Uji Validitas Teknik Analisis Data

Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Variabel Pengawasan Intern Pemerintah Item pernyataan r hitung Keterangan 1 ,597 Valid 2 ,620 Valid 3 ,566 Valid 4 ,580 Valid 5 ,720 Valid 6 ,636 Valid 7 ,820 Valid 8 ,851 Valid 9 ,904 Valid 10 ,776 Valid 11 ,841 Valid 12 ,786 Valid 13 ,812 Valid 14 ,854 Valid 15 ,859 Valid 16 ,898 Valid 17 ,847 Valid 18 ,811 Valid 19 ,892 Valid 20 ,749 Valid 21 ,904 Valid 22 ,840 Valid 23 ,786 Valid 24 ,803 Valid 25 ,807 Valid 26 ,818 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, perhitungan terlampir Berdasarkan tabel 3.7. tentang Hasil Uji Validitas Variabel Pengawasan Intern Pemerintah, semua pernyataan dari variabel tersebut yang berjumlah 26 pernyataan dinyatakan valid karena r hitung 0,30. 2 Uji Validitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan Pengujian validitas untuk variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan diolah berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dijabarkan ke dalam 10 pernyataan dengan 36 responden di Inspektorat Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. 36 responden ini merupakan personel Inspektorat kabupaten Bandung yang mengawasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Kabupaten Bandung. Berikut di bawah ini hasil pengujian validitas instrumen kuesioner dari variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan pada tabel 3.8. dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows: Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Variabel Pengawasan Intern Pemerintah Item pernyataan r hitung Keterangan 1 ,880 Valid 2 ,852 Valid 3 ,874 Valid 4 ,875 Valid 5 ,719 Valid 6 ,930 Valid 7 ,788 Valid 8 ,937 Valid 9 ,823 Valid 10 ,754 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, perhitungan terlampir Berdasarkan tabel 3.8. tentang Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan, semua pernyataan dari variabel tersebut yang berjumlah 10 pernyataan dinyatakan valid karena r hitung 0,30.

3.7. Teknik Pengujian Hipotesis

3.7.1. Uji Normalitas Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena data yang akan diuji berbentuk interval. Oleh karena itu, maka setiap data pada variabel harus terlebih dahulu diuji normalitasnya. Bila data setiap variabel tidak normal, maka pengujian hipotesis tidak bisa menggunakan statistik parametris. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan secara statistik, maka analisis yang dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software SPSS 20 for Windows. “Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp Sig 2- tailed hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 12α” C. Trihendradi, 2009: 246

3.7.2. Analisis Korelasi

Untuk menguji arah hubungan antara variabel x terhadap y, maka perlu dihitung koefisien korelasi antar variabel dalam sampel. Pabundu Tika 2006, 97 menyatakan bahwa Analisis Korelasi Sederhana digunakan untuk 2 variabel yang saling berhubungan dengan menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment. Menurut Sugiyono 2012: 213, “Korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen bila datanya berbentuk interval atau rasio”. Data interval yang dihasilkan akan diolah dengan menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut: � = � ∑ − ∑ ∑ √ {� ∑ − ∑ }{� ∑ − ∑ } Keterangan: r = Korelasi antara variabel X dan variabel Y n = Jumlah responden ∑ XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y ∑ X = Jumlah skor X Skor per item ∑ Y = Jumlah skor Y Skor total ∑ X 2 = Kuadrat jumlah skor X ∑ Y 2 = Kuadrat jumlah skor Y Sugiyono, 2012: 183 Nilai r berkisar dari -1 melalui 0 hingga +1 -1 ≤ r ≥ +1 sebagai berikut: a. Bila nilai r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali b. Bila nilai r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan positif dan sangat kuat sekali. Hubungan antara kedua variabel bersifat korelasi positif korelasi searah, artinya kenaikan variabel X akan diikuti dengan kenaikan variabel Y atau sebaliknya. c. Bila nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi variabel dikatakan negatif dan sangat kuat. Hubungan antara variabel bersifat korelasi negatif korelasi tidak searah, artinya kenaikan variabel X akan diikuti dengan penurunan variabel Y atau sebaliknya. Koefisien korelasi di atas digunakan apabila data berdistribusi normal, apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk menghitung korelasi dalam penelitian ini, penulis menggunakan software SPSS 20 for Windows untuk memudahkan pengolahan data.

3.7.3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel X terhadap Y. Koefisien determinasi Kd dihitung dengan rumus sebagai berikut: �� = � Keterangan: Kd = Koefisien Determinasi r = Korelasi antara variabel X dan variabel Y Sugiyono, 2012: 185 Koefisien korelasi yang dikuadratkan akan menjadi koefisien determinasi Kd, yang menjelaskan besarnya pengaruh nilai suatu variabel X terhadap naikturunnya variasi nilai variabel Y sebesar kuadrat koefisien korelasinya.

3.7.4. Hipotesis Statistik

Penulisan hipotesis yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan atau tidak, dimana hipotesis nol Ho yaitu suatu hipotesis tentang ada tidaknya hubungan, sedangkan Ha merupakan hipotesis yang diajukan penulis. Sehingga dalam penelitian ini, hipotesis tersebut dinyatakan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengawasan intern dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah (survey pada Pemeintah Kota Bandung)

12 66 98

Pengaruh Pengawasan Intern Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas-Dinas Di Kota Bandung)

0 2 8

PENGARUH PENGAWASAN FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Bandung)

0 6 1

Pengaruh Pengawasan Intern dan Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung)

1 23 44

Pengaruh Pengawasan Intern Dan Fungsi Pemeriksaan Intern Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survey Pada Dinas Di Pemerintah Kota Bandung)

1 21 121

PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Pemeriksaan Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten

6 31 20

PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Pemeriksaan Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten

1 7 17

Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

0 2 47

PENGARUH PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH : Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung - repository UPI S PEA 1006670 Title

0 0 5

PENGARUH PENGAWASAN INTERN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH ( Penelitian Pada Pemerintah Kabupaten Jepara)

0 0 19