Pendekatan dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian tentang analisis aplikasi metode proyek berkebun, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan naturalistik atau disebut juga pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah pada perencanaan, sistem pembelajaran metode proyek, proses pembelajaran, hasil pembelajaran terhadap pengembangan potensi anak dan masalah dan solusi dalam aplikasi metode proyek berkebun dalam pengembangan kreativitas anak. Pendekatan kualitatif dalam menelaah masalah penelitian ini dipilih sebab masalah yang diteliti memerlukan suatu pengungkapan yang bersifat deskriftif dan komprehensif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah, demikian dijelaskan oleh Moleong 2004 : 6. Sementara itu penelitian kualitatif menurut Nasution 2003: 5 pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Nasution 2003 : 9 adalah : 1. Sumber data ialah situasi yang wajar atau “natural setting”. 2. Peneliti sebagai instrumen penelitian. 3. Sangat deskriftif. 4. Mementingkan proses maupun produk, jadi juga memperhatikan bagaimana perkembangan terjadinya sesuatu. 5. Mencari makna di belakang kelakuan atau perbuatan sehingga dapat memahami masalah atau situasi. 6. Mengutamakan data langsung atau “first hand”. 7. Dilakukannya triangulasi yaitu data atau informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain. 8. Menonjolkan rincian konstektual. Peneliti mengumpulkan dan mencatat data dengan sangat terinci mengenai hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah yang diteliti. 9. Subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti. 10. Mengutamakan perspektif emik yaitu mementingkan pandangan responden, peneliti tidak mendesakkan pandangannya sendiri. 11. Verifikasi melalui kasus yang bertentangan untuk memperoleh hasil yang lebih dapat dipercaya. 12. Sampling yang purposif. 13. Menggunakan “audit trial” yaitu menelusuri atau melacak untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan. 14. Partisipasi tanpa mengganggu. Peneliti tidak menonjolkan diri sehingga diperoleh situasi yang wajar atau alamiah. 15. Mengadakan analisis sejak awal. 16. Desain penelitian tampil dalam proses penelitian. Hal senada juga diungkapkan oleh Maleong, 2007: 6 bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Lebih lanjut Maleong mengemukakan ciri-ciri yang menjadi karakteristik dari penelitian kualitatif sebagai berikut : 1. Latar Alamiah Penelitian kualitataif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan entity. Hal ini dilakukan, kerena ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. 2. Manusia sebagai Alat Instrumen Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan. 3. Metode Kualitatif Metode kualitatif adalah pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif digunakan karena berbagai pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. 4. Analisis Data Secara Induktif Beberapa alasan menggunakan analisis induktif. Pertama, proses induktif lebih banyak menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik. 5. Teori dari Dasar Grounded Theory Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantif yang berasal dari data. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, tidak ada teori apriori yang dapat mencakupi kenyataan- kenyataan jamak yang mungkin akan dihadapi. Kedua, penelitian ini mempercayai apa yang dilihat sehingga ia berusaha untuk sejauh mungkin menjadi netral. Ketiga, teori dari dasar lebih dapat responsif terhadap nilai- nilai konstektual. 6. Deskriptif Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. 7. Lebih Mementingkan Proses daripada Hasil Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. 8. Adanya Batas yang Ditentukan oleh Fokus Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Pertama, batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian mempertajam fokus. Kedua, penetapan fokus akan dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus. 9. Adanya Kriteria Khusus untuk Keabsahan Data Penelitian kualitatif meredefinisikan validasi, reliabilitas, dan obyektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik. 10. Desain yang Bersifat Sementara Penelitian kualitatif menyusun desain yang terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Jadi tidak menggunakan desain yang disusun secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi. 11. Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus menurut Yin 2003 : 18 adalah : “Suatu inkuri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana : batas-batas antara fenomena-fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan dimana; multi sumber bukti dimanfaatkan”. Peneliti memilih studi kasus ini karena metode inilah yang lebih mudah diadaptasikan dengan realitas yang beragam dan saling berinteraksi. Seperti yang diungkapkan oleh Maxfield yang dikutip oleh Nazir M 1999 : 66 bahwa : ”Studi kasus case study adalah penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan persinalitas”. Subyek penelitian ini berupa individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Pernyataan tersebut menjadi landasan penulis menggunakan metode studi kasus dengan tujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus, atau status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat tersebut dijadikan suatu hal yang bersifat umum, yaitu kegiatan proses pembelajaran, hasil dan dampak dalam proses pembelajaran dengan menggunakan nmetode proyek dengan kegiatan berkebun di TK Terpadu Tunas Krida Nusantara.

B. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data