Analisis Afiksasi Deskripsi Analisis Data

Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan deskripsi analisis dan pembahasan penelitian. Seperti yang telah dijelaskan dalam dua bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka analisis morfologi. Semua data temuan dideskripsikan dan kemudian data tersebut dianalisis. Setelah itu, temuan dan analisis tersebut akan diikuti oleh pembahasan hasil analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian.

4.1 Deskripsi Analisis Data

Data yang dipergunakan untuk penelitian ini berupa kata dan frasa yang terdapat dalam wall Facebook dinding halaman para remaja. Adapun responden yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah para remaja yang berumur antara 13-20 tahun sebanyak 30 orang. Seluruh data tersebut akan dianalisis berdasarkan proses morfologisnya, terutama yang berkaitan dengan proses afiksasi dan abreviasi. Selain itu, data juga akan dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan agar bisa diketahui bagaimana ciri proses morfologisnya.

4.1.1 Analisis Afiksasi

O‟Grady 1996:138 mengatakan penambahan sebuah afiks yang prosesnya dikenal dengan afiksasi merupakan proses morfologis yang sering terjadi dalam sebuah bahasa. Proses afiksasi merupakan proses pembubuhan afiks pada bentuk dasar, baik dalam membentuk verba turunan, nomina turunan, maupun kategori turunan lainnya Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Chaer, 2003. Sedangkan afiks itu sendiri adalah morfem terikat yang dilekatkan pada morfem dasar atau akar Fromkin dan Rodman, 1998:519. Pembahasan mengenai afiks dapat ditemukan dalam setiap buku linguistik umum dan morfologi. Para ahli linguistik membagi afiks dalam jenis yang berbeda-beda. Katamba 1993:44 menyebutkan tiga jenis afiks, yaitu: prefiks, sufiks, dan infiks. Fromkin dan Rodman 1998:71-73 berpendapat bahwa ada empat jenis afiks, yaitu: prefiks, sufiks, infiks, dan sirkumfiks. Sedangkan Alwi dll. 1988:31 menyebutkan ada empat jenis afiks dalam bahasa Indonesia, yaitu: prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks. Khusus untuk penelitian ini, analisis afiks ini akan dibatasi pada prefiks, sufiks, dan konfiks. Dalam menganalisis jenis afiks dari bahasa gaul remaja dalam Facebook ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Dalam hal ini, penulis mendeskripsikan jenis- jenis afiks yang ada dalam bahasa gaul tersebut.

4.1.1.1 Prefiks

Prefiks disebut juga awalan. Menurut Alwi dll. 1998 prefiks adalah afiks yang ditempatkan di bagian muka suatu kata dasar. Istilah ini berasal dari bahasa Latin praefixus yang berarti melekat fixus, figere sebelum sesuatu prae. Berdasarkan data yang diperoleh, penulis menemukan ada empat macam prefiks t-, nge-, ng-, dan ny- yang sering digunakan para remaja dalam Facebook. Di bawah ini penulis mengutip 9 data dari 22 data yang ada untuk lengkapnya ada pada lampiran 1. Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 4.1 Proses Morfologis Bahasa Remaja yang Berkaitan dengan Prefiks Kata Dasar Bahasa Baku Bahasa Gaul Konteks Pola Perubahan Prefiks a1 buka a2 senyum terbuka tersenyum tbuka tsenyum …td tuh tas gw dah tbuka… …dia mah tsenyum aja, ga komentar… ter-  t- b1 rusak b2 jauh b3 bawa b4 cat merusak menjauh membawa mengecat ngerusak ngejauh ngebawa ngecat ...tar disangkanya aq yg ngerusak hub mrk… …ga ngerti, tbtb cowonya ngejauh … …bsk km mau ngebawa apa aja? …cape uyy, seharian aq ngecat kamar… meN-  nge- c1 ambil c2 injak mengambil menginjak ngambil nginjak …aq ngambil tiketnya dimana? …sumpah, gw ga sengaja nginjak kakinya… meN-  ng- d1 sapu menyapu nyapu …dia mah cm bs nyapu doang… meN-  ny- Data prefiks pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 4 macam prefiks yang sering digunakan dalam bahasa gaul para remaja dalam Facebook. 1 Pola Perubahan Prefiks ter-  t- Pada data a1 dan a2 terjadi perubahan prefiks ter- menjadi t-. Kata dasar buka dan senyum mendapat imbuhan prefiks ter- sehingga menjadi terbuka dan tersenyum. Kemudian kedua kata tersebut mengalami perubahan, yaitu adanya penghilangan fonem e dan r pada prefiks ter-. Dengan adanya penghilangan fonem-fonem tersebut maka Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tersisalah fonem t yang kemudian menjadi prefiks baru, yaitu t-. Kata-kata terbuka, tersenyum berubah menjadi tbuka, tsenyum. Perubahan prefiks di atas terjadi pula pada data a3 dan a4. Adapun proses pembentukannya sebagai berikut: Data a1 buka terbuka tbuka ter- + buka terbuka - e dan r tbuka Penjelasan yang sama berlaku juga untuk data a2, a3, dan a4. Jika dilihat dari urutan fonemnya, penghilangan fonem pada prefiks ter- dapat digambarkan ke dalam pola di bawah ini: Berdasarkan analisis di atas, perubahan yang terjadi pada prefiks ter- dengan adanya penghilangan fonem e dan r disebut dengan reduksi. Perubahan tersebut dapat disajikan dengan pola: ter- + KD = t- + KD Pola: t e r + f 1 f 2 f 3 f 4 f n t e r + f 1 f 2 f 3 f 4 f n t f 1 f 2 f 3 f 4 f n prefiks kata dasar bahasa baku bahasa gaul i ii keterangan: i proses morfologis bahasa baku prefiks ter- dilekatkan pada kata dasar ii proses morfologis bahasa gaul prefiks ter- mengalami penghilangan sebagian fonemnya, yaitu fonem e dan r Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pola ini tidak berlaku untuk semua kata dasar. Hanya kata dasar yang memiliki fonem awal tertentu yang bisa diterapkan dalam pola ini, yaitu: a kata dasar yang diawali fonem p, b, d, k, g contoh: a5 ter- + pengaruh  terpengaruh  tpengaruh a6 ter- + balas  terbalas  tbalas a7 ter- +dapat  terdapat  tdapat a8 ter- + kait  terkait  tkait a9 ter- + gantung  tergantung  tgantung Semua fonem diatas apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi stop. Namun untuk bunyi [t] tidak termasuk kedalam pola ini. b kata dasar yang diawali fonem m, ñ contoh: a10 ter- + masuk  termasuk  tmasuk a11 ter- + nyata  ternyata  tnyata Semua fonem diatas apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi nasal. Namun untuk bunyi [n] tidak termasuk ke dalam pola ini. c kata dasar yang diawali fonem l contoh: a12 ter- + laksana  terlaksana  tlaksana Fonem ini apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi lateral. Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu d kata dasar yang diawali fonem s, r, h contoh: a13 ter- + serah  terserah  tserah a14 ter- + rasa  terasa  trasa a15 ter + hadap  terhadap  thadap Fonem diatas termasuk ke dalam bunyi frikatif. Namun tidak semua bunyi frikatif bisa diterapkan pada pola ini. Hanya bunyi frikatif yang termasuk pada alveolar, pos alveolar dan glotal. e kata dasar yang diawali fonem w, j contoh: a16 ter- + wujud  terwujud  twujud a17 ter- + jadi  terjadi  tjadi Semua fonem diatas apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam semi vokal. Jadi, prefiks t- akan terbentuk apabila kata-kata dasar yang dilekatkan prefiks ter- itu berada pada lingkungan bunyi stop, nasal, lateral, frikatif, atau semi vokal. Sebaliknya prefiks t- tidak akan muncul apabila kata dasarnya diawali dengan fonem vokal atau bunyi vokoid [a,i,u,e,o], dan fonem konsonan f, v, x, y, z, q, dan t. Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2 Pola Perubahan Prefiks meN-  nge- Perubahan prefiks lainnya terjadi pada prefiks meN-. Dalam bahasa gaul, prefiks meN- berubah menjadi nge-, ng-, dan ny-. Perubahan perfiks meN- menjadi nge- dapat dilihat pada data b1. Kata dasar rusak yang diberi imbuhan meN- pada bahasa baku akan menjadi merusak dan pada bahasa gaul berubah menjadi ngerusak. Prefiks meN- dilekatkan pada bentuk dasar yang diawali fonem r akan berubah menjadi me-. Setelah itu dalam bahasa gaul fonem m dan e tersebut digantikan dengan fonem n g e. Maka terbentuklah prefiks baru, yaitu prefiks nge-. Selanjutnya pada data b2, kata dasar jauh menjadi menjauh, dikarenakan prefiks meN- dilekatkan pada bentuk dasar yang diawali fonem j berubah menjadi men. Lalu, fonem m e n tersebut digantikan dengan fonem n g e sehingga kata menjauh berubah menjadi ngejauh. Pada data b3 kata dasar bawa dilekatkan prefiks meN- sehingga berubah menjadi membawa. Hal ini dikarenakan prefiks meN- dilekatkan pada bentuk dasar yang diawali fonem b berubah menjadi mem-. Sedangkan pada data b4 kata dasar cat akan berubah menjadi mengecat setelah dilekatkan prefiks meN-. Prefiks meN- dilekatkan pada bentuk dasar satu suku akan berubah menjadi menge-. Seperti halnya data b1 dan b2, data b3 dan b4 juga mengalami penghilangan prefiks meN- dan penggantian fonem n g e yang selanjutnya membentuk sebuah prefiks baru, yaitu prefiks nge-. Sehingga kata membawa menjadi ngebawa, mengecat menjadi ngecat. Perubahan prefiks ini terjadi pula pada data b5 – b23. Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Adapun proses pembentukannya sebagai berikut: b1 rusak  merusak  ngerusak meN- + rusak merusak - m e + n, g, e ngerusak Penjelasan yang sama berlaku juga untuk data b2 - b4. Jika dilihat dari urutan fonemnya, perubahan fonem pada prefiks meN- dapat digambarkan ke dalam pola di bawah ini: Pola 1: m e N + f 1 f 2 f 3 f 4 f n m e N + f 1 f 2 f 3 f 4 f n n g e + t f 1 f 2 f 3 f 4 f n prefiks kata dasar bahasa baku bahasa gaul i ii keterangan: i proses morfologis bahasa baku prefiks meN- dilekatkan pada kata dasar ii proses morfologis bahasa gaul fonem m e N digantikan dengan fonem n g e Berdasarkan bagan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perubahan prefiks meN- menjadi nge- diakibatkan adanya subtitusi fonem. Perubahan tersebut dapat disajikan dengan pola: meN- + KD = nge- + KD Senada dengan penjelasan pola sebelumnya yaitu pola prefiks ter-, pola ini juga tidak berlaku untuk semua kata dasar. Hanya kata dasar yang memiliki fonem awal tertentu yang bisa diterapkan dalam pola ini, yaitu: Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a kata dasar yang diawali fonem b, d, g Contoh: b9 meN- + buang  membuang  ngebuang b10 meN- + daftar  mendaftar  ngedaftar b11 meN- + gunting  menggunting  ngegunting Semua fonem di atas apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi stop. Namun untuk bunyi [p], [t], [k] tidak termasuk ke dalam pola ini. b kata dasar yang diawali fonem l Contoh: b12 meN- + lukis  melukis  ngelukis Fonem ini apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi lateral. c kata dasar yang diawali fonem f, r, h Contoh: b13 meN- + fitnah  memfitnah  ngefitnah b1 meN- + rusak  merusak  ngerusak b15 meN- + hina  menghina  ngehina Semua fonem di atas apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi frikatif. Namun untuk bunyi [v], [s], [z] tidak termasuk ke dalam pola ini. Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu d kata dasar yang diawali fonem j Contoh: b14 meN- + jaga  menjaga  ngejaga Fonem ini apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi semi vokal. e kata dasar yang berupa ekasuku Contoh b16 meN- + bom  mengebom  ngebom b17 meN- + cat  mengecat  ngecat b18 meN- + rem  mengerem  ngerem Jadi prefiks nge- akan terbentuk apabila kata dasar yang dilekatkan itu berada pada lingkungan bunyi stop, lateral, frikatif, dan semivokal. Selain itu kata dasar yang berupa ekasuku pun termasuk ke dalam pola ini. Sebaliknya prefiks nge- tidak akan muncul apabila kata dasarnya diawali dengan fonem vokal atau bunyi vokoid [a,i,u,e,o], bunyi nasal, dan fonem konsonan p, t, k, v, s, z, dan w. 3 Pola Perubahan Prefiks meN-  ng- Dalam bahasa gaul ini terdapat pula perubahan penggunaan prefiks meN- menjadi ng-. Data c1 menunjukkan bahwa kata dasar ambil dilekatkan prefiks meN- menjadi mengambil, setelah itu kata tersebut mengalami perubahan menjadi ngambil. Begitu pula yang terjadi pada data c2, kata dasar injak mendapat imbuhan prefiks meN- menjadi Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menginjak dan akhirnya menjadi nginjak. Adapun perubahan yang dimaksud adalah prefiks meN- mengalami penghilangan fonem m e N dan menggantinya dengan fonem n dan g. Adapun proses pembentukannya sebagai berikut: c1 ambil  mengambil  ngambil meN- + ambil mengambil - m e N + n, g ngambil Prefiks meN- menjadi meng- karena dilekatkan pada bentuk dasar yang diawali vokal a,i, u, e, o. Kemudian prefiks meN- diganti dengan prefiks ng-. Jika dilihat dari urutan fonemnya, perubahan fonem pada prefiks meN- dapat digambarkan ke dalam pola di bawah ini: Pola: m e N + a,i,u,e,of 2 f 3 f 4 f n m e n g + a,i,u,e,of 2 f 3 f 4 f n n g+ a,i,u,e,of 2 f 3 f 4 f n prefiks kata dasar bahasa baku bahasa gaul i ii keterangan: i: proses morfologis bahasa baku prefiks meN- dilekatkan pada bentuk dasar yang diawali fonem vokal menjadi meng- ii:proses morfologis bahasa gaul prefiks meng- mengalami penghilangan fonem m e sehingga fonem yang tersisa adalah n g. Perubahan yang terjadi disebabkan adanya reduksi pada pefiks meN- yaitu menghilangnya fonem m e sehingga yang tersisa hanyalah fonem n g. Dalam Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu bahasa gaul kedua fonem yang tersisa tersebut menjadi sebuah prefiks baru yaitu prefiks ng-. Perubahan ini dapat disajikan dengan pola: meN- + KD = ng- + KD Pola ini tidak berlaku untuk semua kata dasar. Hanya kata dasar yang diawali fonem vokal, yaitu a, i, u, e, o yang bisa diterapkan pada pola ini. Contoh: c1 meN- + ambil  mengambil  ngambil c2 meN- + injak  menginjak  nginjak c3 meN- + ukur  mengukur  ngukur c4 meN- + edit  mengedit  ngedit c5 meN- + olah  mengolah  ngolah Jadi, prefiks ng- akan terbentuk apabila fonem awal kata dasar yang dilekatinya itu berada pada lingkungan bunyi vokoid [a,i,u,e,o]. Selain bunyi tersebut prefiks ng- tidak akan muncul. 4 Pola Perubahan Prefiks meN-  ny- Terakhir, perubahan prefiks meN- menjadi prefiks ny- dapat dilihat pada data d1 kata dasar sapu apabila diberi imbuhan prefiks meN- maka akan berubah menjadi menyapu. Prefiks meN- apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem s akan berubah menjadi meny-. Fonem s hilang. Setelah itu, prefiks meny- mengalami penghilangan fonem m dan e sehingga hanya menyisakan fonem n dan y yang akhirnya membentuk prefiks baru, yaitu ny-. Data d1 kata menyapu menjadi nyapu, d2 kata menyiram menjadi nyiram. Perubahan prefiks diatas terjadi pula pada data d3-d7. Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Adapun proses pembentukannya sebagai berikut: d2 siram  menyiram  nyiram meN- + siram menyiram - m dan e + n, y nyiram Jika dilihat dari urutan fonemnya, perubahan fonem pada prefiks meN- dapat digambarkan ke dalam pola di bawah ini: Pola: m e N + sf 2 f 3 f 4 f n m e n y + sf 2 f 3 f 4 f n n y +sf 2 f 3 f 4 f n prefiks kata dasar bahasa baku bahasa gaul i ii keterangan: i: proses morfologis bahasa baku prefiks meN- dilekatkan pada bentuk dasar yang diawali fonem s menjadi meny- ii:proses morfologis bahasa gaul prefiks meN- mengalami penghilangan fonem m e sehingga fonem yang tersisa adalah n y. Perubahan yang terjadi pada prefiks meN- di atas adalah reduksi fonem. Dalam bahasa gaul prefiks meN- yang berubah menjadi meny- karena berhadapan dengan kata dasar yang diawali konsonan s, mengalami penghilangan sebagian fonemnya yaitu m dan e.Sehingga yang tersisa hanyalah fonem n y. Kedua fonem yang tersisa tersebut menjadi sebuah prefiks baru yaitu prefiks ny-. Perubahan tersebut dapat disajikan dengan pola: meN- + KD = ny- + KD Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pola ini hanya berlaku apabila kata dasar yang dilekatinya itu diawali dengan fonem s. Misalnya: d3 meN- + sobek  menyobek  nyobek d4 meN- + seberang  menyeberang  nyeberang Jadi prefiks ny- akan muncul apabila kata dasar yang dilekatkanya itu diawali fonem s. Sebaliknya prefiks ny- tidak akan muncul apabila kata dasarnya bukan diawali fonem s.

4.1.1.2 Sufiks

Sufiks atau akhiran adalah afiks yang digunakan di bagian belakang kata Alwi dll.,1998. Istilah ini juga berasal dari bahasa Latin suffixus yang berarti melekat fixus, figere di bawah sub. Dalam bahasa Indonesia terdapat empat macam sufiks, yaitu sufiks –kan, -i, –an, dan –nya. Namun dalam bahasa gaul ini hanya ada satu sufiks yang kerap digunakan para remaja, yaitu sufiks –in yang bisa dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Proses Morfologis Bahasa Remaja yang Berkaitan dengan Sufiks Kata Dasar Bahasa Baku Bahasa Gaul Konteks Pola Perubahan Sufiks f1 cari carikan cariin …loe bisa cariin bt gw kan? -kan  -in g1 datang datangi datangin …gampanglah, tinggal datangin aja ke rumahnya… -i  -in Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Data sufiks pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat 1 macam sufiks yang sering digunakan dalam bahasa gaul para remaja dalam Facebook. Pada data f1 dan g1 terjadi perubahan sufiks –kan dan sufiks -i menjadi -in. Kata dasar cari f1 mendapat imbuhan sufiks –kan sehingga menjadi carikan. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan, yaitu adanya penggantian fonem k a dan n dengan fonem i dan n sehingga membentuk sufiks baru yaitu sufiks –in. Oleh karena itu dalam bahasa gaul kata carikan berubah menjadi cariin Hal yang hampir serupa terjadi pula pada data g1 kata dasar datang mendapat imbuhan sufiks -i sehingga menjadi datangi. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan, yaitu adanya penambahan fonem n pada akhir kata sehingga membentuk sufiks baru yaitu sufiks –in. Oleh karena itu dalam bahasa gaul kata datangi berubah menjadi datangin. Perubahan prefiks diatas terjadi pula pada data f 2-f6 dan g2-g5. Jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia baku, tidak terdapat sufiks -in. Sehingga bisa dijadikan kaidah bahwa sufiks -in menampung sufiks -kan dan sufiks -i dalam ragam bahasa gaul remaja. Adapun proses pembentukannya sebagai berikut: f1 cari  carikan  cariin cari + -kan carikan - k a n + i n cariin Jika dilihat dari urutan fonemnya, perubahan fonem pada sufiks -kan dapat digambarkan ke dalam pola di bawah ini: Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pola 4: f 1 f 2 f 3 f 4 f n + k a n f 1 f 2 f 3 f 4 f n + k a n f 1 f 2 f 3 f 4 f n + i n kata dasar sufiks bahasa baku bahasa gaul i ii keterangan: i: proses morfologis bahasa baku sufiks -kan dilekatkan pada kata dasar ii:proses morfologis bahasa gaul sufiks -kan mengalami penghilangan fonem k a n dan penggantian dengan fonem i n sehingga membentuk prefiks baru, yaitu –in. Perubahan yang terjadi pada sufiks -kan di atas adalah substitusi fonem. Dalam bahasa gaul, sufiks –kan yang terdiri dari fonem k a n diganti dengan fonem i n. Kedua fonem i n ini yang akhirnya membentuk menjadi sebuah sufiks baru yaitu sufiks –in. Sedangkan proses pembentukan sufiks –i menjadi sufiks –in adalah sebagai berikut: g1 datang  datangi  datangin datang + - i datangi + n datangin Jika dilihat dari urutan fonemnya, perubahan fonem pada sufiks -i dapat digambarkan ke dalam pola di bawah ini: Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pola 5: f 1 f 2 f 3 f 4 f n + i f 1 f 2 f 3 f 4 f n + i f 1 f 2 f 3 f 4 f n + i n kata dasar sufiks bahasa baku bahasa gaul + n i ii keterangan: i: proses morfologis bahasa baku sufiks -i dilekatkan pada kata dasar ii:proses morfologis bahasa gaul sufiks -i mengalami penambahan fonem n sehingga membentuk prefiks baru, yaitu -in Perubahan yang terjadi pada sufiks –i di atas adalah adisi fonem. Dalam bahasa gaul, sufiks –i mengalami penambahan fonem n sehingga membentuk sebuah sufiks baru yaitu sufiks –in. Perubahan tersebut dapat disajikan dengan pola: KD + -kan -i = KD + -in Pola ini berlaku untuk semua jenis kata dasar asalkan kata dasar tersebut dibubuhi sufiks –kan atau –in. Misalnya: f2 tuang + -kan  tuangkan  tuangin g2 basah + -i  basahi  basahin Jadi, sufiks –in akan muncul ketika berhadapan dengan kata dasar yang sudah dibubuhi sufiks –kan atau –in. Diluar kedua sufiks tersebut, maka sufiks –in tidak akan muncul. Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4.1.1.3 Konfiks Konfiks disebut juga ambifiks atau sirkumfiks. Secara etimologis dari bahasa Latin, ketiga istilah ini memiliki kesamaan arti. Kon- berasal dari kata confero yang berarti secara bersamaan bring together, ambi- berasal dari kata ambo yang berarti kedua-duanya both, dan sirkum- berasal dari kata circumdo yang berarti ditaruh disekeliling put around Gummere dan Horn, 1955. Menurut Alwi dll. 1198:32 konfiks adalah gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk suatu kesatuan dan secara serentak diimbuhkan. Berikut ini contoh data konfiks yang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 Proses Morfologis Bahasa Remaja yang Berkaitan dengan Konfiks Kata Dasar Bahasa Baku Bahasa Gaul Konteks Pola Perubahan Konfiks h1 akibat h2 izin mengakibatkan mengizinkan ngakibatin ngizinin …bisa ngakibatin apa gt? …bapa aq ga ngizinin… meN-kan  ng-in i1 janji i2 kerja menjanjikan mengerjakan ngejanjiin ngerjain …dia sih ngejanjiin bsk … bro, kpn mau ngerjain demo…. meN-kan  nge- in j1 sebal j2 temu j3 pikir menyebalkan menemukan memikirkan nyebelin nemuin mikirin ...emang nyebelin tu org… …bnr, loe ga nemuin buku gw?… …cape dweh, idup ko cm mikirin dia doang… meN-kan  -in k1 nasehat k2musuh menasehati memusuhi nasehatin musuhin ...ya, qta sih cm bs nasehatin dia ajj… …siapa jg yg musuhin meN-i  -in Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu km?… 1 Pola Perubahan Konfiks meN-kan  ng-in Pada data h1 dan h2 terjadi perubahan konfiks meN-kan menjadi ng-in. Kata dasar akibat h1 dan izin h2 mendapat imbuhan konfiks meN-kan sehingga menjadi mengakibatkan dan mengizinkan. Kemudian kedua kata tersebut mengalami perubahan, yaitu adanya penghilangan fonem m e n g k a n. Fonem-fonem tersebut kemudian digantikan dengan fonem n g i n sehingga membentuk konfiks baru, yaitu ng-in. Kata-kata mengakibatkan, mengizinkan berubah menjadi ngakibatin, ngizinin. Adapun proses pembentukannya sebagai berikut: h1 akibat  mengakibatkan  ngakibatin meN-kan + akibat mengakibatkan - m e n g k a n + n g i n ngakibatin Penjelasan yang sama berlaku juga untuk data h2-h12. Perubahan tersebut dapat disajikan dengan pola: meN-kan + KD = ng-in + KD Pola ini tidak berlaku untuk semua kata dasar. Hanya kata dasar yang diawali fonem h dan fonem vokal, yaitu a, i, u, e, o yang bisa diterapkan pada pola ini. Contoh: h5 meN-kan + habis  menghabiskan  ngabisin h7 meN-kan + iklan  mengiklankan  ngiklanin h9 meN-kan + anjur  menganjurkan  nganjurin h10 meN-kan + untung  menguntungkan  nguntungin Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu h11 meN-kan + efisien  mengefisienkan  ngefisienin h12 meN-kan + operasi  mengoperasikan  ngoprasiin Jadi, konfiks ng-in akan muncul bila dilekatkan pada kata dasar yang diawali fonem h dan kata dasar yang dilekatinya itu berada pada lingkungan bunyi vokoid [a,i,u,e,o]. 2 Pola Perubahan Konfiks meN-kan  nge-in Perubahan konfiks meN-kan lainnya dapat dilihat pada data i1 dan i2. Pada data ini terjadi perubahan konfiks meN-kan menjadi nge-in. Kata dasar janji dan kerja mendapat imbuhan konfiks meN-kan sehingga menjadi menjanjikan dan mengerjakan. Kemudian kedua kata tersebut mengalami perubahan, yaitu adanya penghilangan fonem m e N k a n. Fonem-fonem tersebut kemudian digantikan dengan fonem n g e i n sehingga membentuk konfiks baru, yaitu nge-in. Kata-kata menjanjikan, mengerjakan berubah menjadi ngejanjiin, ngerjain . Perubahan konfiks diatas terjadi pula pada data i3-i6. Adapun proses pembentukannya sebagai berikut: i1 janji  menjanjikan  ngejanjiin meN-kan + janji menjanjikan - m e N + n g e i n ngejanjiin Perubahan tersebut dapat disajikan dengan pola: meN-kan + KD= nge-in + KD Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pola ini juga tidak berlaku untuk semua kata dasar. Hanya kata dasar yang memiliki fonem awal tertentu yang bisa diterapkan dalam pola ini, yaitu: a kata dasar yang diawali fonem p, b, t, d, g, Contoh: i5 meN-kan + baca  membacakan  ngebacain i7 meN-kan + dapat  mendapatkan  ngedapetin i8 meN-kan + gempar  menggemparkan  ngegemparin i9 meN-kan + padam  memadamkan  ngemadamin i10 meN-kan + tumpah  menumpahkan  ngenumpahin i11 meN-kan + kerah  mengerahkan  ngerahin Semua fonem di atas apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi stop. b kata dasar yang diawali fonem l Contoh: i12 meN-kan + laksana  melaksanakan  ngelaksanain Fonem ini apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi lateral. c kata dasar yang diawali fonem m, n i13 meN-kan + manfaat  memanfaatkan  ngemanfaatin i14 meN-kan + netral  menetralkan  ngenetralin Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kedua fonem tersebut apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi nasal. d kata dasar yang diawali fonem s, r, h, v, f, z Contoh: i15 meN-kan + sah  mengesahkan  ngesahin i3 meN-kan + repot  merepotkan  ngerepotin i16 meN-kan + hubung  menghubungkan  ngehubungin i17 meN-kan + variasi  memvariasikan  ngevariasiin i18 meN-kan + film  memfilmkan  ngefilmin i19 meN-kan + zakat  menzakatkan  ngezakatin Semua fonem di atas apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi frikatif. e kata dasar yang diawali fonem j, w Contoh: i1 meN-kan + janji  menjanjikan  ngejanjiin i20 meN-kan + wajib  mewajibkan  ngewajibin Fonem ini apabila dilihat dari kelompok bunyinya termasuk ke dalam bunyi semi vokal. Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Jadi konfiks nge-in akan terbentuk apabila kata dasar yang dilekatkan itu berada pada lingkungan bunyi stop, lateral, nasal, frikatif, dan semivokal. 3 Pola Perubahan Konfiks meN-kan  -in Selanjutnya, pada data j1, j2, dan j3 terjadi perubahan konfiks meN-kan menjadi sufiks -in. Kata dasar sebal, temu, dan pikir mendapat imbuhan konfiks meN-kan sehingga menjadi menyebalkan, menemukan, dan memikirkan. Kemudian ketiga kata tersebut mengalami perubahan, yaitu adanya penghilangan beberapa fonem pada prefiks meN-kan, yaitu fonem m e k a n. Fonem-fonem tersebut kemudian digantikan dengan fonem i n sehingga membentuk sufiks baru, yaitu -in. Kata-kata menyebalkan, menemukan, dam memikirkan berubah menjadi nyebelin, nemuin, mikirin. Adapun proses pembentukannya sebagai berikut: j1 sebal  menyebalkan  nyebelin meN-kan + sebal menyebalkan - m e + i n nyebelin Prefiks meN- apabila diikuti bentuk dasar yang diawali dengan fonem s akan berubah menjadi meny-. Fonem s mengalami peluluhan. 4 Pola Perubahan Konfiks meN-i  -in Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial Facebook Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pada data k1 terjadi perubahan konfiks meN-i menjadi -in. Kata dasar nasehat mendapat imbuhan konfiks meN-i sehingga menjadi menasehati. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan, yaitu adanya penghilangan fonem m e dan i. Fonem-fonem tersebut kemudian digantikan dengan fonem i n sehingga membentuk sufiks -in. Kata- kata k1 menasehati, k2 memusuhi berubah menjadi nasehatin, musuhin. Adapun proses pembentukannya sebagai berikut: k1 nasehat  menasehati  nasehatin meN-i + nasehati menasehati - m e + n nasehatin Berdasarkan bagan di atas, maka dapat dibuatkan polanya sebagai berikut: meN-kan meN-i + KD = KD + - in Berdasarkan analisis data di atas, maka pada pola ini konfiks meN-kan dan meN-i akan berubah menjadi sufiks –in apabila kata dasarnya diawali fonem s, t, p, m, dan n.

4.1.2 Analisis Abreviasi