Efektivitas Promosi Kebun Wisata Pasirmukti Melalui Facebook.

EFEKTIVITAS PROMOSI KEBUN WISATA PASIRMUKTI
MELALUI FACEBOOK

ELSA YULIANA YOEZAR

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK
CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Efektivitas
Promosi Kebun Wisata Pasirmukti melalui Facebook adalah benar karya
saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi berasal
atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar
pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis ini kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2015
Elsa Yuliana
Yoezar
NIM
I34110126

ABSTRAK
ELSA YULIANA YOEZAR. Efektivitas Promosi Kebun Wisata Pasirmukti
melalui Facebook. Di bawah bimbingan ANNA FATCHIYA.
Facebook dapat membantu para pelaku usaha dalam mempromosikan
produknya, termasuk perusahaan agrowisata “Kebun Wisata Pasirmukti”. Tujuan
penelitian ini adalah mengukur intensitas fans selaku responden dalam mengakses
Facebook dan aspek-aspek pesan serta menganalisis hubungan antara karakteristik
responden, intensitas responden mengakses Facebook dan aspek-aspek pesan
dengan efektivitas promosi yang dilihat melalui kekuatan pesan AIDA (attention,
interest, desire dan action). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan
link kuisioner online kepada fans yang terdedah oleh aktivitas promosi “Kebun
Wisata Pasirmukti”. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi rankspearman dan uji beda chi-square. Hasil penelitian menunjukkan promosi

perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti melalui Facebook efektif dalam
meningkatkan perhatian (attention) responden fans, mendorong responden fans
untuk menggali informasi mengenai konten fanpage (interest) dan menanyakan
lebih lanjut kepada admin (desire), namun kurang efektif mendorong responden
untuk berkunjung ke lokasi wisata. Selain itu, faktor yang berhubungan dengan
efektivitas promosi (AIDA) adalah intensitas update status, intensitas upload foto,
daya tarik pesan dan gaya pesan.
Kata kunci: agrowisata, efektivitas, promosi, media sosial, Facebook

ABSTRACT
ELSA YULIANA YOEZAR. The Effectiveness of Promotion Kebun Wisata
Pasirmukti Through Facebook. Supervised by ANNA FATCHIYA
Facebook can help entrepreneurs in promoting their products, including
Kebun Wisata Pasirmukti. The purpose of this study was to measure the intensity
of the fans as respondents in accessing Facebook and other aspects of the
message and to analyze the relationship between the characteristics of the
respondents, the intensity of the respondents accessing Facebook and other
aspects of the effectiveness of promotional messages seen through the power of
the message AIDA (attention, interest, desire and action). Data collected by
spreading questionnaire online link to the fans who were exposed by promotional

activities KWP. Data were analyzed using Spearman correlation test of rank-test
and chi-square difference. Results showed the promotion of agrotourism company
Kebun Wisata Pasirmukti via Facebook effective in improving attention
respondents fans, encouraging respondents fans to dig up information on the
content fanpage and further ask the admin, but less effective in encouraging
respondents to visit location. In addition, factors associated with the effectiveness
of the promotion (AIDA) is the intensity of status updates, photo uploads intensity,
the appeal of the message and style of the message.
Keywords: agrotourism, effectiveness, promotion, social media, Facebook

EFEKTIVITAS PROMOSI KEBUN WISATA PASIRMUKTI
MELALUI FACEBOOK

ELSA YULIANA YOEZAR

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Efektivitas Promosi Kebun Wisata Pasirmukti melalui
Facebook.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dr Ir Anna Fatchiya, MSi
selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan saran dan
masukan serta semangat kepada penulis selama proses penulisan hingga
penyelesaian skripsi ini. Selain itu, penulis juga berterimakasih kepada Martua
Sihaloho, MSi selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memperhatikan
dan mengontrol penulis sampai penulis lulus.
Penulis juga menyampaikan hormat dan rasa terimakasih kepada Ibu
Yulidar Asyek dan Bapak M.Yoezar Zar, SH selaku Mama dan Papa tercinta yang

selalu mendoakan dan senantiasa melimpahkan kasih sayang serta dukungannya
kepada penulis dan juga kepada Olga Tatyana, Yufika Febryana dan Alkautsar
Yoezar, SH selaku kakak dan abang yang selalu menyemangati dan mendoakan
penulis. Selain itu juga kepada pihak Kebun Wisata Pasirmukti, khususnya Bapak
Rizkon La Batila selaku Manager Diklat dan Litbang Kebun Wisata Pasirmukti
yang membantu penulis dalam pengumpulan data.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada sahabat
tersayang: Sifna, Fikra, Sheilla, Miranti, Afromalika, Rere, Ala, Eksa, Adella,
Citra, Nindya, Mega, Sita, Aya, Wanda, Ais, Mona, Ghea, Sisca, Echa, Imam,
Febri, teman sebimbingan: Wulan, Ira, dan Hafid. Kemudian ucapan terimakasih
dari penulis kepada seluruh keluarga besar SKPM, terutama SKPM 48 atas
kebersamaannya dan senior-senior seluruh angkatan SKPM atas kesediaannya
berbagi pengalaman dan memberikan saran-saran kepada penulis. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juli 2015
Elsa Yuliana Yoezar

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Promosi Agrowisata
Facebook sebagai Media Promosi
Efektivitas Promosi melalui Facebook
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Efektivitas
Promosi
Karakteristik Pengunjung sebagai Pengguna Facebook
Intensitas Mengakses Facebook
Aspek-Aspek Pesan
Kerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian
Definisi Operasional

PENDEKATAN LAPANGAN
Metode Penelitian
Lokasi dan Waktu
Teknik Pemilihan Responden dan Informan
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
GAMBARAN UMUM
Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Media Promosi “Kebun Wisata Pasirmukti”
KARAKTERISTIK PENGGUNA FACEBOOK (FANS),
INTENSITAS
MENGAKSES
FACEBOOK,
DAN
KETERDEDAHAN FACEBOOK
Karakteristik Pengguna Facebook (fans)
Usia
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan
Tingkat Pendidikan


ix
x
x
1
1
3
4
4
5
5
5
10
13
14
14
16
17
20
21

21
27
27
27
27
27
28
29
29
31
33

33
34
34
34
35

Tingkat Pendapatan
Tingkat Motivasi

Intensitas Mengakses Facebook
Intensitas Update Status
Intensitas Comment Status
Intensitas Upload Foto
Aspek-Aspek Pesan
Daya Tarik Pesan
Gaya Pesan
EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI FACEBOOK
Attention
Interest
Desire
Action
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FANS, INTENSITAS
MENGAKSES FACEBOOK DAN KETERDEDAHAN FACEBOOK
DENGAN EFEKTIVITAS
PROMOSI “KEBUN WISATA
PASIRMUKTI” MELALUI FACEBOOK
Hubungan Karakteristik Fans dengan Efektivitas Promosi
Hubungan Intensitas Mengakses Facebook dengan
Efektivitas Promosi

Hubungan Aspek-Aspek Pesan dengan Efektivitas Promosi
PENUTUP
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

35
36
36
38
39
40
41
43
45
47
48
49
50
51

53
53
54
57
65
65
65
67
71
81

DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Karakteristik jenis media sosial dalam promosi produk
Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan intensitas
mengakses Facebook
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator
intensitas update status
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator
intensitas comment status
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator
intensitas upload foto
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan aspekaspek pesan
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator
daya tarik pesan
Jumlah dan persentase responden berdasarkan indikator gaya pesan
Jumlah dan persentase responden dalam mencapai tahap AIDA
Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator
pada tahap attention
Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator
pada tahap interest
Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator
pada tahap desire
Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator
pada tahap action
Nilai koefisiensi korelasi dan nilai signifikansi karakteristik fans
dengan efektivitas promosi (AIDA)
Nilai koefisiensi Chi-Square dan signifikansi antara jenis kelamin
dan jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi (AIDA)
Nilai koefisiensi korelasi dan nilai signifikansi antara intensitas
mengakses Facebook dengan efektivitas promosi (AIDA)
Nilai koefisiensi korelasi dan nilai signifikansi aspek-aspek pesan
dengan efektivitas promosi (AIDA)

11
33
37
39
40
41
42
43
45
47
49
49
50
52
53
54
55
58

DAFTAR GAMBAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Kerangka pemikiran
Rumus interval
Logo perusahaan agrowisata “Kebun Wisata Pasirmukti”
Tampilan akun fanpage Facebook “Kebun Wisata Pasirmukti”
sampai bulan April 2015
Contoh status promosi pada “Kebun Wisata Pasirmukti”
Tampilan about – page info “Kebun Wisata Pasirmukti”
Tampilan status promosi yang disertai foto kualitas baik
Salah satu postingan fans pada fanpage “Kebun Wisata
Pasirmukti”
Salah satu postingan fans pada fanpage “Kebun Wisata
Pasirmukti”
Salah satu postingan admin pada fanpage “Kebun Wisata
Pasirmukti”
Salah satu postingan admin yang di-like oleh fans
Salah satu komentar fans pada notes “Kebun Wisata Pasirmukti”
Salah satu pertanyaan fans kepada timeline fanpage
Salah satu rekomendasi fans kepada kerabat

19
24
30
31
32
32
44
59
60
61
62
62
63
64

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Denah lokasi agrowisata “Kebun Wisata Pasirmukti”
Jadwal pelaksanaan penelitian
Tampilan kuesioner online
Panduan pertanyaan wawancara informan
Hasil uji statistik Rank Spearman
Hasil uji beda Chi-square
Dokumentasi penelitian

72
73
74
75
76
78
80

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan wisata yang dilakukan
manusia dengan motif rekreasi atau liburan. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan mendefinisikan wisata sebagai kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat
tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan diri, atau mempelajari keunikan
daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara.
Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan pemerintah saat ini
menjadi penting untuk dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan lahirnya UU Nomor
10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan objek wisata pada suatu
daerah akan menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah
(PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja,
meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat,
selain itu juga sektor pariwisata berperan penting dalam penghasil devisa negara.
Pendapat tersebut didukung dengan data yang diperoleh dari Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia mengenai ranking
devisa pariwisata tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang
semula menduduki ranking ke 5 menjadi ranking ke 4 dengan jumlah devisa
sebesar 10 juta dollar Amerika. Sektor pariwisata tersebut memiliki potensi yang
besar untuk dikembangkan, terutama di era saat ini. Tingginya potensi pariwisata
di Indonesia mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis usaha jasa
wisata. Hal ini menyebabkan perlu adanya inovasi dari berbagai jenis pariwisata
yang ada, sehingga dapat mempertahankan keeksistensiannya.
Salah satu inovasi yang dilakukan pelaku usaha pariwisata yaitu dengan
menggabungkan daya tarik pertanian sekaligus peternakan dan perikanan yang
biasa sering disebut agrowisata. Agrowisata memiliki karakteristik yang berbeda
dari wisata lainnya yaitu selain sebagai tempat rekreasi dengan konsepnya yang
memanfaatkan usaha pertanian sekaligus peternakan dan perikanan yang
suasananya masih sejuk dan alami, agrowisata juga menawarkan pengunjung
kebutuhan akan pengetahuan dan pengalaman secara langsung mengenai
pendidikan alam. Nilai pengetahuan, pendidikan dan nilai rekreasi inilah yang
menjadi daya tarik kuat bagi agrowisata yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan
komersil sehingga banyak pelaku usaha yang memanfaatkan usaha agrowisata
sebagai bisnis yang berkelanjutan. Akibatnya, usaha agrowisata mengalami
persaingan ketat antara pelaku-pelaku usaha yang dapat diatasi dengan melakukan
suatu strategi pemasaran yang efektif dalam menarik pengunjung untuk
melakukan kunjungan. Di antara pelaku usaha tersebut, salah satunya adalah
Kebun Wisata Pasirmukti.
Kebun Wisata Pasirmukti merupakan salah satu perusahaan jasa wisata
yang mengembangkan usaha agrowisata di Kabupaten Bogor tepatnya di
Kecamatan Citeureup. Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) merupakan salah satu
alternatif tempat wisata bernuansa pertanian, peternakan dan perikanan. KWP

2
menyediakan beragam fasilitas seperti budidaya tanaman, taman bermain anak,
kolam pemancingan ikan, pondok penginapan, tempat pertemuan, dan resto yang
luas keseluruhannya sekitar 15 hektar dan juga berada ditengah-tengah daerah
perindustrian yang diidentik dengan polusi dan kondisi gersang. Agar khalayak
mengetahui keberadaan Kebun Wisata Pasirmukti dibutuhkan kegiatan
pemasaran.
Pemasaran jasa Kebun Wisata Pasirmukti memerlukan promosi dengan
tujuan untuk memperkenalkan Kebun Wisata Pasirmukti kepada publik. Betapa
menariknya suatu tempat wisata apabila tidak melakukan kegiatan promosi dan
khalayak tidak mengetahui keberadaannya maka tidak akan pernah terjadi
kunjungan. Aktivitas promosi yang dilakukan suatu obyek wisata bertujuan untuk
memengaruhi calon pengunjung agar mau melakukan kunjungan dan loyal dalam
melakukan kembali kunjungan. Promosi bukanlah sarana tunggal tetapi bauran
dari beberapa sarana yang disebut bauran promosi. Bauran promosi terbagi
menjadi lima sarana atau teknik promosi seperti yang dikemukakan oleh Kotler
dan Armstrong (2008) yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,
penjualan personal dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan
untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun
hubungan pelanggan.
Beragam teknik promosi yang biasa dilakukan perusahaan agrowisata
melalui cara-cara konvensional seperti promosi melalui media pamflet, standing
banner, baliho, leaflet, flyer, brosur dan lain-lain. Promosi melalui cara
konvensional ini membutuhkan biaya cukup besar. Cara-cara konvensional
tersebut kurang efektif dalam meningkatkan jumlah kunjungan karena penyebaran
informasi yang bersifat lamban dan biaya yang cukup besar. Seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih mendorong adanya perubahan
dari media konvensional tersebut menjadi media sosial dengan memanfaatkan
penggunaan internet. Internet merupakan media komunikasi yang menggunakan
komputer dan saluran telekomunikasi sebagai tulang punggungnya (Fauzi 2008).
Fauzi (2008) menerangkan lebih lanjut kelebihan yang dimiliki internet
dibandingkan dengan telepon atau media komunikasi lainnya, dari segi biaya
internet tidak memperhitungkan jarak seperti percakapan di telepon.
Berkembangnya teknologi internet saat ini memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam berkomunikasi dan bersosialisasi di dunia maya.
Berbagai situs jejaring sosial yang paling diminati oleh masyarakat adalah
Myspace, Facebook, Twitter, Hi5, dan lain sebagainya (Sumarwan 2011).
Penggunaan internet sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien menjadi
peluang bagi pelaku usaha karena kemudahan akses bagi masyarakat dengan
hanya melalui telepon genggam (smartphone) dengan berbagai macam kecepatan
akses. Facebook merupakan salah satu jenis media sosial yang sering digunakan
para pelaku usaha. Terdapat dua jenis laman yang dapat dibuat dalam Facebook
yaitu profil pribadi dan laman bisnis atau page. Hal utama yang membedakan
antara laman bisnis dan laman pribadi yaitu pelaku usaha tidak harus menyetujui
setiap orang, siapapun bisa menyukai laman bisnis pelaku usaha tersebut untuk
melihat kontennya (Diamond 2015). Lebih lanjut Diamond (2015) menambahkan,
inilah alasan berbagai bisnis selalu memunculkan cara-cara baru untuk membuat
orang menyukai konten mereka. Selain itu ada jutaan akun yang sudah terdaftar di
media sosial Facebook. Hal tersebut yang menjadi alasan pelaku usaha dalam

3
memanfaatkan page atau lebih dikenal fanpage dalam mempromosikan produk
barang dan jasanya. Tercatat hingga tahun 2013 pengguna Facebook di Indonesia
berdasarkan data dari Perusahaan Public Relations dan Pemberi Layanan Jasa
Komunikasi (Webershandwick) yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika mencapai 65 juta akun dengan 33 juta pengguna aktif per harinya, 55
juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per
bulan dan 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya.
Kehadiran fanpage Facebook sebagai media promosi agrowisata menjadi
strategi bagi perusahaan tersebut untuk memperluas kegiatan promosinya.
Facebook memiliki keunggulan dibanding dengan akun media sosial lainnya
yakni diantaranya tidak dibatasi oleh jumlah kata penulisan, dapat mengunggah
banyak foto atau gambar yang hadir pada setiap home atau beranda pertemanan
selain itu adanya fitur comment pada wall menjadikan komunikasi di dunia maya
ini menjadi lebih interaktif dan bersifat dua arah. Salah satu pelaku usaha
agrowisata yang sudah memanfaatkan fanpage Facebook sebagai media promosi
adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP). KWP menawarkan berbagai paket
wisata yang dipromosikan melalui akun fanpage Facebook “Kebun Wisata
Pasirmukti” sebagai media promosi utamanya. Fans ialah sebutan bagi pengguna
Facebook yang menyukai, bergabung atau telah memberi tanda like pada fanpage.
Penggunaan fanpage Facebook sebagai media promosi KWP sudah dilakukan
selama hampir tujuh tahun. Tak hanya itu, “Kebun Wisata Pasirmukti” ini juga
sharing atau membagikan berbagai informasi terkait agrowisata dan momenmomen dimana pengunjung merasakan kegembiraan ketika berada di agrowisata
tersebut kepada seluruh akun yang telah me-liked fanpage atau public profile
Facebooknya tersebut. Kini, jumlah fans dari akun fanpage “Kebun Wisata
Pasirmukti” sebanyak seribu lebih fans. Hadirnya fanpage Facebook “Kebun
Wisata Pasirmukti” sebagai media promosi, dapat memberikan informasiinformasi yang dibutuhkan fans, selain itu perancangan pesan dalam konten
fanpage yang sedemikian rupa diharapkan mampu menyadarkan fans akan
keberadaan dari fanpage tersebut serta mampu menarik ketertarikan, keinginan
hingga tindakan membeli dari fans. Berdasarkan uraian diatas, efektivitas promosi
Kebun Wisata Pasirmukti melalui Facebook relevan untuk diteliti lebih lanjut.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, masalah
penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas promosi “Kebun Wisata Pasirmukti” dalam
meningkatkan perhatian, ketertarikan, keinginan dan tindakan membeli
fans melalui Facebook?
2. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan efektivitas promosi
melalui Facebook pada perusahaan agrowisata “Kebun Wisata
Pasirmukti”?

4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengukur efektivitas promosi “Kebun Wisata Pasirmukti” melalui
Facebook dalam meningkatkan perhatian, ketertarikan, keinginan dan
tindakan membeli fans
2. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas promosi
melalui Facebook pada perusahaan agrowisata “Kebun Wisata Pasirmukti”

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai peran
media sosial Facebook dalam aktivitas promosi, keefektivitasan Facebook sebagai
media promosi, dan efektivitas promosi melalui Facebook dalam mempengaruhi
pengunjung agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti. Secara lebih khusus, penelitian
ini akan bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni:
1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan komunikasi
bisnis dan komunikasi pemasaran.
2. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk mengenal agrowisata di Indonesia khususnya di Jawa
Barat. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan
sebuah penilaian masyarakat mengenai pengaruh promosi melalui media
sosial Facebook dalam pemasaran agrowisata seperti Kebun Wisata
Pasirmukti.
3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan untuk perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti dalam
rangka mengetahui efektivitas strategi promosi perusahaan tersebut.

5

TINJAUAN PUSTAKA
Promosi Agrowisata
Definisi agrowisata menurut Sutjipta (2001) adalah sebuah sistem kegiatan
yang terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus
pertanian, dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat petani. Menurut Departemen Pertanian (Deptan, 2005)
agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (eco-tourism), yaitu
kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan
tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan
liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Pengertian lain dari
agrowisata menurut Nourmaulina (2013) adalah salah satu bentuk kegiatan
pariwisata yang obyeknya berupa usaha tani, beserta kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan usaha tersebut, termasuk kegiatan penelitian dan eksplorasi
sumberdaya pertanian.
Tujuan pengembangan agrowisata secara umum menurut Aryanto (2006)
adalah untuk meningkatkan penerimaan devisa negara sebagai peningkatan
perekonomian nasional, menciptakan lapangan dan usaha kerja melalui
pemanfaatan dan pengelolaan yang optimal sebagai obyek kunjungan wisatawan.
Adapun tujuan khusus pengembangan agrowisata menurut Aryanto (2006),
diantaranya:
1. Menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada wisatawan untuk
berkunjung ke obyek agrowisata
2. Menciptakan iklim berusaha yang baik kepada para pengusaha di bidang
agro dan pariwisata di dalam penyelenggaraan agrowisata
3. Menciptakan pola pemasaran terpadu agrowisata, dan
4. Mengamankan dan melestarikan keberadaan dan citra produk pertanian
sebagai salah satu diversifikasi produk wisata Indonesia.
Agrowisata tidak hanya menawarkan panorama atau pemandangan alam
yang indah dan menyuguhkan pengunjung dengan udara yang segar. Namun
berperan juga sebagai media promosi bagi produk pertanian dan menjadi salah
satu media pendidikan masyarakat menurut Prafitri seperti yang dikutip oleh
Chairunnisa (2013). Jenis agrowisata dapat diidentifikasikan berdasarkan potensi
komoditas dan lingkungannya, antara lain agrowisata perikanan, peternakan,
perkebunan dan kehutanan. Dewasa ini, banyak pelaku usaha agrowisata yang
sengaja menggabungkan beberapa potensi komoditasnya dalam satu lingkup
lingkungan serta menambahkan fasilitas sarana dan prasana seperti wisata kuliner
restoran, wisata edukasi untuk anak, pondok penginapan, ruang pertemuan dan
lain-lain, hal tersebut merupakan inovasi yang dilakukan pelaku usaha agrowisata
agar dapat menarik perhatian pengunjung sehingga dapat meningkatkan frekuensi
kunjungan.

6
Promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran yang sering dikenal
dengan istilah four P’s yaitu terdiri dari product, price, promotion dan place
(Kusumastuti 2009). Product berkaitan dengan customer solution, price berkaitan
dengan customer cost, place berkaitan dengan convenience, promotion berkaitan
dengan communication (Kusumastuti 2009). Penjelasan dari bauran 4P menurut
Kusumastuti (2009) kemudian dipaparkan sebagai berikut. Product (produk) yaitu
barang dan jasa yang berguna untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Price
(harga) merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk tersebut. Promotion (promosi) adalah kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya dan
untuk meyakinkan konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Place
(distribusi) merupakan rangkaian penyaluran produk dari produsen kepada
konsumen akhir.
Pelaku usaha di bidang jasa agrowisata dalam menjalankan bisnisnya
mempertimbangkan variabel-variabel dari bauran pemasaran. Salah satu yang
menjadi fokus utama dari penelitian-penelitian sebelumnya adalah pada
promotion atau promosi. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) promosi ialah
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan manfaat dari
produknya dan membujuk konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut.
Pengertian promosi menurut Alma (2011) adalah sejenis komunikasi yang
memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Kotler (2003) promosi adalah bagian dari
komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk
menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan
berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan
terhadap produk atau jasa.
Pemasaran atau promosi merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan
seorang pemasar atau disebut marketer sesuai yang diungkapkan oleh Shoell
seperti yang dikutip oleh Alma (2011) promosi ialah usaha yang dilakukan oleh
marketer, berkomunikasi dengan calon audiens, komunikasi yang dimaksud
adalah sebuah proses membagi ide, informasi, atau perasaan audiens. Promosi
juga merupakan berbagai upaya yang dilakukan semata-mata untuk tujuan
memperkenalkan suatu produk perusahaan sebagaimana yang diungkapkan
Tjiptono (2008) bahwa promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan
seseorang, agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah
sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk
tersebut.
Tujuan dari promosi menurut Alma (2011) ialah memperoleh perhatian,
mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Sementara pada jasa
pariwisata, tujuan dari promosi pada umumnya semata-mata untuk meningkatkan
jumlah kunjungan, salah satunya pada agrowisata. Tujuan promosi dari agrowisata
yaitu meningkatkan jumlah kunjungan, memberikan informasi kepada pengunjung
yang sudah datang dan juga mengingatkannya agar melakukan kembali kunjungan
serta mampu memperpanjang waktu kunjungan atau penginapan (length of stay)
terhadap agrowisata. Tujuan promosi agrowisata tersebut sesuai dengan
pernyataan Tjiptono (2008) mengenai tiga tujuan utama dari komunikasi
pemasaran yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif),
mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi

7
persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang
(komunikasi mengingatkan kembali).
Kegiatan promosi pada agrowisata yang telah diungkapkan sebelumnya
tidak terlepas dari komunikasi yang dilakukan pemasar hingga sampai kepada
pengunjung atau target sasaran. Agrowisata termasuk suatu bentuk jasa di bidang
wisata. Menurut Lovelock dan Wirtz (2010) jasa adalah suatu aktivitas ekonomi
antara dua pihak, yang menekankan terjadinya pertukaran nilai antara penjual dan
pembeli, pembeli membeli jasa karena mereka mengharapkan suatu hasil tertentu.
Jadi, bisa dikatakan pemasaran jasa adalah aktivitas atau kegiatan berkomunikasi
antara dua pihak atau lebih dalam memperkenalkan atau mempromosikan suatu
nilai jasa. Sementara itu, konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan
pesan dalam komunikasi pemasaran dikenal dengan bauran promosi (promotional
mix).
Bauran promosi terbagi menjadi lima sarana atau teknik promosi seperti
yang dikemukakan oleh Tjiptono (2008) yang menyatakan bahwa meskipun
secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentukbentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khusus yang sering
disebut bauran promosi yang terdiri dari personal selling, mass selling (periklanan
dan publisitas), promosi penjualan, public relations (hubungan masyarakat), dan
direct marketing. Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Kotler dan
Armstrong (2008) bauran promosi atau juga disebut bauran komunikasi
pemasaran ialah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran langsung yang digunakan
perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan
membangun hubungan pelanggan. Penjelasan bauran promosi dan penelitian
terdahulu akan dipaparkan sebagai berikut.
1. Periklanan (advertising)
Melalui iklan baik cetak maupun elektronik, pelaku usaha jasa
agrowisata dapat menyebarkan informasi terkait potensi dan manfaat
produknya kepada sasaran atau penerima pesan iklan tersebut. Iklan atau
periklanan menurut Kotler dan Armstrong (2008) meliputi penyiaran,
media cetak, internet, luar ruang, dan bentuk lain.
Iklan melalui media cetak telah banyak dilakukan pelaku usaha
agrowisata pada penelitian sebelumnya, salah satunya pada penelitian
Nourmaulina (2013) mengungkapkan bahwa iklan berbentuk cetak seperti
leaflet, banner, dan memuat halaman di tabloid dan majalah Trubus cukup
efektif dalam menjangkau pengunjung untuk menarik minat pengunjung
agar mau mendatangi salah satu agrowisata yang terletak di Depok
tersebut. Sementara promosi melalui media iklan penyiaran ditemukan
pada penelitian Lupitasari (2013) yang mengungkapkan penggunaan video
profil agrowisata dalam bentuk VCD (Video Compact Disc) adalah
sebagai media penyampaian informasi lengkap yang lebih menarik secara
audiovisual sehingga dapat membangkitkan minat penonton untuk
melakukan kunjungan sebagaimana yang diungkapkan oleh Tjiptono
(2008) empat fungsi utama dari iklan yaitu menginformasikan khalayak
mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak
untuk membeli (persuading), dan menyegarkan informasi yang telah
diterima khalayak (remin-ding), serta menciptakan suasana yang

8
menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi
(entertainment). Tak hanya itu, media internet melalui website juga
mempunyai peran penting agar dapat efektif mencakup khalayak luas yang
ditemukan pada penelitian Prastini dan Sayatman (2014), pasalnya lokasi
agrowisata yang terletak diantara akses jalan penghubung Surabaya dan
Malang pada penelitiannya sepi pengunjung karena tidak banyak khalayak
yang mengetahui keberadaannya sehingga perancangan media promosi
seperti website menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
2. Promosi penjualan (sales promotion)
Salah satu cara atau strategi yang digunakan pelaku usaha jasa
agrowisata agar dapat menarik perhatian pengunjung untuk datang ke
agrowisata adalah dengan metode promosi penjualan atau sales promotion.
Promosi penjualan menurut Kusumastuti (2009) merupakan upaya
pemasaran yang bersifat media dan nonmedia untuk merangsang cobacoba dan konsumen, meningkatkan permintaan dan konsumen atau untuk
memperbaiki kualitas produk. Metode promosi penjualan umumnya juga
banyak digunakan pelaku usaha di bidang pariwisata dengan tujuan untuk
membuat khalayak pengunjung tertarik berkunjung, setelah berkunjung
maka pengunjung dibuat untuk selalu mengingat simbol-simbol atau alat
korporasi dari perusahaannya tersebut dengan membagikan alat promosi
penjualan berupa cinderamata khas dari tempat wisata yang
dipromosikannya. Hal tersebut dilakukan pelaku usaha semata-mata untuk
menarik pengunjung, namun menurut Kusumastuti (2009) metode promosi
penjualan bersifat jangka pendek.
3. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity)
Hubungan masyarakat atau public relation merupakan upaya
komunikasi dari suatu perusahaan dengan tujuan untuk mempengaruhi
opini, persepsi dan keyakinan serta sikap berbagai kelompok terhadap
perusahaan tersebut. Menurut Kusumastuti (2009) alat promosi ini dapat
menarik perhatian khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi
dan tidak memasukan unsur penjualan, jadi hanya sebagai pemberi
informasi. Sementara menurut Lovelock dan Wirtz (2010) hubungan
masyarakat (humas) melibatkan upaya untuk menstimulasi minat positif
dalam organisasi dan produknya dengan memberikan rilis berita,
mengadakan konferensi pers, menyelenggarakan events khusus dan
mensponsori kegiatan yang bisa diliput media yang dilakukan oleh pihak
ketiga.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Supariyani
(2004) mengungkapkan bahwa kegiatan kehumasan yang dilakukan Kebun
Raya Bogor (KRB) dengan mengadakan acara khusus dan acara tahunan
yaitu perayaan hari ulang tahun kota Bogor dan HUT Kebun Raya Bogor,
melalui acara tersebut seorang Humas dari KRB menyebarkan berita
seputar kegiatan-kegiatan dari acara tersebut kepada publik sehingga
mampu meningkatkan jumlah kunjungan. Selain itu, penelitian Lamarang
(2013) mengungkapkan bahwa peran humas dalam mempromosikan
produk jasa pariwisata tidak terlepas kaitannya dengan sarana bauran
promosi lainnya yaitu melalui cara promosi penjualan dengan mengikuti
pameran, karena selain rutin diadakan juga merupakan cara yang efektif

9
digunakan seorang humas dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk
membangun citra usaha yang baik kepada target sasaran. Penelitian
Lamarang (2013) tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan Kotler dan
Armstrong (2008) bahwa hubungan masyarakat perusahaan harus
dibaurkan secara seksama dengan kegiatan promosi lainnya di dalam
keseluruhan usaha komunikasi pemasaran terintegrasi. Selain itu juga
dalam penelitian Lamarang (2013) seorang humas menggunakan
komunikasi kelompok yaitu dengan intensnya menjalin hubungan relasi
kepada pemilik hotel atau stakeholder terkait pariwisata. Sehingga
komunikasi yang terjalin berlangsung dua arah dan interaktif.
4. Penjualan pribadi (personal selling)
Personal selling atau penjualan personal menurut Tjiptono (2008)
adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan
dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba dan membelinya. Sementara menurut Lovelock
dan Wirtz (2010) penjualan personal merupakan hubungan interpersonal
dimana berbagai upaya dikerahkan untuk mendidik pelanggan dan
mendorong pemilihan merek atau produk tertentu. Dalam memasarkan
jasa, penerapan penjualan tatap muka atau pribadi dalam penelitian
sebelumnya bisa berupa mengadakan kegiatan-kegiatan atau acara (event)
seperti pameran dagang, acara hiburan, festival, seminar, dan juga
menyediakan pemandu wisata atau wiraniaga.
Pelaku usaha di bidang jasa agrowisata telah melakukan penjualan
pribadi dalam mempromosikan obyek wisata agronya. Salah satunya
adalah penelitian Nourmaulina (2013) menyatakan efektivitas komunikasi
pemasaran agrowisata salah satunya melalui penjualan pribadi yang
dilakukan dengan tersedianya pemandu wisata atau wiraniaga dilokasi
agrowisata yang dapat mengarahkan dan memberi informasi lengkap
kepada pengunjung yang datang.
5. Pemasaran langsung (direct selling)
Pemasaran langsung menurut Kotler dan Armstrong (2008) bisa
dilakukan dengan cara mengirim surat langsung, telepon, televisi respon
langsung. Cara-cara tersebut merupakan metode pemasaran konvensional.
Saat ini dunia teknologi semakin berkembang, khalayak seakan tidak ingin
tertinggal oleh jaman yang serba canggih ini, maka khalayak luas mulai
menaruh perhatian pada pemanfaatan internet. Lebih lanjut Kotler dan
Armstrong (2008) menyatakan internet telah banyak digunakan sebagai
salah satu instrumen dalam mendukung kegiatan pemasaran langsung
(direct selling). Bila dalam metode pemasaran langsung secara
konvensional adalah dengan mengirimkan surat, maka di dunia internet
juga dapat melakukan hal yang sama yaitu melalui cara mengirimkan
email. Selain itu metode pemasaran langsung yang baru-baru ini muncul
dan menjamur adalah system pemasaran berbasis e-commerce.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prastini dan
Sayatman (2014) mengungkapkan bahwa promosi agrowisata melalui
perancangan media pemasaran langsung seperti pengiriman surat
langsung, katalog, dan website adalah sebagai media informasi agrowisata

10
yang mudah diakses khalayak luas karena mengingat pengunjung yang
datang ke wahana agrowisata pada penelitian tersebut adalah secara tidak
sengaja lewat dan berkunjung yang berasal dari luar kota. Sehingga
dengan cara seperti ini, khalayak dapat dengan mudah mengakses
informasi yang ingin diperolehnya dari agrowisata yang ia lihat dan
diketahui sehingga akan membentuk preferensinya akan agrowisata yang
ditawarkan tersebut.
Bentuk bauran promosi agrowisata yang sering diaplikasikan jika dilihat
dari uraian diatas, berupa periklanan. Iklan menurut Kusumastuti (2009)
merupakan model komunikasi yang dapat menjangkau publik secara luas. Lebih
lanjut Kusumastuti (2009) menambahkan bahwa iklan juga dapat digunakan untuk
membangun image jangka panjang dan juga mempercepat quick sales. Selain itu,
iklan juga bersifat baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat
memperoleh efek dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut
(Kusumastuti 2009). Iklan memiliki keunggulan sekaligus keterbatasan bila
dibandingkan dengan bauran promosi lainnya yakni iklan dapat menjangkau
khalayak luas atau target sasaran meski proses komunikasi yang terjadi satu arah
atau monolog.
Periklanan pada perusahaan agrowisata biasanya melalui cara
konvensional yaitu media cetak seperti brosur, pamflet, leaflet, standing banner,
baliho, dan flyer. Biaya yang dibutuhkan dalam promosi melalui media cetak atau
media konvensional cukup besar. Apabila kegiatan promosi melalui periklanan
cetak ini dilakukan dalam jangka waktu panjang, maka akan mendatangkan
kerugian bagi perusahaan, seperti penyebaran informasi kepada khalayak luas
dapat berjalan lamban dan biaya promosi yang besar dibandingkan dengan jumlah
pemasukan yang didapatkan perusahaan sehingga menjadi kurang efektif untuk
dijalankan. Seiring perubahan zaman yang semakin canggih, media cetak atau
media konvensional bukan lagi menjadi yang utama dalam media promosi bagi
para pelaku usaha produk barang atau jasa dalam kegiatan promosi. Para pelaku
usaha agrowisata dapat memanfaatkan media internet dalam aktivitas promosinya.
Kehadiran media internet sebagai pengganti dari media konvensional kini
telah banyak dimanfaatkan para pelaku usaha dalam mempromosikan serta
memasarkan produk barang dan jasanya karena dinilai murah, efektif, efisien dan
mudah diakses, belum lagi sifatnya yang kuat dan langsung sehingga komunikasi
yang terjalin berlangsung dua arah atau interaktif selain itu, kehadiran internet
sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari. Media internet sebagai media
promosi yang digunakan pun cukup beragam yaitu website, twitter, facebook.
Facebook sebagai Media Promosi
Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial dalam dunia maya
yang dapat diakses melalui komputer, laptop, notebook, tablet dan telepon
genggam selama terhubung ke jaringan internet. Menurut Muklason dan Aljawiy
seperti yang dikutip Muttaqin (2011) Facebook didirikan pada 4 Februari 2004,
telah tercatat lebih dari 37 juta pengguna serta ribuan jaringan bisnis. Facebook
telah mengembangkan berbagai ragam aplikasi yang dapat diinstal para pengguna.
Aplikasi-aplikasi inilah yang memberikan nilai tambah bagi Facebook. Aplikasi

11
yang dikembangkan banyak yang mendukung bisnis dan pekerjaan seperti
menjual atau membeli barang. Penggunaan Facebook di Indonesia mengalami
perkembangan yang pesat. Tercatat hingga akhir tahun 2013 pengguna Facebook
di Indonesia berdasarkan data dari Perusahaan Public Relations dan Pemberi
Layanan Jasa Komunikasi (Webershandwick) yang dirilis oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika mencapai 65 juta akun.
Menurut Holzner seperti dikutip oleh Sumendap (2011) Facebook
memiliki enam fitur yang meliputi profile, wall, friends, photo and video, group,
dan page. Sementara itu, wadah yang digunakan pengguna untuk berkomunikasi
langsung dalam Facebook yaitu melalui wall, chat rooms, message dan
membentuk group tertentu dengan member yang diundang ke dalam group selama
antar pengguna akun harus saling menerima permintaan friend request terlebih
dahulu. Facebook memiliki keunggulan yaitu memiliki fitur yang lebih lengkap
dibandingkan dengan jejaring sosial lainnya seperti Twitter, LinkedIn, Friendster
dan lain-lain. Salah satu contohnya yaitu bila ditinjau dari segi penulisan kata atau
karakter pesan yang dipublikasikan, Facebook tidak memiliki batas maksimal
karakter dalam penulisan pesan seperti halnya Twitter yang dibatasi hanya 140
karakter. Media sosial yang digunakan sebagai media promosi berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya adalah twitter, facebook, instagram, website. Masingmasing dari media sosial tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda untuk
mempromosikan produk kepada konsumen. Berikut Tabel 1 merupakan
perbandingan karakteristik media sosial dalam pemanfaatan sebagai media
promosi produk.
Tabel 1 Karakteristik jenis media sosial dalam promosi produk
No.

Jenis Media Sosial

Karakteristik Media Sosial
-

1.

Facebook
-

-

-

Terhubung dengan berbagai akun yang
terdaftar dalam Twitter
Dilengkapi dengan fasilitas berbagi foto dan
video yang dapat dilihat oleh khalayak luas
Memiliki jumlah karakter sebanyak 140
untuk setiap tweet
Agar dapat berinteraksi dengan baik
sebaiknya saling follow satu sama lain
Penyebaran informasi cenderung cepat

-

Dapat diakses oleh setiap orang
Dilengkapi dengan fasilitas berbagi pesan,

2.

Twitter

-

3.

Website

Dilengkapi dengan fasilitas berbagi pesan
teks, foto, audio, dan video
Menyediakan wadah untuk berkomunikasi
langsung melalui wall, chat rooms, message
dan membentuk group tertentu dengan
member yang diundang ke dalam group
Untuk berkomunikasi secara interaktif antar
pengguna
harus
saling
menerima
permintaan friend request terlebih dahulu
Penyebaran informasi cenderung cepat

12

4.

Instagram

-

foto, audio, dan video
Memuat informasi secara lengkap dan
detail
Memuat iklan-iklan dalam format banner,
sponsorship, pop-up, link, webcasting, dll
Dapat menarik perhatian dengan design web
yang menarik
Dimanfaatkan sebagai sarana pemesanan
produk
Media sosial dengan fasilitas upload foto
dan video
Menguntungkan konsumen karena dapat
melihat secara langsung produk yang
ditawarkan
Memuat informasi secara lengkap melalui
caption yang diberikan pelaku usaha
Fasilitas Hashtag (tanda pagar) untuk
memudahkan konsumen mencari tahu
produk yang diinginkan

Sumber: Wurinanda (2015)
Berdasarkan karakteristik media sosial yang telah dijelaskan dalam Tabel
1, karakteristik media sosial Facebook memiliki kelebihan dibandingkan dengan
media sosial lainnya dalam hal pemanfaatannya sebagai media promosi. Salah
satu yang menjadi kelebihannya tersebut yaitu fitur laman bisnis atau fanpage.
Menurut Muttaqin (2011) Facebook memiliki beberapa fasilitas yang bisa
digunakan pelaku bisnis untuk menyampaikan pesan kepada membernya, dapat
melalui message box (kotak pesan), posting status, catatan dan image tagging.
Sama halnya dengan group, page merupakan salah satu fitur yang mirip dengan
group sebutan lainnya adalah fanpage atau public profile namun yang
membedakan antara group dengan page adalah bahwa dalam page, semua
pengguna akun dapat bergabung menjadi fans dengan jumlah anggota yang tidak
terbatas. Page atau fanpage atau juga public profile ini biasa digunakan oleh
pelaku bisnis dalam hal ini pemasar atau marketer sebagai media promosinya. Hal
tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Muttaqin (2011) bahwasannya
implementasi Facebook marketing dalam komunikasi pemasaran modern salah
satunya dengan membangun komunitas yakni dengan memanfaatkan group dan
fanspage melalui Facebook.
Selain itu, Diamond (2015) juga menerangkan bahwa terdapat dua jenis
laman yang dapat dibuat di Facebook yaitu laman pribadi dan laman bisnis, hal
utama yang membedakan antara keduanya yaitu pelaku usaha yang memanfaatkan
laman bisnis tidak harus menyetujui setiap orang, siapapun bisa menyukai laman
bisnis pelaku usaha tersebut untuk melihat kontennya. Lebih lanjut Diamond
(2015) menambahkan, inilah alasan berbagai bisnis selalu memunculkan cara-cara
baru untuk membuat orang menyukai konten mereka.

13
Efektivitas Promosi Melalui Facebook
Efektivitas menurut Kusumastuti (2009) berarti tercapainya tujuan yang
diinginkan atau yang telah direncanakan. Efektivitas selain berkaitan dengan
pencapaian suatu tujuan juga erat kaitannya dengan keberhasilan suatu
komunikasi. Efektivitas komunikasi adalah keberhasilan seorang komunikator
sebagai pengirim pesan kepada penerima pesan (komunikan), dalam melalui
proses penyampaian pesan memiliki arti yang sama. Artinya, komunikasi dapat
dikatakan efektif apabila proses penyandian pengirim pesan (pemasar) harus
mampu melewati proses pengartian penerima pesan (pengunjung). Pelaku usaha
atau pemasar agrowisata harus bisa menyandikan pesan yang dapat
memperhitungkan cara penerima pesan atau pengunjung dalam mengartikan pesan
tersebut sehingga pengirim pesan mendapatkan respons yang diinginkan dari
penerima, selain itu juga pemasar harus mampu memilih media yang tepat dalam
proses penyampaian pesan tersebut. Pemasar dapat memilih dua jenis dari saluran
komunikasi yaitu komunikasi personal dan komunikasi nonpersonal. Komunikasi
personal adalah komunikasi yang melibatkan tatap muka (face to face).
Komunikasi nonpersonal adalah komunikasi yang melibatkan media seperti media
cetak (poster, baliho, dan pamflet), media siaran (televisi dan radio), dan media
internet (website, facebook, dan twitter).
Media promosi mempunyai peranan yang penting dalam mempromosikan
suatu agrowisata kepada publik seperti media internet. Internet menurut Fauzi
(2008) merupakan media komunikasi yang menggunakan komputer dan saluran
telekomunikasi sebagai tulang punggungnya. Fauzi (2008) menerangkan lebih
lanjut kelebihan yang dimiliki internet dibandingkan dengan telepon atau media
komunikasi lainnya, dari segi biaya internet tidak memperhitungkan jarak seperti
percakapan di telpon. Media internet sebagai media promosi dinilai sebagai cara
yang efektif karena mudah dan murah serta kegunaannya sudah melekat di
kalangan orang-orang terutama di era saat ini. Hal tersebut sesuai dengan apa
yang dikatakan Shimp (2004) bahwa internet merupakan media utama untuk
promosi yang berorientasi konsumen. Promosi melalui internet sudah sangat
menyebar luas seperti penawaran program kontinuitas, pemberian kupon secara
online, undian dan kontes melalui internet serta sampel berdasarkan Web (Shimp
2004).
Salah satu media yang termasuk media internet adalah media sosial.
Menurut Wurinanda (2015) media sosial memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan media terdahulu yaitu media berbagi aktivitas, pengetahuan,
memperluas jejaring dan komunitas serta media penyebaran informasi yang cepat.
Kotler dan Keller (2009) menerangkan bahwa media sosial merupakan sarana
bagi konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan video informasi dengan
satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Menurut Siregar (2012)
media sosial dapat memfasilitasi produsen dan konsumen untuk saling berbagi
pesan dalam bentuk tulisan dan gambar yang dalam hal ini Twitter dan Website.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Siregar (2012) kegunaan Twitter dan
Website dalam aktivitas promosi yang dilakukan pelaku usaha produk kopi
sebagai sarana berkomunikasi dan membangun hubungan yang baik dan efektif
dengan pelanggannya. Hal yang serupa juga ditemukan pada penelitian Muttaqin

14
(2011) bahwasannya terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapat dengan
menggunakan Facebook sebagai media pemasaran bagi pelaku-pelaku usaha
diantaranya:
a. Facebook menyediakan fungsi informasi
Facebook menyediakan kolom untuk mengisi berbagai informasi
pemakainya, seperti umur, lokasi, hobi, kegiatan dan informasi lain yang
sangat dibutuhkan untuk menentukan segmentasi pasar dalam aktivitas
marketing.
b. Segmentasi pasar lebih fokus
Dengan Facebook, dapat dilakukan penyaringan target pasar dengan
tepat sasaran berdasarkan informasi yang disajikan penggunanya.
c. Dapat diakses setiap saat
Facebook dapat diakses melalui jaringan internet setiap saat, baik dari
komputer maupun dari handphone.
d. Komunikasi jadi lebih mudah
Facebook menyediakan fungsi komunikasi, diantaranya fungsi pesan
(message), obrolan (chat), dan lain-lain.
e. Zero time feedback
Feedback atau umpan balik atas produk dapat berupa kritik dan saran
dapat disampaikan melalui Facebook saat itu juga tanpa merepotkan pengguna.
f. Selalu terhubung
Facebook sebagai alat komunikasi dengan dunia bisnis, sehingga bisnis
akan terpelihara dengan baik sepanjang masa.
g. Low budget high impact
Menggunakan Facebook 100% gratis, sehingga banyak penghematan
yang bisa dilakukan.
h. New wave marketing
Saat ini dunia marketing sudah berubah dan sekarang kita sudah
memasuki era gelombang baru pemasaran dimana Facebook adalah salah satu
penyebab utamanya.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efektivitas Promosi
Efektivitas merupakan suatu keberhasilan dari segi tercapai atau tidaknya
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut penelitian yang dilakukan
Wurinanda (2015) hasil yang semakin mendekati ketercapaian sasaran tujuan
berarti derajat efektivitasnya semakin tinggi. Efektivitas promosi ialah taraf
keberhasilan dalam memperkenalkan suatu produk baik barang maupun jasa.
Untuk dapat mencapai keberhasilan tersebut perlu memperhatikan beberapa hal
yang dapat mempengaruhinya. Berikut merupakan beberapa faktor beserta
indikator yang berhubungan deng