PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PEKALONGAN

LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

( Skripsi )

Oleh

ONY FESANDINATA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PEKALONGAN

LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

ONY FESANDINATA

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS semester ganjil sebanyak 3 kelas dengan jumlah keseluruhan 92 orang. Dengan menggunakan rumus Cochran dengan probability sampling didapat sampel sebanyak 75 peserta didik yang selanjutnya dilakukan alokasi proporsional sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan Survey. Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur sebesar 20,3% dan sisanya 79,7% dipengaruhi oleh faktor lain. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur sebesar 22,2% dan sisanya 77,8% dipengaruhi oleh faktor lain. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur sebesar 36,1% dan sisanya 63,9% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru, persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru, hasil belajar ekonomi


(3)

PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PEKALONGAN

LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Ony Fesandinata

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

Judul Skripsi

Nama

Nomor Pokok Mahasiswa Program Studi

Jurusan Fakultas

Pembimbing I,

Drs. Yon Rizal, M.Si. NIP 19600818 198603 1 005

Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Drs. Buchori Asyik, M.Si NIP 19560108 198503

: PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 PEKALONGAN

TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : Ony Fesandinata

Nomor Pokok Mahasiswa : 0853031034

: Pendidikan Ekonomi

: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing II

s. Yon Rizal, M.Si. Drs. Teddy Rusman

19600818 198603 1 005 NIP 19600826 198603 1 001

2. Mengetahui

Ketua Program engetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,

Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

03 1 002 NIP 19600817

PESERTA DIDIK KOMPETENSI PEDAGOGIK

OMPETENSI PROFESIONAL ADAP HASIL BELAJAR

KELAS XI IPS PEKALONGAN LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

II,

Teddy Rusman, M.Si. 9600826 198603 1 001

Ketua Program Studi Ekonomi,

Nurdin, M.Si. 19600817 198603 1 003


(5)

1. Tim Penguji

Ketua

Sekretaris

Penguji

Bukan Pembimbing

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi :

MENGESAHKAN

: Drs. Yon Rizal, M.Si.

: Drs. Teddy Rusman, M.Si.

Bukan Pembimbing : Dr. R. Gunawan S, S.E., M.M.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

. Hi. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi :

……….

.………


(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini.

Nama : Ony Fesandinata

NPM : 0853031034

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juni 2012

Ony Fesandinata


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotagajah, Lampung Tengah pada tanggal 21 Februari 1990 dengan nama lengkap Ony Fesandinata. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, Putra dari pasangan Bapak Sardi dan Ibu Surmiyati.

Pendidikan formal yang telah diselesaikan penulis sebagai berikut.

1. TK PGRI Tulung Balak Lampung Timur diselesaikan pada tahun 1996 2. SD Negeri 1 Tulung Balak Lampung Timur diselesaikan pada tahun 2002 3. SMP Negeri 2 Kotagajah Lampung Tengah diselesaikan pada tahun 2005 4. SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah diselesaikan pada tahun 2008

Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung. Selama mengikuti perkuliahan penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, antara lain : Pada Tahun 2009, penulis diamanahi sebagai anggota bidang Dana dan Usaha (DANUS) di Forum Pengkajian dan Pembinaan Islam (FPPI), pada tahun yang sama juga penulis diamanahi sebagai anggota bidang pendidikan di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (HIMAPIS) dan pada tahun 2010 penulis diamanahi sebagai kepala bidang Informasi dan Komunikasi di Assosiation Of


(8)

Economic Education Student (ASSETS). Pada bulan Januari 2011, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Study Banding di Solo-Yogyakarta-Semarang-Bandung-Jakarta. Pada bulan Juli 2011, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Kampung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.


(9)

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT,

Persembahan

Aku persembahkan karya sederhana ini kepada :

Kedua orang tuaku, Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa

dengan tulus ikhlas memberikan limpahan kasih sayang serta selalu

memanjatkan doa kepada putra sulungnya dalam setiap sujudnya

demi menantikan keberhasilanku;

Adikku Henisa yang selalu menghiburku, memberikan inspirasi dan

selalu memotivasi, bangga mempunyai saudara sepertimu;

Mbah Suharti, Mbah Bibit, Pakde Parno, Bude Yati, Bulek

Marinem, Bulek Sukinem, Mas Sigit, Mbak Dewi, Mas Brina yang

selalu memberikan nasehat dan motivasi;

Para Guru dan Dosen yang telah membimbingku;


(10)

Motto

”Manjadda Wajada”

Siapa Yang Bersungguh-sungguh Maka Dia Akan Berhasil

(Novel Negeri 5 Menara)

”Tiada Kekayaan yang lebih Utama Daripada Akal,

Tiada Kepapaan Yang Lebih Menyedihkan Daripada

Kebodohan,Dan Tiada Warisan Yang Lebih Baik

Daripada Pendidikan”

(Nahj al-Balagah)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

apabila kamu telah selsesai dari suatu urusan, kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”

(Al-Insyirah, 6-7)

“Life-time Learning”

(Ony)


(11)

SANWACANA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Rabb Semesta Alam Allah SWT, karena atas limpahan segala rahmat dan hidayah, dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik dari penulisan, bahasa maupun metode penelitian. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah yang tepat untuk perbaikan bagi penulis dalam penyusunan karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.

Dalam penyusunan karya ini, mulai dari tahap perencanan, proses sampai penyelesaian, penulis banyak mendapatkan bantuan, motivasi, bimbingan, doa, saran, dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan


(12)

2. Bapak Dr. M. Thoha BS. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I FKIP Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

6. Bapak Drs. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Lampung yang telah memberikan kemudahan penulis dalam menyelesaikan skripsi;

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan serta saran dalam membantu penyusunan skipsi ini;

8. Bapak Drs. Teddy Rusman, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah

membantu, membimbing, memberikan arahan dan nasehat baik selama kuliah maupun dalam menyelesaikan skripsi;

9. Bapak Dr. R Gunawan Sudarmanto, S.E., M.M., selaku Pembahas yang telah memberikan sumbangan pemikiran, kritik dan saran serta gagasannya dalam penyempurnaan skripsi ini;

10. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan bimbingan dan menyampaikan ilmunya dengan tulus dan ikhlas selama perkuliahan;


(13)

11. Bapak Eko Yuanto, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur yang telah memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut;

12. Bapak Subagiyo, S.Pd., selaku Wakil Kepala SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur urusan Akademik yang telah memberikan beberapa masukan; 13. Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur; 14. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu mendoakan dan mengharapkan anaknya

sukses;

15. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008: Wardani, Galih, Udin, Rudi, Saipul Acc, Iand, Gika, Rahmat, Angga, Suryo, Kris, Ivan, Dede, Sigit, Nastiti, Aulia, Ana, Meri, Puji, Rahma, Santi, Elysa, Evo, Mitha, Yeni, Citra, Destroy, Zie, Dyah yang selalu memotivasiku dan teman-teman yang laen yang belum tersebutkan;

16. Teman-teman Madukorok’s Kost : Kang Tri, Mas Uqi, Mas Galih, Mas Romy, Mas Waris, Mas Hendra, Aa Arman, Pak Tulus, Amri, Ipul, Dede, Ady, Aswin, Mustajab, Rully, Yogi dan Kusworo;

17. Teman-teman PPL dan KKN Nambah Dadi Lampung Tengah: Azis, Dyto, Eko, Kahepi, Fadil, Arwin, Fitri, Rika, Yuni, Olivia, Dewi, Liniarti, Zahra, Dwi, Adeline dan Desi;

18. Kakak Tingkatku angkatan 2005, 2006, dan 2007 dan yang telah memberikan pengalamannya kepadaku;

19. Adik-adik tingkatku angkatan 2009, 2010 dan 2011, yang telah memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini;


(14)

20. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan namun sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis


(15)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR GAMBAR ... xxiii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 12

C. Pembatasan Masalah ... 13

D. Perumusan Masalah ... 13

E. Tujuan Penelitian ... 14

F. Asumsi Penelitian ... 15

G. Manfaat Penelitian ... 15

H. Ruang Lingkup Penelitian ... 17

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS .... 19

A. Tinjauan Pustaka ... 19

1. Hasil Belajar Ekonomi ... 19

2. Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru. .. 28

3. Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Profesional Guru .. 41

B. Penelitian Yang Relevan ... 48


(16)

Halaman

D. Hipotesis ... 54

III. METODE PENELITIAN ... 55

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 55

B. Metode Penelitian ... 55

C. Populasi Dan Sampel ... 57

1. Populasi ... 57

2. Sampel ... 58

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 59

D. Variabel Penelitian ... 61

E. Definisi Konseptual Variabel ... 62

F. Definisi Operasional Variabel ... 63

G. Teknik Pengumpulan Data ... 68

1. Observasi ... 68

2. Dokumentasi ... 68

3. Interview/Wawancara ... 69

4. Angket/Kuisioner ... 69

H. Uji Persyaratan Instrumen ... 70

1. Uji Validitas Angket ... 70

2. Uji Reliabilitas angket ... 73

I. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 76

1. Uji Normalitas Data ... 76

2. Uji Homogenitas Data ... 77

J. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik) ... 78

1. Uji Kelinieritas Regresi ... 78

2. Uji Multikolinieritas ... 80

3. Uji Autokorelasi ... 82

4. Uji Heteroskedastisitas ... 84

K. Pengujian Hipotesis ... 86

1. Regresi Linier Sederhana ... 86

2. Uji Pengaruh Secara Parsial ... 87


(17)

Halaman

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 91

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 91

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Pekalongan ... 91

2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Pekalongan ... 92

3. Identitas Sekolah ... 94

4. Waktu dan Pelaksanaan Pembelajaran ... 94

5. Sarana dan Prasarana ... 95

6. Kondisi Guru dan Karyawan Sekolah ... 95

7. Kondisi Peserta Didik ... 96

8. Kegiatan Ekstrakulikuler ... 97

B. Deskripsi Data ... 97

1. Data Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) ... 98

2. Data Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Profesional Guru (X2) ... 103

3. Data Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur (Y) ... 107

C. Hasil Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 111

1. Hasil Uji Normalitas Data ... 111

2. Hasil Uji Homogenitas Data ... 116

D. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 117

1. Hasil Uji Kelinieritas Regresi ... 117

2. Hasil Uji Multikolinieritas ... 122

3. Hasil Uji Autokorelasi ... 123

4. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 124

E. Hasil Pengujian Hipotesis ... 126

1. Hasil Regresi Linear Sederhana ... 126

2. Hasil Uji Pengaruh Secara Parsial ... 135

3. Hasil Regresi Linear Multiple ... 138

F. Sumbangan Tiap Variabel Independent ... 143

G. Pembahasan ... 147

1. Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 147

2. Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Profesional Guru Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 150

3. Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 154


(18)

Halaman

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 160

A. Kesimpulan ... 160

B. Saran ... 161

DAFTAR PUSTAKA ... 164


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Hasil ujian MID semester ganjil kelas XI IPS SMAN 1

Pekalongan Lampung Timur ... 4

2. Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru .... 7

3. Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Profesional Guru .. 9

4. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 49

5. Jumlah Peserta Didik Kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 58

6. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas ... 60

7. Indikator Masing-Masing Variabel dan Sub Variabel ... 66

8. Hasil Uji Coba Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 72

9. Hasil Uji Coba Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 73

10. Analisis Varian (ANOVA) ... 79

11. Sarana dan Prasarana SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur ... 95

12. Jumlah Guru dan Karyawan SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur ... 96

13. Jumlah Peserta Didik SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur .... 96

14. Distribusi Frekuensi Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) ... 99

15. Kategori Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) ... 101


(20)

Halaman 16. Distribusi Frekuensi Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi

Profesional Guru (X2) ... 104

17. Kategori Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Profesional Guru (X2) ... 105

18. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 108

19. Kategori Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 109

20. Hasil Uji Normalitas Kompetensi Pedagogik Guru (X1) ... 112

21. Hasil Uji Normalitas Kompetensi Profesional Guru (X2) ... 113

22. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 115

23. Hasil Uji Homogenitas ... 117

24. Hasil Uji Kelinearan Regresi Untuk Variabel Kompetensi Pedagogik Guru (X1)... 118

25. Hasil Uji Kelinearan Regresi Untuk Variabel Kompetensi Profesional Guru (X2) ... 120

26. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi ... 121

27. Hasil Uji Multikolinieritas ... 122

28. Hasil Uji Autokorelasi ... 124

29. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 125

30. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 126

31. Methode Analysis Regresi Kompetensi Pedagogik Guru (X1) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 127

32. Hasil Uji Hipotesis Pertama (X1) ... 127

33. Koefisien Regresi Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 128

34. Methode Analysis Regresi Kompetensi Profesional Guru (X2) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 131

35. Hasil Uji Hipotesis Kedua (X2) ... 131


(21)

Halaman 36. Koefisien Regresi Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi

Profesional Guru (X2) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 132

37. Hasil Uji Pengaruh Secara Parsial ... 136

38. Methode Analysis Regresi Kompetensi Pedagogik Guru (X1)

dan Kompetensi Profesional Guru (X2) Terhadap Hasil Belajar

Ekonomi (Y) ... 138

39. Koefisien Regresi Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru dan Kompetensi Profesional Guru (X2)

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 138 40. Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Persepsi Peserta Didik

Tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) dan Kompetensi

Profesional Guru (X2) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 140

41. Korelasi Regresi Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) dan Kompetensi Profesional Guru (X2)

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 142 42. Ringkasan Hasil Perhitungan Jumlah Kuadrat Regresi Untuk

Masing-Masing Variabel Independent ... 144 43. Ringkasan Besarnya Sumbangan Relatif Variabel Independent

X1 dan X2 Terhadap Y ... 145

44. Ringkasan Besarnya Sumbangan Efektif Variabel Independent


(22)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) dan Kompetensi Profesional Guru (X2)

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 53

2. Histogram Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik

Guru (X1) ... 100

3. Pie Chart Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik

Guru (X1) ... 102

4. Histogram Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Profesional

Guru (X2) ... 104

5. Pie Chart Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Profesional

Guru (X2) ... 106

6. Histogram Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 108

7. Pie Chart Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 110 8. Kurva Normal Q-Q Plot Kompetensi Pedagogik Guru (X1) ... 113

9. Kurva Normal Q-Q Plot Kompetensi Profesional Guru (X2) ... 114

10. Kurva Normal Q-Q Plot Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 115


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Alfabeta : Bandung

Arikunto, Suharsimi.2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Dalyono M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Suatu Pendekatan Teoritis Psikologi. Rineka Cipta:Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyanti dan Mujiono.2006.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta:Jakarta. Edadari, Liwarni. 2011. Pengaruh Persepsi Siswa Penguasaan Materi dan

Variasi Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XII IPS Semester Ganjil SMA Arjuna Bandar Lampung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. UNILA : Bandar Lampung.

Hamalik, Oemar. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta. Hamalik, Oemar 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Bumi Aksara: Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumu Aksara: Jakarta.


(24)

Lestari, Yulia Wita. 2010. Pengaruh Fasilitas Belajar di Sekolah dan Persepsi Siswa TentangKompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. UNILA : Bandar Lampung.

Mulyasa. 2005. Standar Kompetensi dan Standar Sertifikasi Guru. Rosdakarya: Jakarta.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian.Kencana: Jakarta

Nurdin. Muhamad, 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Peraturan Pemerintah Nomor. 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Purwanto, Ngalim. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Rosdakarya.

Rusman, Teddy.2011. Aplikasi Statistik Penelitian dengan SPSS. Pendidikan Ekonomi: Universitas Lampung.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Menembangkan Profesionalisme Guru. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Rochman,Chaerul dan Gunawan,Heri.2008. Pengembangan Kompetensi

Kepribadian Guru menjadi Guru Yang Dicintai dan Diteladani oleh Siswa. Nuansa Cendekia. Bandung.

Sagala, Syaiful.2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta : Bandung

Sarwoko, 2005. Dasar-dasar Ekonometrika, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta. Sardiman A.M.2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Rajawali

Pers.Jakarta.

Setyawan, Heri. 2010. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Displin Belajar Siswa dengan prestasi Belajar Ekonomi Siswa kelas XI IPS Semseter Genap di SMAN 1 Metro Tahun Pelajaran

2009/2010.Skripsi : Unila. Bandar Lampung

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisi Regresi Linier Ganda Dengan SPSS. Graha Ilmu: Yogyakarta.


(25)

Sudjana. 2001. Metode Statistika. Tarsito : Bandung. _______. 2002. Metode Statistika. Tarsito : Bandung. _______. 2004. Metode Statistika. Tarsito : Bandung. _______. 2005. Metode Statistika. Tarsito: Bandung.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sujanto, Bedjo. 2007. Guru Indonesia dan Perubahan Kurikulum. Sagung Seto: Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung.

________.2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Alfabet: Bandung.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta : Jakarta.

Syah, Muhibbin.2000. Psikologi Belajar. Pt. Raja Grafindo Persada: Jakarta. _____________.2005. Psikologi Belajar. Pt. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Usman, Uzer. 2004. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya: Jakarta. Wijaya, Cece & Rusyan, Tabrani. 2000. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses

Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ambarsi, Sunu.2010.Menghitung KKM .(Online),

http://ambarsi.wordpress.com/2010/07/11/menghitung-kkm/. Diakses tanggal 3 mei 2012).

Budi, Ayi Setia. 2008. Definisi Persepsi. (Online),

(http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-persepsi/ diakses tanggal 30 Juni 2012).

Sembiring, M Gorky. 2009. Mengungkap Rahasia dan Tips Manjur Menjadi Guru Sejati.Best Pulisher: Yogyakarta.(online),

(http://books.google.co.id/books?id=ynp9XCFOiAC&printsec=frontcover&h l=id#v=onepage&q&f=false, diakses tanggal 17 Januari 2012).

Thoha.2007. Definisi persepsi, (online),

(http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=+persepsi+Thoha+2007+ &oq=+persepsi+Thoha+2007+&gs_l=hp.3...35260.35260.22.36860.1.1.0.0.0. 0.253.253.21.1.0...0.0.K7iozrqFvo&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.o sb&fp=9f4f144b96200476&biw=1360&bih=653. diakses tanggal 18 Januari 2012).


(26)

(27)

1

I. PENDAHULUAN

Pada bagian pertama akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

A. Latar Belakang Masalah

Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) berdampak semakin rendahnya mutu pendidikan bangsa ini, oleh karena itu dunia pendidikan dituntut mampu melahirkan generasi penerus yang memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang baik. Salah satu caranya dengan meningkatkan wawasan melalui jalan pendidikan.

Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3, telah digariskan bahwa “Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”

Salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas membentuk manusia yang berkualitas dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan adalah


(28)

2 Sekolah. Sekolah sebagai suatu wadah proses pembelajaran yang meliputi

proses transformasi nilai-nilai budaya, pengembangan pengetahuan,

keterampilan dan pengembangan nilai-nilai budaya antara guru dengan murid serta dalam pencapaiannya harus dilakukan secara terencana, terarah, dan sistematis.

Kualitas belajar peserta didik serta para lulusan banyak ditentukan oleh

keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Keberhasilan proses

pembelajaran banyak ditentukan oleh fungsi dan peran guru sebagai pengelola kelas. Proses pembelajaran juga merupakan suatu rangkaian perbuatan guru dan peserta didik dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru mempunyai tugas untuk memotivasi, membimbing, mendorong serta sebagai fasilitator belajar bagi peserta didik. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan peserta didik. Guru yang berkompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga proses belajar peserta didik dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi yaitu proses dan hasil. Ditinjau dari segi proses, guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Selain itu, dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya serta percaya diri. Ditinjau dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu mengubah perilaku dan menambah


(29)

3 pengetahuan peserta didik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.

Seorang peserta didik diharapkan untuk selalu belajar semaksimal mungkin dalam rangka meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar yang optimal merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai seorang peserta didik setelah kegiatan pembelajaran berakhir. Hasil belajar merupakan ukuran tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari sesuatu. Hasil belajar seseorang dapat dilihat berdasarkan skor yang diperolehnya dalam menyelesaikan soal-soal ujian terkait dengan bahan yang sedang dipelajarinya. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya mengharapkan hasil belajar yang maksimal. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran.

Salah satu mata pelajaran yang terdapat pada lembaga pendidikan khususnya di SMA adalah mata pelajaran ekonomi. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi (Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi SMA dan MA : 2006). Selain itu, pelajaran ekonomi juga bertumpuan pada skill atau kemampuan yang dapat memberikan pelajaran bagaimana cara memahami, berlatih, menyelesaikan masalah ekonomi yang ada pada lingkungan sekitar.


(30)

4 Berdasarkan penelitian pendahuluan dengan menggunakan teknik observasi dalam pengumpulan data yang telah dilakukan di SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur serta keterangan guru bidang studi ekonomi sehingga diperoleh informasi bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur umumnya kurang optimal, khususnya pada bidang studi ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh data hasil ujian tengah semester ganjil 2011/2012 sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Ujian Tengah Semester Ganjil Peserta Didik Kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas

Nilai Jumlah

Peserta Didik

Keterangan < 66 > 66

XI IPS 1 12 19 31 Kriteria

Ketuntasan Minimal

yang ditetapkan

adalah 66

XI IPS 2 20 11 31

XI IPS 3 24 6 30

Jumlah 56 36 92

Persentase (%) 61,90 38,10 100

Sumber : Guru Bidang Studi Ekonomi SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur

Berdasarkan tabel 1, hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang memperoleh nilai < 66 sebanyak 56 peserta didik atau 61,90% dapat dikatakan belum tuntas atau belum lulus, sedangkan jumlah peserta didik yang memperoleh nilai > 66 hanya sebanyak 36 peserta didik atau 38,10% yang dapat dikatakan tuntas atau lulus. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah (dalam Edadari, 2011:18), bahwa apabila bahan yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa maka


(31)

5 persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut masih tergolong rendah.

Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan, diperoleh KKM peserta didik di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur sebesar 66. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran. Jika peserta didik telah mencapai kriteria tersebut maka peserta didik tidak perlu mengikuti remedial, sebaliknya jika peserta didik belum mencapai kriteria yang diharapkan maka peserta didik tersebut harus mengikuti remedial yang diadakan oleh guru yang bersangkutan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dapat ditentukan melalui 3 kriteria yaitu sebagai berikut.

1. Intake adalah kualitas siswa, ambil dari dari hasil nilai ujian nasional, ujian blok, ujian tengah semester atau ujian semester.

2. Daya dukung adalah sarana dan prasaran pendukung proses pembelajaran

untuk materi terkait (KKM dihitung per indikator, sehingga pada sekolah yang sama daya dukung bisa berbeda untuk indikator satu dengan yang lainnya).

3. Kompleksitas adalah tingkat kesulitan dari materi mata pelajaran terkait bagi kebanyakan siswa dikelas tersebut.

(Ambarsi,2010).

Hasil belajar ekonomi peserta didik di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur mempunyai tingkat klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Perbedaan tersebut dipengaruhi dua faktor yaitu faktor dari dalam (internal) seperti intelegensi, minat, persepsi, sarana, sikap maupun faktor pribadi lainnya. Selain faktor internal, faktor yang berasal dari luar diri peserta didik (eksternal)


(32)

6 juga dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik misalnya kondisi keluarga, metode mengajar guru, kompetensi guru dan lingkungan sekolah.

Dari beberapa faktor tersebut diduga ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik yaitu persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru. Persepsi disini bisa diartikan cara menilai, pengenalan dan pengamatan yang dilakukan seorang peserta didik tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang dimiliki seorang guru. Ketika seorang guru memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang baik maka persepsi peserta didik akan positif atau sebaliknya jika seorang guru tidak memiliki kompetensi tersebut maka persepsi peserta didik akan negatif. Berhasil tidaknya para peserta didik dalam belajar di sekolah memang salah satunya tergantung pada guru. Menurut Djamarah (2005:01), guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan dan memiliki tanggungjawab terhadap pencapaian belajar peserta didik. Jadi dari pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa peran guru sebagai tenaga pendidik sangat menentukan hasil belajar siswanya. Hal ini menunjukkan bahwa guru merupakan salah satu komponen penting dalam interaksi edukatif yang memiliki berbagai peranan, baik sebagai pengajar maupun sebagai pendidik yang membimbing dan memberikan pengarahan serta menuntun peserta didik dalam belajar.

Guru yang mempunyai kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang baik, diperkirakan akan memberikan motivasi belajar dan menghasilkan hasil belajar peserta didik yang baik pula. Kompetensi pedagogik dapat


(33)

7 diartikan sebagai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik sedangkan kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam menguasai materi secara luas dan mendalam sesuai dengan kurikulum saat ini.

Kompetensi pedagogik guru atau kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik juga dapat menentukan tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik itu sendiri. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur umumnya persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik kurang optimal khususnya pada bidang studi ekonomi. Sebagai ilustrasi disajikan data persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru sebagai berikut.

Tabel 2. Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru

Kelas

Kriteria Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru

Tinggi Sedang Rendah Jumlah

Peserta Didik

XI IPS 1 9 10 12 31

XI IPS 2 10 8 13 31

XI IPS 3 7 11 12 30

Jumlah 26 29 37 92

Persentase (%) 28,26 31,52 40,22 100%

Sumber : Pengolahan Data 2011

Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru masih tergolong rendah. Persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik kelas XI IPS yang memilih kriteria tinggi sebanyak 28,26% , sedangkan


(34)

8 persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik kelas XI IPS yang memilih kriteria sedang sebanyak 31,52%, serta persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik kelas XI IPS yang memilih kriteria rendah sebanyak 40,22%. Dengan demikian kriteria persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik kelas XI IPS masih tergolong rendah sehingga masih perlu ditingkatkan agar dapat menunjang proses pembelajaran yang lebih efektif.

Kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pemahaman peserta didik, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Sujanto,2007:31). Oleh sebab itu, dengan meningkatkan kompetensi pedagogik yang dimiliki seorang guru diharapakan tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik seperti meningkatnya hasil belajar peserta didik.

Selain kompetensi pedagogik guru yang baik untuk meraih hasil belajar peserta didik yang optimal, keberhasilan peserta didik juga dapat ditentukan oleh kompetensi profesional guru atau kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus benar-benar profesional dalam menguasai materi pelajaran sebelum melaksanakan tugas mengajar sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru yang kurang menguasai materi pelajaran akan


(35)

9 menyulitkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Penguasaan materi pelajaran oleh guru ini merupakan masalah yang sering terjadi di sekolah.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur umumnya persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pelajaran kurang optimal khususnya pada bidang studi ekonomi. Sebagai ilustrasi disajikan data persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru sebagai berikut.

Tabel 3. Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Profesional Guru

Kelas

Kriteria Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Profesional Guru

Tinggi Sedang Rendah Jumlah

Peserta Didik

XI IPS 1 10 11 10 31

XI IPS 2 9 9 13 31

XI IPS 3 8 10 12 30

Jumlah 27 30 35 92

Persentase (%) 29,35 32,61 38,04 100%

Sumber : Pengolahan Data 2011

Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru masih tergolong rendah. Persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru dalam menguasai materi pelajaran ekonomi kelas XI IPS yang memilih kriteria tinggi sebanyak 29,35%, sedangkan persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru dalam menguasai materi pelajaran ekonomi kelas XI IPS yang memilih kriteria sedang sebanyak 32,61%, serta persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru dalam menguasai materi pelajaran ekonomi kelas XI IPS yang


(36)

10 memilih kriteria rendah sebanyak 38,04%. Dengan demikian kriteria persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pelajaran ekonomi kelas XI IPS masih tergolong rendah sehingga masih perlu ditingkatkan agar dapat menunjang proses pembelajaran yang optimal.

Menurut Sujanto (2007:33), Guru dikatakan profesional apabila guru tersebut memiliki kemampuan untuk dapat menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru mampu membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi minimal yang seharusnya dikuasai oleh peserta didik.

Guru yang kurang menguasai materi pelajaran akan menimbulkan dampak negatif pada diri peserta didik. Peserta didik tidak percaya terhadap guru, menyepelekan kemampuan guru dan malas mengikuti pelajaran. Dampak seperti inilah yang akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Namun sebaliknya, guru yang menguasai materi pelajaran dan memahaminya secara luas dan mendalam dengan baik akan memudahkan peserta didiknya menyerap materi pelajaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Keberadaan guru sebagai soko guru pembangunan bangsa dalam menciptakan

generasi penerus bangsa yang berkemampuan dan berkualitas tinggi sangatlah penting. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran tidak dapat dilepaskan dari peranan guru. Guru merupakan tenaga kependidikan yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, melatih, serta mengarahkan peserta didik agar menjadi generasi penerus yang memiliki kemampuan dan


(37)

11 kualitas yang tinggi, sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain. Untuk menciptakan pendidikan yang bermutu diperlukan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional.

Persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru merupakan tanggapan atau cara pandang seorang peserta didik tentang kompetensi yang dimiliki oleh guru. Tanggapan dan cara pandang masing-masing peserta didik berbeda meskipun juga sesama peserta didik SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur kelas XI IPS beranggapan bahwa kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh guru kurang baik sehingga mereka cendrung tidak memperhatikan disaat guru menjelaskan materi. Perbedaan tanggapan dari peserta didik baik positif maupun negatif dapat berpengaruh terhadap penerimaan materi pelajaran yang dijelaskan guru atau adanya tanggapan negatif akan cenderung membuat seorang peserta didik tidak peduli pada guru maupun pada pelajaran yang guru jelaskan. Keberhasilan hasil belajar yang baik dan memuaskan bukanlah semata-mata dipengaruhi oleh usaha dari peserta didik saja, melainkan juga pada kualitas guru sebagai tenaga pengajarnya.

Oleh karena itu, untuk melengkapi hasil penelitian berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengambil judul “Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Peserta Didik Kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012”.


(38)

12 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini permasalahan yang ada diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi.

3. Hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan

belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

4. Rendahnya kemampuan guru dalam mengelola kelas disaat

berlangsungnya proses pembelajaran.

5. Guru kurang menguasai media dan teknologi pembelajaran.

6. Membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran kurang

dipedulikan oleh guru.

7. Kurangnya variasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

8. Guru kurang memahami kesulitan yang dialami peserta didik dalam

proses pembelajaran.

9. Kecenderungan peserta didik tidak aktif dalam memperhatikan

penjelasan dari guru.

10. Penyampaian materi pelajaran yang dilakukan oleh guru kurang mendalam, penjelasaan hanya sekali lewat dan tidak dikupas secara menyeluruh.

11. Guru sulit memahami dan menjelaskan penerapan konsep keilmuan atau

bahan ajar dalam kehidupan sehari-hari.


(39)

13 13. Terkadang guru sulit dalam memberikan solusi ketika seorang peserta

didik memberikan pertanyaan mengenai materi yang kurang dipahaminya.

14. Masih banyaknya peserta didik tidak mengetahui indikator apa yang akan dicapai saat pembelajaran.

15. Sebagian besar peserta didik kurang memahami materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru.

16. Persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru SMAN 1

Pekalongan yang rendah.

17. Persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru SMAN 1 Pekalongan yang rendah.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian yang akan dilaksanakan, serta mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, agar permasalahan tidak menyimpang, maka masalah yang diteliti difokuskan atau dibatasi pada Persepsi Peserta Didik Tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1), Kompetensi Profesional Guru (X2), dan Hasil Belajar Ekonomi (Y).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


(40)

14

1. Apakah terdapat pengaruh antara persepsi peserta didik tentang

kompetensi pedagogik guruterhadap hasil belajar ekonomi semester ganjil peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah terdapat pengaruh antara persepsi peserta didik tentang

kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi semester ganjil peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Apakah terdapat pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi semester ganjil peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menganalisis pengaruh antara persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi semester ganjil peserta didik kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Menganalisis pengaruh antara persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi semester ganjil peserta didik kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.


(41)

15 3. Menganalisis pengaruh antara persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi semester ganjil peserta didik kelas XI IPS SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Responden memahami isi angket dan memberikan jawaban dengan benar

sesuai dengan cara pengisian. Selain itu, responden juga jujur dalam pengisian sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2. Instrumen yang disusun dianggap mampu merekam data yang

diperlukan.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memiliki manfaat atau kegunaan sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis

Memberikan penjelasan yang lengkap mengenai pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi SMAN 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.


(42)

16 2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain.

a. Sekolah

1. Sebagai tambahan informasi bagi Kepala SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur tentang upaya peningkatan hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi salah satu masukan dan sebagai evaluasi untuk perbaikan sistem pembelajaran di sekolah.

2. Sebagai informasi kepada guru mata pelajaran ekonomi untuk

mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran peserta didik dan juga sebagai masukan kepada guru bidang studi yang bersangkutan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3. Memberikan informasi kepada peserta didik tentang pengaruh

kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS semester ganjil di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur tahun pelajaran 2011/2012.

b. Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk belajar mendalami tentang ilmu pendidikan khususnya tentang kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yaitu kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru dan upaya peningkatan hasil belajar ekonomi.


(43)

17

c. Universitas Lampung

Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka melengkapi dan mengembangkan hasil - hasil penelitian yang sudah ada serta sebagai bahan kajian untuk pengembangan penelitian berikutnya.

d. Peneliti Lanjutan

Sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk mengadakan penelitian di bidang yang sama dengan metodologi dan teori-teori yang lebih baik yang belum digunakan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan pendidikan.

H. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian adalah persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru (X1), kompetensi profesional guru (X2), dan hasil belajar ekonomi (Y).

2. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPS. 3. Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur.

4. Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.


(44)

18 5. Ilmu Penelitian

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu kependidikan, khususnya bidang ekonomi.


(45)

19

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

A.Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan tinjauan pustaka yang ditinjau mulai variabel terikat, dalam hal ini adalah hasil belajar ekonomi (Y), dan dua variabel bebas yang terdiri dari persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru (X1) dan kompetensi profesional guru (X2). Pembahasan hal-hal tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

1. Hasil Belajar Ekonomi

Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan hasil belajar yang terdiri dari pengertian belajar menurut pendapat para ahli, teori belajar, prinsip-prinsip belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dan


(46)

20 hasil belajar ekonomi. Pembahasan hal-hal tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

a. Definisi Belajar

Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Setelah belajar, setiap individu memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2008:20). Hal tersebut senada dengan Hamalik (2004:28), Belajar dapat diartikan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Trianto (2009:17), belajar merupakan proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri. Selanjutnya menurut Slameto (2003:2), belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar meliputi pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan yang didapat


(47)

21 melalui pengalaman dan berlangsung secara aktif dengan lingkungan belajarnya yang akan nampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas sebagai hasil dari pengalaman belajar. Proses belajar yang diamati dan dialami oleh peserta didik ditandai dengan terjadinya perubahan perilaku dalam diri peserta didik baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang tercermin dalam hasil belajar.

b. Teori Belajar

Ada beberapa teori belajar, diantaranya sebagai berikut.

a. Teori belajar Gestalt yaitu teori yang menyatakan bahwa dalam belajar yang penting adalah penyesuian pertama yaitu memperoleh respone yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulang hal-hal yang dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight (Slameto, 2003:9).

b. Teori Conditioning yaitu teori yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang kemudian menimbulkan respon dan reaksi. Yang terpenting dalam teori ini adalah latihan-latihan yang kontinyu (Purwanto, 2002:89).

c. Teori Connectinisme yaitu dalam teori ini terdapat dua proses yaitu Trial and error (mencoba dan gagal) dan low of effect berarti segala tingkah laku yang berakibat suatu keadaan yang memuaskan, yang diingat dan dipelajari dengan sebaik-baiknya (Purwanto, 2002:89).

Berdasarkan beberapa teori di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

yang digunakan dalam mata pelajaran Ekonomi adalah gabungan teori Gestalt

dan teori Conditioning. Memakai teori Gestalt karena mata pelajaran Ekonomi

memerlukan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam. Sedangkan menggunakan teori Conditioning karena mengingat mata pelajaran Ekonomi

sebagian besar berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan praktek sehingga memerlukan latihan-latihan yang kontinyu.


(48)

22 c. Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto (2003:27-28), sebagai berikut. a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.

1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuan dan belajar dengan efektif. 4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Sesuai hakikat belajar.

1. Belajar itu proses kontinyu. 2. Belajar adalah proses organisasi. 3. Belajar adalah proses kontinguitas.

c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari.

1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai

dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. d. Syarat keberhasilan belajar.

1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

Menurut Dalyono (2005:51-54), mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut.

a. Kematangan jasmani dan rohani

Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya.

Kematangan jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan psikologi untuk melakukan kegiatan belajar.

b. Memiliki kesiapan

Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar. Kesiapan fisik berarti memiliki tenaga cukup dan kesehatan fisik berarti memiliki tenaga dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental


(49)

23 memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan kegiatan

belajar.

c. Memahami tujuan

Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, kemana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat selesai dan berhasil.

d. Memiliki kesungguhan

Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang

memuaskan. Sebaliknya, belajar dengan sungguh-sungguh serta tekun akan memperoleh hasil yang maksimal dan penggunaan waktu yang lebih

efektif.

e. Ulangan dan latihan

Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan. Mengulang pelajaran adalah satu cara untuk membantu berfungsinya ingatan.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam belajar peserta didik perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam belajar. Prinsip-prinsip ini perlu dilaksanakan oleh peserta didik dalam belajar, karena dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut dengan baik maka hasil yang akan dicapai dapat optimal.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Slameto (2003:54-48), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut.

• Faktor interen, yaitu faktor yang datang dari dalam diri individu yang sedang belajar, meliputi:

1. Faktor jasmaniah atau biologis meliputi kesehatan dan cacat tubuh; 2. Faktor psikologis meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan;


(50)

24

• Faktor ekstern , yaitu faktor yang datang dari luar individu yang sedang belajar, meliputi:

1. Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan;

2. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah;

3. Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan pendapat tersebut, disebutkan bahwa yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik itu bermacam-macam baik faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang meliputi aspek fisiologis maupun psikologis peserta didik ataupun faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang meliputi lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial.

e. Hasil Belajar Ekonomi

Salah satu tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan belajar peserta didik untuk mencapai hasil belajar optimal yang diperoleh pada akhir kegiatan pembelajaran. Kemampuan belajar peserta didik tidak akan pernah terpisahkan dari proses pembelajaran, karena proses pembelajaran sangat berpangaruh terhadap kemampuan peserta didik yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar.

Setiap proses pembelajaran akan selalu diakhiri dengan hasil belajar yang nyata yang dapat diukur sebagai pencapaian dari sesuatu yang telah dikerjakan peserta didik dan diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes atau ujian pada saat berakhirnya proses pembelajaran.


(51)

25 Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal puncak proses belajar. Burton (dalam Hamalik, 2004:31), menyatakan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi, abilitas dan keterampilan.

Menurut Arikunto (2006:63), sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.

Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajarannya. Dimana hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori yang dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom (dalam Sardiman, 2008:23) yaitu hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat dikelompokkan menjadi 3 ranah/

domain/ jangkauan kemampuan (level of competence) yaitu sebagai berikut.

a. Kognitif Domain (Ranah Kognitif):

1) Knowledge (pengetahuan. ingatan)

2) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh)

3) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan)

4) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru)

5) Evaluation (menilai)

6) Application (menerapkan)

b. Affective Domain (Ranah Afektif) :

1) Receiving (sikap menerima)

2) Responding (memberikan respon)

3) Valuing (nilai)

4) Organization (organisasi)


(52)

26

c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotorik):

1) Intiatory level 2) Pre-routine level 3) Rountinized level

Menurut Hamalik (2008:30), hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan-perubahan di setiap aspek, yaitu sebagai berikut.

1. Pengetahuan

2. Pengertian

3. Kebiasaan

4. Keterampilan

5. Apresiasi

6. Emosional

7. Hubungan sosial

8. Jasmani

9. Etis

10. Sikap

Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang diajarkan kepada peserta didik dengan tujuan agar pelajaran ekonomi dapat digunakan dalam mengaplikasikan antara materi yang diajarkan dengan berbagai bentuk kegiatan sehari-hari. Melalui pembelajaran diharapkan pelajaran ekonomi tidak sekedar hapalan semata tetapi menampilkan berbagai sikap dan keterampilan yang diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Berdasarkan uraian dan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi adalah tingkat pencapaian keberhasilan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ekonomi di sekolah dan bukti dari pelaksanaan proses pembelajaran tersebut dilaksanakan secara maksimal yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor. Nilai atau skor tersebut didapat dari evaluasi pembelajaran seperti ujian tengah semester dan ujian semester.


(53)

27 Menurut Djamarah (2005:96-97), keberhasilan hasil belajar biasanya di ukur dengan tes prestasi (hasil belajar). Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes hasil belajar dapat dimanfaatkan untuk penilaian sebagai berikut.

a. Tes Formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap anak didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses interaksi edukatif bahan tertentu dalam waktu tertentu. b. Tes Subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahasan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap anak didik untuk meningkatkan tingkat hasil belajar anak didik. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses interaksi edukatif dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.

c. Tes Sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya untuk menetapkan tingkat atau keberhasilan belajar anak didik dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking), atau sebagai ukuran mutu sekolah.

Hasil belajar mata pelajaran Ekonomi diperoleh peserta didik setelah peserta didik melakukan kegiatan belajar di sekolah, dimana hasil belajar tersebut memberikan informasi kepada peserta didik dan guru sejauh mana keberhasilan belajar telah diraih. Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Djamarah (2005:97), yang mengemukakan keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkat atau taraf, yaitu sebagai berikut.

a. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasi oleh anak didik.

b. Baik sekali/optimal, apabila sebagaian besar (76% sampai dengan 99%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

c. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik hanya 66% sampai dengan 75% saja.


(54)

28 Dari pendapat di atas, hasil belajar ekonomi yang dicapai oleh peserta didik merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seorang peserta didik pada mata pelajaran ekonomi yang diwujudkan dalam bentuk nilai dari guru kepada muridnya setelah seorang peserta didik melaksanakan usaha-usaha belajar pada suatu periode tertentu.

2. Persepsi Peserta Didik Tantang Kompetensi Pedagogik Guru

Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru yang terdiri dari pengertian persepsi menurut pendapat para ahli, definisi kompetensi, definisi pedagogik, definisi kompetensi pedagogik guru dan persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru. Pembahasan hal-hal tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

a. Definisi Persepsi

Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menaggapi obyek tersebut dengan persepsinya.

Kata persepsi berasal dari bahasa inggris “perception” yang berarti penglihatan atau tanggapan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kata persepsi


(55)

29 diberi pengertian sebagai berikut: (1) tanggapan (penerimaan langsung dari suatu serapan), (2) proses seseorang mengetahui beberapa hal dari panca inderanya. Secara umum persepsi merupakan pengenalan, penilaian, dan tanggapan seseorang terhadap objek.

Proses pembelajaran ketika seorang guru berdiri di depan kelas menyampaikan materi pelajaran, pada diri peserta didik terjadi pengamatan terhadap guru di dalam kelas yang dipengaruhi oleh komponen kognitif peserta didik, sehingga peserta didik dapat memberikan tanggapan tentang obyek yang diamati. Proses pengamatan inilah yang dinamakan dengan persepsi, seperti yang dikemukakan

oleh slameto (2003:102), “persepsi adalah proses menyangkut masuknya pesan atau informasi yang masuk ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihatan, indera peraba, indera perasa, indera pencium dan indera pendengaran.”

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Thoha (2007), menyatakan bahwa persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.

Menurut Sondang (dalam Setyawan, 2010:12), menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu sebagai berikut.

1. Faktor pelaku persepsi, yaitu diri orang yang bersangkutan apabila

seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu. Ia dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut terpengaruh seperti sikap, motif kepentingan, minat, pengalaman dan harapan.


(56)

30 2. Faktor sasaran persepsi, dapat berupa orang, benda atau peristiwa.

3. Faktor situasi, merupakan keadaan seseorang ketika melihat sesuatu dan mempersepsikannya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan kemampuan seseorang untuk menilai, mengenal, dan mengamati suatu objek. Penilaian, pengenalan, dan pengamatan ini dapat dijadikan suatu pemahaman, pengetahuan, sikap, dan anggapan seseorang terhadap suatu objek.

b. Definisi Kompetensi

Untuk melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran, guru harus memiliki seperangkat kompetensi. Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, “competence” yang berarti kecakapan dan kemampuan. Kompetensi dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar. Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan (Musfah, 2011:27).

Menurut Usman (2004:14), kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru melaksanakan profesi keguruannya. Adapun menurut Mulyasa (2005:38), menyatakan bahwa kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Ditambah M.Achsan yang dikutip oleh Mulyasa (2005:38), bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga


(57)

31 ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan pendapat di atas, kompetensi dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki dan dikuasai guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan, sehingga guru dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya dan diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.

c. Definisi Pedagogik

Konsep paling sederhana dari pedagogik merupakan suatu studi tentang bagaimana menjadi guru. Lebih khusus lagi, kata pedagogik bermakna cara seorang guru mengajar atau seni mengajar dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik.

Kata pedagogik ini diturunkan dari bahasa latin yang bermakna mengajar anak. Dalam makna modern, istilah pedagogy dalam bahasa Inggris merujuk kepada teori pengajaran, dimana guru berusaha memahami dan mengenali siswa, dan menentukan cara mengajarnya. Pengenalan teknologi informasi ke sekolah-sekolah yang mengharuskan perubahan-perubahan dalam pedagogik. Sejalan dengan itu, guru mengadopsi metode-metode baru mengajar difasilitasi oleh teknologi baru. Selain itu juga, pedagogik aslinya diambil dari bahasa Yunani Kuno yaitu

“paidagogeo”, dimana pais, genitif, paidos berarti “anak” dan ago berarti

“memimpin”; sehingga secara harfiah pedagogik berarti “memimpin anak” (Danim, 2010:47).

Jadi bisa diartikan bahwa pedagogik adalah sebuah seni dalam mendidik, mengajar dan mengelola pembelajaran peserta didik dengan merujuk pada


(58)

32 strategi pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran.

d. Definisi Kompetensi Pedagogik Guru

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menyatakan bahwa kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan guru dalam pengelolaan peserta didik. Menurut Sujanto (2007:31), kompetensi pedagogik guru diartikan sebagai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Hal tersebut serupa dengan pendapat Chaerul dan Heri (2011:26), kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan pendapat di atas, kompetensi pedagogik guru dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Upaya memperdalam pemahaman terhadap peserta didik didasari oleh kesadaran bahwa bakat, minat dan tingkat kemampuan mereka berbeda-beda


(59)

33 sehingga layanan secara individual juga berbeda-beda. Sekalipun bahan ajar yang disajikan dalam kelas secara klasikal sama, namun ketika sampai pada pemahaman secara individual, guru harus mengetahui tingkat perbedaan invidual peserta didik sehingga dapat memandu peserta didik yang percepatan belajarnya terbelakang. Pada akhirnya pembelajaran ini adalah bagaimana kemampuan pendidik membantu pengembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

Menurut Danim (2010:19), kemampuan dan sikap yang harus dimiliki oleh guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik adalah sebagai berikut.

1. Menetapkan tujuan-tujuan pembelajaran yang sesuai dan mampu

mengkomunikasikannya dengan jelas;

2. Menunjukkan sikap positif dan kepercayaan terhadap siswa, serta secara kontinyu bekerja untuk mengatasi kendala yang mungkin menghambat kemajuan belajar;

3. Mengevaluasi dan menilai siswa secara adil dan cepat;

4. Mendorong siswa berfikir dan memberdayakan diri untuk menemukan

kreativitas mereka sendiri;

5. Mempromosikan berbagai ide-ide, ekspresi, dan pendapat terbuka yang

beragam dengan tetap menjaga suasana integritas, kesopanan, dan rasa hormat;

6. Memandu siswa berhasil belajar melalui eksplorasi proses pemecahan

masalah secara kreatif dan kritis, serta dan membantu siswa bergulat dengan ide-ide dan informasi yang mereka butuhkan untuk

mengembangkan pemahaman mereka sendiri;

7. Mempromosikan penemuan siswa;

8. Menjadikan mengajar dan belajar sebagai kegiatan ilmiah;

9. Menunjukkan rasa komitmen yang kuat bagi komunitas akademis di

samping keberhasilan pribadi di dalam kelas;

10. Memberikan umpan balik secara teratur, konstruktif, dan obyektif untuk siswa;

11. Menemukan cara yang unik dan kreatif untuk menghubungkan siswa satu

sama lain.

Kompetensi pedagogik merupakan salah satu indikator dalam pencapaian kualitas guru sebagai pendidik yang ada di Indonesia. Tahap-tahap yang harus


(60)

34 dilakukan guru agar kompetensi pedagogik atau pengelolaan pembelajaran peserta didik terwujud harus sekurang-kurangnya meliputi sebagai berikut.

1. Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan;

2. Guru memahami potensi dan beragaman peserta didik, sehingga dapat

didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing peserta didik;

3. Guru mampu mengembangkan kurikulum/silabus baik dalam bentuk

dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar;

4. Guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan

standar kompetensi dan kompetensi dasar;

5. Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana

dialogis dan interaktif. Sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan;

6. Mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan

standar yang disyaratkan;

7. Mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan

intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliknya (Sagala, 2011:32).

Guru diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik. Oleh karena itu, pengelolaan pembelajaran peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Pemahaman terhadap peserta didik.

Guru harus memahami bahwa semua peserta didik dalam seluruh konteks pendidikan itu unik. Perkembangan belajar peserta didik harus selalu dipantau dengan baik agar hasil belajar yang diharapkan bisa tercapai. Perkembangan belajar peserta didik bisa dipantau dari tingkat kecerdasan, emosional, dan bakat. Demikian juga seorang guru harus memperlakuakan peserta didik dengan respek dan mampu mengarahkan peserta didik untuk fokus pada kemampuannya dalam bidang tertentu dan menunjukkan cara yang tepat untuk meraihnya.


(1)

3. Regresi Linear Multiple

Regresi linear multiple adalah suatu model untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), untuk menguji hipotesis ketiga variabel tersebut, digunakan model regresi linear multiple yaitu:

3 3 2 2 1

1x b x b x

b a

Yˆ     keterangan:

a = Konstanta

b1- b

3 = Koefisien arah regresi

X1- X3 = Variabel bebas

= Variabel terikat

b1 =

 









2

2 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 3 X X X X X X X Y X X      

Y

b2 =

 





2

2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 X X X X X X Y X X X Y

  (Sugiyono,2009: 204)

Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda (uji F), dengan rumus:

JKreg dicari dengan rumus:

∑ ∑ ∑ ) 1 /( /    k n JK k JK F res reg


(2)

Keterangan:

JKreg = Jumlah kuadrat regresi

JKres = Jumlah kuadrat residu

k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jika Fhitung >Ftabel dan jika Ftabel >

Fhitung dan terima Ho, dengan dk pembilang = K dan dk penyebut = n – k – 1 dengan α = 0,05. Sebaliknya diterima jika Fhitung < Ftabel.

 2

Yi Yi JKres


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian kelima ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis mengenai pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru ekonomi kelas XI IPS semester ganjil di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi peserta didik tentang kompetensi perdagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS semester ganjil di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru positif maka hasil belajar peserta didik akan meningkat. Sebaliknya, jika persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru negatif maka hasil belajar peserta didik akan rendah.


(4)

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS semester ganjil di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru positif maka hasil belajar peserta didik akan meningkat. Sebaliknya, jika Jika persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru negatif maka hasil belajar peserta didik akan rendah.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS semester ganjil di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru positif maka hasil belajar peserta didik akan meningkat. Sebaliknya, jika Jika persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru negatif maka hasil belajar peserta didik akan rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru ekonomi kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.


(5)

1. Keberhasilan peserta didik dalam belajar ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah kompetensi pedagogik guru, hendaknya guru dalam mengajar menerapkan kompetensi pedagogik seperti memahami peserta didik, menguasai metode dan model pembelajaran, menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, mampu berkomunikasi secara efektif dan santun dengan peserta didik, mendorong peserta didik dalam pencapaian prestasi secara optimal, agar potensi/kemampuan peserta didik dalam materi yang diajarkan semakin meningkat.

2. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak semata-mata disebabkan kemampuan peserta didik, tetapi bisa juga dari faktor kurangnya kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi secara luas dan mendalam, oleh sebab itu guru harus tetap berusaha memperbaiki kemampuanya dalam penguasaan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik agar materi dan pesan yang diajarkan dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik.

3. Persepsi adalah kemampuan seseorang untuk menilai, mengenal, dan mengamati suatu objek. Penilaian, pengenalan, dan pengamatan ini dapat dijadikan suatu pemahaman, pengetahuan, sikap, dan anggapan seseorang terhadap suatu objek. Jadi hendaknya peserta didik mempunyai persepsi yang positif terhadap kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menyadari dan memahami apa yang telah diterimanya.


(6)

4. Hendaknya hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur harus terus ditingkatkan dengan tidak mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 5 68

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 9 110

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 78

PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 120

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 90

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI 1 BELALAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 18 56

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI 1 BELALAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 18 85

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 76

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH, BUDAYA MEMBACA, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TRIMURJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 94

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

0 0 9