B. Kajian Penelitian Relevan
Tabel 1. Penelitian Yang Relevan no
Peneliti Judul
Tujuan Metode
Hasil 1
Diana Nur Fatimah
2006 Penilaian
Kualitas Permukiman
dengan Menggunakan
Citra Ikonos di Kecamatan
Pasarkliwon Kota
Surakarta 1.
Melakuakan pemetaan
kualitas permukiman.
2. Penilaian
kualitas permukiman.
3. Dan membuat
model spasial kualitas
permukima Interpetasi
citra Ikonos dan kerja
lapangan 1.
Peta kualitas permukiman di
Kecamatan Pasarkliwon
Kota Surakarta.
2. Permukiman
disana masuk dalam tiga
kelas baik, buruk dan
sedang
3. Model spasial
kulaitas permukiman di
daerah tersebut.
2 Rahmad
Yuniawan 2011
Analisis Kondisi
Kualitas Lingkungan
Permukiman Berdasarkan
citra Quickbird
di Kecamatan
Depok Kabupaten Sleman
1. Mengetahui
faktor dominan yang
mempengaruhi Kondisi
Sebaran Kualitas
Lingkungan Permukiman
di Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman
Interpetasi Citra
Quickbird dan kerja
lapangan 1.
Peta tingkat kualitas
lingkungandi Kecamatan
Depok Kabupaten
Sleman
2. Faktor
dominannya Pohon
pelindung, dan lebar jalan
masuk
3 Arif Edi W
2011 Kualitas Permukiman
Berdasar Citra
Quickbird Studi
Kasus: Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga 1.
Membuat Peta Kualitas
Permukiman di Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga.
2. Menghitung
luasan kualitas permukiman
di Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga Interpetasi
Citra Quickbird
dan kerja lapangan
1. Peta Kualitas
permukiman di Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga dengan
kriteria klas baik, sedang,
buruk
2.
Peta luas permukiman
dengan luasan
klas baik 514,623 ha.
klas sedang 367,508 ha.
Klas buruk 46,285 ha.
Penelitian yang akan dilaksanakan merupakan penelitian tentang kualitas lingkungan permukiman dengan memanfaatkan citra satelit
Quickbird di Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta dengan
menggunakan variabel-variabel penelitian dari citra satelit. Penelitian yang relevan diatas kaitannya dengan penelitian yang akan dilaksanakan
adalah penggunaan parameter pada penilaian kualitas permukiman Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dan perbedaanya pada
hasilnya..
C. Kerangka Berfikir
Pertambahan penduduk dan meningkatnya kegiatan penduduk berdampak pada semakin menyempitnya ruang yang tersedia untuk
permukiman sehingga berpengaruh pada kualitas lingkungan permukiman. Jika pertambahannya terus berlangsung dan tidak terkendali dapat
mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan permukiman karena daya dukung lingkungan tidak mampu lagi menampung jumlah penduduk yang
banyak. Variabel yang mempengaruhi kualitas lingkungan permukiman
diantaranya adalah kondisi permukaan jalan, lebar jalan, kepadatan bangunan, pola bangunan, pohon pelindung, kualitas atap bangunan, lokasi
permukiman. Dalam meneliti kualitas permukiman data yang digunakan adalah perpaduan antara teknik penginderaan jauh dan sistem informasi
geografi untuk kajian kualitas lingkungan permukiman. Citra Quickbird digunakan untuk mengidentifikasi objek yang berfungsi sebagai parameter-
parameter yang digunakan untuk mendapatkan hasil berupa persebaran kondisi kualitas lingkungan permukiman melalui metode pengharkatan pada
setiap parameter, kemudian dilakukan analisis sebaran kondisi kualitas lingkungan permukiman.
Citra Quickbird digunakan untuk identifikasi objek melalui interpretasi visual dan digitasi
on screen
yang menghasilkan blok permukiman dan non permukiman, dari blok permukiman selanjutnya dibuat
satuan pemetaan daerah permukiman berdasarkan parameter penilaian