Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

2 yang bekerja sebagai buruh bangunan dan Gusti Putu Oka yang bekerja sebagai supir. Dalam kesehariannya Jero Nyoman Cibik bekerja sebagai pedagang canang.Namun, pekerjaan tersebut tidaklah dilakukan setiap hari, Jero Nyoman Cibik hanya berjualan apabila mendapat pesanan.Meskipun tinggal bersama anak dan menantunya di rumah warisan almarhum suaminya, I Gusti Putu Kerug, dalam kesehariannya Jero Nyoman Cibik merupakan sosok yang sangat mandiri.Ia tidak pernah mau bergantung kepada anak-anaknya, disamping itu hubungan Jero Nyoman Cibik dengan anak dan juga menantunya dapat dikatakan kurang harmonis, sehingga ia memutuskan untuk menghidupi dirinya sendiri dengan segala kekurangan yang dimiliki.Dengan keadaan tersebut, atas anjuran yang diberikan oleh kelian Dusun Tengah, Bapak Jon, maka penulis dianjurkan untuk dapat lebih menitik beratkan pendampingan kepada Ibu Jero Nyoman Cibik. Berikut tabel mengenai identitas keluarga Jero Nyoman Cibik. Tabel 1.Identitas Keluarga Ibu Jero Nyoman Cibik No Nama Status Umur tahun Tanggal lahir Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 Jero Nyoman Cibik Cerai Mati 62 17 Agustus 1954 SD Pedagang Kepala Keluarga 2 I Gusti Ngurah Raka Kawin 41 25 Mei 1975 SLTP Buruh Bangunan Anak 3 I Gusti Ayu Nyoman Suarni Kawin 39 09 Mei 1977 SLTP Buruh Bangunan Menantu 4 I Gusti Ayu Eka Melati Putri Belum Kawin 14 14 April 2002 Belum Tamat SMPSederajat Pelajar Cucu 5 I Gusti Ngr Md Dwi Raditya Rama Putra Belum Kawin 10 22 Januari 2006 Belum Tamat SDSederajat Pelajar Cucu 3

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Ibu Jero Nyoman Cibik termasuk keluarga dengan ekonomi yang sederhana, atau golongan ekonomi menengah ke bawah.Sumber pendapatannya berasal dari hasil penjualan canang, yang mana pendapatan tersebut sangatlah tidak menentu, tergantung dari ada atau tidaknya pesanan canang yang diterima Ibu Jero Nyoman Cibik. Dalam seminggu, pesanan canang yang didapat oleh Ibu Jero Nyoman Cibik kurang lebih hanya dua kali pesanan, dimana sekali pesanan tersebut mendapatkan hasil kurang lebih Rp 25.000, jadi dalam sebulan Ibu Jero Nyoman Cibik mendapatkan hasil kurang lebih sebesar Rp 200.000 dari penjulan canang tersebut. Apabila tidak mendapatkan pesanan canang sama sekali, Ibu Jero Nyoman Cibik seringkali membantu pedagang-pedagang perlengkapan upacara yang ada di sekitar dusun tersebut untuk membuat perlengkapan upacara. Beliau mendapatkan upah sebesar Rp 15.000 dalam sekali bekerja. Upah yang didapat dari hasil berjualan canang maupun bekerja sebagai buruh pedagang perlengkapan upacara hanya cukup digunakan untuk membeli bahan makanan dan sedikit modal pokok untuk membuat canang.Ketika ada keperluan yang bersifat insidental, seperti biaya berobat saat sakit maupun saat ada pesanan canang yang lebih banyak dari biasanya, Ibu Jero Nyoman Cibik harus meminjam uang terlebih daluhu di saudara atau tetangga sekitar.Hal ini menyebabkan Ibu Jero Nyoman Cibik merasa kesulitan untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

1. Kebutuhan sehari-hari Untuk keperluan sehari-hari, Ibu Jero Nyoman Cibik mengeluakan biaya kurang lebih Rp 300.000 perbulan untuk keperluan bahan makanan 4 saja.Sedangkan untuk beras, beliau telah mendapatkan bantuan raskin dari desa untuk keluarga kurang mampu.Untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya tersebut, beliau seringkali dibantu oleh sanak saudaranya, baik itu dalam bentuk pemberian makanan ataupun memberikan pinjaman uang. Selain untuk biaya makan, Ibu Jero Nyoman Cibikmengeluarkan biaya untuk membeli bahan-bahan pokok untuk membuat canang seperti janur dan bunga, kurang lebih sebesar Rp 15.000 untuk sekali pesanan. Sedangkan untuk biaya listrik dan air telah ditanggung oleh anak laki-laki belia, Gusti Ngurah Raka dan Gusti Oka. 2. Pendidikan Untuk masalah pendidikan semua anak-anak Ibu Jero Nyoman Cibik disekolahkan. Dari hasil wawancara dengan Ibu Jero, beliau mengatakan bahwa beliau sangat bersyukur bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang SLTP, semua biaya sekolah keempat anaknya beliau tanggung sendiri karena suaminya, Gusti Putu Kerug telah lama meninggal dunia.Dan saat ini Ibu Jero Nyoman Cibik sudah tidak lagi memiliki tanggungan pendidikan karena semua anak-anaknya telah berkeluarga dan memiliki pekerjaan masing-masing.Ibu Jero Nyoman Cibik sendiri tidak sempat menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya, beliau berhenti bersekolah saat duduk di bangku kelas dua SD. 3. Kesehatan Dari segi kesehatan Ibu Jero Nyoman Cibik dan keluarga sebagian besar memiliki kesehatan yang baik. Namun karena faktor usia, Ibu Jero Nyoman Cibik memiliki gangguan di pengelihatannya. Sudah sejak lama beliau menderita katarak dan sudah pernah melakukan operasi di Rumah Sakit Indra beberapa tahun yang lalu.Namun, karena tidak pernah melakukan kontrol dan pengobatan lanjutan, saat ini beliau kembali menderita katarak di kedua matanya.Namun secara keseluruhan kesehatan fisik Ibu Jero Nyoman Cibik tergolong cukup kuat dan sehat untuk seusia beliau. 4. Kerohanian Seluruh anggota keluarga Ibu Jero Nyoman Cibik beragama Hindu.Untuk keperluan sembayang sehari-harinya maupun untuk rahinan kajeng