DAMPAK PEMBANGUNAN GEOTHERMAL TERHADAP MASYARAKAT PANGALOAN KECAMATAN PAHAE JAE.

(1)

DAMPAK PEMBANGUNAN GEOTHERMAL TERHADAP

MASYARAKAT PANGALOAN KECAMATAN

PAHAE JAE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

TULUS SIMATUPANG NIM. 3123122064

PROGRAM PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Tulus Simatupang, NIM : 3123122064, Dampak Pembangunan Geothermal Terhadap Masyarakat Pangaloan, Kecamatan Pahae Jae. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui

bagaimana keadaan masyarakat Pangaloan sebelum adanya pembangunan Geothermal, mengetahui keadaan masyarakat Pangaloan setelah adanya pembangunan Geothermal, mengetahui dampak dari pembangunan Geothermal (Panas Bumi) terhadap kehidupan sosial masyarakat Pangaloan. Jenis penelitian yang dipakai adalah kualitatif-deskriptif. Dalam penelitian ini terdapat 17 informan, yakni 13 orang diantaranya warga yang rumahnya dekat dengan lokasi pembangunan Geothermal sebagai informan kunci, 3 orang informan tambahan dan Kepala Desa yang juga merangkap sebagai informan tambahan. Di mana teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi melalui foto dan rekaman suara. Hasil dari penelitian ini, pembangunan Geothermal berdampak positif dan negatif bagi masyarakat Pangaloan. Adapun dampak negatif yakni; (a) dalam Pertanian (b) dalam lingkungan dan sumber air bersih, (c) menimbulkan konflik, (d) rusaknya fasilitas umum, dan (e) kehidupan sosial. Dampak positifnya yakni; (a) menciptakan lapangan kerja baru, (b) peningkatan ekonomi, (c) mengurangi angka pengangguran, (d) pendidikan, (e) pembangunan/taraf hidup. Kesimpulan yang didapat bahwa lokasi penelitian ini bahwasanya kawasan ini merupakan kawasan yang lokasinya paling dekat dengan lokasi pembangunan Geothermal sehingga dampak dari pembangunan Geothermal secara langsung bersentuhan dengan masyarakatnya. Masyarakat Pangaloan yang mayoritasnya bekerja dalam sektor pertanian, semakin tergeser dengan hadirnya pembangunan Geothermal yang menjadikan mereka sebagai tenaga kerja yang berdampak pada pendapatan mereka yang selama ini masih rendah. Alasan mereka memilih sebagai tenaga kerja di lokasi pembangunan Geothermal selain untuk ekonomi yang lebih baik, alasan lain adalah karena lahan pertanian mereka tidak lagi dapat diolah seperti biasa karena kurangnya sumber air. Pembangunan Geothermal juga berdampak pada timbulnya konflik antara pihak pengelola dan juga masyarakat sekitar dan juga menyebabkan rusaknya fasilitas umum.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dampak Pembangunan Geothermal Terhadap Masyarakat

Pangaloan, Kecamatan Pahae Jae”. Penelitian dimaksudkan untuk menuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Brutu, M.Pd selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Rosramadhana M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi

4. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan juga sekaligus sebagai dosen penguji I saya yang memberikan saya masukan. 5. Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis

Terimakasih untuk motivasi, bimbingan, nasihat, dan mendoakan penulis agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan lancar .

6. Ibu Ratih Baiduri M.Si, penguji II dan Ibu Sulian Ekomila, M.SP selaku dosen penguji III saya terimakasih untuk masukan, motivasi, dan kritikan yang membangun, guna terselesaikannya penulisan skripsi ini.

7. Kepada seluruh dosen-dosen Pendidikan Antropologi terima kasih telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat serta nasihat juga motivasi yang diberikan penulis selama penulis duduk dibangku kuliah. 8. Teristimewa untuk kedua orang tua saya, Bapak (Berlon Simatupang) dan

Ibu (Sahara Br. Ritonga) dan Abang, Kakak dan Adik-adik saya. Terima kasih untuk doa, nasihat, waktu, motivasi, dan bimbingan yang selalu kalian berikan. Terima kasih teramat besar penulis sampaikan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan Martunas Sitohang S.Pd.K, Vitriani Panjaitan S.Ked, Mey Karlina Sinaga S.Pd, Nikson Pakpahan yang meluangkan


(7)

iii

waktunya dalam menemani penulis dalam melakukan penelitian dan mengurus surat-suarat di Kecamatan, terimakasih atas bantuannya.

10.Kedan kental PAJAKASIBA Andhika Saragih, S.Pd, Yan Sardo Saragih S.Pd, Syuhady Witana S.Pd, Apriando Sahputra S.Pd, Gadis Anastasia S.Pd, dan Krisna Abadi Ginting S.Pd Terima kasih telah menjadi keluarga penulis untuk 4 tahun ini. Terima kasih juga untuk teman-teman PPLT Unimed 2015.

11.Kakak yang menginsipirasi Ayu Febriani, M.Si yang selalu membantu penulis dalam hal penyusunan berkas-berkas dan juga masukannya dalam pengerjaan skripsi ini.

12.Terima kasih untuk Bapak Camat Tutur P.T Simanjuntak, S.Sos dan Bapak Hotdi Sitompul selaku Kepala Desa yang telah membantu penulis dalam hal pemberian informasi hingga terselesaikannya skripsi ini dan seluruh masyarakat Pangaloan yang memberikan bantuan kepada penulis.

Akhirnya, biarlah kiranya kemurahan Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. semoga segala kerja keras dalam penyelesaian skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca.

Medan, 17 Januari 2017

Penulis,

Tulus Simatupang


(8)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 4

1.6.1 Manfaat Teoritis ... 4

1.6.2 Manfaat Praktis ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

2.2 Kerangka Teori ... 8

2.2.1 Teori Perubahan Sosial... 8

2.3 Kerangka Konseptual ... 10

2.3.1 Perubahan Sosial ... 10

2.3.2 Pembangunan ... 11


(9)

v

2.4 Kerangka Berfikir ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 15

3.2 Lokasi Penelitian ... 16

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 17

3.3.1 Subjek Penelitian ... 17

3.3.2 Objek Penelitian ... 19

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.4.1 Observasi ... 20

3.4.2 Wawancara ... 21

3.4.3 Dokumentasi... 22

3.5 Teknik Analisis Data ... 22

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 26

4.1.1 Sejarah Pahae Jae ... 26

4.1.2 Letak Wilayah dan Geografis ... 27

4.1.3 Keadaan Penduduk ... 27

4.1.3.1Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ... 28

4.1.3.2Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 28

4.1.3.3Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis ... 29

4.1.3.4Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ... 30

4.1.4 Sarana dan Prasarana ... 31


(10)

vi

Geothermal (Panas Bumi) di Pangaloan, Kecamatan Pahae Jae ... 33

4.3 Kondisi Masyarakat Pangaloan Setelah Adanya pembangunan Geothermal (Panas Bumi) di Pangaloan , Kecamatan Pahae Jae ... 35

4.4 Dampak Pembangunan Geothermal Bagi Masyarakat Pangaloan Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara ... 38

4.4.1 Dampak Negatif Pembangunan Geothermal (Panas Bumi) di Pangaloan, Kecamatan Pahae Jae ... 39

1. Peralihan Fungsi Lahan ... 39

2. Pencemaran Air dan Lingkungan ... 41

3. Timbulnya Konflik ... 44

4. Rusaknya Fasilitas Umum ... 48

5. Kehidupan Sosial ... 49

4.4.2 Dampak Positif pembangunan Geothermal (Panas Bumi) di Pangaloan, Kecamatan Pahae Jae ... 52

1. Menciptakan Lapangan Kerja Baru ... 52

2. Peningkatan Ekonomi ... 56

3. Berkurangnya Angka Pengangguran ... 59

4. Meningkatkan Minat Belajar ... 61

5. Meningkatnya Pembangunan/ Taraf Hidup... 65

5.6 Pembahasan ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 70


(11)

vii DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 28

Tabel 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 29

Tabel 3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis/Suku ... 30

Tabel 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ... 31


(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 13

Gambar 1.wawancara dengan Ibu R. Pakpahan, Ibu M. Parapat dan Bapak

N. Parapat

Gambar 2. Wawancara dengan Ibu S. Sitompul

Gambar 3. Wawancara dengan Ibu M. Aritonang

Gambar 4. Wawancara dengan Ibu R. Hutagalung

Gambar 5. Wawancara dengan Bapak G. Harahap

Gambar 6. Wawancara dengan Bapak N.P. Sitompul

Gambar 7. Wawancara dengan Ibu R. Sianturi

Gambar 8. Wawancara dengan Ibu S. Pakpahan dan Ibu M. Simorangkir

Gambar 9. Wawancara dengan Ibu N. Sitompul

Gambar 10. Wawancara dengan Bapak S. Simorangkir

Gambar 11. Wawancara dengan Bapak J. Parapat

Gambar 12. Kantor Camat Pahae Jae

Gambar 13 sumber air yang sering digunakan masyarakat dalam kegiatan

sehari-hari

Gambar 14. Lokasi pembangunan Geothermal

Gambar 15. Lintasan Pipa pembangunan Geothermal

Gambar 16. Kerusakan jalan raya akibat pembangunan Geothermal


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan merupakan salah satu program yang dilakukan oleh

pemerintah dalam upaya memakmurkan masyarakatnya secara menyeluruh.

Pembangunan sudah menjadi suatu tujuan utama yang telah berjalan sejak awal

Orde baru hingga saat ini, sehingga pembangunan menjadi fokus utama dalam

program pemerintah. Pembangunan juga sudah menjadi kebutuhan pokok

masyarakat dalam meningkatkan berbagai aspek kehidupan mereka.

Menurut Johan (2009) “pembangunan secara sederhana dapat di lihat sebagai usaha terencana untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup para warga

masyarakat”. Dengan kata lain, pembangunan dapat dilihat juga sebagai usaha-usaha terencana untuk merubah kebudayaan dari suatu masyarakat yang semula

kurang efektif dan kurang efisien dalam hal kegunaannya untuk memenuhi

kebutuhan dan taraf kesejahteraan para pendukungnya menjadi lebih efektif dan

efisien dalam hal kegunaannya untuk mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber

daya energi yang ada dalam lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan

kehidupan manusia.

Pembangunan Geotermal yang berada di daerah Pangaloan merupakan


(15)

2

pasok ke berbagai wilayah di Sumatera Utara terkhusus daerah Tapanuli Utara.

Pada dasarnya masyarakat pangaloan merupakan masyarakat yang jauh dari kata

makmur, namun mereka masih bisa memenuhi kebutuhan kesehariannya.

Penduduk Pangaloan yang notabenenya bekerja sebagai petani sangat di tunjang

oleh lingkungan yang luas dan memiliki curah hujan yang cukup tinggi, sehingga

mendukung daerah ini sebagai daerah pertanian. Namun seiring berjalannya

pembangunan Geotermal di Pangaloan, peralihan fungsilahan kerap terjadi di

daerah meraka. Lahan yang sebelumnya dijadikan sebagai lahan pertanian kini

beralih fungsi menjadi lokasi pembangunan Geotermal.

Dampak pembangunan yang merugikan masyarakat Pangaloan semakin

banyak di jumpai oleh masyarakat pangaloan seperti peralihan fungsi lahan,

pencermaran lingkungan, dan timbulnya konflik. Disamping itu, masyarakat yang

berada di Pangaloan juga di untungkan dari berbagai aspek, mulai dari kondisi

perekonomian yang semakin membaik, lapangan kerja yang semakin banyak

dijumpai di daerah Pangaloan, berkurangnya angka pengangguran dan juga

peningkatan dari sisi pendidikan.

Sehingga dari permasalahan tersebut timbul rasa ingin tahu dari penulis

untuk mengkaji lebih dalam mengenai dampak dari pembangunan tersebut.

Sehingga saya sebagai penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Dampak Pembangunan Geothermal Terhadap Masyarakat


(16)

3

1.2Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang, adapun identifikasi masalahnya adalah

sebagai berikut:

1. Kondisi lingkungan di sekitar Pangaloan

2. Kehidupan sosial masyarakat Pangaloan

3. Kehidupan ekonomi dan budaya masyarakat Pangaloan

4. Pandangan masyarakat luar terhadap pembangunan Geothermal

5. Dampak pembangunan bagi kehidupan masyarakat Pangaloan

1.3Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan terarah maka penulis,

membatasi masalah yang akan diteliti pada “Dampak Pembangunan Geothermal Terhadap Masyarakat Pangaloan, Kecamatan Pahae Jae”.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan diatas maka

rumusan masalah penelitian yang penulis dapat rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana keadaan masyarakat Pangaloan sebelum adanya pembangunan

Geothermal?

2. Bagaimana keadaan masyarakat Pangaloan setelah adanya pembangunan

Geothermal?

3. Apa sajakah dampak dari pembangunan Geothermal terhadap kehidupan


(17)

4

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini berdasarkan

rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui keadaan masyarakat Pangaloan sebelum adanya

pembangunan Geothermal.

2. Untuk mengetahui keadaan masyarakat Pangaloan setelah adanya

pembangunan Geothermal.

3. Untuk mengetahui dampak dari pembangunan Geothermal terhadap

kehidupan sosial masyarakat Pangaloan.

1.6Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian ini, maka manfaat yang didapatkan adalah

sebagai berikut :

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Memberikan dan memperluas pengetahuan kepada penulis dan juga

pembaca tentang dampak pembangunan Geothermal terhadap

masyarakat Pangaloan, Kecamatan Pahae Jae.

2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca bagaimana dampak

pembangunan Geothermal terhadap masyarakat Pangaloan,

Kecamatan Pahae Jae.

3. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada peneliti dalam


(18)

5

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Dapat memberikan manfaat dan juga menambah referensi penelitian

juga dapat dijadikan sebagai perbandingan bagi penelitian lain yang

ingin membuat penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang

diangkat oleh peneliti

2. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada masyarakat agar lebih

mengetahui bagaimana dampak pembangunan terhadap


(19)

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan jenis penelitian yang bersifat kualitatif dengan pendekatan

deskriptif dan didukung oleh hasil observasi dan wawancara dengan subjek yang

mengetahui dan memahami dampak pembangunan Geothermal terhadap

masyarakat Pangaloan yang berada di Kecamatan Pahae Jae, maka peneliti

merumuskan beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Daerah Pangaloan merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya

bekerja di sektor pertanian karena didukung oleh curah hujan yang tinggi

setiap tahunnya. Pangaloan merupakan daerah yang masih tradisional yang

masih bergantung pada lingkungan sekitar dalam memenuhi

kebutuhannya. Selain itu tradisi di daerah ini masih terjaga seperti tradisi

marsiadap ari yang sebagaian besar orang Batak lakukan, kekeluargaan

dan gotong royong masih terjaga dalam lingkungan ini. lingkungan yang

masih jauh dari pembangunan menyebabkan penduduknya kurang dalam

perekonomian, selain itu ketersediaan sumber makanan dalam daerah ini

menyebabkan penduduknya hanya bergantung dalam sektor pertanian

yang hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-harinya


(20)

71

2. Setelah berdirinya Geothermal di daerah Pangaloan saat ini, memberikan

perubahan besar pada penduduk lokal. Perubahan yang paling signifikan

adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat karena sebagaian besar penduduk

Pangaloan bekerja di lokasi pembangunan Geothermal sehingga mereka

meninggalkan profesi mereka yang sebelumnya bertani. Namun, disisi lain

keberadaan Geothermal di Pangaloan saat ini memberikan suatu

perubahan yang negatif bagi kondisi lingkungan, pertanian, kehidupan

sosial. Lingkungan yang sebelumnya masih asri seperti pedesaan pada

umumnya perlahan berkurang karena perluasan lahan pembangunan

Geothermal. Begitu juga dalam pertanian, para petani kesulitan dalam

mengolah lahan mereka karena kesulitan dalam mendapatkan air. Begitu

juga dengan tradisi yang semakin memudar di lingkungan masyarakat

Pangaloan seperti tradisi marsiadapari.

3. Pembangunan Geothermal yang berada di Pangaloan saat ini memberikan

dampak negatif dan dampak positif terhadap masyarakat Pangaloan.

Dampak negatif dari pembangunan Geothermal bagi masyarakat

Pangaloan seperti; (a) peralihan fungsi lahan, (g) dalam lingkungan dan

sumber air bersih, (h) mengakibatkan timbuknya konflik, (i)

mengakibatkan rusaknya fasilitas umum, dan (j) kehidupan sosial.

Sedangkan dampak positif dari pembangunan Geothermal untuk

masyarakat Pangaloan adalah sebagai berikut; (a) menciptakan lapangan

kerja baru, (b) penigkatan ekonomi, (c) mengurangi angka pengangguran,


(21)

72

B. SARAN

Sesuai dengan uraian kesimpulan, peneliti nengemukakan saran atara

lain;

1. Kepada seluruh lapisan masyarakat supaya lebih terbuka dalam

menerima segala bentuk kemajuan yang sedang terjadi saat ini di

daerah pangaloan tanpa menghilangkan rasa solidaritas dan rasa

kekeluargaan yang sebelumnya masih terjaga dengan baik. Sehingga

dapat membantu perkembangan daerah Pahae terkhususnya Pangaloan.

2. Kepada pemerintah sebelum melaksanakan pembangunan, diharapkan

melakukan peninjauan lebih mendalam kepada masyarakat yang lebih

dekat dengan lokasi pembanguan Geothermal supaya dampak negatif

yang dapat merugikan masyarakat Pangaloan semakin terminimalisir.

3. Pendekatan yang dilakukan oleh pihak pengelola harus lebih kepada

pendekatan yang bersifat kebudayaan. Karena dengan pendekatan ini

pihak pengelola lebih memahami tradisi-tradisi penduduk sekitar

seperti bagaimana penduduk yang berada di Pangaloan berinteraksi

dengan orang-orang baru, penerimaan kepada budaya luar dan juga

penerimaan kepada teknologi baru yang datang ke daerah mereka.

sehingga gejala-gejala konflik bisa diatasi sedini mungkin yang

mungkin bisa merugikan kedua belah pihak.

4. Kepada pihak pengelola diharapkan adanya pembenahan dalam

melakukan uji coba pembangkit listrik ini. ini karena semakin resahnya


(22)

73

uji coba yang membuat masyarakat resah sehingga melakukan unjuk


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Bungin, M. B. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainna. Jakarta: Kencana.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Johan, Iskandar. 2009. Ekologi Manusia Dan Pembangunan Berkelanjutan. Bandung. Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjadjaran

Nurdiani, Nina. 2014. Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan. Binus University: ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 1110-1118

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Ros Dikarya

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D). Bandung : CV. Alvabeta

Sztompka, Piotr. 2005. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media

Yin, K. Robert. 2005. Studikasus Desain Dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sumber Skripsi, Tesis, Artikel, dll :

Rybuanah, Fatwa Bangun. 2014. Dampak Berdirinya Pertamina Geothermal

Energi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Semangat Gunung Kabupaten Karo (1997-2013) Universitas Negeri Medan

Yani, Dewi Octaviana. 2008. Perubahan Sosial Budaya Orang Melayu (Studi

Kasus Di Kampung Terjun Dan Pekan Labuhan) Universitas Negeri


(24)

(http://geothermal.itb.ac.id/sites/default/files/public/sekilas_tentang_panas_bumi. pdf/diunduh 7 april 2016/ 09:00 WIB)


(1)

70 A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan jenis penelitian yang bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan didukung oleh hasil observasi dan wawancara dengan subjek yang mengetahui dan memahami dampak pembangunan Geothermal terhadap masyarakat Pangaloan yang berada di Kecamatan Pahae Jae, maka peneliti merumuskan beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Daerah Pangaloan merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian karena didukung oleh curah hujan yang tinggi setiap tahunnya. Pangaloan merupakan daerah yang masih tradisional yang masih bergantung pada lingkungan sekitar dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu tradisi di daerah ini masih terjaga seperti tradisi marsiadap ari yang sebagaian besar orang Batak lakukan, kekeluargaan dan gotong royong masih terjaga dalam lingkungan ini. lingkungan yang masih jauh dari pembangunan menyebabkan penduduknya kurang dalam perekonomian, selain itu ketersediaan sumber makanan dalam daerah ini menyebabkan penduduknya hanya bergantung dalam sektor pertanian yang hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-harinya saja.


(2)

71

2. Setelah berdirinya Geothermal di daerah Pangaloan saat ini, memberikan perubahan besar pada penduduk lokal. Perubahan yang paling signifikan adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat karena sebagaian besar penduduk Pangaloan bekerja di lokasi pembangunan Geothermal sehingga mereka meninggalkan profesi mereka yang sebelumnya bertani. Namun, disisi lain keberadaan Geothermal di Pangaloan saat ini memberikan suatu perubahan yang negatif bagi kondisi lingkungan, pertanian, kehidupan sosial. Lingkungan yang sebelumnya masih asri seperti pedesaan pada umumnya perlahan berkurang karena perluasan lahan pembangunan Geothermal. Begitu juga dalam pertanian, para petani kesulitan dalam mengolah lahan mereka karena kesulitan dalam mendapatkan air. Begitu juga dengan tradisi yang semakin memudar di lingkungan masyarakat Pangaloan seperti tradisi marsiadapari.

3. Pembangunan Geothermal yang berada di Pangaloan saat ini memberikan dampak negatif dan dampak positif terhadap masyarakat Pangaloan. Dampak negatif dari pembangunan Geothermal bagi masyarakat Pangaloan seperti; (a) peralihan fungsi lahan, (g) dalam lingkungan dan sumber air bersih, (h) mengakibatkan timbuknya konflik, (i) mengakibatkan rusaknya fasilitas umum, dan (j) kehidupan sosial. Sedangkan dampak positif dari pembangunan Geothermal untuk masyarakat Pangaloan adalah sebagai berikut; (a) menciptakan lapangan kerja baru, (b) penigkatan ekonomi, (c) mengurangi angka pengangguran, (d) pendidikan, (e) pembangunan/taraf hidup.


(3)

B. SARAN

Sesuai dengan uraian kesimpulan, peneliti nengemukakan saran atara lain;

1. Kepada seluruh lapisan masyarakat supaya lebih terbuka dalam menerima segala bentuk kemajuan yang sedang terjadi saat ini di daerah pangaloan tanpa menghilangkan rasa solidaritas dan rasa kekeluargaan yang sebelumnya masih terjaga dengan baik. Sehingga dapat membantu perkembangan daerah Pahae terkhususnya Pangaloan. 2. Kepada pemerintah sebelum melaksanakan pembangunan, diharapkan

melakukan peninjauan lebih mendalam kepada masyarakat yang lebih dekat dengan lokasi pembanguan Geothermal supaya dampak negatif yang dapat merugikan masyarakat Pangaloan semakin terminimalisir. 3. Pendekatan yang dilakukan oleh pihak pengelola harus lebih kepada

pendekatan yang bersifat kebudayaan. Karena dengan pendekatan ini pihak pengelola lebih memahami tradisi-tradisi penduduk sekitar seperti bagaimana penduduk yang berada di Pangaloan berinteraksi dengan orang-orang baru, penerimaan kepada budaya luar dan juga penerimaan kepada teknologi baru yang datang ke daerah mereka. sehingga gejala-gejala konflik bisa diatasi sedini mungkin yang mungkin bisa merugikan kedua belah pihak.

4. Kepada pihak pengelola diharapkan adanya pembenahan dalam melakukan uji coba pembangkit listrik ini. ini karena semakin resahnya masyarakat Pangaloan dengan terjadinya beberapa kali ledakat dilokasi


(4)

73

uji coba yang membuat masyarakat resah sehingga melakukan unjuk rasa penolakan


(5)

Bungin, M. B. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainna. Jakarta: Kencana.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Johan, Iskandar. 2009. Ekologi Manusia Dan Pembangunan Berkelanjutan. Bandung. Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjadjaran

Nurdiani, Nina. 2014. Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan. Binus University: ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 1110-1118 Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Ros

Dikarya

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : CV. Alvabeta

Sztompka, Piotr. 2005. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Yin, K. Robert. 2005. Studikasus Desain Dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Sumber Skripsi, Tesis, Artikel, dll :

Rybuanah, Fatwa Bangun. 2014. Dampak Berdirinya Pertamina Geothermal Energi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Semangat Gunung Kabupaten Karo (1997-2013) Universitas Negeri Medan

Yani, Dewi Octaviana. 2008. Perubahan Sosial Budaya Orang Melayu (Studi Kasus Di Kampung Terjun Dan Pekan Labuhan) Universitas Negeri Medan


(6)

(http://geothermal.itb.ac.id/sites/default/files/public/sekilas_tentang_panas_bumi. pdf/diunduh 7 april 2016/ 09:00 WIB)