PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS X SEMETER II SMKN 1 PERCUT SEI TUAN T. P. 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL
SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS X
SEMETER II SMKN 1 PERCUT SEI TUAN T. P. 2015/2016

Oleh:

Saliwannur
4122121017
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017


i

ii

RIWAYAT HIDUP
Saliwannur lahir di Desa Panggautan, Kecamatan Natal, Kabupaten
Mandailing Natal, pada tanggal 15 Desember 1993. Ayah bernama Sarwan dan
Ibu bernama Salimah. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Pada
tahun 2000, penulis menempuh pendidikan di SD Negeri 145627 Panggautan dan
lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikan di SMP
Negeri 1 Natal dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Natal dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012,
penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL

SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS X
SEMETER II SMKN 1 PERCUT SEI TUAN T. P. 2015/2016
SALIWANNUR (NIM: 4122121017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap pengetahuan konseptual fisika
siswa pada materi pokok fluida statis.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan desain
penelitian group pretest-posttest design. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan dengan teknik pengambilan sampel secara cluster random
sampling dan pemilihan kelas dilakukan secara random, didapatkan siswa kelas X
RPL-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X TKJ-3 sebagai kelas kontrol yang
masing-masing berjumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tes pilihan ganda pengetahuan konseptual dengan jumlah soal 20 item
dan lembar aktivitas siswa. Analisis data menggunakan uji t pada taraf
signifikansi 5% dengan uji prasyarat normalitas dan homogenitas.
Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata pretes kelas eksperimen adalah
29,35 dan kelas kontrol adalah 28,55 sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen
adalah 64,68 dan kelas kontrol adalah 59,52. Berdasarkan hasil observasi
diperoleh persentase rata-rata aktivitas siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) adalah 60,21% dengan
kriteria aktif sedangkan persentase rata-rata aktivitas siswa dengan menggunakan
pembelajaran konvensional adalah 50,49 % dengan kriteria cukup aktif. Hasil uji
hipotesis dengan uji t dengan thitung > ttabel (2,23 > 1,67) menunjukkan hasil belajar
pengetahuan konseptual fisika siswa dengan model kooperatif tipe group
investigation (GI) lebih tinggi daripada pengetahuan konseptual fisika siswa
dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI)
terhadap hasil belajar pengetahuan konseptual.
Kata Kunci : Group Investigation, Pengetahuan Konseptual, Fluida Statis

iv

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI)
Terhadap Pengetahuan Konseptual Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis di
Kelas X Semester II SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016”, telah
selesai disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. Mara Bangun Harahap, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal hingga akhir
penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Betty M. Turnip, M.Pd., Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si., dan Ibu Dr.
Derlina, M.Si., selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan saran–saran
pada penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Dr. Alkhafi
Maas Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan Bapak Drs. Juru Bahasa
Sinuraya, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika. Ucapan terima kasih
kepada Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kasni, M.Pd. selaku
Kepala Sekolah, Bapak Sukirman, S.Pd., selaku WaKa Ketenagaan, Bapak Mardi
Usodo, S.Pd., selaku Guru Bidang Studi Fisika serta para Guru dan Staf
Administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis
selama melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua,

Ayahanda tercinta Sarwan dan Ibunda Salimah yang terus memberikan motivasi,
dukungan dan do’a serta kasih sayang yang tiada henti kepada penulis. Terima

v

kasih juga kepada Nyayang tercinta Safrina, Amab Sarwin dan adik-adik tercinta
Helda Sari, Sari’ul Hisab dan Syahidatun Nafisah.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat terdekat
penulis Five Chay (Ruhaini Hamidah, Dahlia S., Lisnayanti dan Rizky Ulfa
Umaiyah), Fisika Dik C 2012, Anak kos gang Murni No. 10–B, PPLT Posko
Uwek (Desi, Toivah, Ica Gaol, Poppy, Lenora, Haryati, Angcit, Dingin, Bang
Miko, Bang Pinta, Bang Tian, Bang Harrys, Bang Riko, Adat, Basyir, Yona, Roy)
dan teman-teman SMA Negeri 1 Natal (Imel, Linda, Pita, Husnul, Febriana, Sinta,
Santi, The Big Family XII IPA–1 stambuk 2012). Terima kasih kepada Suci
Wahyuni, Ayuk Febri dan keluarga, Ayuk Indah dan keluarga, dan seluruh sanak
keluarga yang selalu memberikan dukungan, bantuan dan doa kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
atau penguji untuk kesempurnaan skripsi ini.


Medan, Desember 2016
Penulis,

Saliwannur
NIM. 4122121017

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1.7.

Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Defenisi Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.2.1

2.1.3.
2.1.4.
2.1.5.
2.1.6.
2.1.7.
2.1.8.
2.1.8.1
2.1.8.2
2.1.9.
2.2.
2.3.

Kerangka Teoritis
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Pembelajaran Konvensional
Pengertian Belajar
Prinsip Belajar
Defenisi Hasil Belajar

Aktivitas Belajar
Konsep Fluida Statis
Hukum-hukum Fluida Statis
Tegangan Permukaan Zat dan Viskositas Fluida
Penelitian yang Relevan
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
1
4

4
4
5
6
6
7
7
7
8
10
12
12
15
16
19
20
20
27
32
36

36

vii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
3.2.
3.2.1
3.2.2
3.3.
3.4.
3.4.1
3.4.2
3.5.
3.6.
3.7.
3.7.1
3.7.2
3.8.
3.8.1.
3.8.2.
3.8.2.1
3.8.2.2
3.8.2.3

Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi Penelitian
Sampel Penelitian
Variabel Penelitian
Jenis dan Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Instrumen Tes Pengetahuan Konseptual
Validitas Tes
Teknik Analisis Data
Analisis Data Hasil Belajar Kognitif
Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis

37
37
37
37
37
37
38
38
38
39
41
41
41
42
42
42
43
43
44
44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

48

4.1
4.1.1
4.1.1.1
4.1.1.2
4.1.1.3
4.2

48
48
48
51
56
59

Hasil Penelitian
Data Hasil Penelitian
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

64

5.1
5.2

Kesimpulan
Saran

64
64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN–LAMPIRAN

66
68

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1: Pengertian Dimensi kognitif Menurut Anderson dan Krathwohl 17
Tabel 2.2: Penelitian yang Relevan
32
Tabel 3.1: Group Pretest-Posttest Design
38
Tabel 3.2: Spesifikasi Materi Pokok Fluida Statis
41
Tabel 3.3: Kriteria Penilaian Hasil Belajar (Wawancara Guru)
42
Tabel 4.1: Hasil pretes kelas eksperimen dan kelas control
48
Tabel 4.2: Hasil perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi dan varians data
pretes kedua kelas
49
Tabel 4.3: Hasil uji normalitas data pretes kedua kelas
50
Tabel 4.4: Hasil uji homogenitas data pretes kedua kelas
50
Tabel 4.5: Perhitungan uji hipotesis kemampuan awal atau pretes siswa
51
Tabel 4.6: Perkembangan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen
54
Tabel 4.7: Perkembangan aktivitas belajar siswa kelas kontrol
55
Tabel 4.8: Hasil postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
56
Tabel 4.9: Hasil perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi dan varians
56
Tabel 4.10: Ringkasan hasil uji normalitas data postes kedua kelas
57
Tabel 4.11: Ringkasan hasil uji homogenitas data postes kedua kelas
57
Tabel 4.12: Ringkasan perhitungan uji hipotesis nilai postes siswa
58

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1:
Gambar 2.2:
Gambar 2.3:
Gambar 2.4:
Gambar 2.5:
Gambar 2.6:
Gambar 2.7:
Gambar 2.8:
Gambar 2.9:
Gambar 2.10:
Gambar 2.11:
Gambar 2.12:
Gambar 2.13:
Gambar 2.14:
Gambar 3.1:
Gambar 4.1:
Gambar 4.2:
Gambar 4.3:
Gambar 4.4:

Halaman
Tekanan hidrostatik pada dasar tabung
21
Pipa U diisi dua zat cair berbeda
22
Bejana berhubungan dengan prinsip hukum Pascal
23
Berkurangnya berat benda di dalam zat cair
24
Benda tenggelam
25
Benda melayang
26
Benda terapung
26
Serangga dapat berjalan di atas air
27
Sudut kontak
28
Gejala kapilaritas
29
Zat cair naik dalam tabung kapiler
29
Kain yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air
29
Gerak telur di dalam air
30
Gaya yang bekerja pada benda jatuh bebas dalam fluida
31
Skema Rancangan Penelitian
40
Nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
49
Diagram perkembangan afektif di kelas eksprimen
52
Diagram perkembangan psikomotorik di kelas eksperimen 53
Nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
56

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1:
Lampiran 2:
Lampiran 3:
Lampiran 4:
Lampiran 5:
Lampiran 6:
Lampiran 7:
Lampiran 8:
Lampiran 9:
Lampiran 10:
Lampiran 11:
Lampiran 12:
Lampiran 13:
Lampiran 14:
Lampiran 15:
Lampiran 16:
Lampiran 17:
Lampiran 18:
Lampiran 19:
Lampiran 20:
Lampiran 21:
Lampiran 22:
Lampiran 23:
Lampiran 24:
Lampiran 25:
Lampiran 26:
Lampiran 27:
Lampiran 28:
Lampiran 29:
Lampiran 30:
Lampiran 31:
Lampiran 32:
Lampiran 33:
Lampiran 34:
Lampiran 35:
Lampiran 36:
Lampiran 37:
Lampiran 38:
Lampiran 39:
Lampiran 40:
Lampiran 41:

Halaman
68
69
81
93
105
108
111
114
117
120
123
139
140
141
142
147
149
151
153
155
156

Angket Guru
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Lembar Kegiatan Siswa 01-A
Lembar Kegiatan Siswa 01-B
Lembar Kegiatan Siswa 02-A
Lembar Kegiatan Siswa 02-B
Lembar Kegiatan Siswa 03-A
Lembar Kegiatan Siswa 03-B
Kisi-Kisi Tes Pengetahuan Konseptual
Tabel Uji Validitas Tes
Tabel Uji Reliabilitas
Tabel Tingkat Uji Kesukaran
Perhitungan Validitas Tes
Data Mentah Skor dan Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Data Mentah Skor dan Nilai Postes Kelas Eksperimen
Data Mentah Skor dan Nilai Pretes Kelas Kontrol
Data Mentah Skor dan Nilai Postes Kelas Kontrol
Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol
Rata-rata dan Standar Deviasi Nilai Pretes dan
Postes Siswa
Uji Normalitas Data Pretes Kedua Kelas
Uji Normalitas Data Postes Kedua Kelas
Uji Homogenitas Pretes dan Postes Kedua Kelas
Uji Kesamaan Rata-Rata dan Uji Hipotesis Pretes dan Postes
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen
Nilai dan Kriteria Afektif Kelas Eksperimen
Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen
Nilai dan Kriteria Keterampilan Kelas Eksperimen
Dokumentasi Penelitian
Tabel Harga Kritik dan r Product Moment
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Tabel Wilayah Luas di Bawah kurva Normal 0 ke z
Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F
Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t

157
159
160
161
163
167
173
174
180
181
182
184
185
187
188
193
194
195
196
198

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan

pendidikan memegang peranan penting,

karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia. Oleh karena itu, banyak perhatian khusus yang diarahkan
kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan.
Sadar akan pentingnya pendidikan tersebut, berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya pengembangan
atau penyempurnaan kurikulum, melengkapi sarana prasarana pendidikan,
meningkatkan kualitas guru melalui sertifikasi, pengembangan sistem penilaian
hasil belajar dan sebagainya. Meskipun demikian, upaya yang dilakukan
pemerintah tersebut belum mencapai hasil yang memuaskan, indikasinya dapat
dilihat dari mutu pendidikan di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan
mutu pendidikan di negara maju.
Persoalan krusial yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya
mutu (quality) pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan jika
dibandingkan dengan mutu pendidikan di negara maju.

Penerapan standar

nasional pendidikan menjadi salah satu kebijakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Pemenuhan delapan standar pendididkan diperlukan untuk meratakan
mutu pendidikan di seluruh penjuru tanah air, di samping untuk mendorong
peningkatan mutu dalam konteks persaingan global. (Fathurrohman, 2012: 6)
Demi mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik, diperlukan adanya
peningkatan kualitas pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu
mata pelajaran yang diajarkan di SMK adalah mata pelajaran fisika. Mata
pelajaran yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, karena itu pelajaran fisika di berbagai satuan pendidikan perlu
dikembangkan dan diperhatikan. Keberhasilan pengajaran fisika tidak terlepas
dari kualitas guru sebagai tenaga pengajar fisika, akan tetapi dalam mengajarkan

2

pelajaran fisika guru banyak mengalami kesulitan, diantaranya karena minat
belajar siswa yang kurang, menyebabkan hasil belajar fisika cenderung masih
rendah.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan dengan salah seorang
guru bidang studi fisika di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, diperoleh fakta bahwa
proses pembelajaran masih didominasi oleh guru (teacher centered) dengan
menerapkan pembelajaran konvensional dan hasil belajar fisika masih rendah. Hal
ini terlihat dari hasil belajar rata-rata nilai adalah 35 padahal KKM mata pelajaran
fisika di sekolah tersebut adalah 68.
Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang aktif dan mengembangkan
potensi peserta didik, tenaga pendidik perlu menerapkan model pembelajaran
yang sesuai dengan peserta didik. Menurut Soekamto, “model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.”
Menurut Harahap (2014: 157-158), “model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation (GI) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif.
Dalam model pembelajaran ini, siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan
bermakna yang dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih
menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila siswa dapat
mendiskusikan

masalah-masalah

itu

dengan

temannya.

Dalam

model

pembelajaran ini siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Kemudian siswa dituntut untuk belajar bekerja sama dengan anggota lain dalam
satu kelompok. Model pembelajaran ini menuntut siswa berinteraksi dengan siswa
lain dalam kelompok tanpa memandang latar belakang.”
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Puspita Widyagaraini dan Mita
Anggaryani (2013: 78), hubungan hasil analisis tugas dengan hasil pemahaman
konsep ditunjukkan dengan regresi Y= 209.64-1.607X dan koefisien determinasi
sebesar 96%. Hubungan hasil analisis tugas dengan hasil aktivitas siswa
ditunjukkan dengan regresi Y=X dan koefisien determinasi sebesar 100%.

3

Hubungan hasil aktivitas siswa dengan hasil pemahaman konsep ditunjukkan
dengan regresi Y= 11.579+0.7895X dan koefisien determinasi sebesar 16%.
Dalam penelitian ini masih terdapat bebrapa kekurangan, yaitu: (1) hasil rata-rata
aktivitas siswa yang meningkat tidak diikuti secara langsung dengan hasil ratarata aktivitas siswa yang berlaku pada setiap kelas. Hal ini berarti bahwa ternyata
setiap peningkatan hasil aktivitas siswa tidak dikuti oleh peningkatan hasil
pemahaman konsep siswa. Karena pada penelitian ini penilaian pemahaman
konsep siswa hanya didistribusi dari hasil post-test siswa. (2) hasil analisis tugas
siswa ternyata tidak selalu diikuti oleh peningkatan hasil pemahaman konsep
siswa
Penelitian lainnya tentang model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation juga pernah diterapkan oleh Dedi Hamdani (2010: 54), hasil
penelitian menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Nilai
rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I, II dan III adalah 36, 42,5 dan 47
(nilai maksimum adalah 48). Nilai akhir rata-rata hasil belajar siklus I, II dan III
adalah 82,5; 87,7 dan 91,3. Pada penelitian yang dilakukan oleh beliau masih
terdapat kekurangan yaitu meskipun peningkatan aktivitas seiring dengan
peningkatan hasil belajar namun peningkatan aktivitas masih rendah dengan nilai
maksimum 48 sementara nilai rata-rata hasil belajar siklus III mencapai 91,3. Oleh
sebab itu, meskipun dalam penelitian beliau terjadi peningkatan aktivitas siswa
tetapi peningkatan tersebut masih dalam kategori cukup (belum baik).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam
pembelajaran fisika di sekolah untuk meningkatan aktivitas belajar siswa yang
beriringan dengan hasil belajar siswa dengan kategori peningkatan yang seimbang
antara keduanya. Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap
Pengetahuan Konseptual Siswa pada Materi Pokok Fluida Statis di Kelas X
Semester II SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016.”

4

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maslah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika.
2. Tidak pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI).
3. Aktivitas belajar siswa terhadap fisika yang masih kurang.

1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation (GI).
2. Subjek yang diteliti adalah siswa di kelas X semester II SMKN 1 Percut
Sei Tuan T.P 2015/2016.
3. Materi pokok yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah fluida
statis.
4. Hasil belajar yang diteliti adalah pengetahuan konseptual fisika siswa.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengetahuan konseptual siswa di kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
(GI) pada materi pokok fluida statis di kelas X semester II SMKN 1
Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016?
2. Bagaimana pengetahuan konseptual siswa di kelas kontrol dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
fluida statis di kelas X semester II SMKN 1 Percut Sei Tuan T.P.
2015/2016?

5

3. Bagaimana

aktivitas

siswa

dalam

proses

pembelajaran

dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
(GI) pada materi pokok fluida statis di kelas X semester II SMKN 1
Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016?
4. Bagaimana

aktivitas

siswa

dalam

proses

pembelajaran

dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
fluida statis di kelas X semester II SMKN 1 Percut Sei Tuan T.P.
2015/2016?
5. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation (GI) terhadap pengetahuan konseptual siswa pada
materi pokok fluida statis di kelas X semester II SMKN 1 Percut Sei
Tuan T.P. 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengetahuan konseptual siswa di kelas eksperimen
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI) pada materi pokok fluida statis di kelas X semester II
SMKN 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016.
2. Untuk mengetahui pengetahuan konseptual siswa di kelas kontrol dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
fluida statis di kelas X semester II SMKN 1 Percut Sei Tuan T.P.
2015/2016.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
(GI) pada materi pokok fluida statis di kelas X semester II SMKN 1
Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016.
4. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis
di kelas X semester II SMKN 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016.

6

5. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI) terhadap pengetahuan konseptual siswa pada materi
pokok fluida statis di kelas X semester II SMKN 1 Percut Sei Tuan T.P.
2015/2016.

1.6.

Manfaat Penelitian
Secara garis besar hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai

berikut:
1. Sebagai bahan informasi pengetahuan konseptual siswa menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap
pengetahuan konseptual siswa pada materi pokok fluida statis di kelas X
semester II SMKN 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.

1.7. Definisi Operasional
Definisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini
adalah:
1. Group Investigation (GI) adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam
menentukan topik maupun cara untuk

mempelajarinya melalui

investigasi. Model investigasi kelompok (Group Investigasi) berorientasi
konstruktivistik sehingga dapat digunakan untuk mengatasi masalah
pembelajaran fisika (Lesmono, 2012: 269).
2. Conceptual knowledge is knowledge about the interrelationship among
basic elements. Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan tentang
hubungan timbal balik elemen-elemen dasar. Pengetahuan konseptual
merupakan pengetahuan tentang hubungan yang lebih kompleks dan
diorganisasi dari beberapa pengetahuan faktual. Pengetahuan konseptual
menyatakan hubungan antara pengetahuan faktual berupa unsur-unsur
dasar

dengan

struktur

keilmuan

yang

lebih

besar

sehingga

memungkinkan terjadinya pengetahuan baru (Arends, 2009: 116).

64

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 29,35 dan setelah
diberikan perlakuan rata-rata postes hasil belajar pengetahuan konseptual
siswa menjadi 64,68.
2. Pembelajaran secara konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata
pretes sebesar 28,55 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes hasil
belajar pengetahuan konseptual siswa menjadi 59,52.
3. Aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation diperoleh persentase nilai rata-ratanya adalah 60,21%
dengan kriteria aktif.
4. Aktivitas siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh
persentase nilai rata-ratanya adalah 50,49 % dengan kriteria cukup aktif.
5. Hasil belajar pengetahuan konseptual fisika siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation memiliki pengaruh
yang lebih tinggi daripada pengetahuan konseptual fisika siswa yang diajarkan
dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis di Kelas X
semester II SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan :
1. Agar topik dapat dipilih secara merata oleh siswa, yang dapat dilakukan yaitu
siswa langsung dibagi dalam beberapa kelompok kemudian mereka memilih
topik berdasarkan kesepakatan bersama atau pemilihan topik dapat ditentukan
langsung oleh guru.

65

2. Dalam menjaga hubungan komunikasi dengan kelompok siswa, hendaknya
langsung mendatangi kelompok dan membantu mereka dalam menyelesaikan
masalah di dalam kelompok, sebab siswa yang kurang aktif dalam bertanya
secara langsung kepada guru akan menghambat jalannya pembelajaran.

66

DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. 2009. Learning to Teach Eight Edition. New York: McGrawHill Companies, Inc
Akçay, Nilüfer Okur dan Kemal Doymuş. 2012. The Effects of Group
Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in Teaching
Force and Motion Subjects on Students’ Academic Achievements. Journal
Of Education Science Research, International E-Journal vol. 2 no. 1 Juni
2012
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit PT
Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi
Mahasatya.
Djamarah, Syaiful B. dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta
Fathurrohman, Pupuh dan Aa Suryana. 2012. Guru Profesional. Bandung: PT
Refika Aditama
Hamdani, Dedy. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation dengan Media Software Micrososft PowerPoint Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas XI IPA 1 MAN Model Kota
Bengkulu. Jurnal Exacta, Vol. VIII, No. 2 Desember 2010. ISSN 1412-3617
Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani
Harahap, Rosmeidani dan Betty M. Turnip. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantu Media Flash Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Jurnal Inpafi, Vol. 2, No. 3, Agustus 2014
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT. Refika Aditama
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sakinah, Fitria dan Purwanto. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Suhu Dan Kalor Kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan. Jurnal inpafi, Vol. 2,
No. 3, Agustus 2014
Sani, R. A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

67

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit
Rajawali Pers
Simanjuntak, Sofia M. dan Mariati P. Simanjuntak. 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Media
Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 10 Medan T.A. 2013/2014.
Jurnal Inpafi Vol. 2, No. 4, Nopember 2014
Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Theori, Research dan Practice,
London. Allymand Bacon. terjemahan Yusron N., .2005. Cooperative
Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusa Media
Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlanggga
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
W, Indra., Sarwi, dan Sugianto. 2012. Penerapan Model Kooperatif Group
Investigation Berbasis Eksperimen Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar. UPEJ (1) (2012) Unnes Physics Education Journal.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej
Widowati, S., H.Susanto dan A.Yulianto. 2013. Pengaruh Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation Berbasis Eksperimen Inkuiri Terhadap
Motivasi Belajar Siswa. UPEJ 2 (2) (2013), Unnes Physics Education
Journal, http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej
Widyagaraini, Puspita dan Mita Anggaryani. 2013. Peran Analisis Tugas dalam
Group Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Pemahaman
Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Alat Optik Kelas X di SMAN 15
Surabaya. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No. 02 Tahun 2013, 7882
Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:
Gaung Persada Pers Group

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

6 62 67

KUALITAS KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MAKANAN (Studi kasus Pada Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Pesisir Tengah Lampung Barat)

1 13 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 19 58

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 5 50

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH OLEH SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 14 52

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9

View of EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 RAMBAH

0 2 5