Salah satu sistem steganografi substitusi adalah Least Significant Bit LSB. LSB bekerja sebagai berikut: di dalam coverdigital file gambar, audio, atau video,
terdapat banyak pixel; bit terakhir pada tiap pixel merupakan bit yang digunakan menyembunyikan pesan rahasia, dengan cara menggantikan tempat bit terakhir
tersebut dengan pesan rahasia [8].
Contoh steganografi memakai metode LSB adalah sebagai berikut. Pesan rahasia yang akan kita sisipkan adalah 1100. Bit file sampul yang akan menjadi
media penyembunyi pesan adalah 11001100
11011011 11110001
11110101 maka hasil steganonya adalah
11001101 11011011
11110000 11110100.
2.4 Citra Bitmap
Bit merupakan elemen primitif dalam dunia digital. Bit menunjuk pada angka biner, sedangkan map merupakan matriks dua dimensi dari bit ini. Bitmap berarti
matriks sederhana dari titik-titik kecil yang membentuk sebuah citra dan ditampilkan dilayar komputer atau dicetak [2]. Citra Bitmap memiliki ekstensi
.bmp dan mendukung warna RGB dengan kedalaman 1, 4, 8, 16, atau 24 bit. Citra Bitmap tidak mendukung adanya animasi [6].
Struktur sebuah citra Bitmap terdiri atas header Bitmap, header informasi Bitmap, tabel warna dan data citra atau byte array yang mendefinisikan sebuah
citra Bitmap [19].
1. HeaderBitmap terdiri atas informasi yang meliputi tipe, ukuran, dan layout
sebuah citra Bitmap. 2.
Header informasi Bitmap terdiri atas dimensi, tipe kompresi, dan format warna untuk citra Bitmap.
3. Tabel warna terdiri atas elemen array yang sama dengan warna yang ditampilkan
pada citra Bitmap.
Universitas Sumatera Utara
4. Data citra merupakan byte array yang terdiri atas informasi warna masing-masing
piksel.
Berikut adalah contoh citra Bitmap dengan berbagai bit depth.
Gambar 2.1 Citra Bitmap 24bit
Citra diatas memiliki bit depth kedalaman24-bit, artinya citra memiliki tiga layer. Citra ini disebut juga dengan citra true color dengan rentang warna
dimulai dari nol sampai 2
24
atau 16777215.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Citra Bitmap 8bit
Citra diatas memiliki bit depth kedalaman8-bit, artinya citra memiliki rentang warna dimulai dari nol sampai 2
8
atau 255.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Citra Bitmap 1bit
Citra diatas memiliki bit depth kedalaman1-bit, artinya citra ini hanya memiliki dua warna yaitu 0 dan 1 yang direpresentasikan dengan hitam dan putih.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Pada tahap analisis sistem, hal-hal yang dianalisis mencakup analisis permasalahan dan analisis kebutuhan sistem.
a. Analisis Permasalahan
Berikut ini adalah diagram analisis permasalahan dari sistem yang dibangun dengan menggunakan diagram Konteks yang merupakan model untuk menunjukkan
bagaimana sistem berinteraksi dengan data input dan output.
Gambar 3.1 Diagram Konteks Sistem
Universitas Sumatera Utara
Pada bagan diatas, dapat terlihat bahwa terdapat empat proses yang menjadi fungsi utama sistem yang terbagi atas dua bagian, yaitu dari sisi sender dan
receiver. Pada sisi sender, proses pertama melibatkan data inputan berupa plaintext dan publicKey. Proses ini menghasilkan suatu ciphertext.
Selanjutnya pada proses kedua yang melibatkan ciphertext dan citra Bitmap sebagai inputan yang menghasilkan sebuah stegano image. Pada sisi receiver,
proses pertama memiliki steganoimage sebagai data inputan dan menghasilkan sebuah ciphertext. Proses kedua melibatkan ciphertext dan
secretKey sebagai data inputan dan menghasilkan sebuah plaintext.
b. Analisis Kebutuhan Sistem
Aspek fungsional yang terdapat pada sistem meliputi adanya fungsi enkripsi, dekripsi, penyisipan, ekstraksi, pembangkitan kunci, serta bantuan untuk pemakaian
sistem. Aspek non fungsional meliputi adanya fungsi untuk pengecekan validitas setiap
nilai serta penyimpanan pasangan kunci.
3.2 Perancangan Sistem