Konseptual Kerangka Teoritis dan Konseptual

II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini merupakan pengantar yang menguraikan pengertian-pengertian umum dari pokok bahasan yang memuat tinjauan, mengenai Terjadinya perbuatanmain hakim sendiri, Tindak Pidana, Unsur tindak pidana, Kejahatan dan Kriminologi. III. METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yang meliputi pendekatan masalah, sumber dan jenis data, ketentuan populasi dan sampel, prosedur pengumpulan dan pengolahan data serta analisis data yang diperoleh. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan pembahasan terhadap permasalahan yang terdapat dalam penulisan ini dengan menggunakan data yang diperoleh di lapangan baik berupa data primer maupun data sekunder mengenai terjadinya perbuatan main hakim sendiri di Provinsi Lampung dengan studi di Kepolisian Daerah Lampung dan LBH Darmapala Bandar Lampung. V. PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan kemudian memberikan beberapa saran yang dapat membantu serta bagi para pihak yang memerlukannya. II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tindak Pidana

Istilah tindak pidana merupakan terjemahan dari “strafbaar feit”perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan dengan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut. Kitab Undang-undang Hukum Pidana tidak terdapat penjelasan mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan strafbaar feit itu sendiri. Tindak pidana biasanya disamakan dengan delik, yang berasal dari bahasa latin yakni kata delictum. Delik tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : “Delik adalah perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena merupakan pelanggaran terhadap undang- undang tindak pidana”. 17 Pengertian tindak pidana adalah tindakan yang tidak hanya dirumuskan oleh KUHP. 18 Istilah tindak pidana sebagai terjamahan dari strafbaarfeit menunjukkan pengertian gerak-gerik tingkah laku seseorang. Hal-hal tersebut terdapat juga seseorang untuk tidak berbuat, akan tetapi dengan tidak berbuatnya dia, dia telah melakukan tindak pidana. Mengenai kewajiban untuk berbuat tetapi tidak berbuat, yang di dalam undang-undang menentukan pada Pasal 164 KUHP, ketentuan 17 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. ke-2 , Jakarta, Balai Pustaka, 1989. Hal. 219 18 S.R. Sianturi, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapan, Cet. 3, Jakarta Storia Grafika, 2002, Hal 204

Dokumen yang terkait

TINJMAIN H TINJAUAN TERHADAP EIGENRICH/PERBUATAN MAIN HAKIM SENDIRI OLEH MASYARAKAT PERSPEKTIF KEPASTIAN HUKUM.

0 2 11

PENDAHULUAN TINJAUAN TERHADAP EIGENRICH/PERBUATAN MAIN HAKIM SENDIRI OLEH MASYARAKAT PERSPEKTIF KEPASTIAN HUKUM.

0 5 11

TINJAUAN KRIMINOLOGI TERHADAP PERBUATAN MAIN HAKIM SENDIRI (STUDI KASUS DI KELURAHAN KAWATUNA KOTA PALU) | NURCAHYANINGSIH | Legal Opinion 5873 19506 1 PB

0 0 9

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN KEKERASAN MASSA DAN PERBUATAN MAIN HAKIM SENDIRI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 184

ANALISIS KRIMINOLOGIS TERJADINYA KORUPSI GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL FIKTIF DI PEMERINTAHAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA

0 0 13

ANALISIS KRIMINOLOGIS TERJADINYA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Kasus di Polres Lampung Selatan)

0 1 13

Sanksi Pidana Main Hakim Sendiri “Eigrnrechting” Tinjauan Kriminologis dan Yuridis terhadap Kasus-Kasus di Pengadilan Negeri Sungguminasa (2010-2015) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 65

Sanksi Pidana Main Hakim Sendiri “Eigrnrechting” Tinjauan Kriminologis dan Yuridis Terhadap Kasus-Kasus di Pengadilan Negeri Sungguminasa (2010-2015) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 65

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA MAIN HAKIM SENDIRI (Studi Kasus Di Kepolisian Resor Kota Besar Semarang) - Unissula Repository

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA MAIN HAKIM SENDIRI (Studi Kasus Di Kepolisian Resor Kota Besar Semarang) - Unissula Repository

0 0 13