BAB II PEMBAHASAN
Salah satu cara untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang paling efektif ialah dengan jalan mengevaluasi tes hasil belajar yang diperoleh dari
proses belajar-mengajajar itu sendiri. Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaan-
pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. Analisis soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang
baik,kurang baik, dan soal yang jelek. Sehingga dari identifikasi tersebut dapat menjadi petunjuk untuk mengadakan perbaikan.
Penganalisisan terhadap butir-butir item tes hasil belajar dapat dilakukan dari tiga segi, yaitu: 1 dari segi derajat kesukaran itemnya, 2 dari segi daya
pembeda itemnya, 3 dari segi fungsi distraktornya. Tujuan analisis terhadap items tes menurut Thorndike dan Hagen 1997
yaitu: pertama, jawaban-jawaban soal itu merupakan informasi diagnostik untuk meneliti pelajaran dari kelas itu dan kegagalan-kegagalan belajarnya, serta
selanjutnya untuk membimbing ke arah cara belajar yang lebih baik. Kedua, jawaban-jawaban terhadap soal-soal yang terpisah dan perbaikan soal-soal yang
didasarkan atas jawaban-jawaban itu merupakan basis bagi penyiapan tes-tes yang lebik baik untuk tahun berikutnya.
A. Analisis Derajat Kesukaran Item
Bermutu atau tidaknya item tes hasil belajar dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimliki oleh masing-masing butir item
tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dikatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan
4
tidakpula terlalu mudah, dengan kata lain derajat kesukaran item itu sedang atau cukup.
Bertitik tolak dari pernyataan tersebut diatas, maka butir-butir item tes hasil belajar dimana seluruh testee tidak bisa menjawab dengan betul karena
terlalu sukar, sehingga item tes hasil belajar tersebut tidak dapat dikatakn sebagai item tes hasil belajar yang baik. Demikian pula sebaliknya, apabila
semua testee dapat menjawab seluruh item tes hasil belajar, maka juga tidak dapat dimasukkan pada katagori item tes yang baik karena terlalu mudah.
Rumus :
Keterangan :
Cara memberikan penafsiran interpretasi terhadap angka indeks kesukaran item:
a. Menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen Besarnya P
Interpretasi Kurang dari 0,30
Terlalu sukar
0,30 – 0,70 Cukup Sedang
Lebih dari 0,70 Terlalu Mudah
b. Menurut Witherington Besarnya P
Interpretasi Kurang dari 0,25
Terlalu sukar
0,25 – 0,75 Cukup Sedang
5
P = Proportion Difficulty Index B = Banyaknya Testee yang dapat menjawab
soal dengan benar.
JS = Jumlah Testee yang mengikuti tes.
Lebih dari 0,75 Terlalu Mudah
Tindak Lanjut Hasil Analisis Difficulty Index
1. Item soal yang termasuk kategori baik akan dimasukkan ke dalam bank soal, suatu saat akan dikeluarkan dan digunakan lagi.
2. Item soal kategori terlalu sukar atau terlalu mudah mendapatkan 3 alternatif :
a. Dibuang atau didrop. b. Dipakai lagi setelah di perbaiki kelemahan-kelemahannya.
c. Didokumentasikan di bank soal dan digunakan untuk tes seleksi
Soal yang terlalu sukar untuk tes yang ketat, sementara soal yang terlalu mudah untuk tes yang longgar.
B. Analisis Daya Pembeda Item
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan = mendiskriminasi antara testee yang
berkemampuan tinggi = pandai, dengan testee yang kemampuannya rendah = bodoh sedemikian rupa sehingga sebagian besar testee yang memiliki
kemampuan tinggi untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk
menjawa butir item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab item dengan benar.
Daya pembeda item itu dapat diketahui melalui atau dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi item. Angka indeks diskriminasi item
adalah sebuah angka atau bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda discriminatory power yang dimiliki oleh sebutir item.
Indeks diskriminasi item itu umumnya diberi lambing dengan huruf D discriminatory power, dan seperti halnya angka indeks kesukaran item,
maka indeks diskriminasi item ini besarnya berkisar antara 0 nol sampai 1,00. Namun diantara keduanya terdapat perbedaan yang mendasar, yaitu :
1. Angka indeks kesukaran tidak pernah negative, maka indeks daya pembeda dapat bertanda negative minus
6
2. Jika sebutir item memiliki item dengan tanda positif, artinya bahwa butir item tersebut telah memiliki daya pembeda, dalam arti bahwa peserta didik
yang termasuk kategori pandai lebih banyak yang bisa menjawab dengan betul terhadap butir item yang bersangkutan, sedangkan peserta didik yang
termasuk kategori bodoh lebih banyak yang menjawab salah.
3. Jika sebutir item angka indeks D= 0,00 nihil, maka hal ini menunjukkan bahwa butir item yang bersangkutan tidak memiliki daya pembeda sama
sekali, artinya bahwa jumlah peserta didik atas yang jawabannya betul atau salah sama dengan jumlah peserta didik kelompok bawah yang
jawabannya betul. Jadi diantara kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaannya sama sekali =0.
4. Apabila bertanda negative, artinya bahwa butir item yang bersangkutan lebih banyak dijawab betul oleh peserta didik kelompok bawah bodoh
ketimbang peserta didik kelompok atas pandai atau peserta didik yang sebenarnya termasuk dalam kategori pandai lebih banyak jawabannya
salah, sedangkan peserta didik yang sebenarnya termasuk dalam kategori bodoh justru lebih banyak yang jawabannya betul.
Standar daya pembeda item : Besarnya Angka Indeks
Diskriminasi Item D Klasifikasi
Interpretasi Kurang dari 0,20
Poor Butir item yang bersangkutan daya
pembedanya lemah sekali jelek, dianggap tidak memiliki daya
pembeda yang baik.
0,20 – 0,40 Satisfactory
Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang cukup
sedang.
0,40 – 0,70 Good
Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik.
0,70 – 1,00 Excellent
Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik
sekali.
Bertanda negatif -
Butir item yang bersangkutan daya pembedanya negatif jelek sekali.
7
Rumus :
Keterangan :
Rumus menghitung PA dan PB :
Keterangan :
C. Analisis Fungsi Distraktor