JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
dengan spesifikasi sebenarnya. Jumlah sambungan yang terpasang adalah
sebanyak 17 sambungan, sedangkan untuk jumlah sambungan idealnya adalah 7 buah
sambungan. Selain itu, untuk kondisi Part Id A1J12B pada saat sekarang adalah top cover
dari Part Id sudah rusak sebanyak 1 ply. Pemasangan unit Part Id A1J12B dilakukan
pada tahun 1994, jadi sudah berumur ± 13 tahun. Kerusakan yang terjadi pada Part Id
A4J12P, selain disebabkan beban kerja yang besar juga disebabkan karena jumlah
sambungan yang terpasang tidak sesuai dengan spesifikasi sebenarnya. Jumlah
sambungan yang terpasang adalah 19 buah sambungan, sedangkan spesifikasi ideal 8
buah sambungan. Kondisi Part Id A4J12P saat sekarang ini adalah lebar belt sudah
berkurang 25 dan belt fatique sudah mencapai 50. Pemasangan unit Part Id
A4J12P dilakukan pada tahun 1998, jadi sudah berumur ± 9 tahun.
Nilai parameter untuk Part Id A1J12B α = 298,174 dengan nilai parameter β =
1,079. Dan nilai parameter Part Id A4J12P α = 144,720 dengan parameter β = 1,216.
Berdasarkan nilai parameter untuk kedua Part Id ini maka Part Id A5J11 sangat
beresiko akan kegagalan, karena nilai parameter β 1.
Gambar 3. Pareto Gangguan Kerusakan Belt Conveyor Batu Gadang
3.4.3 Analisis Keandalan Part Id
Indarung 2 dan 3 Part Id Indarung 2 dan 3 berdasarkan
data kerusakan terbesar adalah A1J14 dapat dilihat pada Gambar 4 dengan total waktu
downtime yang juga terbesar adalah 35,24 jam. Part Id dengan kapasitas 1000 tonjam
ini mengirimkan batu kapur dan batu silika ke storage indarung 2. Sedangkan komponen
kritis Part Id Indarung 2 dan 3 berdasarkan keandalan terendah pada waktu operasi ke-
360 jam adalah A2J06 dengan nilai keandalan 0,5318. Part Id A2J06 berfungsi
mentransportasikan batu kapur dan batu silika ke storage indarung 3. Berdasarkan
perhitungan didapatkan bahwa distribusi kerusakan kedua Part Id ini mengikuti
distribusi Weibull. Dan nilai parameter untuk Part Id A1J14 α = 314,051 dengan nilai
parameter β = 0,875. Nilai parameter Part Id A2J06 α = 272.596 dengan nilai parameter β
= 0.875.
Gambar 4. Pareto Gangguan Kerusakan Belt Conveyor Indarung 2 3
3.4.4 Analisis Keandalan Part Id Limes Open Storages LOS
Part Id LOS berdasarkan data kerusakan terbesar adalah A3J05 dapat
dilihat pada Gambar 5 dengan total waktu downtime yang juga terbesar 13,75 jam.
Kerusakan yang terbesar dan total waktu downtime yang juga terbesar ini disebabkan
karena umur belt sudah sangat tua ± 31 tahun dipasang tahun 1976, jadi
seharusnya diganti. Sedangkan Part Id LOS berdasarkan keandalan terendah pada waktu
operasi ke-120 jam ada pada A3J01 sebesar 0,1122. Berdasarkan perhitungan didapatkan
bahwa distribusi kerusakan kedua Part Id ini mengikuti distribusi Weibull. Nilai parameter
untuk Part Id A3J05 α = 319.512 dengan β = 0.878. Sedangkan nilai parameter Part Id
A3J01 α = 1111.008 dengan β = 1.628. Jadi, Part Id A3J01 sangat beresiko akan
kegagalan, karena nilai parameter β 1.
Gambar 5. Pareto Gangguan Kerusakan Belt Conveyor LOS
3.4.5 Analisis Keandalan Part Id Area 3 Part Id Area 3 berdasarkan data
kerusakan terbesar adalah E2J07 dapat dilihat pada Gambar 6 dengan total waktu
Penjadwalan Aktivitas Perawatan...Insannul Kamil 101
C o
u n
t P
e rc
e n
t
Item Belt Count
22.0 20.6
18.7 13.6
11.2 9.6
4.2 Cum
22.0 42.5
62.34 61.3
74.9 86.2
95.8 100.0
58.39 53.16
38.74 31.92
27.34 11.92
Percent Other
A4J14 15110
A4J12 20104
A4J12P A1J12B
300 250
200 150
100 50
100 80
60 40
20
Diagram Pareto Gangguan Kerusakan Belt Conveyor di Bt.Gadang C
o u
n t
P e
rc e
n t
Item Belt Count
20.9 5.1
4.7 Cum
39.3 69.3
90.2 95.3
100.0 35.24
26.91 18.75
4.58 4.17
Percent 39.3
30.0 Other
A2J05 A4J13
A2J06 A1J14
90 80
70 60
50 40
30 20
10 100
80 60
40 20
Diagram Pareto Gangguan Kerusakan Belt Conveyor di Ind.2 3
C o
u n
t P
e rc
e n
t
Item Belt Count
2.2 Cum
44.5 85.4
97.8 100.0
13.75 12.67
3.83 0.67
Percent 44.5
41.0 12.4
Other A3J04
A3J01 A3J05
35 30
25 20
15 10
5 100
80 60
40 20
Diagram Pareto Gangguan Kerusakan Belt Conveyor di LOS
downtime 31,42 jam. Part Id ini merupakan belt carriage reversible, yaitu Part Id yang
mengalokasikan batu silika untuk ditempatkan pada 3 intermediate silo silica
di Batu gadang Silo II, Silo IIIA, dan Silo IIIB. Part Id ini dipasang pada tahun 1998, jadi
sudah berumur ± 9 tahun. Untuk total waktu downtime terbesar ada pada Part Id E1J22
dengan waktu 53,17 jam. Kondisi Part Id E1J22 pada saat pengamatan adalah
mengalami kerusakan pada top cover sekitar 30, dan pinggir yang juga terkelupas,
selain itu adanya perbedaan spesifikasi sambungan belt antara yang ideal dengan
yang terpasang. Yang terpasang berjumlah 12 sambungan, sedangkan jumlah
sambungan ideal adalah 7 buah sambungan. Part Id Area 3 berdasarkan nilai keandalan
terendah pada waktu operasi ke-360 jam adalah E5J06 dengan nilai keandalan 0,0002.
Berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa distribusi kerusakan ketiga Part Id ini
mengikuti distribusi Weibull. Nilai parameter untuk Part Id E2J07 α = 251.738 dengan β =
1.044, Part Id E1J22 α = 369.278 dengan β = 0.938 dan Part Id E5J06 α = 162.313 dengan
β = 1.225. Diantara ketiga Part Id, maka Part Id E5J06 sangat beresiko akan kegagalan,
karena nilai parameter β 1.
Gambar 6. Pareto Gangguan Kerusakan Belt Conveyor Area 3
3.4.6 Analisis Keandalan Part Id