanan
Sehubungan dengan kontak personal yang sangat penting dalam menentukan kualitas pelayanan, setiap perusahaan memerlukan service exellence, maksudnya adalah pelayanan yang unggul, yakni suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani konsumen secara memuaskan. Sasaran dan manfaat dari service exellence secara garis besar adalah :
1. Kecepatan 2. Ketepatan 3. Keramahan 4. Kenyamanan
Keempat komponen tersebut merupakan suatu pelayanan yang terintegrasi, maksudnya suatu pelayanan menjadi tidak exellence bila ada salah satu komponen yang kurang. Untuk mencapai tingkat pelayanan yang berkualitas, maka setiap karyawan harus memiliki tingkat keterampilan tertentu di antaranya berpenampilan baik dan rapih, bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja, tidak merasa dibutuhkan sehingga mengabaikan konsumen, bersikap sigap, cepat dan simpatik.
2.6 Konfigurasi Jaringan
Menurut [Kad03], jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih, yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.
(29)
Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sebuah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung sejumlah komputer ke sebuah/beberapa server. Server adalah komputer yang difungsikan sebagai “pelayanan” pengiriman data dan penerimaan data di antara komputer-komputer yang tersambung.
Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim menuju ke sisi penerima melalui media komunikasi.
2.6.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer
Menurut [Kad03], jenis-jenis jaringan ada dua, yaitu :
1. Model peer to peer
Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.
2. Model Client Server
Model ini memisahkan secara jelas mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya menerima layanan (client). Beberapa komputer di-set up sebagai server yang memberikan sumberdaya (resource)
dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksikan ke jaringan yang berfungsi sebagai client.
Dalam perancangan sistem infomasi Puskesmas Majalaya Baru ini, jenis jaringan yang digunakan adalah client server.
(30)
2.6.2 Topologi Jaringan Komputer
Menurut [Kad03], yang dimaksud topologi jaringan adalah susunan fisik bagaimana node-node saling dihubungkan. Ada tiga topologi jaringan komputer yaitu :
1. Topologi Bus
Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain, maka pesan tersebut yang sekiranya alamat pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, maka komputer tersebut dapat segera mengambil pesan tersebut.
Gambar 2.1 Topologi Bus
Sumber: [Kad02] Abdul Kadir. Pengenalan Sistem Informasi
2. Topologi Cincin (Ring)
Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer yang akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya.
(31)
Gambar 2.2 Topologi Cincin
Sumber: [Kad02] Abdul Kadir. Pengenalan Sistem Informasi
3. Topologi Bintang (Star)
Pada topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol. Semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa hub atau switch.
Gambar 2.3 Topologi Bintang
Sumber: [Kad02] Abdul Kadir. Pengenalan Sistem Informasi
2.6.3 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :
Hub Backbone
(32)
1. Sharing Resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/periperal lainnya
dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.
2. Media komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya, oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi, sehingga dengan demikian akan memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat. 4. Pengembangan dan Pemeliharan
Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perindungan serangan virus, maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
(33)
5. Keamanan Data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap jaminan keamanan data. Data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk, sehingga data bisa mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru. Karena ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.
2.7 Sistem Client Server
Sistem client server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer
client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan
pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer
client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server yang kemudian menampilkan data tersebut pada interface
aplikasi yang dimiliki. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data.
Sistem client server merupakan suatu sistem client komputer yang melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client
(34)
maupun server sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client
(front end) dan server (back end) ini, maka kumpulan dari modul-modul program
tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam komputer client server.
Hal ini menjadikan konfigurasi bagi komputer client dan komputer server
bisa berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan processor atau alat masukan dan keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi
server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu
konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang dikhususkan bagi server seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server,
sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah komputer dekstop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti
Windows 98, Windows ME, Windows XP dan lain-lain.
2.7.1 Cara Kerja Client Server
Sistem client server berjalan seutuhnya pada dua sistem komputer yang berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa komputer client, walaupun mungkin ada yang hanya melayani satu client saja. Apabila pemakai ingin mengakses informasi bagian aplikasi, client mengeluarkan permintaan yang dikirimkan melalui jaringan kepada server, yang akan kemudian menjalankan permintaan dan mengirimkan informasi kembali kepada client.
Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai bersama (shared resource) seperti database, printer atau jalur komunikasi selain
(35)
menjalankan tugasnya sebagai back end. Sistem client server yaitu pusat pemrosesan data, sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirimkan pesan permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit, menghapus atau menambah data. Karena itu program client
adalah aplikasi front end yang digunakan sebagai antar muka (interface) bagi pemakai untuk berinteraksi dengan server. Selain itu client menangani pemakaian sumber daya lokal seperti monitor, keyboard dan perangkat lokal lainnya.
2.8 Perangkat Lunak Pendukung
Untuk perangkat lunak pendukung, penulis mengembangkannya melalui dua macam aplikasi yang berbeda. Karena komputer server dan client
memerlukan aplikasi yang berbeda. SQL Server 2000 digunakan untuk pengelolaan database server dan Visual Basic 6.0 sebagai aplikasi pemograman untuk mengembangkan aplikasi sistem client server pada komputer client. Kedua perangkat lunak ini dinilai merupakan perangkat lunak yang lebih baik dibanding yang lainnya sebagai alat yang mengembangkan aplikasi bagi sistem client server.
2.8.1 Sekilas Tentang Visual Basic 6.0
Pemrograman Visual Basic 6.0 adalah pemrograman yang bekerja dalam lingkup Microsoft Windows. Microsoft Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan Microsoft Windows secara optimal. Visual Basic menunjukan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI) dan lingkungan pemrograman Microsoft Visual Basic mengandung beberapa tool yang bermanfaat
(36)
untuk menjalankan dan mengelola program yang dibuat. Microsoft Visual Basic
juga mengandung segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi untuk Windows dari awal.
Tool yang terdapat dalam Microsoft Visual Basic.
1. Form adalah jendela yang bisa diubah-ubah untuk membuat antarmuka program. Pada program set up, form bisa mengandung menu, tombol, kotak daftar, baris penggulung dan item-item lain yang bisa dilihat pada program berbasis Windows lainnya.
2. Toolbox untuk menambahkan elemen antarmuka program ke dalam form
menggunakan tool atau kontrol yang terdapat pada Toolbox. Toolbox juga mengandung objek yang bisa melakukan operasi “di balik layar” pada program
Visual Basic. Objek ini melakukan pekerjaan yang bermanfaat tetapi tidak
nampak oleh pemakai apabila program dijalankan. Objek ini di antaranya adalah objek untuk memanipulasi informasi pada database.
3. Jendela properties digunakan untuk mengubah karakteristik atau setting property dari elemen yang terdapat pada form. Setting property adalah kualitas objek-objek yang terdapat pada antar muka.
2.8.2 Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL 2000 diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform
Microsoft OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. SQL Server 2000
dikomersilkan pada tahun 2000 dan mempunyai desain modern. SQL Server 2000
(37)
tunggal tradisional yang memakai sistem pemakaian file secara bersama-sama (misalnya dBASE, Microsoft Jet, Microsoft Visual Foxpro). Database sistem pemakai file secara bersama-sama bergantung pada sebuah proses client tunggal per user untuk memanipulasi data pada file yang dipakai pada server jaringan.
SQL Server 2000 memberikan bahasa dan antarmuka yang baik untuk
pemrograman dan komunikasi pada server.
Transact-SQL adalah bahasa pemograman server yang merupakan
superset dari ANSI-SQL. ANSI-SQL mendefinisikan empat perintah dasar untuk memanipulasi data yaitu SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk mendefinisikan struktur database.
SQL Server 2000 memakai konsep transaksi dan logging transaksi untuk menjamin konsistensi dan kemampuan recover informasi yang disimpan di dalam
database SQL Server yang mendukung backup secara online. File-file data yang dipakai pada aplikasi database dibuka secara ekslusif oleh proses server. Oleh sebab itu melakukan backup pada file secara individu tidak memungkinkan, kecuali server diberhentikan dulu. Backup database dapat dilakukan meskipun ada transaksi yang aktif.
SQL Server merupakan server database yang “cerdik”. SQL Server
mempunyai fungsi utama untuk memproses query dan transaksi database yang diberikan oleh aplikasi client dengan performance yang baik. SQL Server akan menentukan cara yang paling baik dan efisien untuk memproses perintah-perintah tersebut dengan sebuah teknik yang dinamakan Cost Based Query Optimization.
(38)
32 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian pada penyusunan proposal pengajuan skripsi adalah pada Puskesmas Majalaya Baru.
3.1.1 Sejarah Puskesmas
Puskesmas Majalaya baru didirikan pada tahun 1981. Puskesmas ini berlokasi di jalan Stasion no. 3, RT.05 RW.03 Kecamatan Majalaya.
3.1.2 Visi dan Misi Puskesmas
Visi Puskesmas Majalaya Baru adalah “Panutan” Masyarakat di bidang kesehatan menyongsong kecamatan sehat 2005.
Sedangkan Misi Puskesmas Majalaya Baru adalah :
1. Menggerakan semua potensi yang ada sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
2. Memberdayakan masyarakat secara optimal dalam mewujudkan hidup bersih dan sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan dasar secara profesional dan berkualitas. 4. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama dengan lintas sektoral dan lembaga
(39)
Struktur Organisasi pada Puskesmas Majalaya Baru adalah sebagai berikut:
Sumber : Data Puskesmas Majalaya Baru Tahun 2011 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Majalaya Baru
3.1.4 Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi di atas, uraian tugas pada Puskesmas Majalaya Baru adalah sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas
a. Mengkoordinasi bagian-bagian yang berada di Puskesmas. b. Mengawasi aktivitas-aktivitas sehari-hari di Puskesmas.
Ka. Puskesmas
Drg. Hj. Endang Noor Farchiyah, MH.Kes
Urusan TU Atang Suparta
KIA Hj. Alis Fransiska
Imunisasi Elfina Tatang
Perawatan Gigi Drg. Mia
Kes. Mas Rina
-
Penyuluhan Kesehatan Yuningsih
Rawat Jalan Dr. Rina
Farmasi Aas Hasanah
Puskesmas Pembantu
(40)
masing.
d. Bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas Puskesmas.
e. Menerima laporan dari masing-masing bagian yang ada di Puskesmas. 2. Tugas Tata Usaha
- Bagian Keuangan
a. Bertanggung jawab terhadap keuangan (bendahara kas). b. Mengurus Program JPS.
- Bagian Perlengkapan
a. Bertanggung jawab atas barang-barang inventaris.
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan tentang barang-barang inventaris. - Bagian Umum dan Kepegawaian
a. Menangani pendaftaran dan informasi pasien. b. Menangani hal-hal tentang surat menyurat. c. Bertanggung jawab mengenai masalah kearsipan. 3. KIA
a. Pemeriksaan pasien.
b. Menangani masalah alat kontrasepsi.
c. Melaksanakan program perbaikan gizi keluarga. d. Melaksanakan program perbaikan gizi masyarakat. 4. Imunisasi
a. Penemuan dini penyakit. b. Pengobatan sesuai tatalaksana. c. Pengawasan terhadap pasien.
(41)
5. Perawatan Gigi
a. Menangani pasien sakit gigi.
b. Menangani pasien yang ingin memasang kawat gigi. 6. Kesehatan Masyarakat
a. Pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 7. Penyuluhan Kesehatan
a. Melakukan pendidikan kesehatan. b. Melakukan pelayanan kesehatan.
c. Melakukan penyuluhan kesehatan sebagai masyarakat. 8. Rawat Jalan
a. Menangani pasien rawat jalan. 9. Farmasi
a. Melaksanakan pengobatan terhadap pasien. b. Mengatur pemasukan dan pengeluaran obat. c. Menjaga jangan sampai ada obat yang kadaluarsa. d. Membuat laporan obat-obatan.
3.2 Metoda Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Dalam membangun sistem informasi yang kompleks, membutuhkan metoda-metoda atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail, sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat. Penyusunan usulan penelitian ini menggunakan metoda
(42)
mengumpulkan data pada saat dilakukan penelitian. Sedangkan metoda tindakan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual (lapangan).”
3.2.2 Jenis dan Metoda Pengumpulan Data
3.2.2.1Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)
Menurut Jonathan Sarwono (2006) adalah sebagai berikut :
“Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara”. Metode Pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: a. Observasi
Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden.
3.2.2.2Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)
“Data sekunder yaitu data yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti”.
(43)
Metoda pendekatan sistem yang digunakan adalah berorientasi pada data, yaitu menekankan pada karakteristik data yang akan diproses.
3.2.3.1Metoda Pendekatan Sistem
Adapun metoda pendekatan sistem yang digunakan yaitu mengunakan pendekatan analisis dan pemrograman terstruktur sebagai alat bantu proses.
1. Analisis
Analisis adalah mempelajari masalah-masalah yang timbul dan kemudian memperbaiki berbagai fungsi yang ada di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien.
2. Perancangan
Perancangan adalah menentukan bentuk dari sistem yang akan dibuat yang sesuai dengan kebutuhan pemakai yang telah dianalisis terlebih dahulu, termasuk di dalamnya input dan output sistem.
3.2.3.2Metoda Pengembangan Sistem
Ada 2 jenis metoda prototype yang dikembangkan, yakni metoda
prototype jenis pertama yang lebih singkat dan kurang rinci dibandingkan metode
prototype jenis yang kedua. Langkah-langkah metoda prototype pertama adalah :
1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
Analis sistem melakukan studi kelayakan dan studi kebutuhan user, yang meliputi model interface, teknik prosedural maupun teknologi yang digunakan.
(44)
Analis sistem bekerja sama dengan programmer mengembangkan prototype
sistem untuk memperlihatkan kepada manajer rumah sakit pemodelan yang akan dibangun.
3. Menentukan prototype
Analis sistem mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan yang dibuat sesuai dengan harapan user, termasuk perbaikan-perbaikan yang diinginkan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.
4. Penggunaan prototype
Analis sistem akan menyerahkan kepada programmer untuk mengimplementasikan model yang disetujui menjadi suatu sistem.
Selanjutnya pada metoda prototype kedua, ditambahkan langkah-langkah : 1. Menguji sistem operasional
Programmer akan melakukan ujicoba dengan data primer maupun sekunder
untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar. 2. Menentukan sistem operasional
Pada tahap ini sudah mulai negosiasi tentang sistem, apakah diterima atau tidak, perlu dirombak atau diteruskan.
3. Jika sistem telah disetujui , tahap terakhir adalah “implementasi”.
Metode prototype ini cocok digunakan untuk pengembangan skala kecil, karena kurang rincinya tahapan yang dilalui dan kurangnya proses dokumentasi.
(45)
Gambar 3.2 Pengembangan Prototype
(Sumber : http://herysetiawanugroho.blogspot.com/)
3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Metoda analisis dan perancangan dari penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa alat yang diperlukan, yaitu sebagai berikut :
1) Flowmap
Dikutip dari blogspot, “Flowmap merupakan bagan yang menerangkan bagaimana data dokumen mengalir dari satu bagian ke bagian lain, setelah melalui suatu proses pengolahan data”.
Bagian alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau flowmap merupakan bagan alir yang menunjukan arus laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
(46)
Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk mengambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari Data Flow Diagram (DFD) atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Berikut ini merupakan simbol-simbol yang ada di dalam diagram konteks :
1. Proses
Merupakan komponen utama dalam model ini karena proses dinamakan sebagai suatu fungsi dan tranformasi dari masukan (input) maupun keluaran (output), dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi satu keluaran ataupun sebaliknya.
2. Entitas
Merupakan suatu komponen berikutnya yang direpresentasikan dengan menggunakan persegi panjang yang mewakili suatu entity luar dimana sistem berkomunikasi. Biasanya notasinya seperti dilambangkan dengan orang ataupun kelompok.
3. Aliran Data
Merupakan suatu komponen yang dipresentasikan dengan mempergunakan suatu panah yang menuju dari ataupun ke proses, hal ini digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data ataupun informasi dari satu bagian kepada bagian lain dari suatu sistem yang dimana penyimpannya mewakili lokasi penyimpanan data.
(47)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran secara logical. DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lain oleh aliran data. Keuntungan menggunakan DFD adalah supaya lebih memudahkan pemakai atau
user yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan.
Dalam mengembangkan suatu aliran data atau proses yang terjadi di dalam sistem, DFD menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti tersendiri dalam menerangkan, yaitu :
a. Eksternal Entity
Eksternal entity merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang memberikan
input-output dari sistem.
b. Data Flow (Arus Data)
Arus data ini mengatur diantara proses, simpan data, dan kesatuan luar. Arus data ini menujukkan aliran data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses sistem.
c. Proses
Untuk physical data flow diagram (PDFD), data dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logicaldata flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menujukkan proses dari komputer.
(48)
Simpanan data (data store) merupakan tempat penyimpanan data dari DFD yang disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.
4) Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar unsur data yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama terhadap input, output, dan komponen data
store. Kamus data sangat membantu dalam mendefinisikan data yang
mengalir di dalam kamus sistem. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan. Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antar user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yakni tentang data yang masuk ke sistem, dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.
Dikutip dari Gunadarma, berikut cara mendefiniskan kamus data, yaitu : 1. Mengambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk oleh DFD. 2. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir, yaitu
kumpulan komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data elementer.
3. Menggambarkan data yang tersimpan.
4. Menentukan nilai bagian elementer dari informasi yang relevan di DFD dan
(49)
Perancangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembuatan basis data. Permasalahan yang dihadapi pada waktu perancangan yaitu bagaimana basis data yang akan dibangun ini dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan perancangan basis data baik secara fisik maupun secara konseptualnya.
Perancangan model konseptual basis data dalam sebuah organisasi menjadi tugas dari administrator basis data. Model konseptual merupakan kombinasi beberapa cara untuk memproses data untuk beberapa aplikasi. Model konseptual tidak tergantung pada aplikasi individual, DBMS
(Database Management System) digunakan, hardware komputer dan model
fisiknya. Pada perancangan model konseptual basis data ini, penekanan dilakukan pada struktur data dan relasi antara file. Pada perancangan model konseptual ini dapat dilakukan dengan menggunakan model data relasional. Teknik model data relasional ada 2 yaitu :
a. Normalisasi
Kutipan buku Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta, “Definisi normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga
terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi”. Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa normalisasi adalah peralatan yang dipergunakan untuk melakukan proses pengelompokan data yang menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya.
(50)
membangun desain logic basis data relasional dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
Secara umum, proses normalisasi terdiri dalam beberpa tahap , yaitu : 1. Tahap tidak normal
Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Hal tersebut dapat menyebabkan data mengalami duplikasi.
2. Normalisasi tahap 1 (1st normal form)
Normalisasi tahap 1 menghilangkan duplikasi data yang terjadi pada tahap tidak normal dengan cara menghapus data-data yang sama.
3. Normalisasi tahap 2 (2nd normal form)
Adalah menentukan kunci dari normalisasi tahap 1 yang akan digunakan sebagai primary key pada tabel, membentuk tabel berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel-tabel yang sudah dibentuk.
4. Normalisasi tahap 3 (3rd normal form)
Pada tahap 3 dilakukan penentuan relasi antar tabel sehingga memungkinkan adanya field kunci sekunder.
5. Normalisasi tahap 4 (4th Normal form)
Bentuk normal tahap 4 berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional.
(51)
Bentuk normal tahap 5 berkenaan dengan ketergantungan relasi antar tabel.
b. Tabel Relasi / ERD
Database dengan struktur data yang berhubungan dapat
digambarkan dalam bentuk tabel. Hubungan antar tabel didasarkan pada suatu field yang umumnya pada dua tabel. Setiap field harus mempunyai suatu field yang disebut primary key atau kunci primer. Kunci primer harus mengidentifikasikan secara unik setiap record
dalam tabel. Database relational, yaitu suatu kumpulan tabel yang menyimpan sekumpulan informasi yang berlainan atau mempunyai ciri-ciri tersendiri yang dihubungkan oleh field data umum.
Dikutip dari Fathansyah buku teks komputer basis data. Informatika tahun 2007 “ERD adalah model entity relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresen-tasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan
diagram entity relationship (diagram E-R) “
ERD merupakan model konseptual yang mendiskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, pengguna dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan.
(52)
struktur dan hubungan antara data dalam ERD yaitu : 1. Entitas
Suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, entitas digambarkan dengan menggunakan simbol persegi empat. 2. Atribut
Merupakan elemen dari entitas, dalam hal ini untuk setiap dokumen bila terdapat lebih dari satu atribut.
3. Hubungan
Entitas dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini disebut relasi. Skema relasi adalah untuk mempresentasikan atribut dari setiap entitas yang terdapat dalam sistem dan hubungan antara entitas pada model ERD. Pada dasarnya kunci (key) adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Ada empat kunci yang dapat digunakan dalam suatu tabel, yaitu :
1. Super key, merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut)
yang dapat membedakan semua baris dalam sebuah tabel yang unik.
2. Candidate key, merupakan kumpulan atribut yang dapat
membedakan setiap baris dalam sebuah tabel yang secara unik.
3. Primary key, merupakan satu atribut yang tidak hanya
mengidentifikasikan secara unik untuk kejadian yang spesifik, tetapi dapat pula mewakili setiap kejadian dalam suatu entitas.
(53)
Ada 4 (empat) jenis hubungan antar entitas yang menunjukan kardinalitas maksimum dalam ERD, yaitu :
1. One to One Relationship
Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu.
2. One to Many Relationship
Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik menjadi banyak lawan satu.
3. Many to Many Relationship
Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding banyak.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian sistem adalah tahap menguji aplikasi sistem yang telah dibuat atau dikembangkan. Pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan prosedur saat aplikasi dijalankan. Dalam pengujian sistem ada dua metoda pengujian yang digunakan yaitu pengujian White Box dan Black Box.
Pengujian white box merupakan metoda design test yang menggunakan struktur kontrol desain prosedur untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Pengujian
(54)
dikembangkan.
Pengujian black box merupakan metode pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsi perangkat lunak. Dengan metode black box pengujian dilakukan dengan mencari fungsi-fungsi perintah yang tidak benar, menguji kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada tampilan perangkat lunak yang telah dikembangkan. Pengujian ini dilakukan pada saat akhir setelah semua pengembangan perangkat lunak selesai dibangun.
Metode pengujian yang digunakan pada perangkat lunak ini menggunakan metode black box. Tujuannya adalah untuk memperkecil kesalahan pada saat pengembangan dan dengan mudah melakukan koreksi terhadap kekurangan yang terjadi setelah perangkat lunak selesai dikerjakan.
(55)
49 4.1 Analisis Sistem yang sedang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan/berjalan.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen terdiri dari nama, fungsi, sumber, item data, jumlah dan periode. Adapun analisis dokumen yang ada pada Puskesmas Majalaya Baru adalah sebagai berikut :
1. Nama : Kartu berobat
Fungsi : Untuk pendaftaran ketika berobat Sumber : Dari bagian tata usaha
Item Data : No registrasi, nama, umur, alamat, pekerjaan Jumlah : 1 lembar
Periode : Pada saat pasien daftar berobat 2. Nama : Identitas pasien
Fungsi : Untuk membuat kartu pasien
Sumber : Dari pasien diberikan ke bagian tata usaha untuk dibuatkan kartu berobat
Item Data : NoID, no registrasi, nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan Jumlah : 1 lembar
(56)
3. Nama : Rekam medik
Fungsi : Catatan data rekam medik pasien Sumber : Dokter
Item Data : No registrasi, nama, umur, jenis kelamin, diagnosa, theraphy Jumlah : 1 lembar
Periode : Pada saat pasien berobat, dokter menuliskan diagnosa pasien 4. Nama : Resep
Fungsi : Untuk mengetahui nama obat setelah diperiksa Sumber : Dokter
Item Data : No registrasi, nama pasien, umur, nama obat, jumlah Jumlah : 1 lembar
Periode : Pada saat diperiksa dokter 5. Nama : Laporan rekam medik
Fungsi : Catatan data penyakit pasien yang ada di Puskesmas Sumber : Dari bagian tata usaha
Item Data : No, kode pasien, nama pasien, umur, diagnosa Jumlah : 1 lembar
Periode : Pada saat bagian tata usaha memberikan laporan kepada ke Kepala Puskesmas
6. Nama : Laporan obat
Fungsi : Catatan pengeluaran obat Sumber : Apotek
(57)
Jumlah : 1 lembar
Periode : Pada saat bagian tata usaha memberikan laporan ke Kepala Puskesmas.
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Analisis prosedur sistem yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan di suatu perusahaan atau instansi. Analisis prosedur sistem yang sedang berjalan berikut ini merupakan prosedur pengolahan data pasien dan data obat yang sedang berjalan di Puskesmas Majalaya Baru.
Berikut ini adalah alur informasi pelayanan kesehatan dari sistem informasi pelayanan pasien pada Puskesmas Majalaya Baru yang sedang berjalan. a. Pasien datang ke Puskesmas untuk berobat.
b. Pasien mendaftar ke bagian tata usaha.
c. Bagi pasien baru hanya memberikan identitas dan bagian tata usaha akan memberikan formulir data pasien. Setelah diisi bagian tata usaha membuatkan kartu berobat dan rekam medik.
d. Apabila pasien sudah terdaftar, pasien hanya menyerahkan kartu berobat untuk mendaftar dan akan dicarikan rekam medik sebelumnya.
e. Bagian tata usaha mencatat data pasien yang akan berobat ke buku pendaftaran pasien.
(58)
g. Dokter memeriksa pasien dan menulis diagnosa di kartu rekam medik serta menulis resep dan tindakannya.
h. Formulir rekam medik disimpan ke file rekam medik dan resep diberikan kepada pasien. Selanjutnya pasien memberikan resep ke bagian apotek untuk mencarikan obat yang tertera di resep.
i. Bagian apotek mencari obat, dan resep disimpan pada file resep
j. Bagian tata usaha harus membuat laporan rekam medik dan bagian apotek membuat laporan obat untuk diberikan kepada kepala Puskesmas.
4.1.2.1 Flowmap
Flowmap menggambarkan aliran dan informasi antar area di dalam sebuah
organisasi. Flowmap menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci flowmap ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakannya dokumen tersebut dan lain-lain. Flowmap ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Flowmap disebut juga bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.
Berikut ini flowmap prosedur pendaftaran pasien baru dan pasien lama dari sistem pendaftaran dan pemeriksaan pasien pada Puskesmas Majalaya Baru.
(59)
Flowmap Prosedur Sistem Pelayanan Pasien Yang Diusulkan Untuk Pasien Lama
Tata Usaha Dokter Apoteker Kepala
Puskesmas Pasien
Kartu Berobat Kartu Berobat
Kartu Berobat Kartu Berobat Laporan rekam medik Laporan rekam medik Kartu Berobat Kartu Berobat Kartu Berobat
Data obat yang sesuai resep Laporan data obat D a ta ba s e
Cari & cocokkan kartu rekam medik
& kartu berobat
Buat laporan rekam medik
Buat laporan data obat Inputkan rekam
medik & resep
Inputkan data obat yang keluar Cari data resep
untuk pasien Laporan data obat Laporan stok obat Laporan stok obat
Gambar 4.1 Flowmap Prosedur Sistem Pelayanan Pasien yang sedang Berjalan untuk Pasien Lama
Proses atau prosedur sistem pelayanan kesehatan yang sedang berjalan untuk pasien lama adalah :
1. Pasien lama menyerahkan kartu berobat ke bagian tata usaha, selanjutnya kartu berobat dicocokkan dengan rekam medik. Jika ada dan cocok, maka kartu
(60)
berobat dan rekam medik dari pasien diberikan ke dokter. Jika tidak ada atau tidak cocok, maka kartu berobat diserahkan kembali ke pasien dan pasien disarankan untuk membuat kartu berobat yang baru.
2. Bagian tata usaha menyerahkan kartu berobat pasien, rekam medik, dan resep kosong kepada dokter.
3. Dokter memanggil pasien sesuai kartu berobat yang masuk duluan, lalu dokter memeriksa pasien dan mencatat rekam medik dan resep untuk pasien. Setelah itu dokter menyerahkan kartu berobat dan resep yang sudah diisi kepada pasien. Lalu dokter mengisi dan menyerahkan rekam medik pasien ke bagian tata usaha.
4. Bagian tata usaha menerima rekam medik dari dokter, lalu bagian tata usaha mengarsipkan rekam medik tersebut untuk pembuatan laporan rekam medik. 5. Setelah pasien menerima kartu berobat dan resep dari dokter, lalu pasien
menyimpan kartu berobatnya dan memberikan resep ke apoteker.
6. Apoteker mencari dan mencocokkan data obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh pasien kepada apoteker. Lalu, apoteker mengambil obat, mencatat data pengeluaran obat ke dalam dokumen data obat dan memberikan obat tersebut ke pasien.
7. Bagian tata usaha membuat laporan rekam medik dan apoteker membuat laporan obat untuk diberikan kepada kepala Puskesmas
(61)
Flowmap Prosedur Sistem Pelayanan Pasien Yang Sedang Berjalan Untuk Pasien Baru
Tata Usaha Dokter Apoteker Kepala
Puskesmas Pasien Identitas Pasien Identitas Pasien F. Pasien
Buat & cetak kartu rekam medik &
kartu berobat F. Rekam Medik Kartu Berobat Resep Buat laporan rekam medik Laporan rekam medik Laporan rekam medik Kartu Berobat Rekam medik Periksa & catat diagnosa & resep Rekam medik Kartu Berobat Resep yang sudah diisi Resep Cocokkan & cari data obat
F. Obat
Data obat yang sesuai resep Mengambil, mencatat & menyerahkan obat Laporan data obat Buat laporan obat Laporan data obat Data obat yang
dikeluarkan Rekam medik F. Rekam Medik Resep Kosong Identitas Pasien Kartu Berobat Rekam medik Resep Kosong Laporan stok obat Laporan stok obat
Gambar 4.2 Flowmap Prosedur Sistem Pelayanan Pasien yang sedang Berjalan untuk Pasien Baru
Proses atau prosedur sistem pelayanan kesehatan yang sedang berjalan untuk pasien baru adalah :
(62)
1. Pasien baru menyerahkan kartu identitas ke bagian tata usaha, selanjutnya bagian tata usaha membuatkan kartu berobat dan rekam medik pasien baru tersebut.
2. Bagian tata usaha menyerahkan kartu berobat pasien, rekam medik, dan resep kosong kepada dokter. Bagian tata usaha menyerahkan identitas pasien kepada pasien.
3. Dokter memanggil pasien sesuai kartu berobat yang masuk duluan, lalu dokter memeriksa pasien dan mencatat rekam medik dan resep untuk pasien. Setelah itu dokter menyerahkan kartu berobat dan resep yang sudah diisi kepada pasien. Lalu dokter menyerahkan rekam medik pasien tersebut ke bagian tata usaha.
4. Bagian tata usaha menerima rekam medik dari dokter, lalu bagian tata usaha mengarsipkan rekam medik tersebut untuk pembuatan laporan rekam medik. 5. Setelah pasien menerima kartu berobat dan resep dari dokter, lalu pasien
menyimpan kartu berobatnya dan memberikan resep ke apoteker.
6. Apoteker mencari dan mencocokkan data obat sesuai dengan resep yang diterima dari pasien. Setelah itu, apoteker mengambil obat dan mencatat data pengeluaran obat ke dalam dokumen data obat. Selanjutnya apoteker memberikan obat ke pasien.
7. Bagian tata usaha membuat laporan rekam medik dan apoteker membuat laporan obat untuk diberikan kepada kepala Puskesmas.
(63)
4.1.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks pada sistem informasi pelayanan pasien pada Puskesmas Majalaya Baru yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
Pasien
Kepala Puskesmas
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Majalaya Baru Identitas Pasien atau
Kartu Berobat
Laporan Rekam Medik, Data Obat, Resep, Pasien Resep, Obat,
Identitas Pasien atau Kartu Berobat
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem yang sedang Berjalan
Entitas yang terlibat antara lain :
1. Pasien adalah orang yang ingin berobat ke Puskesmas
2. Kepala Puskesmas adalah orang yang bertanggung jawab atas semua aktivitas yang berjalan di Puskesmas tersebut.
4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran secara logikal. DFD
biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data.
(64)
Berikut ini adalah DFD level 1 dari prosedur pelayanan pasien yang sedang berjalan pada Puskesmas Majalaya Baru untuk proses pasien baru.
Pasien
0.1 Pembuatan Kartu Berobat & Rekam
Medik
0.2 Periksa & Inputkan
Rekam Medik & Resep Kepala Puskesmas 0.3 Pengambilan Obat 0.5 Buat Laporan Rekam Medik F. Pasien F. Obat 0.4 Buat Laporan Data Obat Identitas Pasien Data Pasien Kartu Berobat F. Rekam Medik Laporan Rekam Medik Data Obat Laporan Data Obat Obat Data Obat yang Keluar Rekam Medik Pasien Rekam Medik
Pasien Rekam Medik Pasien Kartu Berobat
Data Obat yang Keluar
F. Resep Data Resep Identitas Pasien
Kartu Berobat
Gambar 4.4 DFD Level 1 Sistem yang sedang Berjalan untuk Proses Pasien Baru
Proses yang terjadi
Pasien baru mendaftar dan memberikan identitasnya ke bagian tata usaha, lalu bagian tata usaha akan membuatkan kartu berobat dan membuat file rekam medik untuk pasien baru tersebut. Kemudian bagian tata usaha memberikan kartu berobat pasien tersebut ke dokter. Lalu dokter menerima kartu berobat pasien dari tata usaha, kemudian dokter memeriksa pasien dan mengembalikan kartu berobat kepada pasien. Setelah itu dokter melakukan update data pada file rekam medik
(65)
pasien tersebut agar tersimpan di dalam database. Proses akhir menghasilkan suatu laporan yang diberikan ke Kepala Puskesmas.
Berikut ini adalah DFD level 1 dari prosedur pelayanan pasien yang sedang berjalan pada Puskesmas Majalaya Baru untuk proses pasien lama.
Pasien
0.1 Pengecekan Kartu Berobat & Rekam
Medik
0.2 Periksa & Inputkan
Rekam Medik & Resep Kepala Puskesmas 0.3 Pengambilan Obat 0.5 Buat Laporan Rekam Medik F. Obat 0.4 Buat Laporan Data Obat Kartu Berobat Kartu Berobat F. Rekam Medik Laporan Rekam Medik Data Obat Laporan Data Obat Obat Data Obat yang Keluar Rekam Medik Pasien Rekam Medik
Pasien Rekam Medik Pasien Kartu Berobat
Data Obat yang Keluar
F. Resep Data Resep Kartu Berobat F. Pasien Data Pasien Data Pasien Rekam Medik Pasien
Gambar 4.5 DFD Level 1 Sistem yang sedang Berjalan untuk Proses Pasien Lama
Proses yang terjadi
Pasien lama memberikan kartu berobatnya ke bagian tata usaha. Lalu bagian tata usaha mengecek kartu berobat tersebut apakah ada di dalam database
atau tidak. Jika ada, maka kartu berobat tersebut diberikan ke dokter untuk proses pemeriksaan pasien. Dokter menerima kartu berobat pasien tersebut dari bagian tata usaha, lalu dokter memeriksa pasien dan mengembalikan kartu berobat
(66)
kepada pasien. Setelah itu dokter melakukan update data pada file rekam medik pasien tersebut agar tersimpan di dalam database. Proses akhir menghasilkan suatu laporan yang diberikan ke Kepala Puskesmas.
4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengevaluasi sistem berdasarkan sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi pelayanan pada Puskesmas Pagarsih Bandung yang masih terdapat kelemahan yaitu :
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan
No. Kelemahan Worker Pemecahan Masalah
1. Pada proses pendaftaran pasien, data pasien masih dicatat dalam arsip atau dokumen kertas, sehingga jika arsip hilang, tidak ada penggantinya.
Bagian Tata Usaha
Dibuatkan suatu aplikasi pengolahan data yang dapat menyimpan data pasien dalam database computer
2. Sering terjadi penumpukan data, sehingga relatif lama dalam prose pencarian data dan juga proses pembuatan laporannya
Bagian Tata Usaha
Dibuatkan suatu aplikasi yang dapat mencari dan membuat laporan data dalam waktu yang relatif cepat.
3. Pengelolaan data obat masih
dituliskan dalam bentuk arsip atau dokumen kertas, sehingga menyebabkan kurang efektifnya sistem pengelolaan data obat
Apoteker Dibuatkan suatu aplikasi pengolahan data yang dapat menyimpan data obat dan membuat laporannya dalam waktu yang relatif cepat
(67)
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem dimana pada perancangan sistem digambarkan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean dalam suatu bahasa pemrograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisa, karena dari hasil analisa sistem baru dapat dibuat suatu rancangan sistem.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran kepada pemakai dan manajemen tentang sistem baru yang akan dikembangkan dan dapat memberikan gambaran yang jelas dan lengkap untuk digunakan pada pembuatan aplikasi.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran umum sistem yang diusulkan dalam pembuatan sistem informasi pelayanan pasien pada Puskesmas Majalaya Baru bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Admin
Bagian Tata Usaha Apoteker
(68)
Keterangan gambar 4.6 : 1. Admin
Admin pada sistem yang diusulkan yaitu kepala puskesmas. Admin dapat mengakses semua menu dalam program yang akan dibuat. Serta dapat
meng-update database agar dapat diperbaharui.
2. Bagian Tata Usaha
Pada bagian tata usaha, user hanya dapat mengakses menu pendaftaran pasien, menu rekam medik, dan laporan rekam medik.
3. Apoteker
Pada bagian Apoteker, user hanya dapat mengakses menu obat dan laporan obat.
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Proses atau prosedur sistem pelayanan kesehatan yang diusulkan adalah : 1. Bagi pasien baru, pasien harus menyerahkan identitas pasien ke bagian tata
usaha, lalu bagian tata usaha menginputkan data pasien ke dalam database dan membuatkan kartu berobat serta file rekam mediknya. Kartu berobat yang sudah dicetak diberikan ke dokter. Setelah itu, kartu identitas pasien dikembalikan kepada pasien.
2. Bagi pasien lama, pasien harus menyerahkan kartu berobat ke bagian tata usaha, selanjutnya bagian tata usaha melakukan proses pengecekan data pasien ke dalam database. Jika ada dan cocok, maka bagian tata usaha akan memberikan kartu berobat pasien tersebut ke dokter.
(1)
5.2.8.2Form Data Obat
Form data obat digunakan oleh user dengan posisi apoteker. Form data obat digunakan untuk memanipulasi data obat, di antaranya menambah, mengubah, menyimpan, menghapus data obat. Cara mengoperasikannnya adalah sebagai berikut :
1. Klik “Data Obat” pada menu master yang tersedia, sehingga akan muncul form dengan tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.18 Form Data Obat
2. Tekan “Tambah” untuk menambah data obat yang baru ke dalam database. 3. Tekan “Ubah” untuk mengedit data obat yang sudah ada di dalam database. 4. Tekan “Hapus” untuk menghapus data obat yang sudah ada di dalam database.
(2)
115
5.2.8.3Form Data Resep
Form data resep digunakan oleh user dengan posisi apoteker. Form data ini digunakan untuk mencari data resep. Cara mengoperasikannya adalah sebagai berikut :
1. Klik “Data Resep” pada menu transaksi yang tersedia, sehingga akan muncul form dengan tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.19 Form Data Resep
2. Tekan “Refresh” untuk memunculkan semua data resep yang ada. 3. Tekan “Keluar” untuk keluar dari form data resep.
(3)
116 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah mengadakan penelitian, menganalisa permasalahan dan merancang sistem informasi, yang telah dituangkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat membantu dalam kemajuan Sistem Informasi Puskesmas pada Puskesmas Majalaya Baru.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada perencanaan Sistem Informasi Puskesmas pada Puskesmas Majalaya Baru, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem informasi ini, maka proses pendaftaran dan pencarian data pasien dapat diatasi sehingga tidak memerlukan waktu yang relatif lama.
2. Dengan adanya sistem informasi ini, maka masalah data obat di puskesmas Majalaya Baru bisa diatasi, karena segala bentuk proses transaksi dihubungkan dengan database yang saling terintegrasi.
6.2 Saran
Agar Sistem Informasi Puskesmas pada Puskesmas Majalaya Baru lebih optimal dan berjalan sesuai dengan harapan, maka penulis memberikan sesuatu yang dapat diajukan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk Puskesmas Majalaya Baru yaitu :
(4)
117
1. Diharapkan sistem aplikasi yang dibuat ini dapat dikembangkan sehingga sistem aplikasi ini tidak hanya menangani pengolahan data pasien, data dokter, data penyakit, data rekam medik, data resep, dan data obat saja tetapi juga dapat mengolah semua data yang ada di puskesmas seperti data obat racikan, dan data lain – lain.
2. Sistem informasi ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi sistem informasi yang dapat mencetak semua laporan yang diinginkan oleh puskesmas yang tidak hanya dapat mencetak laporan data pasien, laporan data dokter, laporan data penyakit, laporan data obat, laporan data rekam medik dan laporan data resep saja, tetapi juga dapat mencetak laporan biaya pendaftaran setiap harinya.
3. Untuk ke depannya, sistem informasi puskesmas ini bisa dikembangkan menjadi berbasis web, agar semua orang yang membutuhkan informasi ini bisa mengakses dimana pun berada.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
[Fat07] Hanif Al Fatta. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi, untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Andi, Yogyakarta.
[Hus03] Husen Umar, 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Ghalia Indonesia. Jakarta.
[Jog01] Jogiyanto HM. 2001. Analisis dan Desain Informasi: pendekatan terstruktur, Andi, Yogyakarta.
[Jog89] Jogiyanto HM. 1989. Analisis & Desain. Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi, Yogyakarta.
[Kad02] Abdul Kadir. 2002 Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta. [Kot00] Kotler Philips.2000.Marketing Management. The Millenium e.d. Inc.
New Jersey.
[Put05] Rahmat Putra. 2005. The Best Source Code Visual Basic. Elex Media Komputindo. Jakarta.
[Sar06] Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Graha Ilmu, Yogyakarta.
[Sek03] Sekaran Uma. 2003. Research Methods For Business. A Skill Building Approach. John Wiley & Sons. Inc. New York.
[Soe05] Bambang S. Soedibjo. 2005. Pengantar Metode Penelitian. STIE-STMIK PASIM. Bandung.
[Sus04] Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Konsep dan Pengembangannya. Lingga Jaya, Bandung.
[ZVPL98] Zeithmal, Valerie A, Parasuramant dan Leonard l.Berry. 1998.
Delivery Quality service: Balancing Costumer Perfective and Expeciations. The Fred. Press A. Division of Mac Millian Inc.
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Noory Nurania NIM : 10506155
TTL : Bandung, 20 Maret 1987 Agama : Islam
Alamat : Jalan Rajadesa No. 13 RT 06 RW 05 Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Indonesia
Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri Cipaku III - Majalaya
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Paseh - Majalaya 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Majalaya - Majalaya 4. Universitas Komputer Indonesia - Bandung