Katalisator Berapa kali lebih

54 berperan untuk menurunkan energi aktifasi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16. E N E R G I P O E N S I A L E a 1 E a 2 Gambar 16. Penurunan energi aktifitas karena pemberian katalis. Dalam sebuah reaksi, katalisator dapat terlibat dalam reaksi namun tidak mempengaruhi hasil reaksi, seperti persamaan reaksi dibawah ini. SO2 + 2 NO2 → SO3 + 2 NO cepat Beberapa katalisator lain yang dipergunakan dalam industri adalah V 2 O 5 dalam pembuatan asam sulfat dan AlCl 3 dalam pembuatan Toluen. Katalisator ada dua jenis, yang mempercepat reaksi dan ada yang memperlambat reaksi dan disebut dengan inhibitor. Cara kerja inhibitor merupakan kebalikan dari katalisator yaitu meningkatkan energi aktifasi Sebagai contoh adalah reaksi logam Natrium dengan air, kehadiran logam air raksa memperlambat reaksi, seperti reaksi dibawah ini: Reaksi pembentukan; SO 2 + O 2 → SO 3 lambat Katalisator gas NO; 2 NO + O 2 → 2 NO 2 cepat 55 Pembentukan SO3 dengan katalisator gas NO Na + H2O → NaOH + ½ H2 .....cepat Na + O ―――→ NaOH + ½ H2 ....lambat Autokatalis adalah katalisator yang terbentuk dengan sendirinya dalam suatu reaksi. Misal dalam reaksi KMnO4 dan H2C2O4 reaksi ini makin lama makin cepat karena terbentuk Mn2+ yang merupakan katalisator bagi reaksi tersebut.

5. Energi.

Dalam pendahuluan kita telah memperkenalkan bahwa perubahan atau reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi. Sebuah reaksi kimia yang terjadi apabila diikuti dengan pelepasan energi atau menghasilkan energi, reaksi ini dikenal dengan eksoterm, sebaliknya reaksi kimia terjadi apabila kedalamnya diberikan energi atau reaksi membutuhkan energi dikenal dengan reaksi endoterm. Gambar 17. Reaksi kimia eksothermis yang menghasilkan energi panas. 56 Ada juga dalam bentuk listrik electro, sehingga pengkajian reaksi kimia dan energi yang menyertai reaksi dalam bentuk panas dikenal dengan termokimia sedangkan energi dalam bentuk listrik dikenal dengan elektrokimia.

6. Termokimia

Untuk membahas energi dalam reaksi kimia, pertamatama perlu kita fahami tentang kandungan energi dalam sebuah benda. Kita sendiri tidak tahu berapa besar energi yang kita miliki, namun kita tahu berapa besar energi kalori yang masuk kedalam tubuh melalui makanan atau pertambahan energi, begitupula kita dapat mengukur berapa besarnya energi yang kita keluarkan untuk mengangkat 50 kg beras atau terjadinya penurunan energi. Oleh sebab itu pengukuran energi selalu menggunakan perubahan energi. Gambar 18. Konsep enthalpi dalam perubahan suatu zat.