PENI LAI AN KI NERJA GANI SPHPL DAN WAS- GANI SPHPL JENI S SANKSI GANI SPHPL DAN WAS-GANI SPHPL

6 Perpanjangan kartu WAS-GANI SPHPL diatur : a. Diperpanjang tanpa mengikuti penyegaran bagi WAS-GANI SPHPL yang penilaian kinerjanya memperoleh nilai Baik A; b. Diperpanjang dengan mengikuti penyegaran bagi WAS-GANI SPHPL yang penilaian kinerjanya memperoleh nilai Sedang B. 7 Kartu WAS-GANI SPHPL tidak diperpanjang apabila : a. Dalam penilaian kinerja memperoleh nilai dalam kategori Kurang C; b. Dinyatakan bersalah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya oleh Direktur Jenderal; c. Meninggal dunia; d. Mencapai batas usia pensiun; e. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dan atau atas permintaan pimpinan instansinya; f. Dikenakan sanksi hukum pidana akibat pelanggaran dari pelaksanaan tugasnya yang berkekuatan tetap. 8 Kartu WAS-GANI SPHPL harus dilakukan mutasi apabila : a. WAS-GANI SPHPL pindah antar instansi kehutanan di dalam wilayah kerja Balai; b. WAS-GANI SPHPL pindah antar instansi kehutanan di luar wilayah kerja Balai. 9 Dalam hal WAS-GANI SPHPL telah purna bakti sebagai pegawai kehutanan, dapat dimutasikan menjadi GANI SPHPL melalui permohonan kepada Kepala Balai. Pasal 9 1 Biaya Diklat WAS-GANI SPHPL dibiayai dari APBN dan atau APBD instansi yang mengikutsertakan pegawainya, serta anggaran lain yang tidak mengikat. 2 Peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan WAS-GANI SPHPL dapat disediakan dari APBN dan atau APBD instansi yang menangani bidang kehutanan di daerah.

BAB V PENI LAI AN KI NERJA GANI SPHPL DAN WAS- GANI SPHPL

Bagian Kesatu Penilaian Kinerja GANI SPHPL Pasal 10 1 Pelaksanaan penilaian kinerja GANI SPHPL, dilakukan oleh Balai terhadap masing-masing GANI SPHPL sesuai dengan kualifikasinya. 2 Pelaksanaan penilaian kinerja GANI SPHPL dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 satu tahun. 3 Hasil penilaian kinerja GANI SPHPL dilaporkan oleh Kepala Balai kepada Direktur Jenderal. 4 Biaya pelaksanaan penilaian kinerja GANI SPHPL dibebankan pada anggaran pemerintah atau dari anggaran lain yang tidak mengikat. 5 Pedoman penilaian kinerja GANI SPHPL diatur sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3. Penilaian Kinerja GANI SPHPL dan WAS-GANI SPHPL. Bagian Kedua Penilaian Kinerja WAS- GANI SPHPL Pasal 11 1 Pelaksanaan penilaian kinerja WAS-GANI SPHPL, dilakukan oleh Balai terhadap masing-masing WAS-GANI SPHPL sesuai dengan kualifikasinya. 2 Pelaksanaan penilaian kinerja WAS-GANI SPHPL dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 satu tahun. 3 Hasil penilaian kinerja WAS-GANI SPHPL dilaporkan oleh Kepala Balai kepada Direktur Jenderal. 4 Biaya pelaksanaan penilaian kinerja WAS-GANI SPHPL dibebankan pada anggaran pemerintah atau dari anggaran lain yang tidak mengikat. 5 Pedoman penilaian kinerja WAS-GANI SPHPL diatur sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3. Penilaian Kinerja GANI SPHPL dan WAS-GANI SPHPL.

BAB VI JENI S SANKSI GANI SPHPL DAN WAS-GANI SPHPL

Pasal 12 1 Jenis sanksi GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL : a. Pembekuan kartu GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL berupa penerbitan surat keputusan Kepala Balai atas nama Direktur Jenderal tentang pembekuan Kartu GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL ; b. Pencabutan Kartu GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL berupa penerbitan surat keputusan Kepala Balai atas nama Direktur Jenderal tentang pemberhentian pengangkatan sebagai GANI SPHPL dan atau WAS- GANI SPHPL serta pencabutan Kartu GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL. 2 Proses pengenaan sanksi kepada GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL diatur melalui : a. Peringatan; b. Tanpa melalui peringatan. 3 Pengenaan sanksi berupa pembekuan kartu GANI SPHPL dan atau WAS- GANI SPHPL yang mempunyai lebih dari satu kualifikasi, maka pembekuan kartu hanya terhadap kualifikasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya, dan kartu GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL berlaku kembali setelah masa pembekuan kartu berakhir. 4 Sanksi berupa pembekuan kartu GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL dikenakan selama 1 satu tahun dan dapat berlaku kembali setelah melalui penyegaran. 5 GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL yang mempunyai lebih dari satu kualifikasi dan dikenakan sanksi pencabutan kartu, maka seluruh kartu yang dimilikinya dicabut dan diberhentikan pengangkatannya sebagai GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL. 6 GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL yang dikenakan sanksi pencabutan kartu, maka kepada yang bersangkutan tidak diberikan kesempatan kembali untuk memperoleh kartu GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL. 7 GANI SPHPL dan atau WAS-GANI SPHPL yang melakukan pelanggaran dan dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam peraturan ini, juga dapat dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Kesatu Pengenaan Sanksi Pembekuan Kartu GANI SPHPL Pasal 13 1 GANI SPHPL dikenakan sanksi pembekuan kartu GANI SPHPL melalui peringatan, karena tidak melaksanakan salah satu atau lebih kewajiban di bawah ini : a. Tidak membuat laporan kegiatan sesuai bidang tugasnya sesuai ketentuan; b. Telah membuat laporan kegiatan sesuai ketentuan tetapi tidak atau terlambat menyampaikannya kepada instansi yang berhak menerima laporan tersebut; c. Tidak memiliki atau kurang lengkap memiliki peralatan, sarana dan kelengkapan administrasi di bidang yang menjadi tugasnya; d. Tidak menyimpan dengan baik dan lengkap dokumen-dokumen yang menjadi tanggung jawabnya; e. Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai prosedur dan waktu kerjanya. 2 Sanksi berupa peringatan dikenakan melalui proses pemeriksaan administrasi terhadap pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 atau temuan aparat kehutanan baik dari Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten Kota atau Balai atau tim gabungan. 3 Atas dasar hasil pemeriksaan administrasi terhadap pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 2, Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten Kota atau Kepala Balai dalam waktu 7 tujuh hari kerja wajib memberikan peringatan kepada GANI SPHPL. 4 Pemberian peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dilakukan sampai 3 tiga kali dan apabila GANI SPHPL yang telah diberi peringatan pertama, tetapi sampai batas waktunya belum memenuhi materi peringatan, maka dilanjutkan dengan peringatan kedua, demikian pula bila peringatan kedua juga tidak dipenuhi sesuai materi peringatan pada batas waktunya, dilanjutkan dengan peringatan ketiga, setiap peringatan yang diterbitkan wajib ditembuskan kepada Kepala Balai. 5 Selang waktu antara peringatan pertama, kedua dan ketiga masing-masing selama 30 tiga puluh hari kerja. 6 Kepala Balai dalam waktu paling lambat 7 tujuh hari kerja setelah mengeluarkan peringatan ketiga, tetapi GANI SPHPL tidak memenuhi materi peringatan sampai batas waktunya, wajib membekukan kartu GANI SPHPL sesuai dengan kualifikasinya. 7 Setelah mendapat peringatan ketiga, tetapi GANI SPHPL tidak memenuhi materi peringatan sampai batas waktunya, maka Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten Kota dalam waktu paling lambat 7 tujuh hari kerja menyampaikan pemberitahuan kepada Kepala Balai. 8 Kepala Balai dalam waktu paling lambat 7 tujuh hari kerja setelah mendapat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 7, wajib membekukan kartu GANI SPHPL sesuai dengan kualifikasinya. 9 Setelah batas waktu 7 tujuh hari kerja, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten Kota tidak menyampaikan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 7 kepada Kepala Balai, maka Kepala Balai selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja membekukan kartu GANI SPHPL. Pasal 14 1 GANI SPHPL dikenakan sanksi pembekuan kartu GANI SPHPL tanpa melalui peringatan, karena : a. Berdasarkan hasil penilaian kinerja mendapat nilai Kurang C; b. Meninggalkan tugas sekurang-kurangnya selama 3 tiga bulan. 2 Kepala Balai selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja setelah mendapat pemberitahuan dari perusahaan dan atau tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten Kota atau Kepala Balai atau tim gabungan, sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b, wajib membekukan kartu GANI SPHPL sesuai dengan kualifikasinya. Bagian Kedua Pengenaan Sanksi Pembekuan Kartu WAS- GANI SPHPL Pasal 15 1 WAS-GANI SPHPL dikenakan sanksi pembekuan kartu WAS-GANI SPHPL melalui peringatan karena tidak melaksanakan salah satu atau lebih kewajiban di bawah ini : a. Tidak membuat laporan kegiatan sesuai bidang tugasnya dan sesuai ketentuan; b. Telah membuat laporan kegiatan sesuai ketentuan tetapi tidak atau terlambat menyampaikannya kepada instansi yang berhak menerima laporan tersebut; c. Tidak menggunakan peralatan, sarana dan kelengkapan administrasi pada saat menjalankan bidang tugasnya; d. Tidak menyimpan dengan baik dan lengkap dokumen-dokumen yang menjadi tanggung jawabnya; e. Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai prosedur. 2 Sanksi pembekuan kartu WAS-GANI SPHPL melalui peringatan dikenakan berdasarkan hasil pemeriksaan administrasi terhadap pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 atau temuan aparat kehutanan baik dari Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten Kota atau Balai atau tim gabungan. 3 Atas dasar hasil pemeriksaan administrasi terhadap pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 2, Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten Kota atau Kepala Balai dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja wajib memberikan peringatan kepada WAS-GANI SPHPL. 4 Pemberian peringatan sebagaimana dimaksud ayat 3 dilakukan sampai 3 tiga kali dan apabila WAS-GANI SPHPL yang telah diberi peringatan pertama, tetapi sampai batas waktunya belum memenuhi materi peringatan, maka dilanjutkan dengan peringatan kedua, demikian pula bila peringatan kedua juga tidak dipenuhi sesuai materi peringatan pada batas waktunya, dilanjutkan dengan peringatan ketiga, setiap peringatan yang diterbitkan wajib ditembuskan kepada Kepala Balai. 5 Selang waktu antara peringatan pertama, kedua dan ketiga masing-masing selama 30 tiga puluh hari kerja. 6 Kepala Balai dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja setelah mengeluarkan peringatan ketiga, tetapi WAS-GANI SPHPL tidak memenuhi materi peringatan sampai batas waktunya, wajib membekukan kartu WAS- GANI SPHPL sesuai dengan kualifikasinya. 7 Setelah mendapat peringatan ketiga, tetapi WAS-GANI SPHPL tidak memenuhi materi peringatan sampai batas waktunya, maka Kepala Dinas Provinsi dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja wajib mengambil tindakan pemberhentian penugasan WAS-GANI SPHPL. 8 WAS-GANI SPHPL yang tidak memenuhi materi peringatan ketiga sesuai batas waktu yang telah ditentukan, Kepala Dinas Kabupaten Kota dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja wajib melaporkan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Kepala Balai. 9 Kepala Dinas Provinsi berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 8, selambat-lambatnya dalam waktu 7 tujuh hari kerja wajib mengambil tindakan pemberhentian penugasan WAS-GANI SPHPL. 10 Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat 9 selambat-lambatnya dalam waktu 7 tujuh hari kerja harus disampaikan kepada Kepala Balai dengan tembusan kepada Direktur Jenderal serta Kepala Dinas Kabupaten Kota. 11 Apabila Kepala Dinas Provinsi sampai batas waktu yang ditentukan tidak atau belum mengambil tindakan pemberhentian penugasan WAS-GANI SPHPL sebagaimana dimaksud pada ayat 9, maka selambat-lambatnya dalam waktu 7 tujuh hari kerja Kepala Balai menyampaikan usulan pemberhentian penugasan WAS-GANI SPHPL kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Direktur Jenderal dan Kepala Dinas Kabupaten Kota. 12 WAS-GANI SPHPL yang tidak memenuhi materi peringatan ketiga sesuai batas waktu yang telah ditentukan, Kepala Dinas Kabupaten Kota dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja tidak melaporkan kepada Kepala Dinas Provinsi, maka selambat-lambatnya dalam waktu 7 tujuh hari kerja Kepala Balai menyampaikan usulan pemberhentian penugasan WAS-GANI SPHPL kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Direktur Jenderal dan Kepala Dinas Kabupaten Kota. 13 Setelah batas waktu 7 tujuh hari kerja sejak tanggal diterimanya usulan pemberhentian penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat 11 atau ayat 12, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi tidak atau belum mengambil tindakan pemberhentian penugasan WAS-GANI SPHPL, maka Kepala Balai selambat- lambatnya 7 tujuh hari kerja membekukan kartu WAS-GANI SPHPL. Pasal 16 1 WAS-GANI SPHPL dikenakan sanksi pembekuan kartu WAS-GANI SPHPL tanpa melalui peringatan, karena : a. Berdasarkan hasil penilaian kinerja mendapat nilai Kurang C; b. Meninggalkan tugas sekurang-kurangnya selama 3 tiga bulan. 2 Kepala Balai selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja setelah mendapat pemberitahuan dari Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten Kota atau tim gabungan, sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b, wajib membekukan kartu WAS-GANI SPHPL sesuai dengan kualifikasinya. Bagian Ketiga Pengenaan Sanksi Pencabutan Kartu GANI SPHPL Tanpa Melalui Peringatan Pasal 17 1 GANI SPHPL dikenakan sanksi pencabutan kartu GANI SPHPL tanpa melalui peringatan apabila melakukan salah satu atau lebih pelanggaran di bawah ini : a. meninggalkan tugas selama lebih dari 3 tiga bulan tanpa ada izin dari perusahaan; b. tidak membuat buku register sesuai dengan tugasnya; c. memanipulasi dokumen di bidang pengelolaan hutan produksi lestari dan pemanfaatan hasil hutan; d. menghilangkan dokumen di bidang pengelolaan hutan produksi lestari dan pemanfaatan hasil hutan baik disengaja maupun tidak disengaja; e. memberikan pelayanan dokumen pada tempat yang bukan menjadi kewenangannya; f. melimpahkan tugas dan tanggung jawab yang telah diembannya kepada orang lain yang tidak mempunyai kewenangan; g. menyalahgunakan wewenang dan tanggung jawabnya. 2 GANI SPHPL dikenakan sanksi pencabutan kartu GANI SPHPL tanpa melalui peringatan apabila berdasarkan hasil penilaian kinerjanya pada tahun ketiga tahun terakhir masa berlaku kartu GANI SPHPL mendapat nilai Kurang C. 3 Sanksi tanpa peringatan dikenakan melalui proses pemeriksaan administrasi terhadap pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 atau temuan aparat kehutanan baik dari Dinas Propinsi, Dinas Kebupaten Kota, Balai atau Tim gabungan. 4 Hasil temuan terhadap salah satu atau lebih pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1, maka Tim yang ditugaskan oleh Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten Kota melakukan pemeriksaan, dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak berakhirnya surat perintah tugas, harus melaporkan kepada pimpinan instansinya yang dilengkapi Berita Acara Pemeriksaan BAP dengan tembusan Kepala Balai. 5 Hasil temuan terhadap salah satu atau lebih pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1, maka Tim yang ditugaskan oleh Kepala Balai melakukan pemeriksaan, dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak berakhirnya surat perintah tugas, harus melaporkan kepada Kepala Balai yang dilengkapi Berita Acara Pemeriksaan BAP. 6 Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan ayat 5, dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja setelah mendapat laporan, Kepala Balai wajib mencabut kartu GANI SPHPL. Bagian Keempat Pengenaan Sanksi Pencabutan Kartu WAS- GANI SPHPL Tanpa Melalui Peringatan Pasal 18 1 WAS-GANI SPHPL dikenakan sanksi pencabutan kartu WAS-GANI SPHPL tanpa melalui peringatan, apabila melakukan salah satu pelanggaran di bawah ini : a. meninggalkan tugas selama lebih dari 3 tiga bulan tanpa ada izin dari instansi atasan langsungnya; b. tidak membuat buku register sesuai tugasnya; c. memanipulasi dokumen di Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan; d. menandatangani Berita Acara Pemeriksaan tanpa melakukan pemeriksaan fisik; e. menghilangkan dokumen di Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan baik disengaja maupun tidak disengaja; f. menandatangani Berita Acara Pemeriksaan tidak sesuai fisik; g. memberikan pelayanan dokumen pada tempat yang bukan menjadi kewenangannya; h. melimpahkan tugas dan tanggung jawab yang telah diembannya kepada orang lain yang tidak mempunyai kewenangan; i. menyalahgunakan wewenang dan tanggung jawabnya. 2 WAS-GANI SPHPL dikenakan sanksi pencabutan kartu WAS-GANI SPHPL tanpa melalui peringatan apabila berdasarkan hasil penilaian kinerjanya pada tahun ketiga tahun terakhir masa berlaku kartu WAS-GANI SPHPL mendapat nilai Kurang C. 3 Sanksi tanpa peringatan dikenakan melalui proses pemeriksaan administrasi terhadap pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 atau temuan aparat kehutanan baik dari Dinas Propinsi, Dinas Kebupaten Kota, Balai atau Tim gabungan. 4 Hasil temuan terhadap salah satu atau lebih pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1, maka Tim yang ditugaskan Kepala Dinas Provinsi melakukan pemeriksaan, dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak berakhirnya surat perintah tugas, harus melaporkan kepada pimpinan instansinya yang dilengkapi Berita Acara Pemeriksaan BAP dengan tembusan Kepala Dinas Kabupaten Kota dan Kepala Balai. 5 Hasil temuan terhadap salah satu atau lebih pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1, maka Tim yang ditugaskan Kepala Dinas Kabupaten Kota melakukan pemeriksaan, dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak berakhirnya surat perintah tugas, harus melaporkan kepada pimpinan instansinya yang dilengkapi Berita Acara Pemeriksaan BAP dengan tembusan Kepala Dinas Provinsi dan Kepala Balai. 6 Hasil temuan terhadap salah satu atau lebih pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1, maka Tim yang ditugaskan oleh Kepala Balai melakukan pemeriksaan, dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak berakhirnya surat perintah tugas, harus melaporkan kepada Kepala Balai yang dilengkapi Berita Acara Pemeriksaan BAP dengan tembusan Kepala Dinas Provinsi dan Kepala Dinas Kabupaten Kota. 7 Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 4, ayat 5 dan ayat 6 Kepala Dinas Provinsi dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak diterimanya laporan, wajib mengambil tindakan pemberhentian penugasan WAS-GANI SPHPL, dengan tembusan kepada Kepala Balai. 8 Kepala Balai dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja setelah menerima pemberhentian penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat 7, wajib mencabut kartu WAS-GANI SPHPL yang bersangkutan. 9 Dalam hal Kepala Dinas Provinsi tidak atau belum mengambil tindakan pemberhentian penugasan petugas yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat 7, Kepala Balai dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja harus mengusulkan kepada Kepala Dinas Provinsi untuk segera mengambil tindakan pemberhentian penugasan WAS-GANI SPHPL yang bersangkutan dengan tembusan Direktur Jenderal dan Kepala Dinas Kabupaten Kota. 10 Dalam waktu selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja setelah usulan Kepala Balai sebagaimana dimaksud pada ayat 9, Kepala Dinas Provinsi tidak atau belum mengambil tindakan pemberhentian penugasan WAS-GANI SPHPL, maka Kepala Balai mencabut kartu WAS-GANI SPHPL yang bersangkutan.

BAB VI I LAI N- LAI N