46
Pada Gambar 3.19 sinyal Ct merupakan penjumlahan antara sinyal Qt dan It.
Kemudian sinyal Ct dijumlahkan dengan sinyal Qt dan It sehingga menghasilkan satu buah output sinyal yang dinamakan dengan data yang masih berbentuk sinyal
sinusodial. Penjumlahan ketiga sinyal tersebut dirumuskan menggunakan persamaan sebagai berikut.
= − +
+ 3.8
g. Komparator
Komparator merupakan rangkaian pengubah sinyal sinusoidal menjadi sinyal kotak, tegangan yang masuk ke rangkaian komparator dibandingkan dengan tegangan
referensi yang ada di rangkaian komparator sehingga output sinyal pada rangkaian komparator berbentuk kotak. Berikut adalah rangkaian komparator yang dirancang.
Gambar 3.20 Rangkaian Komparator
Pada rangkaian komparator, kapasitor dipasang pada input inverting pada IC op-amp yang berfungsi sebagai coupling penghilang sinyal DC. Bercampurnya sinyal DC
pada sinyal informasi dapat mengakibatkan timbulnya noise sehingga kualitas sinyal
47
informasi yang berasal dari kamera dapat berubah atau tidak sesuai dengan informasi yang dikirim.
Data yang diterima pada output demodulator 8 PSK ini kemudian dikirimkan ke komputer dengan cara menghubungkan output demodulator 8 PSK dengan komputer
menggunakan sebuah converter yang dapat merubah bentuk output kabel RCA menjadi USB. Converter yang digunakan, yaitu TV USB karena TV USB
mempunyai input video in untuk kamera dengan bentuk kabel jack RCA dan output USB sehingga TV USB ini dapat dihubungkan ke komputer. Berikut adalah TV USB
yang digunakan untuk menghubungkan demodulator 8 PSK dengan komputer.
Gambar 3.21 TV USB
Untuk dapat terhubung secara hadware antara rangkaian demodulator 8 PSK dengan komputer yaitu menggunakan software TV USB. Software ini berfungsi terjadinya
sinkronisasi antara komputer dengan TV USB sehingga komputer dapat mengenali dan membaca TV USB ketika dimasukkan ke dalam komputer.
48
3. Komputer
Komputer merupakan interface yang berfungsi sebagai penyimpan driver software kamera. Driver kamera ini digunakan agar komunikasi antara komputer dengan
rangkaian demodulator terjadi synchronisasi. Sesudah terjadinya synchronisasi, maka gambar yang ditangkap menggunakan kamera dapat ditampilkan dan disimpan di
komputer.
3.2 Perangkat Lunak Software
Perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem monitoring ruangan ini menggunakan dua buah perangkat lunak. Pertama software untuk menampilkan
gambar di komputer menggunakan “CAM WIZARD”. Kedua software untuk menampilkan bentuk sinyal selama proses pengiriman gambar mulai dari kamera
sampai ke komputer menggunakan “Capture Oscilloscope”.
3.2.1 CAM WIZARD
Software ini mempunyai banyak aplikasi diantaranya dapat menampilkan dan menyimpan gambar di komputer secara manual maupun otomatis.
Gambar yang disimpan secara manual di komputer yaitu video. Sebelum merekam video ada pengaturan terlebih dahulu pada software CAM WIZARD. Sesudah
dilakukan pengaturan di software, maka proses perekaman gambar dapat dimulai dengan cara menghidupkan simbol Record Video. Gambar yang ditangkap
menggunakan kamera ditampilkan dan disimpan di komputer dengan format video.
49
Gambar yang disimpan secara otomatis di komputer yaitu foto. Foto tersebut merupakan hasil dari pengambilan gambar yang dilakukan oleh software CAM
WIZARD secara otomatis dengan cara memberikan batas area terlebih dahulu untuk daerah kerja kamera pada software CAM WIZARD. Ketika ada gerakan yang
melewati batas area tersebut, maka software CAM WIZARD akan mengambil gambar secara otomatis dan menyimpannya di komputer. Berikut adalah tampilan software
CAM WIZARD yang diinstal di komputer dan digunakan sebagai sistem monitoring ruangan.
Gambar 3.22 Tampilan Software CAM WIZARD
50
3.2.2 Capture Osilloscope
Capture Osilloscope merupakan software bawaan dari osiloskop digital tipe GDS- 810. Software ini digunakan untuk melihat proses pengiriman sinyal gambar, mulai
dari output kamera sampai gambar tersebut dapat tampil di komputer. Berikut adalah tampilan software osiloskop tipe GDS-10.
Gambar 3.23 Tampilan Software Osiloskop
Software “Capture Oscilloscope” diinstal di komputer. Kemudian komputer dengan osiloskop dihubungkan menggunakan kabel serial atau DB9. Berikut adalah kabel
DB9 yang dirancang.
Gambar 3.24 Kabel Serial DB9
51
Sesudah terjadi koneksi dan sinkronisasi, maka gambar sinyal, volt serta time yang tampil di osiloskop dapat diambil langsung menggunakan software “Capture
Oscilloscope” di komputer. Hasil pengambilan gambar tersebut dapat diprint langsung atau disimpan di komputer dengan format gambar JPEG.
52
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
Bab ini membahas pengujian alat yang dibuat, kemudian hasil pengujian tersebut dianalisa.
4.1 Pengujian
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan dari alat yang dibuat. Pengujian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pengujian blok rangkaian.
2. Pengujian keseluruhan sistem.
4.1.1 Pengujian Blok Rangkaian
Pengujian blok rangkaian ini dilakukan pada masing-masing blok rangkaian dari transmitter dan receiver. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan
frekuensi, amplitudo dan bentuk sinyal setiap blok rangkaian sesuai perubahan input data dari function generator.
Pengujian pada BagianTransmitter
Pengujian pada bagian transmitter, meliputi semua blok rangkaian yang ada dibagian transmitter. Mulai dari sinyal data masuk ke rangkaian modulator 8 PSK sampai
53
sinyal data termodulasi dan dipancarkan ke udara menggunakan Radio Frequency FM. Berikut adalah pengujian blok rangkaian pada bagian transmitter.
a. Osilator
Berdasarkan pengujian rangkaian osilator yang dirancang, sinyal yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
Gambar 4.1 Sinyal Osilator Sinyal osilator pada Gambar 4.1 memiliki nilai frekuensi 500 kHz dan amplitudo 3
Vpp. Berdasarkan hasil pengujian dengan perancangan, frekuensi yang didapatkan adalah sama. Berikut adalah perancangan osilator menggunakan persamaan 3.1.
= .
54
= . .
=
Sinyal osilator ini mempunyai kualitas yang baik tidak cacat. Berdasarkan tingkat standarisasi perancangan sebuah osilator, osilator ini mempunyai kualitas yang baik
dimana nilai frekuensi dan amplitudonya besar. Untuk mengetahui kestabilan
frekuensi dan amplitudo osialator ini, maka dilakukan pengujian berdasarkan waktu. Berikut adalah data pengujian frekuensi dan amplitudo berdasarkan waktu pengujian.
Tabel 4.1 Pengujian Frekuensi dan Amplitudo Osilator yang Dirancang
No Frekuensi Awal
kHz Waktu Pengujian
Menit Frekuensi Akhir
kHz Amplitudo
Vpp
1
500 1
499,9 3
2 2
499,7 3
3 3
499,4 3
4 4
498,9 3
5 5
498,3 3
6 6
497,7 3
7 7
497,1 3
8 8
496,5 3
9 9
495,8 3
10 10
495,1 3
10 497,84
3
Rumus untuk mencari rata-rata dari data di atas dapat dicari dengan cara.
55
= ∑
ℎ
Berdasarkan pengujian frekuensi osilator yang dirancang pada Tabel 4.1, frekuensi
osilator mengalami penurunan sedangkan amplitudo stabil. Penurunan frekuensi tersebut disebabkan IC yang digunakan mengalami panas, tetapi penurunan frekuensi
osilator masih dalam batas toleransi karena hasil perhitungan rata-rata frekuensi akhir dibawah satu persen.
b. Penggeser Fasa