PROSES MASUK DAN ADAPTASI ETNIS TAMIL DI KOTA TEBING TINGGI.

PROSES MASUK DAN ADAPTASI ETNIS TAMIL
DI KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
SARWENDY SIGALINGGING
3123121049

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri
Nama

: Sarwendy Sigalingging


Tempat/Tanggal Lahir

: Suka Damai, 18 Oktober 1994

Agama

: Kristen Protestan

Anak Ke

: 4

Alamat

: Jln. Selamat Ketaren No. 38E Percut Sei Tuan

Nama Orang Tua
Nama Ayah


: Syamsir Sigalingging

Nama Ibu

: Nurhayati Br. Marbun

Pekerjaan
Ayah

: Wiraswasta

Ibu

: Wiraswasta

Alamat Orangtua

: Jl. Medan-Tebingtinggi KM.8 Dusun 16 Suka
Damai Kec. Sei Bamban Kab. Serdang Bedagai


Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2000-2006

: SD Negeri 102045 Sei Bamban

2. Tahun 2006-2009

: SMP Swasta R.A. Kartini Tebing Tinggi

3. Tahun 2009-2012

: SMA Negeri 1 Kec. Tebing Tinggi

4. Tahun 2012-2016

: Pendidikan Sejarah S1 UNIMED

ABSTRAK
SARWENDY SIGALINGGING. 3123121049. ADAPTASI ETNIS TAMIL
DI KOTA TEBING TINGGI. SKRIPSI S-1. JURUSAN PENDIDIKAN

SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses adaptasi yang dilakukan
kelompok etnis India Tamil yang berada di Tebing Tinggi. Etnis India Tamil
merupakan kelompok yang jarang diketahui keberadaannya dikarenakan jumlah
anggotanya yang ada berjumlah sedikit. Etnis India Tamil telah lama mendiami
kota Tebing Tinggi bahkan sebelum Indonesia merdeka. Awalnya mereka bekerja
sebagai pekerja perkebunan bagi kolonial.
Peneliti melakukan studi kepustakaan (library research) dalam melakukan
penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan
studi dokumen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan
deskriptif. Wilayah studi yang dikaji yaitu Kota Tebing Tinggi. Lokasi yang
dipilih adalah Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Rambutan karena didomisili
kebanyakan etnis Tamil. Aspek yang dikaji dalam penelitian ini adalah budaya
yang dibatasi pada religi dan tradisi. Hasil peneitian menunjukan terdapat dua
aspek budaya India Tamil di Kota Tebing Tinggi yang berakulturasi dengan
budaya setempat. Pertama aspek budaya tersebut yaitu dari bahasa, dan kegiatan
tradisi yang dilakukan. Kedua, terdapat aspek budaya India Tamil yang
berkembang cukup mencolok di lingkungan masyarakat Kota Tebing Tinggi,
yaitu sistem kepercayaan, sistem perkawinan dan upacara perkawinan, pakaian
dan aksesoris. Faktor yang mempengaruhi perkembangan aspek budaya India

Tamil adalah karena sistem kasta, mata pencaharian dan sikap terbuka yang
dilakukan masyarakat India Tamil.

Kata Kunci : Adaptasi, Etnis Tamil, Tebing Tinggi.

i

KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang masih
memberikan saya nikmat kesehatan dan waktu yang membuat saya mampu
menyelesaikan Skripsi dan Penelitian dengan judul : “Proses Masuk Dan
Adaptasi Etnis Tamil di Kota Tebing Tinggi”, dengan tujuan untuk meraih gelar
sarjana Pendidikan. Serta nikmat-nikmat hidup yang tak terhingga yang masih
diberikan hingga sekarang. Semoga kita selalu diberikan kasih karunia dari Tuhan
Allah.
Dalam proses penyelesaian Skripsi ini, Penulis tetap bersyukur telah
melalui banyak hal dan belajar banyak hal pula. Meskipun hasil penelitian dan
tulisan ini masih banyak kekurangan dan masih belum sempurna, oleh karena itu
saya berharap kepada pembaca, supaya memberikan masukan dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.Selain itu Penulis juga bersyukur

karena tidak mengalami masalah dan kendala apapun yang menganggu penelitian
dan penulisan skripsi ini. Melainkan penulis sendirilah yang masih perlu belajar
dan mengembangkan ilmu untuk mampu menyelesaikan penelitian ini dengan
tepat dan mampu diterima oleh pembaca dan maupun sebagai rujukan penelitian.
Kemudian dalam proses penyelesaian skripsi ini saya selalu dikelilingi
oleh orang-orang yang baik hati untuk memberikan bimbingan, arahan, dukungan,
semangat, dan kerjasama. Dan pada kesempatan ini penulis ingin mengcapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.

ii

2. Ibu Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Dra. Nurmala
Berutu, M.Pd beserta jajaran Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah.
4. Kedua Orang Tua saya, Syamsir Sigalingging dan Nurhayati br. Marbun.
Semoga kesehatan selalu diberikan kepada kalian, dan Semoga Kasih
Karunia Tuhan menyertai kalian.
5. Bapak Syahrul Nizar selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah serta

Penguji saya.
6. Ibu Dra. Hafnita Sari Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya,
yang telah memberikan saya bimbingan, arahan, dan ilmu-ilmunya semoga
selalu diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha
Esa.
7. Bapak Tapil Rambe, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
saya, terima kasih atas semua bimbingan, pengarahan, dan juga nasehat.
8. Bapak Dra. Lukitaningsih, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan arahan dan masukan serta ilmu-ilmu yang berharga.
9. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
sekalimemberikan arahan dan masukan serta ilmu-ilmu yang berharga.
10. Kepada Narasumber Bapak Pungut serta Bapak Vijay yang memberikan
saya banyak informasi dan membantu saya dalam menyelesaikan
penelitian ini.

iii

11. Bapak/Ibu Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Sejarah, terima kasih
banyak. Semoga selalu diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan
Tuhan Yang MahaEsa.

12. Kepada kedua abang saya Sanjaya Sigalingging dan Syahriaman
Sigalingging serta kakak saya Susilawati Sigalingging atas dukungan serta
semangat yang kalian berikan.
13. Kepada Sahabat-sahabat saya Wiranda Sihaloho, Wido D Manurung, Niko
A Hutabarat, Imam Suharyadi, Hendro A Manik, Bayu Satria.
Terimakasih atas semangat serta dukungannya selama ini. Sahabat-sahabat
yang selalu membuat saya tersenyum A Reguler 2012, Lely, Ela, Dela,
Frieda, Susan, Novi, Omy, Tria Anggi, Yosepha, Cendana, Afni, Arifin,
Rioby, Amli, Jatmiko, Damson, Desi, Yeni, Dhiah, Neneng, Zein, Tria
Devi, Mada, Dyna, Eva, Dewi, Lastrika, Jelita, Sister dan sahabat saya
Elvi Rezeki (yang kini tidak bersama kami lagi). Terima Kasih atas
semangat, dukungan serta kebersamaannya selama ini.
14. Terimakasih kepada pihak Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Dan
Perlindungan Masyarakat Kota Tebing Tinggi yang telah banyak
membantu dalam melakukan penelitian ini.
15. Terimakasih kepada pihak pengurus dan pemuda pemudi Arulmigu Shree
Singgama Kali Alayam.
16. Sahabat-sahabat PPLT SMP N 1 Kotarih 2015,Lukas, Richard, Yudha,
Eka, Maria,Lilis, Ziah, Devi, Rika, Dian, dan yang lainnya.


iv

Semoga dengan selesainya Skripsi ini mampu menjadi sumber penelitian
dan bacaan yang berguna bagi semua kalangan untuk menambah informasi dan
wawasan. Sekali lagi terima Kasih atas bantuan dan bimbingannya kepada semua
pihak yang mungkin tidak dapat saya sebtkan satu persatu. Semoga kita semua
selalu dalam Perlindungan Tuhan Allah.

Medan, Agustus 2016
Penulis

SarwendySigalingging
3123121049

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................


i

KATA PENGANTAR......................................................................

ii

DAFTAR ISI .....................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ............................................................................

ix

DAFTAR ISTILAH………………………………………………..

x

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................


xi

BAB I PENDAHULUAN..................................................................

1

1.1 Latar Belakang..................................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah..........................................................

4

1.3 PembatasanMasalah……………………………………. 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................

5

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................

5

1.5 Manfaat Penelitian ...........................................................

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS

7

2.1KajianPustaka................................................................... 7
2.2 KerangkaTeori…………………………………………..

11

2.2.1 TeoriMigrasi......................................................

11

2.2.2 TeoriAdaptasi.…...............................................13
2.3 KerangkaKonseptual………………………………….... 15
2.3.1 Etnis India Tamil………………………………

15

2.2 Kerangka Berfikir ............................................................

17

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................

19

3.1 Metode Penelitian ............................................................

19

3.2 LokasiPenelitian...............................................................20
3.3 Sumber Data......................................................................

20

3.4 Teknik Pengumpulan Data................................................

20

3.5 Analisa Data......................................................................

22

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................

23

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian......................................

23

4.1.1 Letak Geografis Kota TebingTinggi…….............

23

4.1.2 Iklim……………………………….......................

24

4.1.3 Pendapatan Perkapita..............................................

24

4.1.4 Batas Wilayah…………….....................................

25

4.1.5 Luas Dan Pembagian Wilayah…….......................

26

4.1.6SejarahSingkat Kota TebingTinggi......................

28

4.1.7 GambaranUmumDemografis...............................

32

4.1.8 PertumbuhanEkonomi…......................................

33

4.1.9 KesejahteraanMasyarakat....................................

34

4.2 LatarBelakangKedatanganEtnis India Tamil……………

38

4.2.1.1 LatarBelakangKedatanganEtnis India Tamil
Di Sumatera Timur…………………….................

38

4.2.1.2 Etnis India Tamil Di Sumatera Timur
MasaHindia-Belanda…........................................

vii

40

4.2.1.3 Kedatangan Etnis Tamil di Tebing Tinggi..........

46

4.2.3PerbedaanEtnis Tamil di India denganTebingTinggi.......

51

4.3 BudayaEtnis India Tamil di TebingTinggi…………....................

53

4.3.1BidangTradisi……………………….................................

53

4.3.1.1 UpacaraKelahiran………………………………

54

4.3.1.2 TradisiPernikahan………………………………

55

4.3.1.3 UpacaraKematian………………………………

61

4.3.2 BidangReligi……………………………………………..

64

4.3.2.1 UpacaraTiruwila……………………………….

67

4.3.2.2 Ritual Thaipussam……………………………...

68

4.3.2.3 Hari Raya Dipawali…………………………….

70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................... …

73

5.1 Kesimpulan...........................................................................

73

5.2 Saran.....................................................................................

74

DATAR PUTAKA…………………………………………………..

viii

75

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

: Luas Wilayah dan Persentase terhadap Luas Kota Tebing Tinggi

menurut Kecamatan Tahun 2015…………………..…….........................
Tabel 4.2

: Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota

Tebing Tinggi Tahun 2015……………………………….………...........
Tabel 4.3

33

: Banyaknya Keluarga Menurut Kecamatan dan Klasifikasi

Keluarga di Kota Tebing Tinggi Tahun 2013…………………………....
Tabel 4.4

27

:

Garis

Kemiskinan

dan

Penduduk

36

Miskin

di

Kota Tebing Tinggi..................................................................................... 36
Tabel 4.5

: Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama…....

37

Tabel 4.6

: Pergeseran dalam komposisi tenaga kerja di Sumatera Timur

Tahun 1887-1902………………………………………………………… 45
Tabel 4.7

: Susunan Etnik Penduduk Distrik Tebing Tinggi Tahun

1930………………………………………………...…………….………

50

Tabel 4.8

: Perbedaan Etnis Tamil Di India dengan Tebing Tinggi... 52

Tabel 4.9

: Persentase Penduduk Kecamatan Rambutan menurut Kelurahan

dan Agama Tahun 2015……………………………………….…………

ix

58

Daftar Istilah
Atma

: Roh atau spirit dalam tubuh

Gementee

: Sebutan untuk kota residen pada masa kolonial
Belanda.

Koil

: Rumah ibadah Hindu Tamil.

Kuli

: Pekerja kasar.

Onderneming

: Sebutan untuk perkebunan

Potte

: Tanda bulat yang diletakkan di dahinya dengan
warna.

Sari

: Pakaian tradisional India.

Tandil

: Penarik kereta lembu.

Thali

: Tanda kawin

Wallewi

: Gelang plastik berwarna merah, hijau, biru atau
kuning tercampur warna emas.

x

Daftar Lampiran
Lampiran 1

: Pedoman Wawancara

Lampiran 2

: Daftar Informan

Lampiran 3

: Peta Kota Tebing Tinggi

Lampiran 4

: Lokasi Penelitian

Lampiran 5

: Foto-Foto Lokasi Penelitian

xi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tebing Tinggi merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi
Sumatera Utara dilihat dari komposisi penduduknya merupakan daerah yang
berpenduduk heterogen. Awalnya bernama Kerajaan Padang, namun setelah
kekalahan terhadap Deli menjadi wilayah bagian dari Kesultanan Deli. Berdiri
sejak tahun 1887 pada masa pemerintahan kesultanan Deli setelah pengakuan
menjadi onder afdelling guna sebagai wilayah perluasan perkebunan di Sumatera
Timur dan kemudian menjadi salah satu wilayah Gementee. Suku yang
berdomisili didaerah ini terdiri dari berbagai suku bagsa Indonesia dan beberapa
suku bangsa asing. Suku bangsa asing antara lain, Tionghoa dan India.
Pertumbuhan dan perkembangan penduduk kota Tebing Tinggi itu sendiri
tentunya tidak terlepas dari segala pertumbuhan perkebunan di Sumatera Timur
yang berkerja sebagai kuli pada masa itu sehingga kota ini menjadi daerah yang
multi etnis.
Bangsa India yang masuk ke Sumatera Timur salah satunya adalah etnis
India Tamil. Etnis India Tamil didatangkan oleh penguasa perkebunan pada
periode tahun 1870-1880. Mereka didatangkan dari Madras, India Selatan yang
saat itu menjadi wilayah koloni Inggris, datang ke Sumatera Timur sebagai tenaga
kerja pada perkebunan-perkebunan di Sumatera Timur yang tersebar di Medan,
Binjai, Tebing Tinggi dan Tanjung Balai. Belanda sangat menyukai pekerja Tamil

1

karena lebih murah dan memiliki upah rendah serta menurut mereka berwatak
lebih tenang dan tak terlalu suka berkomplot. Kebanyakan dari mereka datang
dikarenakan mencari peruntungan agar kehidupan mereka lebih baik yaitu dengan
berkerja sebagai buruh di Sumatera Timur. Pada saat itu daerah India Selatan
termasuk kedalam wilayah dengan tingkat kemiskinan terutama pada etnis Tamil
di India.(Bremen, 1997:55-56).
Berbeda dengan etnis India lain seperti Benggala, Bombay maupun Punjab
yang memiliki kecenderungan pekerjaan yang berbeda. Pihak perkebunan
memanfaatkan etnis Tamil sebagai buruh dalam membangun sarana jalur
transportasi, membuat jalan-jalan yang menghubungkan lokasi perkebunan
dengan lokasi-lokasi lainnya, seperti tempat pemukiman ataupun pusat kegiatan
seperti kota. Selain bekerja membangun jalan ada dari mereka yang berprofesi
sebagai pedagang (Mahyuddin, 2014:8).
Setelah proses nasionalisasi dan berakhirnya masa kontrak kerja mereka
(India Tamil) dengan perkebunan dimana mereka berkerja, maka sebahagian dari
mereka ada yang pulang ke negara asal yaitu India sedangkan sebahagian menetap
di Sumatera Timur. Sebagian etnis Tamil yang menetap salah satunya tinggal di
Kota Tebing Tinggi.
Masyarakat etnis Tamil yang menetap di Indonesia khususnya di Sumatera
Timur menekuni berbagai pekerjaan agar dapat eksis. Berbagai kegiatan mereka
lakukan untuk mempertahankan hidup, sehingga jejak mereka dapat kita saksikan
saat ini.

2

Salah satu peninggalan dari etnis Tamil yang dapat dilihat di kota Tebing
Tinggi adalah sebuah kuil. Kuil ini bernama Singgemakali Alayam. Sebenarnya
kuil ini dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Tebing Tinggi
namun dilakukan pemugaran kembali oleh masyarakt etnis Tamil pada tahun 1991
dan selesai dibangun 21 tahun kemudian pada tahun 2011. Disebelah kuil terdapat
beberapa rumah yang menjadi lingkungan tempat tinggal bagi mayoritas etnis
Tamil yang ada di Tebing Tinggi. Oleh karena itu, perkampungan yang hingga
saat ini masih didiami oleh mayoritas etnis Tamil ini bernama Kampung Keling
yang terletak di kecamatan Rambutan, kota Tebing Tinggi.
Pola pemukiman yang mengelompok mayoritas etnis Tamil pada
gilirannya mempengaruhi pola sikap mereka seperti kecenderungan untuk
mempertahankan unsur-unsur budaya asal tanah leluhur mereka yang berada di
India Selatan. Sebahagian unsur-unsur budaya yang masih dapat dilihat antara lain
sebagaimana wanita tamil yang telah menikah menggunakan tali kawin (manggal
sutera) dan perhiasan dan merayakan tahun baru. Etnis Tamil yang berada di
Tebing Tinggi adalah beragama Hindu yang kegiatan keagamaannya dapat dilihat
seperti mereka yang mengadakan ritual keagamaan Hindu setiap hari Jum’at,
penggunaan Sindhur setelah beribadah dan melakukan Bajem( nyanyi bersama )
serta melakukan kegiatanacara tahunan Tirula yang dirayakan seperti Shivalatri
yang merupakan hari kebesaran bagi Siwa. Dari sikap yang ditampilkan oleh etnis
Tamil ini, kita dapat melihat bahwa hingga kini banyak yang menjalankan unsur
budaya mereka.

3

Etnis tamil yang tinggal di Tebing Tinggi terutama daerah kampung keling
dilihat dari sisi kehidpuan ekonominya, mereka masih tertinggal dari masyarakat
sekitarnya. Kebanyakan wanita yang telah menikah tidak berkerja diluar rumah,
mereka hanya mengurusi rumah dan keluarganya. Sedangkan para pria ataupun
suami mereka kebanyakan berkerja sebagai pedagang bumbu, pedagang makanan
dan sopir.
Dengan melihat uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui
informasi tentang bagaimana masuknya etnis Tamil dan juga kehidupannya
masyarakatnya lewat sebuah penelitian ilmiah dengan judul : “Proses Masuk Dan
Adaptasi Etnis Tamil diKota Tebing Tinggi”

1.2 Identifikasi Masalah
Dari

uraian

latar

belakang

permasalahan

diatas

maka

penulis

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Faktor yang mempengaruhi etnis Tamil datang ke Tebing Tinggi
2. Proses masuknya etnis Tamil datang ke Tebing Tinggi
3. Adaptasi etnis Tamil dalam aspektradisi di Tebing Tinggi.
4. Adaptasi etnis Tamil dalam aspekreligi di Tebing Tinggi.

1.3 Pembatasan Masalah
Dikarenakan luasnya masalah yang akan dibahas maka peneliti membatasi
masalah kepada Sejarah serta adaptasi etnis Tamil dalam aspek ekonomi dan
agama di Tebing Tinggi.

4

1.4 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah guna membatasi permasalahan
yang akan dikaji adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana etnis India Tamil masuk ke Tebing Tinggi?
2. Bagaimana adaptasi etnis Tamil dalam segi tradisi dan religi di Tebing
Tinggi?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses masuknya etnis Tamil masuk ke Tebing Tinggi.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskanadaptasi etnis Tamil baik dalam segi
tradisi dan religi di Tebing Tinggi.

1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Menambah wawasan peneliti tentang kota Tebing Tinggi tentang sejarah
dan masyarakatnya.
2. Memperkaya informasi bagi masyarakat, agar masyarakat mengetahui
tentang masuknya etnis Tamil di kota Tebing Tinggi secara khususnya.
3. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khususnya jurusan
Sejarah untuk dapat mengetahui dan memahami tentang kota Tebing
Tinggidengan keadaan masyarakat.

5

4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya dan juga
menjadi bahan perbandingan terhadap hasil-hasil penelitian yang ada
maupun yang akan sedang dilaksanakan.

6

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas maka kesimpulan yang dapat diperoleh
sebagai berikut yakni :
1. Kedatangan

etnis

India

Tamil

ke

Indonesia

dilakukan

secara

bergelombang sejak ribuan tahun lalu. Kedatangan mereka berasal dari
Pantai Selatan India menuju Pantai Barat Sumatera. Mereka tinggal dan
berbaur dengan masyarakat sekitar sebagai pekerja kuli perkebunan
tembakau Deli bersamaan dengan orang-orang Tionghoa dan Jawa,
penyebaran mereka ke Tebing Tinggi juga akibat dari dibukanya
perkebunan baru yang terus menyebar ke seluruh wilayah Pantai Timur
Sumatra pada saat itu.
2. Selama tinggal di Indonesia, mereka membentuk perkampungan yang
dikenal sebagai Kampung Keling. Kini, penggunaan kata keeling tidak
dipakai lagi sehingga biasanya mereka menyebut daerah mereka dengan
sebutan Kampung Madras. Baik di Medan ataupun daerah lainnya yang
memiliki pemukiman India Tamil mengalami hal yang sama.
3. Etnis India Tamil Tebing Tinggi dikenal dengan sebutan orang Keling
yang diambil dari ciri khas warna kulit mereka yang gelap.

73

4. Dibandingkan dengan kota Medan, komunitas etnis Tamil yang ada di
kota Tebing Tinggi lebih sedikit.
5. Pernikahan bagi etnis Tamil terdapat 3 prosesi upacara yang harus
dilakukan, yaitu; upacara melamar, upacara tunangan, dan upacara
perkawinan.
6. Ada dua jenis pemakaman bagi etnis Tamil yaitu kremasi dan penguburan.
Masing-masing menggunakan ritual Paal dalam ritualnya.
7. Sebagai kota Multietnis, Tebing Tinggi menerima keberadaan etnis India
Tamil dan juga pengajaran agama mereka, Hindu Tamil.
8. Kuil Hindu Tamil yang ada di Tebing Tinggi bernama Arulmigu Shree
Singgamakali Alayam, memuja dewi Durga.
9. Jumlah pengikut Hindu Tamil di Tebing Tinggi bukan hanya berasal dari
kalangan India Tamil namun juga Singh, Tionghoa dan juga Indonesia.
10. Etnis Tamil yang berada di kota Tebing Tinggi bukan hanya beragama
Hindu namun ada yang beragama Islam dan Kristen.
5.2

Saran
Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analiasa terhadap

hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:
1.

Bagi masyarakat setempat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan sejarah

yang dapat menjadi pembelajaran kedepannya agar masyarakat setempat dapat

74

saling menghargai akan identitas yang dimiliki oleh setiap etnis khususnya etnis
India Tamil dan tidak terjadi kecemburuan social.
2.

Bagi Etnis India Tamil
Sebagai makluk sosial, memang sudah seharusnya untuk tetap menjaga

tradisi yang kita miliki sebagai jati diri atau identitas yang dimiliki supaya tidak
punah oleh zaman. Modernisasi dijadikan cara menunjukan identitas etnis dan
menonjolkan kebudayaan bukan hanya dalam aspek tradisi namun juga religi.
Diharapkan agar masyarakat etnis India Tamil khususnya kaum muda semakin
bergiat dalam melestarikan identitas mereka. Namun bukan sebagai bukti kesetian
kepada negara leluhur namun hanya bukti keragaman budaya yang dimiliki
Indonesia.
3.

Bagi Pemerintahan setempat
Pemerintah diharapkan dapat menyamaratakan dalam memberikan

dukungan baik secara moral maupun secara materi terhadap etnis apapun tanpa
ada pengecualiaan sehingga tidak menimbulkan kesenjangan dan tidak ada etnis
yang merasa di eksklusifkan didalam pemerintahan serta penghargaan bagi kaum
Hindu.
4.

Bagi peneliti
Diharapkan dengan penelitian ini, peneliti semakin memahami pentingnya

menghargai identitas yang dimiliki oleh setiap etnis. Sehingga ketika turun
kelapangan dalam menerapkan ilmunya maka peneliti dapat menerapkan dengan
baik.

75

Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2016. Tebing Tinggi Dalam Angka. Tebing Tinggi : BPS
Kota Tebing Tinggi.
__________.

2016. Rambutan Dalam Angka. Tebing Tinggi : BPS Kota
Tebing Tinggi.

Barth, Frederick. 1988. Kelompok Etnik Dan Batasannya, terj. Nining L. Soesilo,
Jakarta : UI Press.
Basundoro, Purnawan. 2012. Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarata : Ombak.
Bremen, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli : Politik Kolonial, Tuan Kebun, dan
Kuli di Sumatera Timur, terj. Toer, Koesalah Soebagyo, Jakarta :
Pustaka Utama Grafiti.
Jurusan Pendidikan Sejarah. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan
Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah.
Medan : Nn
Kartodirjo, Sarjono. 2014. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.
Jakarta : Ombak
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Mahyudin, dkk. 2014. Anna Amarta Dharma D. Kumarasamy (D.K) Biografi.
Medan : Yayasan Sai Ganesha.
Nasution, Farizal. 2015. Menelusuri Jejak Sejarah Kerajaan Padang. Medan :
CV. Mitra.
Naim, Mokhtar. 1984. Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta :
UGM
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Pelly, Usman. 2013. Urbanisasi dan Adaptasi. Medan : Unimed Press.
Pelzer, Karl. J. 1977. Toean Keboen Dan Petani. Connecticut :Penerbit Sinar
Harapan.
Reid, Anthony. Menuju Sejarah Sumatra : Antara Indonesia dan Dunia. Jakarta :
Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah.Yogyakarta : Ombak.
Sinar, Tuanku Luckman. 2008. Orang India Di Sumatera Utara. Medan :
FORKALA
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.

767
7

Sunarto, HS. 1985. Penduduk Indonesia dalam Dinamika Migrasi 1971-1980. Nn
: Dua Dimensi.
Takari, Muhammad. 2013. Mengenal Budaya Masyarakat Tamil di Kota Medan.
Makalah untuk seminar dengan tema Sejarah Dan Kebudayaan
India Tamil di Kota Medan oleh Universitas Sumatera Utara, 2013.
www.siwa-kumar.wordpress.com

777
7