Perancangan Alat Bantu Belajar Secara Digital Bagi Siswa SMP

(1)

(2)

(3)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA ALAT BANTU BELAJAR IPA TERPADU SECARA DIGITAL BAGI SISWA SMP

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2011/2012

Oleh :

Hadah Muallimah 51908137

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(4)

i Abstrak

PERANCANGAN ALAT BANTU BELAJAR SECARA DIGITAL BAGI SISWA SMP

Oleh:

Hadah Muallimah 51908137

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Ilmu Pengetahuan Alam mencakup semua disiplin ilmu yang didedikasikan untuk mempelajari alam. Berbagai aspek alam dalam kehidupan dapat dipelajari dengan ilmu pengetahuan alam. Pada umumnya ada lima ilmu alam yang utama yakni biologi, fisika, kimia, geologi dan astronomi. Ilmu pengetahuan alam yang bercabang-cabang membuat keterpaduan IPA menjadi kurang terlihat. Pemahaman siswa SMP akan IPA menjadi terpisah-pisah. Oleh karena itu siswa SMP membutuhkan alat bantu belajar IPA Terpadu. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), penulis memanfaatkan alat bantu belajar secara digital bagi siswa SMP. Alat bantu belajar yang dipakai adalah berupa situs atau website. Penggunaan media utama ini mempertimbangkan target audience yaitu siswa SMP saat ini yang sudah sangat mengenal digital dan juga menyukai untuk mencari tahu lewat internet.

Website ini berisi animasi-animasi sederhana tentang IPA Terpadu. Website ini tidak hanya berisi materi-materi, tapi juga berisi sejarah mengenai Ilmu Pengetahuan alam. Website ini juga berisi kumpulan soal yang dianimasikan beserta penjelasannya. Animasi-animasi pada website ini dapat di unduh secara gratis. Tujuannya agar animasi tentang IPA terpadu ini dapat tersampaikan pada semua siswa SMP dan bahkan pada guru.


(5)

ii Abstract

DESIGN OF DIGITAL LEARNING INSTRUMENTS FOR SECONDARY STUDENTS

By:

Hadah Muallimah 51908137

Study Programme Visual Communication Design

Natural Sciences included all discipline that dedicated to study a world. Some aspects of a world in lives may be studied by natural sciences. There are generally five major natural sciences: biology, physics, chemistry, geology, and astronomy. The ramifying natural sciences make cohesiveness of natural sciences less visible. Students understanding of Natural Sciences can get separated accidentally and therefore they need for integrated Natural Sciences learning instruments. In line with development of technology and natural sciences, the author employs digital learning instruments for secondary students. The learning instrument used is website. The use of major media considers target audiences, the secondary students, who today were particularly familiar to digital and enjoy seeking information via internet.

The website consists of simple animations concerning Integrated Natural Sciences. It is not only containing materials, website has its history about Natural Sciences as well. Also, website contains a set of matter to animate along with its explanation. Animations on the website can be free downloaded. The objective is to communicate animation of integrated Natural Sciences to all secondary student and even teachers.


(6)

iii KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar tugas akhir mengenai “PERANCANGAN MEDIA ALAT BANTU BELAJAR IPA TERPADU SECARA DIGITAL BAGI SISWA SMP”.

Laporan pengantar tugas akhir ini disusun berdasarkan penelitian mengenai Perancangan Media Alat Bantu Belajar IPA Terpadu Secara Digital Bagi Siswa SMP. Penyusunan laporan pengantar tugas akhir ini merupakan salah satu tugas dan syarat mata kuliah Tugas Akhir di Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia. Dengan menyusun laporan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis.

Dikarenakan banyaknya keterbatasan kemampuan penulis, penulis menyadari bahwa laporan pengantar tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang sifatnya membangun yang dapat membantu kesempurnaan laporan pengantar tugas akhir ini. Semoga laporan pengantar tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua.

Bandung, Juli 2012

Penulis


(7)

iv DAFTAR ISI Abstrak...i Abstract...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...iv DAFTARGAMBAR...vi DAFTAR TABEL...vii KOSAKATA/GLOSSARY...viii BAB I PENDAHULUAN...9

I. 1 Latar Belakang Masalah...9

I. 2 Identifikasi Masalah...11

I. 3 Fokus Permasalahan...12

I. 4 Tujuan Perancangan...12

I. 5 Manfaat Perancangan...12

BAB II ILMU PENGETAHUAN ALAM TERPADU BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...13

II. 1. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan...13

II. 2. Keterpaduan Ilmu Pengetahuan Alam...14

II. 3. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Ujian Nasional...19

II. 4. Media Alat Bantu Belajar Secara Digital...21

II. 5. Target Audience...22

II. 5. 1. Geografis...23

II. 5. 2. Demografis...23


(8)

v

II. 5. 4. Schedule...24

II. 5. 5. Studi Indikator...24

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL...26

III. 1 Strategi Perancangan...26

III.1.1 Pendekatan Komunikasi...26

III.1.2 Strategi Kreatif...26

III.1.3 Strategi Media ...27

III.1.4 Penyebaran Media...29

III. 2 Konsep Visual ...30

III. 2. 1 Format Desain...30

III. 2. 2Tata Letak (layout)...30

III. 2. 3Tipografi...31

III. 2. 4Gaya Ilustrasi...34

III. 2. 5Warna...35

III. 2. 6Logo...35

III. 2. 7Site Map...36

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA...38

IV. 1. 1. Proses Perancangan Situs (website)...38

IV. 1. 2. Media Utama (Website)...38

IV. 1. 3. Media Pendukung (promosi)...45 DAFTAR PUSTAKA


(9)

(10)

9 BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang Masalah

Ilmu adalah sebuah cara yang dipakai dalam mempelajari suatu aspek agar manusia dapat memahami dan selanjutnya menguasainya sebagai kompetensi diri. Sementara pengetahuan adalah segala hal yang menjadikan manusia mengetahui seluk beluk aspek kehidupan. Dengan demikian dapat diartikan ilmu pengetahuan adalah cara yang di pakai untuk mempelajari segala sesuatu yang ada dalam aspek kehidupan. (Ahira, A, 2011)

Ilmu Pengetahuan Alam mencakup semua disiplin ilmu yang didedikasikan untuk mempelajari alam. (S, Bogi, 2011). Berbagai aspek alam dalam kehidupan dapat dipelajari dengan ilmu pengetahuan alam. Pada umumnya ada lima ilmu alam yang utama yakni biologi, fisika, kimia, geologi dan astronomi. (S, Bogi, 2011).

Cabang ilmu pengetahuan alam yang saat ini dipelajari di SMP (Sekolah Menengah Pertama) diantaranya Fisika, Kimia, dan Biologi. Fisika adalah ilmu alam yang berfokus pada sifat dan interaksi materi, energi ruang dan waktu. Biologi mempelajari asal, evolusi dan sifat makhluk hidup. Oleh karena itu bertanggung jawab atas fenomena yang berkaitan dengan organisme hidup. Kedokteran , zoologi dan botani adalah bagian dari biologi. (S, Bogi, 2011). Ilmu Kimia adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari struktur materi, sifat materi, perubahan materi menjadi materi yang berbeda serta energi yang menyertai perubahan itu.

Ilmu pengetahuan alam yang bercabang-cabang membuat keterpaduan IPA menjadi kurang terlihat. Pemahaman siswa SMP akan IPA menjadi terpisah-pisah. Padahal, Kurikulum 2006 yang berlaku saat ini telah memunculkan mata pelajaran baru untuk siswa SMP, yaitu IPA terpadu, bukan IPA yang terpisah-pisah sebagai mata pelajaran Fisika,


(11)

10 Biologi, dan Kimia. Adanya kurikulum IPA SMP itu, IPA diajarkan secara lebih menyeluruh dan saling berkaitan satu sama lain. Namun karena pada kenyataannya kebanyakan guru yang mengajar di SMP masih merupakan guru lulusan Pendidikan Fisika, Biologi, dan Kimia yang terpisah, maka dalam praktiknya pembelajaran IPA Terpadu yang dimaksud dalam kurikulum mengalami banyak kendala. (D, Salirawati, 2009)

N, Dewi, (2011) Rendahnya literasi sains siswa dapat disebabkan oleh proses pembelajaran yang hanya menitikberatkan pada aspek hapalan, sehingga siswa tidak memahami apa yang dipelajari tetapi hanya sebatas mengingat dan sewaktu-waktu dapat dengan mudah terlupakan. Rendahnya literasi sains siswa pada aspek proses lebih disebabkan oleh proses pembelajaran yang berpusat pada guru. Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting (Mahyuddin, 2007), sehingga siswa hanya mempelajari sains sebagai produk bukan sebagai proses, sikap, dan aplikasi.

Pemahaman yang benar mengenai IPA dan keterpaduannya ini sangat penting. Terlebih lagi mengingat sejak tahun 2008, IPA sudah menjadi bagian dalam ujian nasional (UN). Menurut W, Tedy, (2012) Hasil UN digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, dasar seleksimasuk jenjang pendidikan berikutnya, penentu kelulusan peserta didikdari satuan pendidikan, dan juga dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan.

Oleh karena itu, siswa SMP membutuhkan alat bantu belajar IPA Terpadu. Menurut Hamalik (seperti dikutip Suherna, 2011) Alat bantu belajar yaitu semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu, tenaga, dan hasil belajar lebih bermakna.


(12)

11 Alat bantu belajar yang digunakan didesain semenarik mungkin agar target audience yang dalam hal ini adalah siswa SMP menyukai alat bantu belajar sehingga alat bantu belajar dapat terkomunikasikan dengan baik. Dalam hal ini, ilmu yang terdapat pada desain komunikasi visual akan diterapkan dalam alat bantu belajar IPA Terpadu secara digital. Menurut Canadi (seperti dikutip D, Maroebeni 2008) menjelaskan pengertian Desain komunikasi visual sebagai desain yang mengkomunikasikan informasi dan pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti oleh target group tersebut.

Di era digital saat ini, siswa SMP sudah sangat mengenal segala hal dalam bentuk digital. Menurut D, Salirawati (2009) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi adalah sesuatu yang perlu disyukuri dan dimanfaatkan oleh dunia pendidikan kita saat ini. Oleh karena itu, sangat penting memanfaatkan kecanggihan media digital sebagai alat bantu belajar IPA bagi siswa SMP.

I. 2 Identifikasi Masalah

Terkait dengan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Pembelajaran IPA Terpadu yang dimaksud dalam kurikulum memiliki banyak kendala

2. Rendahnya pemahaman akan literasi sains (IPA Terpadu) bagi siswa SMP

3. Diikutsertakannya IPA pada Ujian Nasional SMP sebagai pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya


(13)

12 4. Pentingnya alat bantu belajar sebagai alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif

5. Pentingnya memanfaatkan media pembelajaran digital mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi saat ini

I. 3 Fokus Permasalahan

Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengatasi kurangnya pemahaman yang tepat bagi siswa SMP dalam keterpaduan IPA.

I. 4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan yaitu menginformasikan dan mengkomunikasikan keterpaduan IPA pada siswa SMP agar siswa dapat memahami keterpaduan IPA secara tepat.

I. 5 Manfaat Perancangan

Adapun manfaat perancangan dari alat bantu belajar secara digital ini yaitu agar pemahaman siswa SMP akan IPA Terpadu dapat lebih meningkat sehingga kendala-kendala dalam pencapaian yang terdapat dalam kurikulim akan terselesaikan sedikit demi sedikit.


(14)

13

BAB II

ILMU PENGETAHUAN ALAM TERPADU BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

II. 1. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Dalam Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Universitas Negeri Makassar (2011) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sejak tahun 2006, kurikulum pendidikan yang diberlakukan di negara dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) terdapat mata pelajaran IPA Terpadu dimana mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) tidak diajarkan secara terpisah-pisah antara fisika, kimia dan biologi saja. Model pembelajaran IPA terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada jenjang pendidikan SMP. Model ini pada hakekatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip sains secara holistik dan otentik. (Depdikbud, 1996)

Di dalam kurikulum terdapat Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD). Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (2006), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP/MTs merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Bahan kajian


(15)

14

IPA untuk SMP/MTs merupakan kelanjutan bahan kajian IPA SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan 2. Materi dan Sifatnya

3. Energi dan Perubahannya 4. Bumi dan Alam Semesta II. 2. Keterpaduan Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006).

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. (Devi, P.K, 2009).

Pada tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama), ilmu pengetahuan alam diterapkan dengan terpadu. Menurut D, Salirawati (2009) IPA Terpadu merupakan IPA yang disajikan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, artinya siswa tidak belajar ilmu fisika, biologi, dan kimia secara terpisah sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, melainkan semua diramu dalam kesatuan.

Dalam struktur kurikulum SMP/MTs substansi mata pelajaran IPA merupakan IPA terpadu. Pemberlakuan IPA tersebut bertujuan untuk meningkatkann efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Pembelajaran


(16)

15

terpadu merupakan paket pembelajaran yang menghubungkan konsep dari beberapa disiplin ilmu. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran bermakna, yaitu berkaitan dengan pengalaman hidupnya sehingga diharapkan dengan keterpaduan itu peserta didik dapat memandang suatu objek yang ada di lingkungannya secara utuh. (R, Siti, 2010)

Namun yang terjadi saat ini keterpaduan dari IPA kurang terlihat. Akibatnya pemahaman siswa SMP pada IPA menjadi terpisah-pisah. Hal ini dikarenakan kurangnya model pengajaran yang memperlihatkan keterpaduan IPA secara tepat. Faktor kurangnya kemampuan guru dalam mengajarkan keterpaduan IPA secara tepat juga menjadi sebab dari kurangnya pemahaman siswa SMP pada IPA terpadu.

Dibawah ini merupakan tabel yang memaparkan mengenai pendapat siswa mengenai IPA yang dikutip pada R, Siti (2010), dimana tabel ini merupakan hasil angket yang diberikan kepada 200 siswa SMP di kabupaten labak.

No. Aspek Alternatif Jawaban Jumlah

Siswa / 200

%

1 Apakah kamu menyenangi

pelajaran IPA

a. Tidak suka sekali karena terlalu banyak rumus dan hitungan yang harus dipelajari

4 2

b. Sedikit suka karena materinya menarik

60 30

c. Suka, karena banyak praktek daripada teori

108 54

d. Sangat suka, karena cara guru mengajar sangat menyenangkan

28 14

2 Menurut kamu apa

a. IPA Tidak berguna dalam kehidupan


(17)

16

kegunaan mata pelajaran

IPA

b. Agak berguna, karena banyak teman yang suka biologi dan fisika

- -

c. Berguna, karena materi IPA sangat berhubungan dengan materi kita sehari-hari

80 40

d. Sangat berguna, karena kita dapat mengetahui kemajuan teknologi, kesehatan, sistem dalam tubuh makhluk hidup dan prinsip-prinsip kerja alat-alat yang ada dalam kehidupan sehari-hari

120 60

3 Menurut kamu, cara belajar IPA dikelas saat

ini

a. Kurang menyenangkan karena saya hanya

mendengarkan ceramah guru

40 20

b. Cukup menyenagkan karena guru memberikan demonstrasi dan peragaan

24 12

c. Menyenangkan karena guru sering mengajak belajar diluar kelas

56 28

d. Sangat menyenangkan karena banyak praktek dan diskusi kelompok

80 40

4 Saat belajar IPA, cara mengajar yang paling

kamu suka

a. Diskusi kelompok 64 32 b. Praktek dan diskusi kelompok 88 44 c. Mengerjakan Lembar Kerja

Siswa

30 15


(18)

17

Tabel II. 1 Pendapat siswa tentang pelajaran IPA

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa siswa SMP menyukai pelajaran IPA karena lebih banyaknya praktek yang diterapkan daripada teori.

Tabel berikutnya merupakan tabel pendapat siswa mengenai cara guru mengajarkan IPA yang dikutip juga dari R, Siti (2010). Tabel ini juga merupakan hasil angket yang diberikan kepada 200 siswa SMP di kabupaten labak.

No Aspek Alternatif Jawaban Jumlah

Siswa / 200

%

1 Apakah kamu setuju jika bapak/ibu guru mengajarkan

materi Fisika dan biologi secara terpisah.

a. Setuju Sekali 10 5

b. Setuju 90 45

c. Tidak Setuju 80 40 d. Tidak setuju sekali 20 10 2 Apakah kamu setuju jika

bapak/ibu guru mengajarkan materi IPA (Fisika, biologi,

kimia) secara bersamaan.

a. Setuju Sekali 20 10

b. Setuju 60 30

c. Tidak Setuju 80 40 d. Tidak setuju sekali 40 20 3 Apakah kamu setuju materi

Fisika, Kimia, biologi dihubungkan/dikaitkan

a. Setuju Sekali 90 45

b. Setuju 80 40

c. Tidak Setuju 24 12 d. Tidak setuju sekali 6 3 4 Apakah kamu setuju jika a. Setuju Sekali 180 90


(19)

18

bapak/ibu guru menggunakan gambar, alat peraga, alat-alat praktek dan alat-alat yang ada

dilingkungan dalam pembelajaran IPA.

b. Setuju 14 7

c. Tidak Setuju 4 2 d. Tidak setuju sekali 2 1

Tabel II. 2 pendapat siswa mengenai cara guru mengajarkan IPA

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa SMP menyukai materi fisika, kimia dan biologi dikaitkan namun tidak diajarkan bersamaan. Siswa SMP juga menyukai jika pengajaran IPA dilakukan dengan menggunakan alat peraga.

Tabel berikut ini merupakan perkembangan nilai rata-rata IPA pada siswa SMP Pasundan 3 Bandung kelas 9 (sembilan) tahun pelajaran 2011-2012. Nilai rata-rata ini dimulai dari nilai praktek, nilai teori, nilai ujian sekolah, dan nilai rapot.

Nilai Praktek

Nilai Teori Nilai Ujian Sekolah Nilai Rapot

7,94 7,37 7,36 6,80

Tabel II. 3 perkembangan nilai rata-rata IPA pada siswa SMP Pasundan 3 Bandung

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kurangnya perkembangan atau peningkatan nilai yang dicapai siswa. Oleh karena itu siswa SMP membutuhkan alat praktek yang dapat mendorong siswa dapat belajar IPA secara menyenangkan. Menurut Syah (2005), ditinjau dari perkembangan kognitifnya, siswa SMP telah memasuki tahap operasional formal (umur 11 tahun ke atas). Mereka sudah menjelang atau sudah menginjak masa remaja dan telah memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif, yakni kapasitas menggunakan hipotesis dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Dengan potensi tersebut siswa memiliki kemampuan untuk


(20)

19

memecahkan masalah menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungannya. (R, Nyoman ,2009).

Oleh karena itu siswa SMP membutuhkan adanya alat bantu belajar mengajar yang memperlihatkan keterpaduan IPA secara tepat disamping buku pelajaran yang sudah ada. Hal ini akan membantu siswa agar dapat berpikir kreatif dan inovatif.

Menurut D, Salirawati (2009) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi adalah sesuatu yang perlu disyukuri dan dimanfaatkan oleh dunia pendidikan kita saat ini. Sebagai fasilitator dan motivator, guru senantiasa diharapkan dapat mengemas pembelajaran sedemikian rupa sehingga mampu merangsang anak didiknya untuk kreatif dan inovatif dalam belajar. Guru harus mampu memberikan bekal konsep dasar keilmuan IPA secara mendalam, sehingga anak didik dapat memanfaatkan sebagai sarana berpikir kreatif dan inovatif.

Dalam hal ini, alat bantu belajar yang tepat yakni diterapkan dengan cara digital. Hal ini mempertimbangkan target audience yaitu siswa SMP yang saat ini sudah mengenal digital. Alat bantu belajar ini juga diharapkan dapat membantu guru dalam mengajarkan IPA Terpadu secara tepat.

II. 3. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Ujian Nasional

Pemahaman yang benar mengenai IPA dan keterpaduannya merupakan hal yang sangat penting. Terlebih lagi mengingat sejak tahun 2008, IPA sudah menjadi bagian dalam ujian nasional (UN).

Terdapat dasar-dasar hukum mengenai Ujian Nasional (seperti dikutip W, Tedy, 2012), yakni sebagai berikut :

a. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2): “Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan


(21)

20

oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan”.

b. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

 Pasal 63 ayat (1):

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a) penilaian hasil belajar oleh pendidik; b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

 Pasal 66 ayat (1):

Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir c bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional.

 Pasal 66 ayat (2):

Ujian Nasional dilakukan secara obyektif,berkeadilan, dan akuntabel.

 Pasal 66 ayat (3):

Ujian Nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran.  Pasal 68 :

Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;c) penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; d) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.


(22)

21

Setiap peserta didik jalur formal pendidikan dasardan menengah dan pendidikan jalur nonformal kesetaraan berhakmengikuti ujian nasional dan berhak mengulanginya sepanjang belumdinyatakan lulus dari satuan pendidikan.

 Pasal 69 ayat (2) :

Setiap peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengikuti satu kali Ujian Nasional tanpa dipungut biaya.  Pasal 69 ayat (3) :

Peserta didik pendidikan informal dapat mengikuti Ujian Nasional setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repulbik Indonesia Nomor 59 tahun 2011 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional.

Menurut W, Tedy, (2012), Hasil UN bukan satu-satunya faktor penentu kelulusan. Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan adalah: (a)menyelesaikan seluruh program pembelajaran; (b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas: (1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; (2)kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; (3)kelompok mata pelajaran estetika, dan (4) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan; (c) lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (d) lulus ujian nasional. Sejak tahun 2011 dengan telah ditetapkannya formula baru, nyata sekali bahwa hasil UN bukan satu-satunya faktor penentu kelulusan peserta didik dari sekolah/madrasah. Penetapan dan pemberlakuan formula baru dimaksudkan untuk memenuhi harapan dan aspirasi yangberkembang dalam masyarakat supaya UN tidak memveto kelulusan siswa, ikut mempertimbangkan komponen proses dan hasil penilaian guru, dan mengembangkan suasana yang lebih kondusif bagi peserta didik dalam menghadapi ujian dan bagi terwujudnya hasil ujian nasional yang kredibel


(23)

22

dan objektif, yang sangat diperlukan dalam rangka pemetaan mutu, perumusan kebijakan, fasilitasi dan pemberian bantuan kepada sekolah dan daerah, dalam rangka peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.

II. 4. Media Alat Bantu Belajar S ecara Digital

Dalam mempelajari IPA Terpadu secara tepat, siswa SMP membutuhkan alat bantu belajar. Menurut Hamalik (seperti dikutip Suherna, 2011) Alat bantu belajar yaitu semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu, tenaga, dan hasil belajar lebih bermakna.

Menurut K, R, Enny, (2012) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Brown (1973) (seperti dikutip K, R, Enny, 2012) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Oleh karena itu, media alat bantu belajar secara digital harus dimanfaatkan seiring dengan perkembangan teknologi saat ini. Menurut muhyadi, dkk. (2010) Media Digital merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang menggabungkan aspek visualisasi gambar dengan efek


(24)

23

suara. Adapun penggabungan dua aspek ini memanfaatkan program Audacity dan mengoperasikannya dengan Windows Movie Maker. Visualisasi gambar dapat dibuat secara bebas oleh si perancang dan pembuat media tersebut. Untuk keperluan pendidikan, gambar dapat berupa fenomena alam yang berkaitan dengan konsep ilmu tentang materi yang akan diajarkan ke peserta didik.

II. 5. Target Audience

Target audience untuk alat bantu belajar IPA secara digital adalah siswa setara SMP (Sekolah Menengah Pertama).

II. 5. 1. Geografis

Wilayah : Kawasan kota Bandung. Ukuran Kota : Kota besar

Kepadatan : Perkotaan, Padat penduduk.

II. 5. 2. Demografis

Usia : Usia antara 13 - 16 Tahun. Jenis kelamin : Laki – laki dan Perempuan Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : Sekolah menengah pertama (SMP) Generasi : Generasi modern/ masa kini.

Kelas sosial : Menengah hingga Menengah keatas

II. 5. 3. Psikografis

Kepribadian : Remaja yang mempunyai kepribadian yang kurang menonjol tetapi dia cukup pintar.

Thought : Yang dipikirkan adalah santai, bermain, jalan-jalan tapi tidak lupa kewajiban dan belajar. Mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap informasi yang didapatkan.


(25)

24

Habit : Remaja yang tidak terlalu banyak aktivitas dan mementingkan kedisiplinan. Aktivitasnya seperti sekolah, membantu orang tua dirumah, main game, mengerjakan PR, terkadang jalan-jalan.

Purchase Behavior : Dia dapat menerima pesan yang disampaikan dengan seksama sehingga dapat memahami betul yang disampaikan.

II. 5. 4. Schedule

Jadwal keseharian secara umum yang dilakukan target audience dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali adalah sebagai berikut :

05.00 – 07.00 : Persiapan sekolah.

07.00 – 17.00 : Sekolah, bermain, mambantu orang tua, jalan-jalan, tidur siang, mengerjakan PR, nonton TV, jelajah internet.

17.00 – 22.00 : Nonton TV, membantu orang tua, mengerjakan PR, jelajah internet.

22.00 – 05.00 : Tidur malam. II. 5. 5. Studi Indikator


(26)

25

Gambar II. 1 Studi Indikator Sumber : Dokumentasi Internet


(27)

26

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III. 1 Strategi Perancangan

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan yang dilakukan adalah playing atau mengajak bermain sambil belajar. Cara yang digunakan adalah mengajak untuk berpetualang, menebak dan mencari tahu agar mudah dipahami oleh siswa. Pendekatan dilakukan dengan emosional, Karena pesan yang disampaikan merupakan ajakan untuk mencari tahu dan menebak serta berpetualang, sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.

Pendekatan dilakukan dengan menggunakan Menggunakan Personifikasi, yaitu pemakaian image manusia untuk suatu abstraksi benda. Juga menggunakan Anthropomorphism yaitu penerapan sifat, pikiran, tindakan, dan ucapan manusia pada hewan atau benda mati.

III.1.2 Strategi Kreatif

Agar alat bantu belajar dapat menginformasikan dan mengkomunikasikan IPA Terpadu secara tepat dan berhasil, gaya visual yang digunakan menggunakan gaya illustrasi. Hal ini bertujuan agar siswa SMP mudah memahami apa yang disampaikan.

Pesan besar atau ide besarnya yaitu “Belajar IPA sambil berpetualang menyenangkan”. Judul yang digunakan dalam media utama adalah “FUN IPADU”. Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada tahun 2006, Bahan kajian IPA untuk SMP/MTs yang merupakan kelanjutan bahan kajian IPA SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

a. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan b. Materi dan Sifatnya


(28)

27

d. Bumi dan Alam Semesta

Bahan kajian tersebut difokuskan pada materi yang akan ada pada ujian nasional yang dapat dianimasikan dengan urutan yang memperlihatkan keterpaduan IPA, yakni sebagai berikut :

1. Pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Konsep zat dan kalor.

3. Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari. 4. Pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. 5. Getaran dan gelombang.

6. Sifat cahaya dan cermin.

7. Menjelaskan konsep kelistrikan dan kemagnetan. 8. Mendeskripsikan konsep atom, ion dan molekul. 9. Ciri-ciri makhluk hidup

10.Sistem peredaran darah dan sistem pencernaan pada manusia. III.1.3 Strategi Media

A. Media Utama.

Media utama yang dipakai adalah berupa media digital yaitu berupa website. Penggunaan media utama ini mempertimbangkan target audience yaitu siswa SMP saat ini yang sudah sangat mengenal digital dan juga menyukai untuk mencari tahu lewat internet.

Website ini berisi animasi-animasi sederhana tentang IPA Terpadu. Website ini tidak hanya berisi materi-materi, tapi juga berisi sejarah mengenai Ilmu Pengetahuan alam. Website ini juga berisi kumpulan soal yang dianimasikan beserta penjelasannya. Animasi-animasi pada website ini dapat di unduh secara gratis. Tujuannya agar animasi tentang IPA terpadu ini dapat tersampaikan pada semua siswa SMP dan bahkan pada guru.


(29)

28

Gambar III. 1 Interface Website Sumber : Dokumentasi Pribadi B. Media Pendukung

Media promosi disini digunakan sebagai alat bantu untuk memperkenalkan dan mempublikasikan bahwa alat bantu belajar secara digital telah dapat di akses melalui internet.

Sebagai penunjang media utama, maka media promosi yang akan digunakan adalah:

- Poster

Poster digunakan pada media promosi utama dikarenakan poster dapat disebarkan langsung setelah website sudah di online kan. Media poster sendiri dapat disebar ke tempat-tempat strategis. Dengan mempertimbangkan target audience, media poster tersebut akan disebar atau ditempel di sekolah-sekolah, di mall terdekat dan tempat-tempat strategis yang sering dijumpai siswa SMP.

- Banner Online

Banner Online digunakan sebagai media promosi dikarenakan media utama yang digunakan merupakan media online. Banner ini akan disebar melalui situs-situs yang sering diakses oleh siswa SMP.

- Akun jejaring sosial.

Akun jejaring sosial ini juga digunakan sebagai media promosi online. Jejaring sosial yang akan digunakan adalah


(30)

29

facebook dan twitter karena kedua jejaring sosial tersebut adalah jejaring sosial yang paling mudah dan sering diakses oleh siswa SMP saat ini. Target audience diajak untuk mengakses, me-like juga mem-follow akun jejaring sosial yang akan dijadikan media promosi. Di dalam akun akan dimasukan tautan alamat website agar website mudah diakses.

III.1.4 Penyebaran Media

Penyebaran media dilakukan selama enam bulan. Penyebaran dilaksanakan pada bulan Agustus dan berakhir pada bulan Januari 2012. Kemudian akan ditinjau dan diulang apabila diperlukan.

Agustus September Oktober November Desember Januari

Media Utama

Media Pendukung

Promosi Online


(31)

30

III. 2 Konsep Visual III. 2. 1 Format Desain

Format desain pada media utama berupa website ini adalah 1024 x 768 pixel. Ukuran ini menyesuaikan pada ukuran screen monitor pada umumnya. Namun pada lebarnya ditambah 236 pixel yang disediakan sebagai ruang tautan kepada media pendukung yang berupa jejaring sosial yaitu facebook dan twitter.

Aplikasi pada medianya adalah sebagai berikut:

Gambar III. 2. Aplikasi Media Format Desain Sumber : Dokumentasi pribadi

III. 2. 2 Tata Letak (layout)

Layout website yang digunakan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :


(32)

31

Gambar III. 3 Tata Letak Sumber : Dokumentasi Pribadi

Aplikasi pada medianya adalah sebagai berikut:

Gambar III. 4. Aplikasi media tata letak Sumber : Dokumentasi Pribadi III. 2. 3 Tipografi

Tipografi yang digunakan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan dan target audience yakni siswa SMP. Tipografi yang digunakan dalam media alat bantu belajar IPA secara digital adalah sebagai berikut :


(33)

32

GammaRay

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Brown Fox Over The Lazy Dog

Tipografi jenis ini digunakan agar mudah dibaca dan sesuai dengan karakter siswa SMP yang menyukai sesuatu yang tidak kaku sehingga kesan bahwa IPA Terpadu menyenngkan dapat tersampaikan. Tipografi ini diaplikasikan pada tagline, ucapan-ucapan, copyright, juga pada menu. Aplikasi pada medianya adalah sebagai berikut:

Gambar III. 5. Aplikasi media Tipografi GammaRay Sumber : Dokumentasi Pribadi

Apple Chacery

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Brown Fox Over The Lazy Dog


(34)

33

Tipografi jenis ini digunakan agar mudah dibaca dan agar kesan menjelaskan pada media tersampaikan dengan baik. Tipografi ini diaplikasikan pada animasi yang menjelaskan materi dari IPA Terpadu. Aplikasi medianya adalah sebagai berikut:

Gambar III. 6. Aplikasi media pada tipografi Apple Chacery Sumber : Dokumentasi Pribadi

Silkscreen

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Brown Fox Over The Lazy Dog

Tipografi jenis ini digunakan agar kesan scientic pada media lebih tersampaikan. Tipografi ini digunakan pada logo website. Aplikasi medianya adalah sebagai berikut:


(35)

34

Sumber : Dokumentasi Pribadi

III. 2. 4 Gaya Ilustrasi

Gaya gambar yang digunakan menggunakan illustrasi. Hal ini bertujuan agar siswa SMP mudah memahami apa yang disampaikan. Gaya illustrasi yang digunakan, menggunakan gaya illustrasi scientific Three Dimensional, yakni gaya illustrasi yang menggunakan objek-objek sains secara tiga dimensi. Hal ini bertujuan agar siswa SMP mudah memahami apa yang disampaikan.. Contoh gaya gambar yang digunakan adalah sebagai berikut :

Gambar III. 8. Cairan darah Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar III. 9. Blood

Sumber : http://www.colourbox.com/image/vein-vessel-red-blood-health-virus-microscopic-artery-disease-background-image-2842479 (9 juni 2012)


(36)

35

III. 2. 5 Warna

Warna yang digunakan adalah warna yang cocok dalam mengkomunikasikan ilmu pengetahuan alam, dan kesan yang terdapat dalam warna-warna tersebut adalah warna-warna yang sangat terasa scientific. Warna yang digunakan adalah model warna RGB (Red Green Blue) karena model warna RGB sangat cocok diterapkan pada media digital. Warna-warna yang digunakan adalah sebagai berikut :

Gambar III. 10. Warna Sumber : Dokumentasi Pribadi

III. 2. 6 Logo

Di dalam website yang digunakan sebagai media utama terdapat logo yang sekaligus digunakan sebagai judul website. Nama yang digumakan pada logo pun mengambil dari judul website yaitu “FUN IPADU”. Logo yang digunakan adalah sebagai berikut :


(37)

36

Gaya visual pada logo menggunakan tiga dimensi. Jenis huruf yang digunakan adalah jenis huruf “Silkscreen”. Warna yang digunakan adalah warna kuning. Warna ini dugunakan agar memperlihatkan kesan menyenangkan. Di dalam logo terdapat objek gambar menyerupai galaxy agar kesan sains pada logo ini terasa. Di dalam logo pun terdapat karakter yang menyerupai molekul yang sedang santai. Karakter ini menggambarkan bahwa belajar IPA Terpadu ini sangat santai da menyenangkan

III. 2. 7 Site Map

Di dalam sebuah situs terdapat site map (peta situs). Peta situs merupakan gambaran urutan perjalanan sebuah situs yang memperlihatkan tautan halaman satu ke halaman yang lain. Peta situs pada situs atau website IPA terpadu ini adalah sebagai berikut :

Gambar III. 11. Logo/Judul Website Sumber : Dokumentasi Pribadi


(38)

37

Gambar III. 11. Site Map (Peta situs) Sumber : Dokumentasi Pribadi


(39)

38

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV. 1. 1. Proses Perancangan Situs (website)

Pada perancangan situs (website) terdapat proses perancangan yang langkah-langkahnya terdiri dari :

a) Pembuatan diawali dengan pemilihan materi yang akan di sampaikan pada animasi pembelajaran.

b) Selanjutnya dengan membuat peta situs (site map) dan juga memilih bahasa komunikasi yang tepat bagi target audience yakni siswa SMP. c) Berikutnya melakukan studi interface tampilan situs (website) secara

paralel atau keseluruhan dengan melakukan studi background (latar) pada situs, kemudian melakukan studi objek visual yang berkesan sains tiga dimensi.

d) Langkah berikutnya menentukan judul dan desain judul yang tepat bagi situs (website) yang akan menarik perhatian target audience. e) Kemudian membuat website yang dibuat dengan proses animasi

menggunakan software Adobe Flash CS3.

f) Kemudian membuat sepuluh animasi pembelajaran IPA TERPADU yang materinya sudah dipilih terlebih dahulu dengan menggunakan software Adobe Flash CS3.

IV. 1. 2. Media Utama (Website)

Media utama yang berupa situs (website) alat bantu belajar IPA Terpadu ini dibuat dengan ukuran 1024 x 768 pixel.


(40)

39

Gambar IV. 1. Interface homepage Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada halaman homepage terdapat gambar darah yang dianimasikan seperti air yang semakin penuh. Kemudian setelah itu akan ada tulisan “Klik Disini” yang akan bisa di klik agar dapat masuk ke halaman utama. Latarnya transparan bergabung dengan interface keseluruhan website. Tujuan dari tampilan ini adalah agar dapat menarik Target Audience yaitu siswa SMP pada saat mengakses situs ini.

Gambar IV. 2. Interface halaman “beranda” Sumber : Dokumentasi pribadi

Pada halaman beranda terdapat gambar objek cairan darah yang dibentuk seperti hati. Gambar sel darah ini digunakan sebagai latar untuk menu pada situs. Latar yang digunakan berwarna gelap juga bertekstur darah. Pada beranda tedapat logo atau judul situs. Pada beranda juga terdapat tulisan “Selamat Datang” yang ditujukan bagi


(41)

40

pengunjung situs. Warna yang digunakan dipadukan sedemikian rupa agar terjadi harmonisasi pada visualisasi situs. Pada situs ini juga terdapat tagline mengajak pengunjung untuk berpetualang. Bahasa dari tagline pun disesuaikan dengan target audience.

Gambar IV. 3. Interface halaman “cerita” Sumber : Dokumentasi Pribadi

Interface pada halaman “cerita” tidak jauh beda dengan halaman beranda. Halaman cerita merupakan halaman yang berisi animasi dari sejarah Ilmu Pengetahuan Alam. Penamaan “cerita” ini ditujukan agar siswa SMP tidak merasa jenuh dan merasa penasaran akan isi halaman. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan Target audience atau siswa SMP.

Gambar IV. 4. Interface halaman “petualangan” Sumber : Dokumentasi pribadi

Interface pada halaman “petualangan” tidak jauh beda dengan halaman beranda. Namun pada halaman ini terdapat sub menu yang memakai gambar objek sel darah merah. Sub menu tersebut merupakan tautan untuk bisa melihat animasi-animasi pembelajaran IPA Terpadu


(42)

41

yang disajikan pada situs ini. Animasi-animasi yang disajikan dalam situs ini juga menggunakan gaya gambar scientific tridimensional. Berikut ini adalah dari interface animasi pada halaman “petualangan”


(43)

(44)

43

Gambar IV. 5. Interface Animasi pada halaman “Petualangan” Sumber : Dokumentasi Pribadi


(45)

44

Gambar IV. 6. Interface halaman “Quizz” Sumber : Dokumentasi Pribadi

Interface pada halaman “quizz” hampir sama dengan semua halaman. Didalamnya terdapat animasi yang mengajak siswa SMP untuk menjawab pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan yang sudah dijelaskan pada halaman “petualangan” yang berisi animasi pembelajaran. Jenis soal yang diajukan adalah jenis pilihan ganda. Tujuannya agar siswa SMP tidak merasa malas karena kesulitan menjawab pertanyaan, sehingga situs ini dapat terkesan menyenangkan. Di dalamnya juga terdapat animasi pernyataan benar atau salahnya jawaban yang dipilih pengunjung.

Gambar IV. 7. Interface halaman “download” Sumber : Dokumentasi Pribadi

Interface pada halaman “download” juga hampir sama dengan semua halaman. Di halaman ini terdapat tulisan “klik disini” yang


(46)

45

merupakan tautan untuk mengunduh animasi pada halaman “petualangan” agar dapat dipelajari lagi tanpa harus online.

Berikut ini adalah teknis produksi media pembelajaran yang merupakan media utama:

Media : Website alat bantu belajar IPA Terpadu. Ukuran : 1024 x 768 pixel.

Jenis Produksi : Online. IV. 1. 3. Media Pendukung (promosi)

a. Poster

Media Poster merupakan gambar atau tulisan di atas kertas atau kain yang dipasang di tempat umum berisi pemberitahuan. Menurut Hasnun (2005), isi dan tujuan poster berisi imbauan kepada masyarakat untuk menghindari perbuatan tertentu. Ada juga poster yang berisi ajakan masyarakat mau membeli barang tertentu atau menghadiri acara tertentu (Ida Ayu Kusrini , 2007, h.196).

Poster ini bertujuan untuk memperkenalkan website IPA Terpadu bagi Siswa SMP. Ukuran yang dipakai pada poster adalah A3 atau sama dengan 42 cm x 29,7 cm. Pada poster terdapat Headline yang bertuliskan “Ayoo.. belajar IPA sambil berpetualang”. Kemudian terdapat logo dari website Fun Ipadu di tengah poster dengan out glow berwarna ungu agar menjadi pusat perhatian. Dibawahnya ada info cara melihat website. Dibawahnya ada logo mendatori dari “Dinas Pendidikan Jawa Barat”. Gambar yang dipakai adalah background website dan gambaran cairan darah.


(47)

46

Gambar IV. 8. Poster website IPA Terpadu Sumber : Dokumentasi Pribadi Media : Poster.

Ukuran : 42 x 29,7 cm. Material : Art Paper 210 gr.

Jenis Produksi : Cetak Offset Sparasi b. Banner Online

Banner Online digunakan sebagai media promosi dikarenakan media utama yang digunakan merupakan media online. Banner ini akan disebar melalui situs-situs yang sering diakses oleh siswa SMP. Banner ini pun akan menjadi tautan yang langsung terhubung ke alamat website. Banner ini


(48)

47

menggunakan ukuran 728 x 90 pixel dengan basis animasi agar menarik perhatian Target Audience.

Gambar IV. 9. Tampilan urutan animasi banner online Sumber : Dokumentasi Pribadi

Media : Banner Online. Ukuran : 728 x 90 pixel. Jenis Produksi : Online.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. 2011. Menguasai Ilmu Pengetahuan, Menguasai dunia Tersedia di: http://www.anneahira.com/ilmu-pengetahuan.htm

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Perangkat Pembelajaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tersedia di: http://media-grafika.com/kumpulan-rencana-pelaksanaan-pembelajaran-rpp

Bogi, S. 2011. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Tersedia di:

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2168292-pengertian-ilmu-pengetahuan-alam/

Dewi, N. 2011. Pembelajaran Ipa Terpadu Pada Tema Sampah Dan Usaha Penanggulangannya Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa Smp Tersedia di: http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=466

Irianto, S.Y., & Wasis. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan Mts Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Karim, S. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Maroebeni, D. 2008. Desain Komunikasi Visual Tersedia di:

http://maroebeni.wordpress.com/2008/03/03/desain-komunikasi-visual/ Devi, P.K. 2009. Materi Dan Sifatnya. Bandung: PPPPTK IPA

Nuryani, E.R. 2011 (5 Januari). Pengertian Fisika. Tersedia di : http://erizkhanuryani.weebly.com/1/post/2011/05/first-post.html [1 Agustus 2012] Nyoman, R. 2009. Analisis Kebutuhan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pembelajaran Sains Kimia Di SMP. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha


(50)

Omcan. 2010 (18 Juni). Pengertian Energi. Tersedia di : http://kidsgen.blogspot.com/2010/06/pengertian-energi.html [1 Agustus 2012] Pradieta. 2011 (12 April). Pengertian Evolusi dan Apakah Manusia Mengalami

gen Evolusi. Tersedia di :

http://pradieta-evolusi.blogspot.com/2011/04/pengertian-evolusi-dan-apakah-manusia.html Prasetio, A. 2010. Cara Mudah Membuat Desain Web untuk Pemula. Indonesia: Media Kita

Sheizan. 2007 (6 Desember). Pengertian Biologi Forum SMPN 2 Bandung. Tersedia di : http://smpn2bdg.gettalk.net/t12-pengertian-biologi [1 Agustus 2012] Siti, R. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Connected Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Smp Tersedia di: http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=310

Sinai, A. 2010. Tipografi, Arti dan Fungsinya Tersedia di:

http://helliumworks.blogspot.com/2010/12/tipografi-arti-dan-fungsinya.html Suherna. 2011. Penggunaan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv Di Sdn Tipar Karangtengah Cianjur Pada Materi Pokok Perubahan

Kenampakan Bumi) Tersedia di:

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=6377 Synyster, N. 2012. Pengertian Media Tersedia di:

http://sastranikychoysynyster.blogspot.com/2012/03/pengertian-media.html Tedy, W. 2012. Analisis UN IPA SMP Tahun Pelajaran 2011/2012. Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/81789834/Analisis-Un-Ipa-2012-Smp-Salatiga


(51)

RIWAYAT HIDUP

Nama Hadah Muallimah

Jenis Kelamin Perempuan

Status Belum Menikah

Agama Islam

Tempat Tanggal Lahir Bandung, 30 Januari 1991

Kewarganegaraan Indonesia

Bahasa Indonesia Inggris (Pasif)

Alamat Jl. Cipedes Dalam I No. 132 Bandung 40163

Alamat E-mail hadzmoe91@gmail.com

Pendidikan

Desain Komunikasi Visual (S1) (2008)

Universitas Komputer Indonesia Bandung

Sekolah Menengah Atas (2006)

SMA Pasundan 2 Bandung

Sekolah Menengah Pertama (2003)

SMP Pasundan 3 Bandung

Sekolah Dasar (1997)


(52)

Pengalaman Kerja

(2010) Desainer (Part Time) CV. Falah Production

Skill

Aplikasi Software Adobe Photoshop CS3, Adobe illusrator CS3, Adobe Indesign CS3, CorelDraw X5, 3D Max, Adobe Premiere Pro 2, Adobe dlash CS3


(53)

Oleh :

Hadah Muallimah

51908137

PERANCANGAN MEDIA ALAT BANTU BELAJAR

SECARA DIGITAL BAGI SISWA SMP


(54)

LATAR BELAKANG MASALAH

>>>

Pembelajaran IPA Terpadu yang dimaksud dalam

kurikulum memiliki banyak kendala

Rendahnya pemahaman akan literasi sains (IPA

Terpadu) bagi siswa SMP

Diikutsertakannya IPA pada Ujian Nasional SMP

Pentingnya alat bantu belajar sebagai alat yang dapat

digunakan untuk membantu siswa dalam belajar

Pentingnya memanfaatkan media pembelajaran


(55)

FOKUS PERMASALAHAN

>>>

Bagaimana mengatasi kurangnya pemahaman

yang

tepat

bagi

siswa

SMP

dalam

keterpaduan IPA.


(56)

TARGET AUDIENCE

>>>

Geografis

Wilayah

: Kawasan kota Bandung.

Ukuran Kota

: Kota besar

Kepadatan

: Perkotaan, Padat penduduk.

Demografis

Usia

: Usia antara 13 - 16 Tahun.

Jenis kelamin : Laki

laki dan Perempuan

Pekerjaan

: Pelajar

Pendidikan

: Sekolah menengah pertama (SMP)

Generasi

: Generasi modern/ masa kini.


(57)

SOLUSI MEDIA

>>>

Memberikan alat bantu belajar secara digital

>>>

Website

Website berisi animasi-animasi sederhana tentang

IPA Terpadu.

Website ini juga berisi sejarah mengenai Ilmu

Pengetahuan alam.

Website ini juga berisi kumpulan soal yang

dianimasikan beserta penjelasannya.

Animasianimasi pada website ini dapat di unduh

secara gratis.


(58)

KONSEP VISUAL

>>>

Gaya Visual

>>>

Gaya illustrasi scientific Three

Dimensional

Judul Website

>>>

FUN IPADU


(59)

KONSEP VISUAL

>>>


(60)

KONSEP VISUAL

>>>


(61)

KONSEP VISUAL

>>>

Objek Visual

Sel darah merah


(62)

KONSEP VISUAL

>>>

Tipografi

GammaRay

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Brown Fox Over The Lazy Dog

Apple Chacery

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Brown Fox Over The Lazy Dog

Silkscreen

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9


(63)

KONSEP VISUAL

>>>


(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(1)

KONSEP VISUAL >>>


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)