5
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu wujud pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dan menjadi ciri khas dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat Universitas
Udayana KKN
PPM UNUD
adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga prasejahtera.
Pelaksanaan program ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan
dengan melihat dan menganalisis permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya. Mahasiswa berperan sebagai anak asuh
yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga dampingan.
Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera sehingga
dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Pada KKN
PPM Unud XIII 2016 ini penulis mendampingi satu keluarga dampingan yang telah ditetapkan oleh koordinator desa, yaitu keluarga dampingan
Bapak Pan Mindri yang berada di Banjar Subia, Desa Klumpu.
Tabel 1.
Identitas Keluarga Bapak Dewa Made Warsa
No. Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
1. Pan Mindri
Kawin 60 tahun
Tidak sekolah
Petani, serabutan
2. Men Mindri
Kawin 55 tahun
Tidak sekolah
Petani
6
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga bapak Pan Mindri termasuk keluarga prasejahtera bila didasarkan pada data dari Kantor Desa Klumpu. Bapak Pan Mindri
bekerja sebagai petani singkong dan buruh serabutan. Pendapatan beliau tidak menentu karena tergantung musim panen dan proyek.
Menurut hasil wawancara dengan beliau, dalam sebulan beliau mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 200.000. Apabila sedang dalam
keadaan mendesak, Bapak Pan Mindri akan menjual sapinya untuk menyambung hidup.
Istri Bapak Pan Mindri, Men Mindri tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga namun juga ikut bekerja. Pekerjaan Ibu Men
Mindri membantu Bapak Pan Mindri bekerja di ladang.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a Kebutuhan sehari-hari
Bapak Pan Mindri harus mengeluarkan biaya sehari-hari sekitar Rp. 50.000 per minggu untuk sayuran, sabun mandi, deterjen,
dan sebagainya. Untuk beras, Bapak Pan Mindri mengatakan bahwa keluarganya mengadakan system barter singkong dengan
beras. Pengeluaran lain yaitu biaya pulsa listrik sebanyak Rp. 50.000 untuk sebulan. Untuk air, keluarga Bapak Pan Mindri
mengandalkan air hujan dan air dari sumber air Peguyangan yang dialirkan ke pipa. Dari uraian ini, cukup banyak
3. Wayan Mindri
Kawin 35 tahun
Tamat SMP Petani
4 Komang Landri
Kawin 25 tahun Tamat SMA Wiraswasta
5 Ketut Sukradana
Lajang 20 tahun Tamat SMA Wiraswasta
6 Gde Srianti
Lajang 18 tahun Tamat SMA Wiraswsta
7 pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-
hari. b
Kesehatan Dari sisi kesehatan, keluarga Bapak Pan Mindri tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit kronis. Untuk aktivitas sehari-hari, Bapak Dewa Made Warsa dan istri dapat melakukan akivitas
dengan baik. Adapun keluhan kesehatan yang dialami adalah Bapak Pan Mindri baru saja terjatuh sehingga punggungnya
sakit. Keluarga ini juga tidak begitu memiliki masalah di bidang kesehatan gigi dan mulut.
c Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Bapak Pan Mindri beragama Hindu. Untuk keperluan upacara dan hari raya seperti Hari Raya
Galungan dan Kuningan biasanya menghabiskan biaya sekitar Rp. 300.000 sampai Rp. 400.000.
8
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH