LATAR BELAKANG M ASALAH

5

A. LATAR BELAKANG M ASALAH

Paham pluralisme agama menjadi salah sat u t ant angan serius bagi pemikiran Islam kont emporer. Paham ini pada dasarnya menyat akan bahw a semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. M enurut penganut paham ini, semua agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju Tuhan yang sama. Kebenaran adalah milik bersama semua agama. Dalam set iap agama t erdapat Kebenaran dan banyak jalan menuju kebenaran. Jadi, Kebenaran bukan milik Islam semat a at au hanya milik sat u agama t ert ent u. 1 Dengan paham ini, maka t idak boleh ada “ t rut h claim ” bahw a hanya sat u agama saja yang benar. Dengan paham ini pula, maka masing-masing agama t idak dibolehkan mengklaim memiliki kebenaran secara mut lak, karena masing-masing mempunyai met ode, jalan, at au bent uk unt uk mencapai “ Tuhan” . 2 Pada beberapa t ahun t erakhir, penyebaran paham ini di t engah-t engah umat Islam semakin marak. Berbagai buku maupun art ikel dit ulis unt uk mendukung dan mempromosikan paham ini. Sebut saja sebagai misal Fiqih Lint as Agama Paramadina, 2004 yang dit ulis oleh Nurcholis M adjid, Islam dan Pluralism e; Akhlaq Quran M enyikapi Perbedaan Serambi, 2006 yang dit ulis oleh Jalaluddin Rakhmat , Sat u Tuhan Seribu Tafsir Kanisius, 2007 yang dit ulis oleh Abdul M unir M ulkhan, Argum en Pluralism e Agam a; M embangun Toleransi Berbasis Al-Qur’an Kat akit a, 2009 yang dit ulis oleh Abdul M oqsit Ghazali, dan sebagainya. 1 Adnin Arm as, Pluralisme Agama; Telaah Kritis Cendekiawan M uslim, Jakart a: INSISTS, 2013, hlm . xi. 2 Adian Husaini, Pluralisme Agama: Haram; Fat wa M UI yang Tegas dan Tidak Kont roversial, Jakart a: Pust aka Al-Kaut sar, 2005, hlm . 35. 6 Para pendukung paham pluralisme agama mengemukakan pernyat aan- pernyat aan mereka dengan sangat berani. Dalam M ajalah Gat ra, 21 Desember 2002, Ulil Abshar Abdalla mengat akan, “ Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.” Ide Ulil t ent ang agama ini berimbas pada masalah hukum perkaw inan ant aragama. Dalam art ikelnya di Kompas 18 11 2002 yang berjudul “ M enyegarkan Kembali Pem aham an Islam ” , Ulil menyat akan, “ Larangan kaw in beda agama, dalam hal ini ant ara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam, sudah t idak relevan lagi.” 3 Selain Ulil, seorang pendukung pluralisme agama lainnya, Jalaluddin Rakhmat , menyat akan, “ Semua agama it u kembali kepada Allah. Islam, Hindu, Budha, Nasrani, Yahudi, kembalinya kepada Allah. Adalah t ugas dan w ew enang Tuhan unt uk menyelesaikan perbedaan di ant ara berbagai agama. Kit a t idak boleh mengambil alih Tuhan unt uk menyelesaikan perbedaan agama dengan cara apa pun, t ermasuk dengan fat w a.” 4 Pendukung pluralisme agama lainnya yang cukup akt if menyampaikan gagasannya dalam buku-bukunya adalah Abdul M unir M ulkhan. Dalam salah sat u bukunya, dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakart a yang juga t okoh M uhammadiyah ini menulis, “ Jika semua agama memang benar sendiri, pent ing diyakini bahw a surga Tuhan yang sat u it u sendiri, t erdiri banyak pint u dan kamar. Tiap pint u adalah jalan pemeluk t iap Agama memasuki kamar surganya. Syarat memasuki surga ialah keikhlasan pembebasan manusia dari kelaparan, penderit aan, kekerasan dan ket akut an, 3 Ibid, hlm. 38. 4 Jalaluddin Rakhm at , Islam dan Pluralisme: Akhlak Quran M enyikapi Perbedaan, Jakart a: Seram bi, 2006, hlm. 34. 7 t anpa melihat agamanya. Inilah jalan universal surga bagi semua agama. Dari sini kerjasama dan dialog pemeluk berbeda agama jadi mungkin. 5 Pernyat aan-pernyat aan di at as sekadar cont oh unt uk menunjukkan bet apa bahaya paham pluralisme agama t erhadap akidah Islam. Konsekuensi logis dari paham pluralisme agama adalah pandangan yang relat if t erhadap kebenaran dan ot ent isit as kit ab suci Al-Qur’an. Sebab, kaum pluralis melihat , keyakinan umat Islam yang mut lak t erhadap kebenaran dan kesucian Al-Qur’an adalah sumber pemahaman yang eksklusif, seolah-olah hanya Islam dan kit ab sucinya saja yang suci dan benar. Oleh karena it u, jika dicermat i dengan sungguh-sungguh t ulisan- t ulisan yang mereka t erbit kan, kaum pluralis sejat inya t idak percaya bahw a Al- Qur’an adalah kalam ullah, sat u-sat unya kit ab suci yang masih suci, dan mukjizat Nabi M uhammad shallallâhu ‘alaihi w a sallam. Lebih dari it u, mereka juga t idak segan-segan melakukan penghujat an t erhadap Al-Qur’an M ushaf Ut smani dan menyebarkan keraguan kepada umat Islam akan kesucian Al-Qur’an t ersebut . 6 Apabila konsep akidah dirombak, konsep t ent ang kesucian Al-Qur’an diobrak-abrik, maka konsekuensinya, konsep syariat pun dibubarkan. Ini bisa dilihat dari dampak yang dit im bulkan oleh paham pluralisme agama t erhadap konsep syariat Islam yang sudah baku dan dikenal m a‘ruf oleh umat Islam selama rat usan t ahun. Kaum pluralis kemudian juga berusaha mencipt akan syariat baru dan memaksakannya kepada Islam melalui sat u perundang-undangan. Dit erbit kannya 5 Abdul M unir M ulkhan, Ajaran dan Jalan Kematian Syekh Sit i Jenar, Yogyakart a: Kreasi Wacana, 2002, hlm. 44. 6 Adian Husaini, op. cit ., hlm . 49. Dalam buku ini, Adian juga m engem ukakan berbagai hujat an para pendukung pluralisme agam a t erhadap Al-Qur’an hlm. 49-55. 8 buku Pem baruan Hukum Islam : Count er Legal Draft Kom pilasi Hukum Islam 2004 oleh Tim Pengarusut amaan Gender Depart emen Agama Republik Indonesia dan Fikih Lint as Agam a 2003 sekadar cont oh bukt i m engenai hal it u. 7 M enanggapi maraknya paham pluralisme agama, M ajelis Ulama Indonesia M UI dalam M unas ke-7, yang berlangsung pada 26-29 Juli 2005, mengeluarkan fat w a pada 29 Juli yang mengharamkan umat Islam mengikut i paham pluralisme, sekularisme, dan liberalisme. Dengan t egas, M UI menyat akan bahw a paham pluralisme agama bert ent angan dengan ajaran Islam. M eskipun demikian, t ernyat a fat w a ini mendapat kan reaksi negat if dari beberapa kalangan umat Islam sendiri. Ada yang menghujat fat w a ini, bersikap acuh t ak acuh, dan t et ap menyebarkan paham pluralisme agama. 8 Salah sat u bukt inya adalah masih menyebar dan banyak diminat inya buku- buku karya Abdul M unir M ulkhan yang mempromosikan paham pluralisme agama. Sebut saja sebagai misal; Syekh Sit i Jenar; Pergum ulan Islam-Jawa, M akrifat Sit i Jenar Teologi Pinggiran dalam Kehidupan Wong Cilik, Ajaran dan Jalan Kemat ian Syekh Sit i Jenar, sert a M akrifat Burung-Burung Surga dan Ilm u Kasampurnan Syekh Sit i Jenar. M elalui buku-buku t ent ang Syekh Sit i Jenar ini, Abdul M unir M ulkhan berupaya mencari pembenaran bahw a paham pluralisme agama berasal dari ajaran lokal. Pembaca digiring unt uk mengambil kesimpulan seakan paham ini sudah menyebar dan dit erima di kalangan umat Islam negeri ini sejak lama. 7 Ibid, hlm. 55-61. 8 M engenai hujat an terhadap fat w a M UI, lihat Adian Husaini, Pluralisme Agama: Haram; Fatw a M UI yang Tegas dan Tidak Kont roversial, hlm. 4-25. 9 Dalam t esis ini, penulis hendak mengungkap konsep Ket uhanan dan Pluralisme dalam pemikiran Abdul M unir M ulkan, t erut ama dalam penafsiran Serat Syekh Sit i Jenar. Selama ini, Abdul M unir M ulkan dianggap sebagai orang yang menget ahui ajaran Syekh Sit i Jenar. Anand Krishna bahkan dalam pengant ar buku karya Ashad Kusuma Djaya yang berjudul Pew aris Ajaran Syekh Sit i Jenar menyat akan bahw a Abdul M unir M ulkan merupakan t it isan dari Syekh Sit i Jenar. 9 M asalah sebagaimana yang t elah dipaparkan t adi pent ing unt uk dikaji lebih lanjut dan lebih mendalam. Hal it u karena beberapa alasan. Pert am a, Abdul M unir M ulkhan adalah salah sat u t okoh M uhammadiyah. M uhammadiyahn sendiri adalah ormas Islam yang mempunyai banyak massa; baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan demikian, t ent u pemikiran Abdul M unir M ulkhan mempunyai pengaruh yang t idak kecil di kalangan w arga M uhammadiyah khususnya maupun di kalangan umat Islam pada umumnya. Kedua, sepenget ahuan penulis, belum banyak orang yang mengkrit ik pemikiran Abdul M unir M ulkhan. Krit ik yang sudah ada baru sebat as art ikel pendek, sepert i Paham “ Relat ivism e” di Balik M ult ikult uralism e M enanggapi Buku Abdul M unir M ulkhan karya Qasim Nurseha Dzulhadi 10 , padahal pemikiran Abdul M unir M ulkhan dit uliskan bukan hanya dalam w ujud art ikel; namun banyak pula dalam w ujud buku. Oleh karena it u, pent ing dilakukan krit ik t erhadapnya dalam w ujud penelit ian ilmiah. 9 Ashad Kusum a Djaya, Pewaris Ajaran Syekh Sit i Jenar Yogyakart a: Kreasi Wacana, 2008, hlm. xii. 10 ht t p: idrusali85.w ordpress.com 2008 07 29 faham-relat ivism e-di-balik-m ult ikult uralism e- m enanggapi-buku-abdul-m unir-mulkhan Diakses pada 19 Desem ber 2013 jam 06.21 WIB. 10 Ket iga , pluralisme agama adalah paham yang sangat berbahaya t erhadap akidah Islam sehingga umat Islam harus diingat kan darinya. Peringat an it u merupakan bagian dari upaya am ar m a‘ruf nahi m unkar agar umat Islam t erhindar dari hukuman Allah. Sebab, pluralisme agama jelas merupakan kemungkaran besar yang dihadapi umat pada hari ini.

B. PERUM USAN M ASALAH