PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIR TRAINING BERBANTU PICTORIAL RIDDLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA SWASTA TAMANSISWA MEDAN T.P 2015/2016.

(1)

MATERI POKOK GERAK LURUS KELASXSEMESTER I SMA TAMANSISWA MEDAN T. P 2 015/ 20 16

Oleh:

Namira Afiat Ayu NIM 4101121019

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Namira Afiat Ayu dilahirkan di Medan pada tanggal 25 November 1992. Ayah bernama Tri Wahyu Sarjono dan Ibu bernama Rosita Siregar dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1998 penulis masuk Sekolah Dasar di SD Swsata TAMANSISWA Medan pdan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta TAMANSISWA Medan dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta TAMANSISWA Medan dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di Universitas Negeri Medan sebagai salah satu mahasiswa di Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus pada tanggal 22 Maret 2016.


(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINQUIR TRAINING BERBANTU PICTORIAL RIDDLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS XSEMESTER I SMA Swasta TAMANSISWA MEDAN

T.P 2015/2016

Namira Afiat Ayu (4101121019) ABSTRAK

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddle terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA TAMANSISWA Medan.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X semester I SMA TAMANSISWA Medan yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 7 kelas secara acak yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk,lembar kerja siswa, lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar penilaian keterampilan dan lembar penilaian afektif. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t), setelah uji prasyarat dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas sedangkan lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar penilaian keterampilan dan lembar penilaian afektif dianalisis secara deskriptif.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 39,39 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 38,79. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,11083 dan Ltabel =

0,15423, untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0,11735 dan Ltabel = 0,15423,

sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal.

Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung= 1,474 dan Ftabel= 1,805 sehingga Fhitung<

Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil uji t

diperoleh thitung< ttabel yaitu 0,248 < 1,998 maka H0 diterima. Kemudian diberikan

perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddle dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 77,12 dan kelas kontrol 69,39. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 72,11 sedangkan rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol adalah 59,45. Hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabelyaitu 3,650 > 1,669 dengan taraf

signifikasiα= 0,05 dan dk = 64. Hal ini berarti H0ditolak dan Ha diterima, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddle terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA Tamansiswa Medan T.P. 2015/2016.

Kata Kunci : Pengaruh,Inquiry Training Berbantu Pictorial Riddle,Hasil Belajar, Keterampilan


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantu Pictorial Riddle terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA TAMANSISWA MEDAN T.P 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Purwanto, S.Pd, S.Si Ibu Rita Juliani, S.Si., M.Si, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku penguji I, II dan III, serta Ibu Dr. Betty M Turnip, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Ki Dwi Gatot, S.Pd selaku Kepala sekolah SMA TAMANSISWA MEDAN dan Ibu Darvini Lubis, S.Pd selaku guru fisika SMA TAMANSISWA Medan yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

Teristimewa kepada Ayahanda Tri Wahyu Sarjono dan Ibunda Rosita Siregar , Abangda terkasih Eko Ananda Permadi, S.P, Agung Dwi Priadi Utomo , Pakde Prof. DR. Adi Koesuma Aman, Sp. Pd ,beserta Istri, Kepada Tante tante (Winna Rianti Siregar, Riama Nisrawati Siregar, Lily Trisna Siregar) Kakanda tercinta Nurhasnah, S.Si , Indri Juliani, S.Sos , Adik – Adik tersayang ( Jaghi , Abiyyu Al farizi) Ucapan terima kasih juga sahabat – sahabat (Lely, Icha, Ika,


(6)

v

Maya, Joe) dan rekan - rekan seperjuangan mahasiswa Fisika Dik A 2010 serta teman PPLT SMAN 1 Tanjung Pura yang telah memberikan motivasi dan saran kepada penulis. Seluruh Staff Bimbel Medica, Seluruh Staff YPI AMIR HAMZAH, Murid – murid istimewa yang telah banyak menghibur, dan terkhusus juga buat kamu yang pernah ada di hidup ku M.Ramadhan Harahap, S.T terimakasih karena telah mengajari banyak hal tentang arti dari move on.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2016 Penulis,


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Aktivitas Belajar 8

2.1.3. Hasil Belajar 9

2.1.4 Model Pembelajaran 10

2.1.4.1 Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantu Pictorial Riddle 11

2.1.5.1 Model Pembelajaran Inquiry Training 11

2.1.5.2.Tahap – Tahap Model Pembelajaran Inquiry Training 15

2.1.5.3.Pictorial Riddle 17

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 17

2.1.6.1.Metode Ceramah 18

2.1.6.2.Metode Tanya Jawab 18

2.1.6.3.Metode Pemberian Tugas 19

2.1.7. Materi Pokok Gerak lurus 19

2.1.7.1.Besaran pada gerak lurus 19

2.1.7.2.Gerak Lurus Beraturan (GLB) 22

2.1.7.3.Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) 24

2.1.7.4.Gerak Jatuh Bebas(GJB) 26

2.1.7.5.Gerak Vertikal Kebawah(GVB) 27

2.1.7.6.Gerak Vertikal Keatas(GVA) 28

2.1.8. Hasil Penelitian Sebelumnya 29

2.2. Kerangka Konseptual 30

2.3. Hipotesis Penelitian 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 32

3.1.1. Tempat Penelitian 32


(8)

vii

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.3.1. Variabel Bebas 32

3.3.2. Variabel Terikat 32

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33

3.4.1. Jenis Penelitian 33

3.4.2. Desain Penelitian 33

3.5. Prosedur Penelitian 33

3.6. Instrumen Penelitian 36

3.6.1. Penilaian Keterampilan 36

3.6.2. Penilaian Sikap 36

3.6.3. Tes Hasil Belajar 36

3.7. Validitas Perangkat Instrumen Oleh Validator 36

3.8 Teknik Analisis Data 36

3.8.1. Penilaian Keterampilan 36

3.8.2. Penilaian Sikap 37

3.8.3. Tes Hasil Belajar 37

3.8.3.1 Menghitung Nilai Rata-Rata Simpangan Baku 37

3.8.3.2. Uji Normalitas 38

3.8.3.3. Uji Homogenitas 38

3.8.3.4 Uji Kesamaan Rata – Rata Pretes 39

3.8.3.5. Uji Hipotesis 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 43

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 43

4.1.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

4.1.1.2. Pengujian Analisis Data Pretes 45

4.1.1.2.1.Uji Normalitas Pretes 45

4.1.1.2.2.Uji Homogenitas Data Pretes 45

4.1.1.2.3.Uji Kesamaan Rata – Rata Pretes 46

4.1.1.3. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46

4.1.1.4. Pengujian Analisis Data Postes 48

4.1.1.4.1.Uji Normalitas Data Postes 48

4.1.1.4.2.Uji Homogenitas Data Postes 48

4.1.2. Penilaian Aktivitas Siswa 49

4.1.3. Penilaian Keterampilan 50

4.1.4. Penilaian Sikap 51

4.2. Pembahasan 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 58

5.2. Saran 59

DAFTAR PUSTAKA 60


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.Posisi benda pada suatu garis lurus 19

Gambar 2.2.Jarak dan Perpindahan 20

Gambar 2.3.Speedometer 20

Gambar 2.4. Gerak Lurus dengan Kecepatan Konstan 22

Gambar 2.5. Grafik kecepatan terhadap waktu 22

Gambar 2.6. Gerak lurus dengan percepatan konstan 24

Gambar 2.7. Pola Benda Jatuh bebas 27

Gambar 2.8. Pola Gerak Vertikal Ke Bawah 28

Gambar 2.9 Pola Gerak Vertikal Ke Atas 28

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 35

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 44

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 44

Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 47

Gambar 4.4. Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol 47

Gambar 4.5 Rata-rata Persentase Penilaian Keterampilan Siswa di Kelas 51 Eksperimen

Gambar 4.6 Rata-rata Persentase Penilaian Sikap Siswa di Kelas 52 Eksperimen

Gambar 4.7. Rata-rata Persentase Penilaian Sikap Siswa di Kelas 53 Kontrol


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Hasil Penelitian Sebelumnya 29 Tabel 3.1.Two Group Pretes Postes Design 33 Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen 43 Tabel 4.2 Data Pretes Kelas Kelas Kontrol 44 Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 45 Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 45 Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 46 Tabel 4.6 Data Postes Kelas Eksperimen 46 Tabel 4.7 Data Postes Kelas Kontrol 47 Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 48 Tabel 4.10 Ringkasan Perhitungan Uji t Data Postes 49 Tabel 4.11 Rata – Rata Aktivitas Siswa 49 Tabel 4.12 Rata – Rata Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 49

Selama Proses Pembelajaran.

Tabel 4.13 Penilaian Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen 51 Tabel 4.14 Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen 52


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP 1 62

Lampiran 2. RPP 2 76

Lampiran 3. RPP 3 87

Lampiran 4. LKS 1 99

Lampiran 5. LKS 2 101

Lampiran 6. LKS 3 103

Lampiran 7. Angket Siswa 105

Lampiran 8. Lembar wawancara Guru 108

Lampiran 9. Rubik Penilaian 110

Lampiran 10. Tabel Kriteria Penilaian dan Presentase Nilai 111

Lampiran 11. Instrumen Penelitian 112

Lampiran 12 .Jawaban Instrumen Penelitian 114

Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol 116 Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol 118 Lampiran 14. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 120 Lampiran 15. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 122 Lampiran 16. Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 123 Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 124

Lampiran 18. Uji Normalitas 130

Lampiran 19. Uji Homogenitas 131

Lampiran 20. Uji Hipotesis 134

Lampiran 21 Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar 138

Lampiran 22 Lembar Distribusi Daftar Aktifitas Proses Belajar 139 Mengajar Di Kelas Eksperimen

Lampiran 23. Lembar Distribusi Daftar Aktifitas Proses Belajar 145 Mengajar Di Kelas Eksperimen

Lampiran 24. Lembar Penilaian Keterampilan Siswa 150 Di Kelas Eksperimen

Lampiran 25. Lembar Penilaian Sikap Di Kelas Eksperimen 153 Lampiran 26. Lembar Penilaian Sikap Di Kelas Kontrol 159

Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian 165

Lampiran 28. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 169 Lampiran 29 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 170 Lampiran 30 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 171 Lampiran 31 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 173


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik secara pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi multipel kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. “Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” (Sagala, 2009: 3).

Dengan demikian pendidikan itu ialah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidik yang melayani siswa dalam melakukan kegiatan belajar.

Menurut Sanjaya (2010:103) Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk watak, perdaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Pembelajaran perlu memperdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan diarahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar.


(13)

Menurut Trianto (2011:5) Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserat didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimansi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya Menciptakan kegiatan belajar-mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin merupakan tugas dan kewajiban guru. Untuk mendesain kegiatan belajar-mengajar yang dapat merangsang hasil belajar yang lebih efektif dan efisien untuk setiap materi pelajaran, memerlukan strategi guru dalam cara atau metode penyampaiannya. Oleh karena itu guru harus mampu memilih dan menetapkan berbagai metode mengajar yang paling efektif dan efisien sesuai dengan kondisi dan situasinya, dan kemudian menetapkan alat-alat atau sumber-sumber yang diperlukan untuk memberikan kegiatan atau pengalaman belajar siswa yang akan menggunakan materi pelajaran sesuai dengan tujuan instruksionalnya (Amien, 1987 : 98)

Fisika merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang semua peristiwa dan gejala fisis yang terjadi alam. Pengetahuan Fisika diperoleh dan dikembangkan dengan berlandaskan pada serangkaian penelitian yang dilakukan oleh fisikawan dalam mencari jawaban pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dari gejala-gejala alam serta penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari yang melibatkan keterampilan fisis dan penalaran.

Kunci keberhasilan belajar Fisika adalah menyenangi Fisika. Siswa akan menyenangi Fisika jika ia memahami konsep-konsep fisika dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya banyak siswa yang takut dengan pelajaran fisika. Fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan memusingkan. Padahal, Fisika merupakan pelajaran yang sangat menarik. Banyak


(14)

3

hal yang terlihat aneh atau unik dapat dijelaskan dengan konsep-konsep yang indah.

Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat menjalani Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMAN 1 TANJUNGPURA, umumnya guru Fisika menggunakan proses pengajaran berorientasi pada guru (teacher centered)dimana siswa merupakan objek yang harus menguasai materi pelajaran. Dengan cara pembelajaran yang demikian kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan mint dan bakatnya sangat terbatas. Sebab, dalam proses pembelajaran Fisika segalanya diatur dan ditentukan oleh guru.

Hasil observasi yang peneliti lakukan di SMA Swasta TAMANSISWA MEDAN juga menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada 33 siswa kelas X-1 SMA Swasta TAMANSISWA MEDAN, sebanyak 20 (85,71%) siswa menganggap Fisika adalah pelajaran yang sulit dan kurang menarik,13 (71,42%) siswa menganggap proses pembelajaran Fisika dikelas cenderung hanya mencatat dan mengerjakan soal-soal. Tidak mengherankan jika nilai Fisika semester ganjil dikelas ini belum mencapai KKM. Padahal dari hasil observasi tersebut para siswa sebenarnya antusias dalam melaksanakan pembelajaran Fisika dikelas. Dari 35 orang siswa kelas X-1 SMA Swasta TAMANSISWA MEDAN, sebanyak 23 (65,71%) siswa ingin cara belajar yang banyak praktikumdan demonstrasi serta bermain sambil belajar. Ini berarti siswa ingin dijadikan subjek yang berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui wawancara di SMA Swasta TAMANSISWA MEDAN kepada guru bidang studi Fisika, diperoleh informasi bahwa pemahaman siswa terhadap konsep-konsep Fisika masih sangat rendah. Dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X-1 SMA Swasta TAMANSISWA MEDAN, diperoleh nilai rata-rata Fisika semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 untuk ujian tangah semester mencapai 66,75. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut adalah 65.


(15)

Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa untuk ujian tengah semester tidak mencapai criteria ketuntasan minimal yang diharapkan, meskipun KKM ujian semester sudah tercapai, namun nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru yaitu penilaian terhadap pribadi/kelompok, kehadiran siswa, dan disiplin siswa.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa yang lebih kreatif adalah dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training menggunakan pictorial riddle. Strategi inkuiri training ini dikembangkan untuk mengajar para siswa memahami proses meneliti dan menerangkan suatu kejadian. Kesadaran siswa terhadap proses inkuiri dapat ditingkatkan sehingga mereka dapat diajarkan proses pemecahan masalah secara ilmiah.

Alasan peneliti dalam pembelajaran fisika menggunakan model inquiry training menggunakan pictorial riddle sebab Fisika tidak terlepas dari gambar. Pendekatan dengan menggunakan pictorial riddle adalah salah satu teknik atau metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswadi dalam diskusi kelompok kecil maupun besar. Gambar, peraga atau situasi sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa. Suaturiddle biasanya berupa gambar di papan tulis, papan poster atau diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan denganriddle.Hubungan antara benda-benda dan tindakan dalam gambar dengan bahasa siswa memungkinkan mereka melakukan peralihan secara alamiah dari bahasa tutur menuju bahasa tulis.

Penelitian mengenai strategi inkuiri sudah pernah diteliti oles Zebua (2011), yakni Strategi PembelajaranInquiry pada materi pokok Hukum Newton di kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan T.P.2010/2011, diperoleh nilai rata-rata pretes lekas eksperimen 47,71 dan nilai rata-rata postes kelas eksperimen 73,29. Sedangkan nilai rata-rata pretes kelas control 43,29 dan nilai rata-rata postes kelas control 66,86. Berdasarkan data tersebut terdapat peningkatan hasil belajar siswa


(16)

5

dengan menggunakan Strategi PembelajaranInquiry Pada Materi Pokok Hukum Newton.

Untuk itu, peneliti ingin melakukan studi lanjutan untuk lebih mengembangkan Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantu Pictorial Riddle terhadap hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa. Pada penelitian, peneliti juga akan memperhatikan efisiensi waktu pada tahap menganalisis dan mengisiriddle sehingga diharapkan siswa berperan aktif dengan baik dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan paneleitian dengan judul : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbantu Pictorial Riddle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi GERAK LURUS Di Kelas X Semester II SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A. 2015/2016”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah :

1. Hasil belajar Fisika siswa belum mencapai KKM. 2. Siswa kurang aktif belajar ketika mempelajari Fisika. 3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi

4. Proses pembelajaran Fisika yang kurang menarik. 1.3. Batasan Masalah

Untuk member ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian ini menerapkan Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Pictorial Riddle pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas control.

2. Media yang digunakan dalam pembelajaran adalahPictorial Riddle.

3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training menggunakan Pictorial Riddle terhadap hasil belajar siswa.


(17)

4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek keterampilan siswa pada materi gerak lurus

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa Fisika yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantu Pictorial RiddlePada Materi Pokok Gerak Lurus di kelas X semester II SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A. 2015/2016?

2. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunkan Pictorial RiddleTerhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Gerak Lurus di kelas X semester I SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A. 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahuihasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Pictorial Riddle Pada Materi Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A. 2015/2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training MenggunakanPictorial RiddlePada Materi Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A. 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :

1. Memberi masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dalam upaya memperbaiki dan mempermudah pembelajaran Fisika.

2. Sebagai informasi mengenai Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Pictorial Riddle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi


(18)

7

Gerak Lurus di kelas X semester I SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A.2015/2016.

3. Memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran selanjutnya yang berupa pembelajaran yang kreatif dan berkulaitas serta memperdalam pengetahuan mengenai Model Inquiry Training Menggunkan Pictorial Riddle untuk dapat diterpakan dimasa yang akan datang.

4. Sebagai masukan untuk peneliti dalam menambah wawasan tentang model pembelajaran.

5. Bahan refrensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian yang serupa.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddlepada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA TAMANSISWA Medan T.P 2015/2016 yaitu pada ranah keterampilan dengan nilai rata-rata posttest sebesar 77,12 yang menenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 74 sebesar 85% dengan kriteria sangat baik, pada ranah keterampilan sebesar 72,11% dengan kriteria baik, dan pada ranah sikap sebesar 62,33% dengan kriteria baik.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA TAMANSISWA Medan T.P 2015/2016 yaitu pada ranah kognitif dengan nilai rata-rata posttest sebesar 69,39 yang menenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 74 sebesar 48,5% dengan kriteria cukup baik, pada ranah keterampilan sebesar 59,45% dengan kriteria cukup baik, dan pada ranah sikap sebesar 55,60% dengan kriteria cukup baik.

3. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddle pada pertemuan I sebesar 68,89, pada pertemuan II sebesar 72,3, pada pertemuan III sebesar 75,14, dengan rata – rata nilai keseluruhan sebesar 72,11 dengan kriteria aktif.

4. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada pertemuan I sebesar 51,30, pada pertemuan II sebesar 60,40, pada pertemuan III sebesar 66,67 , dengan rata – rata nilai keseluruhan 59,45 dengan kriteria cukup aktif .


(20)

59

5. Ada pengaruh model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddleterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X semester I SMA Swasta Tamansiswa Medan

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Pada saat proses pembelajaran berlangsung sebaiknya menambahkan beberapa observer untuk membantu siswa agar pembelajaran lebih terarah dan mampu mengawasi serta mengamati siswa dalam mengumpulkan data verifikasi dan eksperimentasi.

2. Selama proses pembelajaran berlangsung sebaiknya lebih memperhatikan efisiensi waktu di setiap tahap model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddle.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Aksara, Jakarta.

Damanik, D.P dan Bukit, N., (2013), Analisis Kemampuan Berfikir Kritis dan Sikap Ilmiah Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training dan Direct Instruction., Jurnal, Pascasarjana Unimed, Medan.

Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S. B., (2006),Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Hakim, A., Nasution, H., dan Derlina., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Inquiry Training dan Konvensional Pada Materi Pokok Gaya dan Hukum Newton di Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan., Skripsi, FMIPA unimed, Medan.

Hamdani, (2011),Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.

Harahap, F., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pengukuran di Kelas VII Semester 1 MTs N 2 Medan T.P 2012/2013., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Jeliana, (2011),Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semester 1 di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2011/2012., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Joice, B., Weil, M.,dan Calhoun, E., (2009), Models Of Teaching; Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kamajaya, (2007), Fisika untuk kelas X SMA/MA, Grafindo, Bandung.

Purwanto, B., (2009), Theory and Application of Physics, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta. Bandung.


(22)

61

Sardiman., (2009),Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta.

Sirait, R dan Sahyar., (2013)Analisis Penguasaan Konsep Awal Fisika dan Hasil Belajar Fisika Pada Pembelajaran Mengggunakan Model Inquiry Training Pada Materi Listrik Dinamis, Jurnal, Pascasarjana Unimed, Medan.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005),Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana. N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono., (2010),Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.

Sumarsono, J., (2009), Fisika untuk kelas X SMA/MA, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Tim Dosen., (2011),Evaluasi Proses dan Hasil Belajar, FMIPA Unimed, Medan. Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,

Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.

Uno,H.B., (2010) Model Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional,Bumi Aksara,Jakarta.


(1)

4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek keterampilan siswa pada materi gerak lurus

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa Fisika yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantu Pictorial RiddlePada Materi Pokok Gerak Lurus di kelas X semester II SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A. 2015/2016?

2. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunkan Pictorial RiddleTerhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Gerak Lurus di kelas X semester I SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A. 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahuihasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Pictorial Riddle Pada Materi Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A. 2015/2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training MenggunakanPictorial RiddlePada Materi Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A. 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :

1. Memberi masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dalam upaya memperbaiki dan mempermudah pembelajaran Fisika.

2. Sebagai informasi mengenai Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Pictorial Riddle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi


(2)

Gerak Lurus di kelas X semester I SMA Swasta TAMANSISWA Medan T.A.2015/2016.

3. Memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran selanjutnya yang berupa pembelajaran yang kreatif dan berkulaitas serta memperdalam pengetahuan mengenai Model Inquiry Training Menggunkan Pictorial Riddle untuk dapat diterpakan dimasa yang akan datang.

4. Sebagai masukan untuk peneliti dalam menambah wawasan tentang model pembelajaran.

5. Bahan refrensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian yang serupa.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddlepada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA TAMANSISWA Medan T.P 2015/2016 yaitu pada ranah keterampilan dengan nilai rata-rata posttest sebesar 77,12 yang menenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 74 sebesar 85% dengan kriteria sangat baik, pada ranah keterampilan sebesar 72,11% dengan kriteria baik, dan pada ranah sikap sebesar 62,33% dengan kriteria baik.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA TAMANSISWA Medan T.P 2015/2016 yaitu pada ranah kognitif dengan nilai rata-rata posttest sebesar 69,39 yang menenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 74 sebesar 48,5% dengan kriteria cukup baik, pada ranah keterampilan sebesar 59,45% dengan kriteria cukup baik, dan pada ranah sikap sebesar 55,60% dengan kriteria cukup baik.

3. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddle pada pertemuan I sebesar 68,89, pada pertemuan II sebesar 72,3, pada pertemuan III sebesar 75,14, dengan rata – rata nilai keseluruhan sebesar 72,11 dengan kriteria aktif.

4. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada pertemuan I sebesar 51,30, pada pertemuan II sebesar 60,40, pada pertemuan III sebesar 66,67 , dengan rata – rata nilai keseluruhan 59,45 dengan kriteria cukup aktif .


(4)

5. Ada pengaruh model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddleterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X semester I SMA Swasta Tamansiswa Medan

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Pada saat proses pembelajaran berlangsung sebaiknya menambahkan beberapa observer untuk membantu siswa agar pembelajaran lebih terarah dan mampu mengawasi serta mengamati siswa dalam mengumpulkan data verifikasi dan eksperimentasi.

2. Selama proses pembelajaran berlangsung sebaiknya lebih memperhatikan efisiensi waktu di setiap tahap model pembelajaran inquiry training berbantu pictorial riddle.


(5)

Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Aksara, Jakarta.

Damanik, D.P dan Bukit, N., (2013), Analisis Kemampuan Berfikir Kritis dan Sikap Ilmiah Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training dan Direct Instruction., Jurnal, Pascasarjana Unimed, Medan.

Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S. B., (2006),Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Hakim, A., Nasution, H., dan Derlina., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Inquiry Training dan Konvensional Pada Materi Pokok Gaya dan Hukum Newton di Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan., Skripsi, FMIPA unimed, Medan.

Hamdani, (2011),Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.

Harahap, F., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pengukuran di Kelas VII Semester 1 MTs N 2 Medan T.P 2012/2013., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Jeliana, (2011),Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semester 1 di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2011/2012., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Joice, B., Weil, M.,dan Calhoun, E., (2009), Models Of Teaching; Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kamajaya, (2007), Fisika untuk kelas X SMA/MA, Grafindo, Bandung.

Purwanto, B., (2009), Theory and Application of Physics, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta. Bandung.


(6)

Sirait, R dan Sahyar., (2013)Analisis Penguasaan Konsep Awal Fisika dan Hasil Belajar Fisika Pada Pembelajaran Mengggunakan Model Inquiry Training Pada Materi Listrik Dinamis, Jurnal, Pascasarjana Unimed, Medan.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005),Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana. N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono., (2010),Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.

Sumarsono, J., (2009), Fisika untuk kelas X SMA/MA, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Tim Dosen., (2011),Evaluasi Proses dan Hasil Belajar, FMIPA Unimed, Medan.

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.

Uno,H.B., (2010) Model Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional,Bumi Aksara,Jakarta.