PENDAHULUAN bab bab penelitian desain psb didik 2008 final

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan adalah salah satu dari tiga pilar utama yang menjadi standar ukur kualitas suatu bangsa, selain tingkat mutu kesehatan serta tingkat ekonomi masyarakat. Sebagaimana hal ini dikemukakan badan internasional yang bernaung di bawah organisasi PBB, United Nations Development Program’s UNDP yang mengeluarkan laporan negara-negara menurut peringkat Human Development Index HDI 2007. Negara kita ada di peringkat 107 dari 175 negara. 1 Naik empat tingkat dari peringkat 111 menurut laporan HDI tahun 2004. 2 Standar kualitas ini diperlukan bagi bangsa Indonesia yang sadar akan potensi serta tanggung jawabnya sebagai bagian dari warga dunia, dalam usaha meningkatkan derajat dan martabat bangsa di mata dunia. Hal ini telah termaktub dalam Pembukaan UUD RI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan dibentuknya negara Republik Indonesia adalah ”...mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...” 3 1 United Nations Development Programs, Human Development Report 20072008, compiled on the basis of 2005 data and published on November 27, 2007 http:www.smso.netList_of_countries_by_Human_Development_Index 2 Muhammad Zulkifli Mochtar, Artikel:Kita Wajib Pilih Presiden yang Peduli Pendidikan http:re- searchengines.comart05-20.html 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pembukaan Alinea 4 . hal.1, 2008 http:www.mpr.go.id 1 Terkait peningkatan mutu pendidikan masih merupakan isu sentral beberapa tahun ke depan. 4 Pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan terhadap mutu pendidikan ini. Hanya saja, perbaikan yang dilakukan lebih banyak pada sisi makro, yaitu pada kurikulum dan manajemen sekolah. Ada beberapa unsur yang penting dalam pencapaian tujuan pendidikan selain kurikulum. Di antaranya yaitu buku pelajaran, pengelolaan persekolahan, administrasi, biaya, guru, peranan orang tua, dan siswa sendiri. Sistem pendidikan di sekolah perlu ditata dan dikembangkan serta dimantapkan secara terus menerus. Pemantapan sistem pendidikan di sekolah diupayakan dengan melengkapi atau menyempurnakan berbagai perangkat-perangkat pendidikan baik perangkat keras maupun perangkat lunak guna peningkatan mutu pendidikan. Secara khusus dalam Pasal 35 ayat 1 UU RI No.20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa : Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala . 5 Pada sisi lain dalam Pasal 45 ayat 1 UU RI No. 20 tahun 2003, disebutkan bahwa 4 Keterangan Pemerintah Tentang Kebijakan Pembangunan Daerah Di Depan Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia 23 Agustus 2006 http:www.indonesia.go.id 5 Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, hal.1, 2008 http:www.jakartateachers.com821.htm 1 Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik . 6 Dari kedua pasal tersebut, terkait pengelolaan sarana dan prasarana sebagai bagian dari standar nasional pelaksanaan pendidikan menjadi hal yang penting dalam aspek penyelenggaraannya sehingga dapat sinergis dengan komponen yang lain dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam lampiran penjelas Pasal 35, disebutkan bahwa standar sarana dan prasarana pendidikan mencakup ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 7 Pusat Sumber Belajar PSB merupakan saranaunit yang secara ideal harus ada di sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta. Pentingnya PSB di setiap jenjang pendidikan atau sekolah karena unit atau lembaga ini merupakan tempat bagi tenaga kependidikan untuk mengembangkan bahan- bahan pembelajaran dengan bantuan multimedia yang terpadu, seperti laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, dan sebagainya. 6 Ibid, hal.1 7 Ibid, hal. 3, 2008 http:www.jakartateachers.com7381.html Penerapan inovasi perintisan PSB oleh pemerintah di sekolah, baik di tingkat sekolah menengah maupun di tingkat sekolah dasar, mengindikasikan usaha pemerintah untuk mempopulerkan penerapan konsepsi PSB sebagai bagian integral dalam pengembangan sistem pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran sekolah di masa depan. Pentingnya pusat sumber belajar dengan segala fasilitasnya sebagai saranaunit yang secara ideal harus ada di sekolah dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran, maka penelitian dan pengembangan perlu diadakan dalam rangka pengembangan sistem dan tata pengelolaan PSB di lingkup sekolah. Bila dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan sekolah masa depan yang harus secara aktif merespon perubahan arus teknologi, terutama teknologi informasi serta harus mampu memberikan bekal kepada anak didik berupa kemampuan dalam bertindak, belajar, dan mengatur masa depannya sendiri secara kreatif dan mandiri, maka pihak sekolah terdorong untuk dapat mengembangkan sistem pembelajaran menuju pencapaian kualitas dan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien melalui pengelolaan sumber belajar yang terpadu. Penulis tertarik untuk melakukan studi pengembangan pusat sumber belajar di sekolah. Dalam hal ini, penulis mengkhususkan studi pengembangan model pusat sumber belajar pada sekolah dasar di wilayah Depok, Jawa Barat. Tentu dengan harapan dapat memberi manfaat sebagai sumbangsih inovasi dan pemikiran dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia. II. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, identifikasi masalah yang diperlukan adalah sebagai berikut, 1. Bagaimana kebijakan sekolah terkait keberadaan dan pengelolaan pusat sumber belajar dalam struktur sekolah? 2. Bagaimana penggunaan fasilitas dan fungsi pusat sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah? 3. Bagaimana mengembangkan pusat sumber belajar dalam usaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran di sekolah dasar? III. Pembatasan Masalah Begitu luasnya lingkup permasalahan, maka penulis berusaha membatasi penelitian. Tujuan pembatasan masalah ini adalah untuk memfokuskan agar lebih terarah dan diharapkan akan memperoleh jawaban dan pemecahan yang memuaskan. 5 Untuk itu, maka penelitian ini akan difokuskan antara lain pada: a. Jenis Masalah Jenis masalah yang diambil yaitu usulan pengembangan model pusat sumber belajar di sekolah dasar. b. Tempat Penelitian Penelitian akan berlangsung di Sekolah Dasar Islam Terpadu SDIT Nurul Fikri, beralamat di Jalan Situ Indah RTM No.116 Rt. 06110, Kelapa Dua, Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. c. Pengertian Sumber belajar sebagai semua sumber yang digunakan peserta didik dalam proses belajar sehingga kompetensi atau tujuan belajar dapat tercapai. Pusat Sumber Belajar adalah lingkup pengelolaan aneka sumber belajar baik cetak maupun non cetak dalam suatu tempat secara terorganisasi dan terstruktur melalui fungsi-fungsi yang dikembangkan untuk memfasilitasi pendidikan. Penelitian pengembangan sebagai suatu studi sistematis dalam menghasilkan suatu model, sistem atau produk yang dapat digunakan atau diterapkan melalui serangkaian langkah siklis. IV. Rumusan Masalah Guna memfokuskan penelitian, rumusan masalah yang penulis pilih adalah bagaimana usulan pengembangan model pusat sumber belajar sekolah dalam usaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran di sekolah dasar. V. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian tentang usulan pengembangan model pusat sumber belajar ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritik a. Sebagai suatu acuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut tentang pusat sumber belajar. b. Sebagai suatu studi perbandingan untuk penelitian sejenis. c. Sebagai bahan masukan dan referensi tentang pengembangan desain model pusat sumber belajar sekolah yang sesuai diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sekolah di Indonesia, khususnya di Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. d. Diharapkan dapat memperluas kajian teoritis bidang teknologi pendidikan. e. Sebagai sumbangan pemikiran dan referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah 1 Sebagai bahan masukan guna perbaikan dan pengembangan sarana pusat sumber belajar yang menunjang strategi pembelajaran di sekolah. 2 Mengkaji kembali kelemahan-kelemahan yang ada pada pengembangan dan pengelolaan sumber belajar, dan mencoba mencari alternatif perbaikan. b. Bagi Mahasiswa 1 Sebagai salah satu rujukan untuk kajian studi literatur yang dapat digunakan untuk riset dan pengembangan selanjutnya mengenai peningkatan pendidikan dan pembelajaran. 2 Penelitian ini berguna sebagai bahan pelaksanaan penelitian berikutnya yang lebih luas dan mendalam. c. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan wujud aktualisasi diri penulis yang memiliki potensi dan minat dalam pengembangan pembelajaran sehingga secara 8 aplikatif dapat memberi sumbangsih pemikiran dan ide inovasi menuju pendidikan bangsa yang maju dan modern.

BAB II KAJIAN PUSTAKA