Dari intensi menuju perilaku

tidak terikat oleh suatu hubungan kerja” Ketentuan baru mengenai tenaga ahli diatur dalam PER-31PJ2009. Menurut peraturan tersebut tenaga ahli merupakan salah satu dari bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris. Wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas adalah mereka yang menyelenggarakan kegiatan usaha dan tidak terikat oleh suatu ikatan dengan pemberi kerja. Maksudnya pelaku pekerjaan bebas tersebut membuka praktek sendiri dengan nama sendiri. Jika yang bersangkutan bekerja atau berstatus karyawan, misalnya seorang akuntan bekerja di kantor akuntan publik, maka yang bersangkutan tidak termasuk wajib pajak orang pribadi yang menjalankan pekerjaan bebas. Menurut data Ditjen pajak, wajib pajak pribadi umumnya tidak membuat pembukuan atas harta yang dimilikinya. Wajib pajak pribadi juga kerap tidak melakukan pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran atas harta tersebut. Berdasarkan catatan aparat pajak, para wajib pajak pribadi umumnya juga melakukan transaksi secara tunai. Oleh karena itu, banyak transaksi maupun investasi yang sebenarnya terjadi tapi tidak tercatat www.pajakpribadi.com .

2.8 Penelitian Terdahulu

Kiryanto 2000 melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan struktur pengadilan intern terhadap kepatuhan wajib pajak badan di DIY. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Variabel bebas yang digunakan adalah lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian, sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah tingkat kepatuhan WP. Hasil penelitian Kiryanto 2000 adalah bahwa semua variabel bebas yang digunakan yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian baik secara persial maupun bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan WP. Jamin 2001 melakukan penelitian yang menganalisis perbedaan kepatuhan wajib pajak gabungan WP badan dan WP OP sebelum krisis ekonomi dan sesudah krisis ekonomi diwilayah Jawa Tengah DIY. Analisis dilakukan dengan menggunakan tehnik uji beda dua rata-rata berpasangan paired sample test. Hasil penelitian Jamin 2001 adalah bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kepatuhan wajib pajak pada masa sebelum krisis ekonomi dengan masa sesudah krisis ekonomi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi. Suyatmin 2004 melakukan penelitian mengenai pengaruh sikap wajib pajak terhadap pembangunan daerah, sanksi denda PBB, pelayanan fiskus, kesadaran bernegara dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB di KP PBB Surakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Ringkasan penelitian terdahulu tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Peneliti Kiryanto 2000 variabel yang digunakan untuk variabel bebas adalah lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian, sedangkan variabel terikat adalah tingkat kepatuhan WP di DIY. Alat analisis adalah regresi berganda, hasil penelitian Semua variabel bebas yang digunakan yaitu lingkungan pengendalian sistem akuntansi dan prosedur pengendalian baik secara persial maupun bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan WP . 2. Jamin 2001 Kepatuhan wajib pajak gabungan WP badan dan WP OP sebelum krisis ekonomi dan sesudah krisis ekonomi di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Alat analisis adalah Uji beda, hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan antara kepatuhan wajib pajak pada masa sebelum krisis ekonomi dengan masa sesudah krisis ekonomi. 3. Suyatmin 2004, Variabel bebas adalah sikap wajib pajak terhadap pembangunan daerah, sanksi denda PBB, pelayana fiskus, kesadaran bernegara dan kesadaran perpajakan, variabel terikat adalah kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB di KP PBB Surakarta. Regresi berganda Semua variabel bebas yang diteliti memiliki pengaruh yang signifikasi terhadap kepatuhan WP PBB baik secara parsial maupun bersama-sama. 2.9. Perbedaan Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu 2.9.1. Penelitian Terdahulu Berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya beberapa di antaranya menguji beda kepatuhan wajib pajak pada masa sebelum dan sesudah krisis ekonomi untuk WP badan Sitorus, 2003 maupun gabungan WP OP dan WP Badan Jamin, 2001. Memfokuskan analisis pada WP Pajak Bumi dan Suyatmin, 2004 serta WP badan Kiryanto, 2000. Belum terdapat penelitian yang secara khusus melakukan kajian terhadap wajib pajak orang pribadi WP OP. yang melakukan Pekerjaan bebas. Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pajak dari WP OP di Bandar lampung dengan menggunakan beberapa variabel seperti sikap WP terhadap sanksi Administrasi, sikap WP terhadap pelayanan fiskus dan sikap WP terhadap pengetahuan perpajakan. Adapun alasan pemilihan variabel dan perbedaan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel sikap WP terhadap sanksi Administrasi, sikap WP terhadap pelayanan fiskus dan sikap WP terhadap pengetahuan perpajakan dipilih karena cenderung lebih sesuai dengan WP OP dibandingkan variabel-variabel yang juga telah digunakan pada penelitian tentang WP PBB Kahono, 2003 dan Suyatmin, 2004. Sebagai contoh sikap wajib pajak terhadap pembangunan daerah dipandang kurang relevan untuk digunakan dalam penelitian WP OP karena pajak bukan PBB dari WP OP maupun WP Badan dikelola langsung oleh pemerintah pusat bukan pemerintah daerah sebagaimana PBB. 2. Variabel sikap WP terhadap kesadaran bernegara tidak digunakan dalam penelitian ini. Alasannya adalah variabel sikap WP terhadap kesadaran bernegara lebih bersifat umum, dan secara khusus hal tersebut dapat dicerminkan oleh kesadaran wajib pajak terhadap kesadaran perpajakan.

2.9.2 Kerangka Pemikiran Teoritis

Sikap wajib pajak tersebut diduga akan berpengaruh terhadap kepatuhan WP dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

2 10 8

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, SANKSI WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Stu

0 8 16

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Emp

0 2 15

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PEGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Pegetahuan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Beba

0 2 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PENGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Pegetahuan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha D

0 3 18

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 2 9

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan

0 4 20

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas.

0 0 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PENGETAHUAN AKAN PERATURAN PERPAJAKAN, PERSEPSI ATAS EFEKTIVITAS SISTEM PERPAJAKAN, SANKSI PAJAK, TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi

0 1 17