B. Penilaian Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja
Secara internasional
Bank for International Settlement
BIS menerapkan CAMEL sebagai standar ukuran kinerja perbankan dan telah menjadi acuhan hampir seluruh negara.
Tetapi bila kita melihat atau mengacu pada PBI No.610PBI2004 tanggal 12 April 2004 dan SEBI No.623DPNP2004 tanggal 31 Mei 2004 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank, metode CAMEL digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan pendekatan kualitatif atau kuantitatif atas
berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai analisis CAMEL:
a. Permodalan
Capital
Capital Addequecy Ratio
adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank
lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana dari sumber –
sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman, dan lain – lain Dendawijaya,
2000.
Capital Addequecy Ratio
CAR dapat diukur menggunakan rumus: CAR =
ATM R M odal
×100
b. Kualitas Aset
Asset Quality
Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin besar rasio ini menunjukkan semakin menurun kualitas aktiva produktif Taswan, 2010.
Menurut SEBI no.623DPNP tahun 2004, KAP dapat dihitung dengan rumus:
KAP =
Produktif Aktiva
Total asikan
diklasifik yang
Produktif Aktiva
×100
Pos pinjaman termasuk kelompok „
risk asset
‟ yang perlu dilakukan pencadangan untuk menutup kerugian dari aktiva produktif, sehingga setiap bank wajib melakukan
pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Riyadi, 2006.
U
ntuk menghitung rasio PPAP yaitu pemenuhan penghapusan dan penyisihan aktiva produktif dengan cara
sebagai berikut: Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
PPAP =
–––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
yang Wajib Dibentuk
c. Manajemen
Management
Merkusiwati 2007 menggambarkan tingkat kesehatan bank dari aspek manajemen dengan rasio
Net Profit Margin
NPM, alasannya karena seluruh kegiatan manajemen suatu bank yang mencakup manajemen umum, manajemen risiko, dan kepatuhan bank pada
akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba. Formula yang digunakan:
NPM = l
Operasiona Pendapatan
Bersih Laba
×100
d. Rentabilitas
Earning
Dalam penelitian ini penilaian faktor rentabilitas diwakili oleh komponen ROA
Return On Asset
yang pada dasarnya merupakan ukuran kemampuan suatu bank tertentu dalam meningkatkan laba usahanya SE.BI.No.623DPNP,2004.
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan dari
total aktiva yang dimiliki Dendawijaya, 2009. Formula yang digunakan adalah:
ROA =
Aktiva Total
Pajak Sebelum
Laba
×100
BOPO merupakan perbandingan antara beban operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu
bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil Almilia, 2005. Formula yang digunakan adalah:
BOPO = l
Operasiona Pendapatan
l Operasiona
Beban × 100
e. Likuiditas