PENDAHULUAN KAJIAN PUSTAKA METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN SIMPULAN DAN SARAN

24 D. Keterbatasan Penelitian

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan B. Implikasi C. Saran

5. Penelitian Campuran Kualitatif dan Kuantitatif

Penelitian campuran kualitatif dan kuantitatif dapat menggunakan model sequensial dan model paralel. Model sequensial adalah model yang menggunakan penelitian kuantitatif sebagai dasar penelitian kualitatif, atau sebaliknya. Model paralel adalah model yang menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan. Laporan penelitian dengan metode campuran harus memiliki fokus yang jelas, dan memenuhi kaidah penggunaan metode kualitatif dan kuantitatif. Penulisan bagian inti dapat dilakukan dengan menggunakan format berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah danatau Fokus Penelitian D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan C. Kerangka Pikir D. Hipotesis dan atau Pertanyaan Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian B. Setting Penelitian C. Populasi, Sampel, atau Subjek Penelitian D. Variabel Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Instrumen Penelitian 25 G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen H. Teknik Analisis Data

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian B. Hasil Penelitian Kualitatif danatau Kuantitatif C. Pembahasan Hasil Penelitian D. Keterbatasan Penelitian

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan B. Implikasi C. Saran

6. Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki cara, kondisi, danatau hasil pembelajaran, misal untuk memperbaiki cara mengajar yang tidak tepat, kondisi pembelajaran yang pasif, danatau hasil belajar yang rendah. Penelitian tindakan kelas bukan penelitian eksperimen, bukan penelitian eksperimen semu, dan juga bukan penelitian pengembangan. Penelitian tindakan kelas seharusnya berlangsung siklus lebih dari satu; satu siklus terdiri atas perencanaan plan, tindakan action, observasi observation dan refleksi reflection. Jumlah siklus pada setiap penelitian tidak boleh ditentukan sebelum action dilakukan; yang boleh ditentukan adalah kriteria keberhasilan penelitian. Contoh rumusan masalah penelitian tindakan sebagai berikut: 1 Apakah tindakan yang digunakan teknik, metode, strategi, media, dll dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas? Kalau ya 2 Bagaimana peningkatan kualitas pembelajaran tersebut terjadi dengan menggunakan teknik, metode, strategi tersebut? 3 Apakah ada perubahan atau modifikasi prosedur dari teknik, metode, atau strategi yang digunakan sebagai tindakan? 4 Adakah perubahan kearah lebih baik dari praktik-praktik sebelumnya? 5 Apakah guru peneliti merasakan peningkatan kesadaran, pengetahuan, atau keterampilan diri atau perubahan sikap dalam mengatasi dan menghadapi permasalahan kelasnya? Permasalahan pertama harus diupayakan terpecahkan melalui tindakan atau penggunaan metode tertentu. Permasalahan kedua adalah diskusi tentang prosedur yang telah dilalui, proses, dan perkembangan individu kelas yang bermasalah dan dampaknya pada kualitas pembelajaran. Dengan menggunakan analisis melalui teori yang luas maka 26 menjadikan penelitian tindakan kelas ini mampu menemukan teori berdasarkan pengalaman praktik. Permasalahan ketiga merupakan analisis kritis apakah tindakan yang digunakan pada kontek yang berbeda ini mengalami modifikasi agar efektif untuk konteks tersebut? Permasalahan keempat adalah terkait dengan praktik-praktik apa yang berubah ke arah yang lebih baik. Permasalahan kelima adalah refleksi guru sebagai peneliti terhadap perolehan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan baru practice based-knowledges sebagai representasi dari visi penelitian tindakan yang memberdayakan empowering partisipan. Isi bagian inti tesis hasil dari penelitian tindakan kelas perlu disusun dengan sistematika sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN