ANALISIS KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DITINJAU DARI TEKNIK, BENTUK DAN FUNGSI DI INDUSTRI KERAJINAN BUNGA MATAHARI DI BINJAI.

(1)

ANALISIS KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DITINJAU DARI

TEKNIK, BENTUK DAN FUNGSI DI INDUSTRI KERAJINAN

“BUNGA MATAHARI” DI BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

TRI SUCI RAHMAT

NIM. 2113151041

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

TRI SUCI RAHMAT, Nim: 2113151041, “ANALISIS KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DITINJAU DARI TEKNIK, BENTUK DAN FUNGSI DI INDUSTRI KERAJINAN “BUNGA MATAHARI” DI BINJAI”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik, bentuk dan fungsi dari kerajinan anyaman bambu yang diproduksi industri “Bunga Matahari” di Kecamatan Binjai Selatan Kabupaten Binjai Propinsi Sumatra Utara. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari November 2015 sampai dengan pertengahan Febuari 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, menguraikan pengamatan secara langsung kelapangan dengan melihat produk anyaman tersebut.

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah yang memiliki beragam bentuk, teknik dan fungsi yang digunakan. Jumlah populasi dari kerajinan anyaman bambu di industri perajin “Bunga Matahari” di Binjai adalah 76 karya kerajinan anyaman bambu. Sampel yang diambil dengan tehnik purposive sampling yaitu sampel yang disesuaikan dengan kriteria yang dianggap penting dalam penelitian. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 10 produk dimana kesepuluh produk ini telah mencakup kriteria yang dianggap penting dalam penelitian ini.

Hasil temuan pada penelitian menunjukkan bahwa teknik pembuatan yang digunakan di Industri “Bunga Matahari” adalah teknik menganyam dan teknik mengikat yang dominan digunakan dalam pembuatan produk kerajinan anyaman bambu. Bentuk yang digunakan dalam kerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” adalah bentuk silinder, kubus, bola, menyerupai bola lampu, perpaduan antara silinder dan oval, dan delman. Fungsi dari kerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” lebih mengarah kepada benda hias.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya yang senantiasa melindungi, menyertai, membimbing dalam setiap langkah penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Shalawat berangkaikan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita dapatkan syafaatnya di akhirat kelak.

Pada kesempatan ini sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini, baik berupa materi maupun jasa. Dengan segenap keikhlasan, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

• Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan

• Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

• Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

• Drs. Basyaruddin, M.Pd Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

• Dr. Marice, M.Hum Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

• Drs. Mesra, M.Sn, Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan serta Dosen Penguji

• Drs. Gamal Kartono, M.Si, Sekretaris Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan


(8)

iii

• Dra. Chairani, M.Pd Dosen Penguji

• Raden Burhan SND, S.Pd, M.Ds Dosen Penguji dan Pembimbing Akademik

• Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Seni Rupa serta Staf Administrasi dan perlengkapan di lingkungan FBS Universitas Negeri Medan.

• Teristimewa Kedua orang tua Rahmat Nur dan Soniem atas bantuan doa, materi, moral dan motivasinya selama ini.

• Kedua kakak penulis Nurlia Rahmat S.PdI dan Nurtia Rahmat ST dan Adik Septinia Rahmat terimakasih atas do’a dan dukungannya.

• Gunawan SH, Sucipto Narasumber dalam penelitian ini

• Teman-teman di Jurusan Seni Rupa stambuk 2011 khususnya kelas A serta kakak, abang dan adik stanbuk terimakasih atas do’a, dukungan, bantuan, kecerian, dan kebersamaannya.

• Lestari Utami S.pd, Prisma Pramita S.Pd, Sebrina Mentari S.IKom, Febry Amanda Siregar S.Pd, Sherly Monica S.Pd, Andriko Saputra, Anggi Purnomo Aji S.Pd, Rima Puspita S.Pd, Andri Pranata S.Pd, Teni Nursafitri S.E, Dina Marini Harahap S.H, Zulfida Sari A.Md, Zulfita Sari A.Md. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun Skripsi ini lebih baik lagi, sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Seni Rupa.

Medan Maret 2016 Penulis,

Tri Suci Rahmat NIM. 2113151041


(9)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan penelitian ... 6

F. Manfaat penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL 7 A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Pengertian Analisis ... 7

2. Kerajinan ... 8

3. Anyaman... 10

4. Kerajinan Anyam... 13

A. Jenis Kerajinan Anyam... 15

1) Anyaman Pita ... 15

2) Anyaman Tali ... 16

3) Anyaman Kerangka ... 17

4) Anyaman Sasag ... 17

B. Alat Pembuatan Kerajinan Anyam ... 18


(10)

v

2) Gergaji ... 19

3) Gunting... 20

4) Tang ... 20

5) Palu/Martil ... 21

6) Pisau dan Parang ... 22

7) Meteran ... 22

5. Bambu ... 22

a. Anatomi ... 23

b. Jenis Dan Sifat Bambu ... 24

6. Fungsi ... 29

a. Fungsi Individu ... 29

b. Fungsi Sosial ... 30

c. Fungsi Sebagai Hiasan ... 33

7. Teknik ... 35

8. Bentuk ... 47

B. Kerangka Konseptual ... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 53

A. Lokasi Waktu Penelitian ... 53

B. Metode Penelitian... 54

C. Populasi dan Sampel ... 54

1. Populasi ... 54

2. sampel ... 55

D. Instrumen Penelitian... 55

1. Catatan Report ... 55

2. Kamera ... 56

3. Alat Perekam ... 56

E. Teknik Pengumpulan Data ... 56

1. Teknik Observasi ... 56

2. Teknik Wawancara... 57


(11)

vi

F. Teknik Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

B. Pembahasan Sampel Kerajinan Anyaman Bambu Industri Perajin “Bunga Matahari” Di Binjai ... 64

1. Lampu Gantung ... 64

2. Lampu Dinding ... 71

3. Lampu Duduk ... 77

4. Tempat Pensil Delman ... 82

5. Keranjang Makanan ... 84

6. Keranjang Bingkisan ... 86

C. Temuan Penelitian ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93


(12)

vii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian ... 53 2. Tabel 4. 1 Hasil Penelitian Kerajinan Anyaman ... 61


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Lusi dan Pakan ... 15

2. Gambar 2.2 Anyaman Pita ... 16

3. Gambar 2.3 Anyaman Tali ... 16

4. Gambar 2.4 Anyaman Kerangka ... 17

5. Gambar 2.5 Motif Anyaman Sasag ... 17

6. Gambar 2.6 Mesin Bor ... 18

7. Gambar 2.7 Gergaji ... 19

8. Gambar 2.8 Gunting ... 20

9. Gambar 2.9 Tang ... 20

10.Gambar 2.10 Palu/Martil ... 21

11.Gambar 2.11 Pisau Dan Parang ... 22

12.Gambar 2.12 Meteran... 22

13.Gambar 2.13 Bambu Apus ... 24

14.Gambar 2.14 Bambu Wulung ... 25

15.Gambar 2.15 Bambu Betung ... 26

16.Gambar 2.16 Bambu Vulgaris... 27

17.Gambar 2.17 Bambu Kuning ... 28

18.Gambar 2.18 Lampu Hias Duduk ... 34

19.Gambar 2.19 Lampu Hias Gantung/Dinding ... 35

20.Gambar 2.20 Penebangan... 36

21.Gambar 2.21 Pemotongan ... 37

22.Gambar 2.22 Pengulitan ... 38

23.Gambar 2.23 Pembelahan ... 39

24.Gambar 2.24 Penjemuran ... 39

25.Gambar 2.25 Pembuatan Iratan ... 40

26.Gambar 2.26 Iratan... 41

27.Gambar 2.27 Susunan Lusi ... 42

28.Gambar 2.28 Pemilihan Celah Lusi 1 ... 42


(14)

ix

30.Gambar 2.30 Proses Penganyaman ... 43

31.Gambar 2.31 Hasil Proses Penganyaman... 44

32.Gambar 2.32 Proses Penganyaman 1 ... 45

33.Gambar 2.33 Proses Penganyaman 2 ... 45

34.Gambar 2.34 Anyaman Kepang ... 45

35.Gambar 2.35 Anyaman Kepang ZigZag ... 45

36.Gambar 2.36 Bentuk Geometris & Non Geometris ... 50

37.Gambar 4.1 Lampu Gantung Bola ... 65

38.Gambar 4.2 Lampu Gantung Kubus ... 68

39.Gambar 4.3 Lampu Dinding Silindris ... 71

40.Gambar 4.4 Lampu Dinding Bola Pijar ... 73

41.Gambar 4.5 Lampu Dinding Renda ... 75

42.Gambar 4.6 Lampu Duduk Segienam ... 77

43.Gambar 4.7 Lampu Duduk Silindris ... 79

44.Gambar 4.8 Tempat Pensil Delman ... 82

45.Gambar 4.9 Keranjang Makanan ... 84


(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 PedomanWawancara ... 98

Lampiran 2 Langkah- Langkah Pembuatan Kerajinan Anyaman ... 103

Lampiran 3 Biodata Narasumber ... 146


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini kerajinan anyam di Indonesia sudah banyak digemari oleh para turis dalam dan luar negeri. Karena kerajinan anyam ini sudah berkembang, bentuk kerajinan yang banyak diminati oleh masyarakat luas bahkan mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk kerajinan tangan, benda hias dan furniture sekalipun mempunyai peminatnya masing-masing sebagai benda fungsional ataupun benda koleksi. Dalam kerajinan anyaman ini terdapat banyak jenisnya, diantaranya anyaman kayu, rotan, dan bambu. Anyaman sendiri memiliki nilai jual yang tinggi karena keunikannya dan keindahannya. Oleh karena itu perajin anyaman terus melakukan eksplorasi akan karya anyaman karena dianggap mempunyai nilai harga jual yang tinggi.

Bambu merupakan tanaman masyarakat Indonesia yang sudah dikenal secara luas dan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Bambu juga memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain itu, bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena banyak ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan.


(17)

2

Bambu memiliki sifat-sifat yang baik, sehingga sekalipun barang-barang substitusi cukup banyak seperti plastik dan lain-lain, namun peranan bambu sebagai bahan baku untuk berbagai tujuan tetap diperlukan. Pada saat ini sudah banyak meubel dan barang-barang hasil kerajinan rakyat yang terbuat dari bambu dan sudah menjadi barang dagangan di dalam maupun di luar negeri. Namun secara umum saat ini masyarakat konsumen tidak lagi memilih hasil kerajinan untuk memenuhi kebutuhannya akan alat rumah tangga bila pilihan lain yang modern telah tersedia. Akibatnya, kerajinan tangan seperti anyaman bambu sebagai alat rumah tangga kehilangan pamor, dikalahkan oleh barang-barang yang kelihatan lebih berbau modern dan maju tersebut. Oleh karena itu diperlukan adanya peningkatan nilai fungsi dan bentuk terhadap bambu untuk dapat bersaing dengan barang-barang yang dinilai lebih modern oleh masyarakat dari segi fungsi dan bentuk yang inovatif serta sentuhan tangan manusianya sehingga bambu dapat berfungsi dan mampu menjadi daya pikat sebuah susunan tata ruang masa kini yang akan lebih disukai.

Seiring berkembangnya zaman, fungsi dan bentuk pada kerajinan anyaman semakin dibuat lebih modern dan variatif namun tidak menghilangkan nilai keunikan dan rasa natural pada kerajinan anyaman sendiri. Sementara itu kerajinan tangan di Sumatera Utara ini yang biasa dimanfaatkan sebagai benda fungsional yang bernilai adalah kerajinan anyaman bambu. Kerajinan bambu merupakan kerajinan asli Indonesia yang penyebarannya hampir merata di Kepulauan Indonesia, termasuk Sumatera Utara. Kerajinan bambu telah


(18)

3

dikembangkan secara turun temurun oleh masyarakat Sumatera Utara sebagai sumber penghasilan dan penggerak perekonomian masyarakatnya.

Dalam hal inipun kerajinan anyaman bambu memiliki metamorfosa dalam hasil karyanya. Agar anyaman bambu tidak kalah bersaing dengan barang-barang modern yang dianggap lebih berkelas dan modern. Masyarakat lebih cenderung menghilangkan minatnya sedikit demi sedikit tentang ketertarikan akan barang hasil kerajinan khas Indonesia ini. Maka dari itu Perajin anyaman bambu berusaha agar kerajinannya tetap diminati. Dengan tidak mengubah nilai estetika pada hasil karyanya.

Industri kerajinan anyaman bambu “Bunga Matahari” di Binjai merupakan salah satu sentra mandiri yang cukup dikenal. Produk kerajinan anyaman bambu yang dihasilkan antara lain berupa; kap lampu, tempat tissue, vas bunga, tas, keranjang, dan lain- lain. Industri yang telah berdiri sejak tahun 1970, menjadikan produk kerajinan anyaman bambu sebagai produk andalan. “Selain bahan baku yang mudah didapat, kerajinan anyaman bambu ini cukup diminati oleh berbagai kalangan masyarakat”, (Wawancara Gunawan, 9 Oktober 2015, 10.10 WIB). Produk yang dihasilkan di industri ini sangat inovatif dan variatif sehingga industri ini menjadi satu-satunya industri kerajinan anyaman bambu yang dijadikan alternatif yang tepat bagi pecinta bentuk-bentuk kerajinan anyaman bambu di Binjai.

Di pandang dari segi kuantitas dan kualitas macam produk kerajinan anyaman bambu yang dihasilkan industri ini menimbulkan rasa keingintahuan


(19)

4

yang besar terkait bentuk apa saja yang telah diproduksi di industri ini. Serta bagaimana teknik pembuatan yang digunakan industri “Bunga Matahari” untuk menghasilkan produk – poduk kerajinan anyaman bambu. Dan fungsi produk anyaman bambu yang dihasilkan di industri “Bunga Matahari” ini.

Hal ini menarik perhatian peneliti untuk menelaah lebih jauh mengenai produk hasil kerajinan dari industri Perajin “Bunga Matahari” yang terletak di jalan Jambi Lingkungan V, Rambung Barat, Binjai Selatan, Binjai. Terutama kerajinan anyaman bambu yang dihasilkannya. Dengan demikian peneliti tertarik untuk menganalisis kerajinan anyaman bambu dilihat dari teknik, bentuk, dan fungsinya sebagai bahan penelitian guna menyelesaikan studi S1 di Jurusan Seni Rupa. Sehingga peneliti mengambil judul “Analisis Kerajinan Anyaman Bambu Ditinjau Dari Teknik, Bentuk dan Fungsi Di Industri Kerajinan “Bunga Matahari” di Binjai”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diambil identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pengolahan kerajinan anyaman bambu semakin menurun.

2. Banyaknya produk meubel yang modern yang dianggap lebih tahan lama mengancam turunnya pasaran kerajinan anyaman bambu.

3. Industri kerajinan “Bunga Matahari” di Binjai mampu menarik minat konsumen akan kekreatifan produk anyaman bambunya.

4. Teknik apa saja yang dipakai para perajin dalam memproduksi kerajinan tersebut sehingga menghasilkan produk yang berkualitas ?


(20)

5

5. Bentuk apa saja yang dipakai perajin “Bungan Matahari” dalam menghasilkan produknya ?

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu dalam penelitian, maka dipandang perlu batasan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah: Teknik apa saja yang digunakan oleh perajin, bentuk apa saja dari produk yang dihasilkan, dan apa saja fungsi dari produk-produk anyaman bambu di industri kerajinan “Bunga Matahari”.

D. Rumusan Masalah

Beradasarkan batasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah, yaitu:

1. Teknik apa sajakah yang digunakan pada kerajinan ayaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai ?

2. Bentuk apa sajakah yang digunakan pada kerajinan ayaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai ?

3. Apa saja fungsi dari kerajinan anyaman bambu yang dihasilkan oleh Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai, sehingga tetap diminati oleh masyarakat.


(21)

6

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penggunaan teknik –teknik yang digunakan pada kerajinan anyaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai.

2. Untuk mengetahui bentuk apa saja yang digunakan pada kerajinan anyaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai.

3. Untuk mengetahui fungsi apa saja dari kerajinan anyaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai, sehingga tetap memiliki nilai jual yang tinggi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pengetahuan peneliti dalam penyusunan karya ilmiah 2. Sebagai tambahan wawasan peneliti terhadap bambu yang diterapkan

pada kerajinan bambu.

3. Sebagai bahan pengembangan kepustakaan jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Sebagai sumbangan kepada peneliti lain yang akan mengkaji bambu yang diterapkan pada kerajinan anyam.

5. Mendorong para perajin dalam meningkatkan kualitas baik model dan jenis kerajinan anyaman bambu serta kuantitas kerajinan bambu yang diproduksinya.


(22)

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Teknik pembuatan yang digunakan di Industri “Bunga Matahari” adalah

teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan kerajinan anyaman bambu pada umumnya. Teknik yang digunakan berupa, teknik menganyam dan teknik mengikat yang dominan digunakan dalam pembuatan produk kerajinan anyaman bambu.

2. Bentuk yang digunakan dalam kerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” adalah bentuk silider, kubus, bola, menyerupai bola lampu, perpaduan antara silinder dan oval, dan delman.

3. Fungsi dari kerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” lebih mengarah kepada benda hias. Benda hias yang biasa digunakan untuk memeperindah bentuk dan tatanan ruangan didalam maupun diluar rumah.

B. SARAN

Dari keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai perkembangankerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” di Binjai, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi para pengusaha atau perajin agar dapat mengembangkan kerajinan anyaman bambu dengan bentuk, teknik, dan fungsi yang lebih kreatif dan


(23)

92

bermanfaat. Serta mampu melestarikan kerajinan anyaman bambu tanpa meninggalkan keaslian ciri khas dari pengolahan bambunya.

2. Bagi industri “Bunga Matahari” untuk lebih memperkaya desain-desain

kerajinan anyaman bambu agar tidak monoton, dan menciptakan desain-desain baru yang lebih variatif, kreatif, inovatif dan berkualitas.

3. Bagi industri “Bunga Matahari” untuk memperluas jangkauan penjualan

disarankan untuk membuat website, blok, atau media sosial.

4. Bagi Departemen Perindustrian dan Perdagangan hendaknya dapat melengkapi sarana dan prasarana yang kurang lengkap dalam menunjang kegiatan pembuatan kerajinan anyaman bambu dan memberikan pembinaan-pembinaan serta workshop pada sentra-sentra perajin anyaman bambu yang telah ada serta memantau perkembangan kelestarian kerajinan anyaman bambu di Binjai dan sekitarnya dalam mempertahankan ciri produk kerajinannya. Tidak lupa pula memperkenalkan kerajinan anyaman bambu ke daerah lainnya supaya keberadaannya dapat dikenal luas.


(24)

93

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1982. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. . 2010. Research Procedure. Jakarta : Rineka Cipta. Chairani. 2002. Kerajinan Anyam, Universitas Negeri Medan.

Choirumuddin. 2007. Mari Membuat Anyaman Bambu. Jakarta: Tropica.

DPdK. 2010.Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.Departemen Kehutanan.Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1992. Edmund Burke, Felmand,. 1967. Art As Image and Idea, New Jersey: Prentice

Hall, Inc.

Garha, Oho. 1990. Berbagai Motif Anyaman. Bandung: Angkasa.

Gustami SP. 1984.Seni Ukir dan Masalahnya, Jilid I, Yogyakarta: Subbag. STSRI

“ASRI”, Proyek Pengembangan IKI Jakarta.

Harun, Rochajat. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Pelatihan.Bandung: Mandar Maju.

Kamaril, Cut. 2007.Pendidikan Seni Rupa/ Kerajinan Tangan.Jakarta:Universitas Terbuka.

Kusnadi. 1983. “Industri Sei Kerajinan ( tradisional dan baru ) dalam pengembangan” dalam Majalah Seni, XVIII.

Lagiman. 1979.Industri Kerajinan Bambu. Yogyakarta: Proyek Penyuluhan Hasil Industry Kerajinan.

Machfud, dkk. 2008.Kamus Istilah Penelitian Istilah KTI Skripsi dan Tesis. Bandung: Rekayasa Sains

Margono. G. 1992. Ketrampilan Anyaman Bambu dan Rotan. Semarang: Aneka Ilmu.

Misgiya. 1998. Upaya Pemanfaatan Potongan-Potongan Bambu Sisa Industri Meubel Bambu Untuk Penciptaan Kerajinan, Unimed.

Nasution, S. 1980. Penuntun Membuat Disertasi, Tesis, Report, Paper. Bandung: Jemmer.


(25)

94

Neuman, W. Lawrence. 1991.Social Research Methods.Qualitative & Quantitative Approaches. The 4 th edition. Boston : Allyn & Bacon.

Peursen, van. 1989. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Soedarso, SP. 1976.Proses Pengembangan Desain Produk Dalam Industri Kerajinan. Diktat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia

“ASRI”.

Soehadji, M. 1975. Desain Kriya dan Masalahnya. Diktat. Yogyakarta: Sekolah

Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI”.

Soehadji, M.1979. Desain Kerajinan dan Masalahnya. Diktat. Yogyakarta : STSRI ASRI

Soeri Soeroto. 1983 . Sejarah kerajinan di Indonesia, dalam Jurnal Prisma No.8,Agustus, Jakarta: LP3ES

Subroto, Adi. 1989. Kerajinan Anyam Bambu Di Desa Ringin Agung Kabupaten Ngageta.Skripsi. Yogyakarta: isi Yogyakarta

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukarya,Yaya. 2009. "Bentuk Dan Metode Dalam Penciptaan Karya Seni Rupa".Jurnal seni dan pengajarannya,FPBS UPI , Vol 1, hlm 8

Wiradi, Gunawan. 2009. Etika Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Akatiga.

Wihardi, Soedi. J.F.R. 1979. Catatan Sedehana Anyaman Bambu dan Rotan.Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan IndustriKerajinan dan Batik.

Yani, Ariefa Primair. 2012.Keanekaragaman Dan Populasi Bambu Di Desa Talang Pauh Bengkulu Tengah. Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Hal 62 dan 67 Zain, Sutan Muhammad. 1992. Kamus Indonesia Modern. Jakarta PN: Grafika. Sumber Internet

https://kankasep.wordpress.com/2012/02/10/anyaman-dari-bambu/. diakses pada

tanggal 29 September 2015/09.37

http://www. artikelsiana. com/2015/08/seni-rupa-pengertian-seni-rupa-unsur. html

diakses pada tanggal 19 Oktober 2015/12.20


(26)

95

http://eprints.ung.ac.id/847/6/2013-2-88210-544409007-bab2-10012014101805.pdf. diakses pada tanggal 19 Oktober 2015/12.30

http://dickyyonsi.blogspot.co.id/2014/11/fungsi-dan-kegunaan-lampu.html, diakses pada tanggal 28 November 2015/19.20

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11679/E08gun.pdf.diakses pada 25 November 2015/20:14

https://kankasep.wordpress.com/2012/02/10/anyaman-dari-bambu/. diakses pada


(1)

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penggunaan teknik –teknik yang digunakan pada kerajinan anyaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai.

2. Untuk mengetahui bentuk apa saja yang digunakan pada kerajinan anyaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai.

3. Untuk mengetahui fungsi apa saja dari kerajinan anyaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai, sehingga tetap memiliki nilai jual yang tinggi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pengetahuan peneliti dalam penyusunan karya ilmiah 2. Sebagai tambahan wawasan peneliti terhadap bambu yang diterapkan

pada kerajinan bambu.

3. Sebagai bahan pengembangan kepustakaan jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Sebagai sumbangan kepada peneliti lain yang akan mengkaji bambu yang diterapkan pada kerajinan anyam.

5. Mendorong para perajin dalam meningkatkan kualitas baik model dan jenis kerajinan anyaman bambu serta kuantitas kerajinan bambu


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Teknik pembuatan yang digunakan di Industri “Bunga Matahari” adalah teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan kerajinan anyaman bambu pada umumnya. Teknik yang digunakan berupa, teknik menganyam dan teknik mengikat yang dominan digunakan dalam pembuatan produk kerajinan anyaman bambu.

2. Bentuk yang digunakan dalam kerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” adalah bentuk silider, kubus, bola, menyerupai bola lampu, perpaduan antara silinder dan oval, dan delman.

3. Fungsi dari kerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” lebih mengarah kepada benda hias. Benda hias yang biasa digunakan untuk memeperindah bentuk dan tatanan ruangan didalam maupun diluar rumah.

B. SARAN

Dari keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai perkembangankerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” di Binjai, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi para pengusaha atau perajin agar dapat mengembangkan kerajinan anyaman bambu dengan bentuk, teknik, dan fungsi yang lebih kreatif dan


(3)

bermanfaat. Serta mampu melestarikan kerajinan anyaman bambu tanpa meninggalkan keaslian ciri khas dari pengolahan bambunya.

2. Bagi industri “Bunga Matahari” untuk lebih memperkaya desain-desain kerajinan anyaman bambu agar tidak monoton, dan menciptakan desain-desain baru yang lebih variatif, kreatif, inovatif dan berkualitas.

3. Bagi industri “Bunga Matahari” untuk memperluas jangkauan penjualan disarankan untuk membuat website, blok, atau media sosial.

4. Bagi Departemen Perindustrian dan Perdagangan hendaknya dapat melengkapi sarana dan prasarana yang kurang lengkap dalam menunjang kegiatan pembuatan kerajinan anyaman bambu dan memberikan pembinaan-pembinaan serta workshop pada sentra-sentra perajin anyaman bambu yang telah ada serta memantau perkembangan kelestarian kerajinan anyaman bambu di Binjai dan sekitarnya dalam mempertahankan ciri produk kerajinannya. Tidak lupa pula memperkenalkan kerajinan anyaman bambu ke daerah lainnya supaya keberadaannya dapat dikenal


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1982. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. . 2010. Research Procedure. Jakarta : Rineka Cipta. Chairani. 2002. Kerajinan Anyam, Universitas Negeri Medan.

Choirumuddin. 2007. Mari Membuat Anyaman Bambu. Jakarta: Tropica.

DPdK. 2010.Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.Departemen Kehutanan.Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1992. Edmund Burke, Felmand,. 1967. Art As Image and Idea, New Jersey: Prentice

Hall, Inc.

Garha, Oho. 1990. Berbagai Motif Anyaman. Bandung: Angkasa.

Gustami SP. 1984.Seni Ukir dan Masalahnya, Jilid I, Yogyakarta: Subbag. STSRI

“ASRI”, Proyek Pengembangan IKI Jakarta.

Harun, Rochajat. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Pelatihan.Bandung: Mandar Maju.

Kamaril, Cut. 2007.Pendidikan Seni Rupa/ Kerajinan Tangan.Jakarta:Universitas Terbuka.

Kusnadi. 1983. “Industri Sei Kerajinan ( tradisional dan baru ) dalam pengembangan” dalam Majalah Seni, XVIII.

Lagiman. 1979.Industri Kerajinan Bambu. Yogyakarta: Proyek Penyuluhan Hasil Industry Kerajinan.

Machfud, dkk. 2008.Kamus Istilah Penelitian Istilah KTI Skripsi dan Tesis. Bandung: Rekayasa Sains

Margono. G. 1992. Ketrampilan Anyaman Bambu dan Rotan. Semarang: Aneka Ilmu.

Misgiya. 1998. Upaya Pemanfaatan Potongan-Potongan Bambu Sisa Industri Meubel Bambu Untuk Penciptaan Kerajinan, Unimed.

Nasution, S. 1980. Penuntun Membuat Disertasi, Tesis, Report, Paper. Bandung: Jemmer.


(5)

Neuman, W. Lawrence. 1991.Social Research Methods.Qualitative & Quantitative Approaches. The 4 th edition. Boston : Allyn & Bacon.

Peursen, van. 1989. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Soedarso, SP. 1976.Proses Pengembangan Desain Produk Dalam Industri Kerajinan. Diktat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI”.

Soehadji, M. 1975. Desain Kriya dan Masalahnya. Diktat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI”.

Soehadji, M.1979. Desain Kerajinan dan Masalahnya. Diktat. Yogyakarta : STSRI ASRI

Soeri Soeroto. 1983 . Sejarah kerajinan di Indonesia, dalam Jurnal Prisma No.8,Agustus, Jakarta: LP3ES

Subroto, Adi. 1989. Kerajinan Anyam Bambu Di Desa Ringin Agung Kabupaten Ngageta.Skripsi. Yogyakarta: isi Yogyakarta

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukarya,Yaya. 2009. "Bentuk Dan Metode Dalam Penciptaan Karya Seni Rupa".Jurnal seni dan pengajarannya,FPBS UPI , Vol 1, hlm 8

Wiradi, Gunawan. 2009. Etika Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Akatiga.

Wihardi, Soedi. J.F.R. 1979. Catatan Sedehana Anyaman Bambu dan

Rotan.Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

IndustriKerajinan dan Batik.

Yani, Ariefa Primair. 2012.Keanekaragaman Dan Populasi Bambu Di Desa Talang Pauh Bengkulu Tengah. Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Hal 62 dan 67 Zain, Sutan Muhammad. 1992. Kamus Indonesia Modern. Jakarta PN: Grafika. Sumber Internet

https://kankasep.wordpress.com/2012/02/10/anyaman-dari-bambu/. diakses pada tanggal 29 September 2015/09.37

http://www. artikelsiana. com/2015/08/seni-rupa-pengertian-seni-rupa-unsur. html diakses pada tanggal 19 Oktober 2015/12.20


(6)

http://eprints.ung.ac.id/847/6/2013-2-88210-544409007-bab2-10012014101805.pdf. diakses pada tanggal 19 Oktober 2015/12.30

http://dickyyonsi.blogspot.co.id/2014/11/fungsi-dan-kegunaan-lampu.html, diakses pada tanggal 28 November 2015/19.20

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11679/E08gun.pdf.diakses pada 25 November 2015/20:14

https://kankasep.wordpress.com/2012/02/10/anyaman-dari-bambu/. diakses pada tanggal 19 Oktober 2015/12.20