16
sin
2.2.3.2 Quadrature Phase Shift Keying QPSK
Sesuai dengan M-ary coding untuk modulasi QPSK jumlah n yang digunakan adalah n=2 sehingga menghasilkan beda fasa sebanyak empat atau M=4.
Persamaan yang digunakan dalam modulasi QPSK adalah sebagai berikut: =
โ 2.5
dimana, =
dan =
โ
Dari persamaan di atas bahwa sinyal QPSK diperoleh dengan menjumlahkan dua buah sinyal bermodulasi double side band suppressed carrier, yaitu dan
dan , dengan gelombang pembawa yang berbeda fasa
9 yaitu cos dan sin
. Berikut adalah gambar blok diagram modulator QPSK.
Gambar 2.9 Blok Diagram Modulator QPSK
Modulasi QPSK memiliki empat posisi beda fasa yang masing-masing sebesar 90 dengan 2 bit setiap simbol, diantaranya
00, 01, 10 dan11. Berikut adalah tabel kebenaran modulasi QPSK.
17
01
10
11
Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Modulasi QPSK
Berdasarkan tabel kebenaran QPSK, modulasi QPSK mempunyai empat masukan data biner, yaitu 00, 01, 10 dan 11. Sehingga keluaran dari modulasi QPSK itu
sendiri menghasilkan empat fasa yang berbeda, yaitu 0 , 90
, 180 dan 270
. Keluaran dari QPSK digambarkan dalam diagram kontelasi, maka terlihat seperti pada gambar
sebagai berikut.
Gambar 2.10 Diagram Konstelasi QPSK 2.2.3.3 8 Phase Shift Keying 8 PSK
Sesuai dengan M-ary coding untuk modulasi 8 PSK jumlah n yang digunakan adalah n=3 sehingga menghasilkan beda fasa sebanyak delapan atau M=8. Berikut adalah
gambar blok diagram modulator 8 PSK. Input biner
Output fasa 00
01 90
10 180
11 270
18
Gambar 2.11 Blok Diagram Modulator 8 PSK
Modulasi 8 PSK memiliki delapan posisi beda fasa yang masing-masing sebesar 45 dengan 3 bit setiap simbol, diantaranya 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110 dan 111.
Berikut adalah tabel kebenaran modulasi 8 PSK.
Tabel 2.3 Tabel Kebenaran Modulasi 8 PSK
Input biner Output fasa
000 001
45 010
90 011
135 8 Phase
Switching Network
Balance x Modulator
x
C B A
Osilator
Clock
Counter รท N
Sinyal Termodulasi
fc
f
1
f
2
Q2 Q1 Q0 L
Control ๏
Register
D
Input Digital
19
010
100
110 001
011
101 111
Berdasarkan tabel kebenaran 8 PSK, modulasi 8 PSK mempunyai delapan masukan data biner, yaitu 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110 dan 111. Sehingga keluaran dari
modulasi 8 PSK itu sendiri menghasilkan delapan fasa yang berbeda, yaitu 0 , 45
, 90
, 135 , 180
, 225 , 270
dan 315 . Keluaran modulasi 8 PSK digambarkan dalam
diagram konstelasi, maka terlihat sebagai berikut.
Gambar 2.12 Diagram Konstelasi 8 PSK 2.3
Perkembangan Wireless
Sejarah perkembangan wireless meliputi berbagai jenis dan spesifikasi yang berkembang. Generasi pertama yang mucul adalah teknologi yang disebut Advanced
Mobile Phone Service AMPS. Teknologi ini dikenal dengan nama pelayanan selular 100
180 101
225 110
270 111
315
20
karena konfigurasi antenanya. Meskipun AMPS berbentuk mirip seperti sarang lebah, sel ini dapat mengurangi pemakaian energi, meningkatkan akses, menggunakan
kembali frekuensi yang dibatasi bandwith. Namun demikian, teknologi ini masih memiliki kelemahan karena tidak mengantisipasi secara dinamis penggunaan
teknologi ini di pasar, sehingga konsumen sering kali mendapatkan sinyal yang sibuk.
Sebagai perbaikan dari AMPS, maka munculah teknologi baru yaitu Multiple Access Technology yang dikenal dengan Frequency Division Multiple Access FDMA.
FDMA merupakan teknik multi akses dimana terdapat alokasi frekuensi yang spesifik. Pada FDMA frekuensi yang digunakan dapat dengan mudah didefinisikan,
tetapi penggunaan frekuensi tersebut belum cukup optimal. Akibatnya muncul kembali teknologi baru yang berusaha untuk menutupi kekurangan tersebut yaitu
Time Division Multiple Access TDMA untuk penggunaan frekuensi yang lebih besar.
TDMA memanfaatkan frekuensi tertentu yang dibagi ke beberapa pengguna sekaligus. Dengan demikian terjadi efisiensi penggunaan frekuensi yang ada. Proses
pembagian kanal diantara para pengguna dilakukan dengan cara pembagian slot waktu kepada masing-masing pengguna. Metode ini sama dengan metode yang
terdapat pada Time Diivision Multiplexing yang digunakan dalam jaringan kabel. Teknologi generasi selanjutnya adalah Mobile Switching Center MSC. MSC
digunakan dalam jaringan telepon seluler, dimana MSC memberikan kontrol sistem bagi Mobile Base Station MBS dan hubungan kembali dengan PSTN. MBS sendiri
21
merupakan penghubung antara mobile unit kepada MSC. Jadi MBS dapat dikatakan sebagai sebuah transmitter yang mencari letak MSC terdekat untuk meneruskan
frekuensi yang diterima dari mobile unit. Teknologi MSC memiliki landline yang sama dengan Central Office CO, kecuali antar pengguna dengan komponen wireless
jaringan. Karena fungsinya yang rumit, maka MSC dilengkapi dengan HLR Home Location Register sebagai penyimpan data dan informasi mengenai pelanggan yang
tersimpan secara permanen tanpa tergantung pada posisi pelanggan.
Pada era sekarang terdapat 3G dan 3.5G, maka di masa mendatang diperkirakan akan terdapat suatu teknologi jaringan baru yang disebut 4G. 4G merupakan teknologi
yang menawarkan streaming video dengan kualitas yang tinggi dan daya tampung data yang lebih besar dibandingkan dengan 3G. Selain itu, 4G juga memberikan
fasilitas penerimaan Software Defined Radio SDR, Orthogonal Freqiency Division Multiplexing OFDM, dan Multiple Input Multiple Output MIMO yang semuanya
menggunakan transmisi data berkecepatan tinggi. Namun, terdapat kekurangan pada 4G, dimana belum semua orang bisa memanfaatkan teknologi tersebut karena
sifatnya yang masih terbatas dan tarifnya yang mahal.
2.4 Radio Frequency FM