Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil dari variabel PDRB tidak stasioner, hal tersebut dapat dilihat dari pemilihan semua model
terbaik dengan nilai
AIC minimum
34.40440 menunjukkan nilai t- statistik variabel PDRB lebih besar atau bahkan positif dari nilai kritis
tabel
MacKinnon Crritical Value 5.
Hal yang sama juga dapat dilihat dari besarnya probabilitas yang lebih besar dari α = 0.05.
Model Terbaik
AICminimum t-Statistic
Critical value 5
Prob
Model 1
Lag 1
28.25247 3.480529
-1.954414 0.9996
Model 2
Lag 1
28.19464 -1.517481
-2.981038 0.5091
Model 3
Lag 0
27.90621 -7.151195
-3.587527 0,0000
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel penyerapan tenaga kerja telah stasioner. Hal ini dilihat dari pemilihan semua model terbaik
dengan kriteria
AIC minimum
27.90621 pada model 3 mempunyai nilai t-statistik lebih kecil dari nilai tabel kritis
MacKinnon
5 atau juga dapat dilihat dari nilai probabilitasnya lebih kecil da
ri α =0.05. maka dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa variabel ini stasioner.
2. Uji Derajat Integrasi
Uji derajat integrasi perlu dilakukan untuk penstasioneran data agar diperoleh regresi yang tidak lancung. Penstasioneran data Produk
Domestik Regional Bruto PDRB dilakukan dengan menggunakan uji
Dickey Fuller DF
maupun uji
Augmented Dickey Fuller ADF
pada perbedaan tingkat satu atau derajat integrasi satu, yaitu untuk variabel
PDRB menjadi DPDRB atau PDRB
t
– PDRB
t-1
. Adapun hasil dari uji derajat integrasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Model Terbaik
AICminimum t-Statistic
Critical value 5
Prob
Model 1
Lag 1
34.84870 1.738137
-1.955020 0.9768
Model 2
Lag 1
34.88570 0.414025
-2.986225 0.9795
Model 3
Lag 0
34.70346 -3.982803
-3.595026 0,0225
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa, dari model-model terbaik pada
AIC minimum
sebesar 34.70346 salah satu model atau lebih memiliki nilai
t-statistik
lebih negatif atau lebih kecil dari nilai tabel
Mackinnon Critical Value 5,
yaitu pada model 3
lag 0.
Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel PDRB telah stasioner pada
ordo
pertama atau derajat satu 1
st
Difference.
Setelah penstasioneran pada variabel PDRB menjadi DPDRB maka selanjutnya akan dilakukan uji
kausalitas
Final Prediction Error
FPE.
3. Uji Kausalitas
Final Prediction Error
FPE
Hasil analisis kausalitas FPE variabel Penyerapan Tenaga Kerja PTK mempengaruhi variabel Produk Domestik Regional Bruto PDRBtersaji
dalam tabel dibawah ini.
PTK DPDRB
dpdrb-1 1.07E+14 ptk-1 2.63E+10 dpdrb-2 8.29E+13
dpdrb-3 8.75E+13 dpdrb-4 1.01E+14
dpdrb-5 1.02E+14 dpdrb-6 1.07E+14
dpdrb-7 5.22E+13 dpdrb-8 4.89E+13
dpdrb-9 5.06E+13 dpdrb-10 5.50E+13
dpdrb-11 6.16E+13 dpdrb-12 1.16E+11
Model 12 1.16E+11 Model 1 2.63E+10 Ptk
does cause dpdrb
Dari table diatas dapat dilihat hubungan antara PTK dan PDRB.Hal ini menunjukkan bahwa regresi dengan keberadaan variabel PTK adalah
lebih baik dibandingkan dengan regresi yang tidak menyertakan variabel PTK. Dengan demikian, variabel penyerapan tenaga kerja menyebabkan
variabel produk domestik regional bruto PDRB.