Nadya Yulianty S, 2015
EFEKTIVITAS BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI INTRAPERSONAL PESERTA DIDIK: Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Peserta Didik Kelas X SMK
Negeri 1 PurwakartaTahunAjaran 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pengendalian diri, dan penghargaan diri kemampuan untuk memandang dirinya bermanfaat, berkemampuan dan berkebajikan.
Adapun indikator dari setiap aspek kompetensi intrapersonal agar individu dapat berhubungan baik dengan dirinya ditunjukkan dengan adanya: 1
pengetahuan diri adalah kemampuan individu untuk memahami dirinya sendiri meliputi pemahaman diri mengetahui kekuatan dan kelemahan sendiri dan
penerimaan diri menyadari dan menerima kondisi diri dengan penuh rasa syukur, 2 pengarahan diri adalah kemampuan individu dalam mengarahkan
hidupnya agar bertanggung jawab penuh terhadap konsekuensi dan perilakunya yang meliputi pengaturan diri mampu mengatur kondisi tempat tinggal dan
lingkungannya serta berdisiplin dengan waktu yang telah dibuat, pengendalian diri mampu mengendalikan antara perasaan dengan pikiran, dan perkataan
dengan tindakannya,
3
penghargaan diri adalah kemampuan individu dalam
memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal meliputi pencitraan diri memandang diri sendiri dengan positif, percaya diri merasa yakin dan bangga
terhadap diri sendiri, dan pemanfaatan diri memberikan manfaat untuk orang lain.
2. Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial merupakan salah satu bagian dari bimbingan dan konseling. Maka untuk menjelaskan konsep bimbingan pribadi-sosial dijelaskan
terlebih dahulu konsep bimbingan dan konseling di sekolah. Menurut Surya 1988: 47 bimbingan pribadi-sosial merupakan bimbingan
dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial seperti masalah pergaulan, penyelesaian konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Dalam
bimbingan pribadi-sosial individu diarahkan untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang mempunyai kepribadian utuh dan mandiri dalam
menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi. Winkel 1991: 142 menyatakan bahwa bimbingan pribadi-sosial
merupakan upaya untuk membantu individu menghadapi keadaan batinnya sendiri, dan mengatasi konflik-konflik dalam dirinya, serta membantu individu
Nadya Yulianty S, 2015
EFEKTIVITAS BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI INTRAPERSONAL PESERTA DIDIK: Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Peserta Didik Kelas X SMK
Negeri 1 PurwakartaTahunAjaran 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dalam berhubungan dengan orang lain. Bimbingan ini dimaksudkan agar individu berhubungan baik dengan diri sendiri dan orang lain sepanjang kehidupannya.
Sejalan pendapat di atas Gordon 2000: 13 mengartikan bimbingan pribadi-sosial adalah
“personal and social guidance is the process of helping on individual to know how to behave with consideration towards other people. Primally,
personal and social guidance helps the individual to understand himself, know how to get on with others, learn manners and etiquette, pursue
leisure time activities, practice social skills, develop family and familyrelationships, and understand
social roles and responsibilities.” Pendapat di atas mengartikan bahwa bimbingan pribadi dan sosial
merupakan proses membantu individu untuk memahami dirinya sendiri, mampu menempatkan dengan orang lain, belajar sopan santun dan etika, dan mengetahui
bagaimana berperilaku dengan orang lain serta melatih memahami peran dan tanggung jawab sosial.
Jadi, esensi dari bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan yang membantu individu dalam mengatasi konflik-konflik dalam dirinya dan
membantu individu dalam berhubungan dan menempatkan bagaimana berperilaku dengan orang lain serta melatih memahami peran dan tanggung jawab sosial.
D. Tujuan Penelitian