PERUBAHAN DENSITAS, SUHU DAN SALINITAS AKIBAT BERTAMBAHNYA KEDALAMAN
Survey perubahan densitas, suhu dan salinitas ini dilakukan pada titik-titik koordinat: ST 2: Latitude: 5° 46.830 Longitude: 95° 21.818 pukul 20:40 dalam cruise setelah tsunami
2006, ST 5: Latitude: 5 42.648 Longitude: 95 24.644 pukul 14:40 dalam cruise setelah tsunami 2006, ST 8: Latitude : 05 43.519 N Longitude : 95 21.540 E pukul 12:15 dalam
cruise tsunami 2005 3 agustus 2005, ST 11: Latitude: 5 39.335 Longitude: 95 17.989 pukul 06:06 dalam cruise setelah tsunami 2006, ST 18: Latitude : 05 39.3257 N Longitude : 95
17.801 E pukul 05:30 dalam cruise tsunami2005 5 agustus 2005.
1. Perubahan Densitas Akibat Bertambahnya Kedalaman
Densitas bervariasi keseimbangan antara penguapan dan presipitasi, serta besarnya pencampuran antara air permukaan dan air di kedalaman. Secara umum, perubahan densitas
tidak mempengaruhi proporsi relatif ion-ion utama. Konsentrasi ion-ion berubah dalam proporsi yang sama yaitu rasio ioniknya tetap konstan. Dengan pengecualian, terdapat variasi
rasio kalsium dan bikarbonat yang relatif kecil karena keterlibatan unsur tersebut dalam proses biologi dengan rasio kalsium dan bikarbonat pada densitas adalah 0,5 dan 10-20
lebih bar dikedalaman dari pada dalam air permukaan. Distribusi densitas dalam perairan dapat dilihat melalui stratifikasi densitas secara
vertikal dalam kolom perairan dan perbedaan secara horizontal yang disebabkan oleh arus. Distribusi densitas berhubungan dengan karakter arus dan daya tenggelam suatu massa air
yang berdensitas tinggi pada lapisan permukaan pada kedalaman tertentu. Densitas air laut tergantung pada suhu dan salinitas serta semua proses yang mengakibatkan berubahnya suhu
dan salinitas. Densitas permukaan laut berkurang apabila ada pemanasan, presipitasi, dan aliran sungai, serta dapat meningkat jika terjadi evaporasi dan menurunnya suhu permukaan.
Densitas merupakan salah satu parameter terpenting dalam mempelajari dinamika laut. Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal misalnya akibat perbedaan pemanasan
di permukaan dapat menghasilkan arus laut yang sangat kuat. Oleh karena itu penentuan densitas merupakan hal yang sangat penting dalam oseanografi. Lambang yang digunakan
untuk menyatakan densitas adalah ρ rho.
Gambar 1. Profil kedalaman terhadap suhu
Pada profil densitas diatas kita bias melihat densitas semakin besar karena bertambahnya kedalaman. Perubahan ini juga berkaitan erat dengan berkurangnya
temperature pada kedalaman lautan. Dimana semakin rendah temperaturenya maka densitas akan semakin meningkat. Selain oleh temperature perubahan ini juga disebabkan oleh
salinitas. Semakin rendahnya temperature didalam juga menyebabkan rendahnya salinitas
sehingga mengakibatkan
densitas menjadi
naik.
Gambar 2. Grafik kedalaman.
Distribusi densitas dalam perairan dapat dilihat melalui stratifikasi densitas secara vertikal di dalam kolom perairan, dan perbedaan secara horisontal yang disebabkan oleh arus.
Distribusi densitas berhubungan dengan karakter arus dan daya tenggelam suatu massa air yang berdensitas tinggi pada lapisan permukaan ke kedalaman tertentu. Densitas air laut
tergantung pada suhu dan salinitas serta semua proses yang mengakibatkan berubahnya suhu dan salinitas. Densitas permukaan laut berkurang karena ada pemanasan, presipitasi, run off
dari daratan serta meningkat jika terjadi evaporasi dan menurunnya suhu permukaan.
Perubahan densitas dapat disebabkan oleh proses-proses :
Evaporasi di permukaan laut
Massa air pada kedalaman 100 m sangat dipengaruhi oleh angin dan gelombang,
sehingga besarnya densitas relatif homogeny
Di bawah lapisan ini terjadi perubahan temperatur yang cukup besar Thermocline
dan juga salinitas Halocline, sehingga menghasilkan pola perubahan densitas yang cukup besar Pynocline
Dibawah Polycline hingga dasar laut mempunyai densitas yang lebih padat
Stabilitas air laut dipengaruhi oleh perbedaan densitasnya, yang disebut dengan Sirkulasi Densitas atau Thermohaline. Perbedaan densitas menyebabkan timbulnya aliran
massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.
2. Perubahan Temperature Akibat Bertambahnya Kedalaman