2
diatasi maka pembelajaran akan tetap stagnan tidak terjadi perubahan bahkan bisa saja akan muncul masalah-masalah lainnya yang lebih parah lagi.
Berdasarkan observasi pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia yang sedang berlangsung di kelas IV SDN 5 Mejobo-Mejobo-Kudus, bahwa
penyebab timbulnya masalah-masalah tersebut antara lain karena guru dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia masih menggunakan metode
pembelajaran yang konvensional, yakni ceramah saja tanpa didukung dengan adanya media yang menarik maupun strategi pembelajaran yang bisa
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Akibatnya siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan masih malu-malu
untuk mengungkapkan pendapatnya, padahal notabene mata pelajaran Bahasa Indonesia sangat membutuhkan keterampilan berbicara yang banyak di dalam
kelas. Tetapi pada praktik di lapangan hanya sekitar 30 siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya ketika pembelajaran, atau setara dengan 3 orang
siswa saja dari 10 siswa. Sedangkan 70 siswa yang lain masih malu-malu atau belum berani berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Maka
peneliti mengambil judul tersebut pun tidak lepas dari upaya mencapai tujuan pendidikan khususnya tujuan pembelajaran di dalam kelas. Dengan upaya
meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi pembelajaran
complete sentence
diharapkan dapat mencapai pembelajaran yang tuntas dan bermakna bagi siswa, serta
mendidik. Penggunaan strategi ini sebagai alternatif pembelajaran berbicara sehingga diharapkan siswa akan lebih tertarik dan berani untuk menuangkan
ide atau gagasan dalam bentuk bahasa lisan serta diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
B. METODE PENELITIAN
Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian adalah SD Negeri 5 Mejobo Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, dengan subjek
penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN 5 Mejobo yang berjumlah 10 siswa, masing-masing 7 siswa putra dan 3 siswa putri.
3
Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitan Tindakan Kelas PTK, yaitu merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru
untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Menurut Kurt Lewin
bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan tindakan
planning
, tindakan
action
, observasi
observation,
dan refleksi
reflection.
Kurt Lewin dalam Rubino Rubiyanto 2009: 120. Penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan strategi pembelajaran
Complete Sentence
. Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu :
1 Observasi, adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti Rubiyanto, 2009: 75. Dalam penelitian
ini, observasi dilakukan pada saat proses penelitian berlangsung yaitu pada saat dilakukan tindakan. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan data mengenai tindak belajar siswa dan tindak mengajar guru pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia yang berlangsung di kelas IV SD
Negeri 5 Mejobo; 2 Wawancara, adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan
dan responden menjawab secara lisan pula Rubiyanto 2009: 73. Tujuan dilakukan wawancara untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang
tentang orang, kejadian, aktivitas, pengorganisasian, perasaaan, motivasi, pengakuan, keseriusan dan sebagainya. Wawancara dalam penelitian ini yaitu
melakukan tanya jawab dengan guru kelas IV tentang permasalahan yang ada di kelas IV khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, serta siswa
kelas IV SD Negeri 5 Mejobo. Setiap informan diwawancarai secara terpisah untuk menjaga keobjektifan informasi; 3 Tes, adalah serentetan pertanyaan
atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok Suharsimi Arikunto 2002: 127 yang dikutip oleh Wintoro 2012. Dalam penelitian ini peneliti sebagai guru memberikan tes secara
subjektif pada saat proses pembelajaran untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara
4
dengan menggunakan strategi pembelajaran
Complete Sentence
; dan 4 Dokumentasi, adalah mencari data atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, raport, agenda, dan lainnya Suharsimi Arikunto 2006: 156 yang dikutip oleh Qorina 2012.
Dalam hal ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang daftar nama siswa kelas IV, RPP Bahasa Indonesia, serta dokumen
yang ada dalam sekolah yang dapat digunakan sebagai sumber data yang tepat dalam penelitian. Dokumentasi diambil untuk memperkuat data yang
diperoleh dalam observasi. Untuk memberikan gambaran secara nyata dapat diambilkan foto-foto siswa selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan menginteprasikan informasi dari para responden
yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Peneliti menyusun dan mengembangkan instrumen penelitian bersama guru kelas. Instrumen dalam
penelitian ini berupa RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar pedoman observasi, daftar pertanyaan wawancara yang diajukan kepada guru
dan siswa, serta lembar hasil penilaian keterampilan berbicara. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah: 1
Pengumpulan data dilakukan sejak pembuatan proposal, dengan cara mengumpulkan data-data yang terkait dengan apa yang akan dibahas dari
lapangan. Namun, data-data yang diperoleh belum mampu memberikan sebuah keterangan untuk menarik kesimpulan. Untuk itu, langkah kedua yang
ditempuh adalah reduksi data; 2 Reduksi data, merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari
fieldnote
catatan lapangan. Pada tahap reduksi data, data yang diperoleh di lapangan ditulis
atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang rinci Nasution, 1992: 129. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil
pengamatan, selain itu mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Dalam penelitian ini data yang telah diperoleh
kemudian ditulis dalam bentuk uraian secara tertulis dan terperinci, selain itu data dipilih yang sekiranya diperlukan dalam pelaksanaan penelitian; 3
5
Penyajian data
display
, adalah format yang menyajikan informasi secara sistematis kepada pembaca Syamsuddin dan Damaianti, 2006: 112. Pada
tahap ini peneliti menganalisis data-data yang telah diperoleh selama penelitian untuk disusun secara sistematis sehingga data yang diperoleh dapat
menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Dalam penyajian data ini, yang harus diperhatikan adalah penyajian data yang baik dan mempunyai
kejelasan dengan sistematikanya, karena hal ini akan mempermudah peneliti dalam membuat simpulan; 4 Penarikan kesimpulan, merupakan analisis
lanjutan dari reduksi data dan penyajian data sehingga data dapat disimpulkan. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap pada akhir tiap
siklus. Dalam penarikan kesimpulan, diperlukan verifikasi untuk
mendapatkan kesimpulan dari tampilan data agar dapat dipertanggung jawabkan. Apabila keempat proses ini bisa berjalan secara kontinu dan baik,
maka keilmiahan hasil penelitian dapat diterima. Setelah hasil penelitian diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik simpulan dalam bentuk deskriptif
sebagai laporan penelitian.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN