Jenis Mineral Lempung Sifat Tanah Lempung

 Semen portland, merupakan material konstruksi yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton. Semen portland adalah semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya.  Semen portland pozollan, merupakan campuran semen portland dan bahan-bahan yang bersifat pozollan seperti terak tanur tinggi dan hasil residu.  Semen putih, semen portland yang kadar oksida besinya rendah, kurang dari 0,5.  Semen alumnia, dihasilkan melalui pembakaran batu kapur dan bauksit yang telah digiling halus pada temperatur 1600 C. Hasil pembakaran tersebut berbentuk klinker dan selanjutnya dihaluskan hingga menyerupai bubuk. Jadilah semen alumnia yang berwarna abu-abu. Tabel 6. Jenis-Jenis Semen Portland Jenis Penggunaan I II III IV V Konstruksi biasa dimana sifat yang khusus tidak diperlukan Konstruksi biasa dimana diinginkan perlawanan terhadap sulfat atau panas dari hidrasi yang sedang. Jika kekuatan permulaan yang tinggi diperlukan Jika panas yang rendah dari hidrasi diinginkan Jika daya tahan yang tinggi terhadap sulfat diinginkan Wang Salmon, 1993

D. Agregat Halus atau Pasir

Agregat halus atau pasir adalah material yang dapat lolos dari saringan nomor 4, yaitu saringan yang setiap 1 inchi panjang mempunyai 4 lubang. Material yang kasar dari ukuran ini digolongkan sebagai agregat yang kasar atau koral. George Winter, 1993. Ukuran pasir bervariasi antara ukuran No. 4 dan No. 100 saringan standar Amerika. Agregat halus yang baik harus bebas organik, lempung, partikel, yang lebih kecil dari saringan No. 100, atau bahan-bahan campuran lain yang dapat merusak beton. Variasi ukuran dalam suatu campuran harus mempunyai gradasi yang baik, yang sesuai dengan standar analisis saringan dari ASTM. Pasir merupakan agregat halus diperoleh dari batuan alam natural sand atau dapat juga dengan memecahnya artificial sand, tergantung dari kondisi pembentukan tempat terjadinya. Pasir alam dapat dibedakan atas pasir galian, pasir sungai, dan pasir laut. Umumnya pasir yang digali dari dasar sungai cocok digunakan untuk pembuatan bata konstruksi. Pasir ini terbentuk ketika batu-batu dibawa arus sungai dari sumber air ke muara sungai. Pasir dan kerikil dapat juga digali dari laut asalkan pengotoran serta garam-garamnya dibersihkan dan kulit kerang disisihkan. Pada pembuatan paving block, pasir juga berpengaruh tehadap sifat tahan susut dan keretakan pada produk bahan bangunan campuran semen .