Hipotesis Hakikat Permainan Bulutangkis

merupakan variabel bebas adalah return berpasangan. Untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu pukulan dropshoot dan pukulan lob. Untuk mengetahui pengaruh model return berpasangan terhadap hasil pukulan dropshoot dan pukulan lob digunakan instrument penelitian berupa tes dropshoot dan tes lob yang mengandung unsur kecabangan olahraga khususnya cabang olahraga bulutangkis.

B. Variabel dan Data Penelitian

1. Variabel Menurut Arikunto 2010:159, variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. a. Variabel bebas X Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan. Dalam penelitian ini terdapat satu variabele bebas, yaitu model return berpasangan. b. Variabel Terikat Y Variable terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel akibat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil dalam pukulan dropshoot Y1 dan hasil pukulan lob Y2. Hubungan antara kedua variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 15: Hubungan sebab akibat antara model return berpasangan Keterangan: Y1 : Pukulan Dropshoot Y2 : Pukulan Lob X : Model return berpasangan 2. Data Penelitian Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Menurut Sugiyono 2012:7, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, X Y1 Y2 pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan pretest-posttest desain eksperimen seperti dalam table sebagai berikut: P S Gambar 16. Rancangan Penelitian Keterangan: P : Populasi S : Sampel Pretest 1 : Tes awal pukulan dropshoot Pretest 2 : Tes awal pukulan lob OP : Ordinal Pairing K : Model return berpasangan Treatment : Pukulan dropshoot dan lob dengan model return berpasangan Post test 1 : Tes akhir pukulan drpshoot Post test 2 : Tes akhir pukulan lob Pembagian kelompok eksperimen berpasangan dan kelompok eksperimen perorangan didasarkan pada hasil rangking pada tes awal. Adapun pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing sebagai berikut : K Treatment Post test 2 Post test 1 Pretest 1 Pretest 2 OP

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN PERORANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN LOB PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG

3 29 74

Perbedaan Latihan Pukulan Lob Berpola dan Latihan Pukulan Lob Bebas Tidak Berpola terhadap Hasil Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis pada Atlet PB. Pendowo Semarang Tahun 2008

0 4 83

EFEKTIVITAS TEKNIK PEGANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SERVICE LOB PEMAIN PEMULA PUTRA PB. SEHAT TAHUN 2013

1 16 97

EFEKTIVITAS TEKNIK PEGANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SERVICE LOB PEMAIN PEMULA PUTRA PB. SEHAT TAHUN 2013

2 110 85

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

Perbedaan Hasil Latihan Pukulan Lob dengan Metode Pola Pukulan dan Metode Bertahap Terhadap Kemampuan Pukulan Lob Pada Pemain P.B. Sehat Semarang Tahun 2008.

0 0 1

Perbedaan Metode Latihan Drill antara Drill Bebas dan Drill Terfokus Terhadap Ketepatan Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis Pada Atlet Pemula PB Pendowo Semarang Tahun 2008.

0 0 1

PENGARUH LATIHAN PUKULAN LOB METODE DRILL 30 PUKULAN LANGSUNG DAN 2 KALI 15 PUKULAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN.

0 0 92

PENGARUH LATIHAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PUKULAN LOB PADA ATLET BULUTANGKIS PUTRI DI PB. NATURA PRAMBANAN YOGYAKARTA.

2 8 316

PENGARUH LATIHAN PUKULAN DENGAN POSISI BERUBAH DAN POSISI TETAP TERHADAP HASIL PUKULAN OVERHEAD LOB

0 2 39