Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

anak yang lainnya sangat berbeda, ini tergantung faktor internal siswa. 2. Analisis Masalah Masalah yang penting untuk dipecahkan adalah bagaimana anak agar semangat dan tertarik dalam kegiatan mozaik dan menyelesaikan dengan waktu yang telah ditentukan dan hasilnya baik sesuai dengan harapan. Dalam pemecahannya guru akan memberikan tugas ini dengan menggunakan pola gambar sederhana yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak melalui kegiatan mozaik dengan menggunakan berbagai media bahan alam. 3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah Dari identifikasi masalah dapat diambil alternatif pemecahan masalah : a. Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan bahan alam yang bervariasi seperti biji sawit, pasir, kapas, ampas kelapa dan masih banyak yang lainnya. b. Hal yang ingin ditingkatkan adalah meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak melalui kegiatan mozaik dengan media bahan alam pada anak kelompok B TK Pertiwi 01 Ngringo, Jaten Tahun Pelajaran 20132014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana penggunaan media bahan alam untuk meningkatkan kemampuan mozaik pada anak kelompok B Taman kanak-Kanak 01 Ngringo Kecamatan jaten Tahun Pelajaran 20132014?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan perbaikan kegiatan pengembangan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak melalui kegiatan mozaik dengan media bahan alam pada anak kelompok B TK Pertiwi 01 Ngringo Tahun Pelajaran 20132014.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Manfaat bagi anak didik a. Melatih kesabaran dan ketelitian anak b. Meningkatkana motivasi anak c. Meningkatkan kreatifitas anak 2. Manfaat bagi guru a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam menyajikan pembelajaran yang lebih menarik, dan menyenanglan bagi anak b. Meningkatkan kreatifitas guru dan pemanfaatan sumbermedia bahan alam yang ada di lingkaungan sekitar 3. Manfaat bagi sekolah a. Menambah model-model pembelajaran yang inovatif b. Sebagai sarana pengembangan profesionalisme guru guna meningkatkan mutu pendidikan

II. KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Kemampuan Motorik

1. Perkembangan Kemampuan Dasar Motorik Halus Gerakan motorik halus mempunyai peranan yang sangat penting, motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja. Oleh karena itu gerakan didalam motorik halus tidak membutuhkan tenaga akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta teliti. Depdiknas : 2007 : 1. Menurut Dini P dan Daeng Sari 1996 : 72 motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak. Yudha M Saputra dan Rudyanto 2005 : 118 menjelaskan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak dalam beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus kecil seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok dan memasukkan kelereng. Sedangkan menurut Kartini Kartono 1995 : 83 motorik halus adalah ketangkasan, keterampilan, jari tangan dan pergelangan tangan serta penugasan terhadap otot-otot urat pada wajah. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Astati 1995 : 4 bahwa motorik halus adalah gerak yang hanya menggunakan otot-otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil yang membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik. Menurut Lidya 2008 motorik halus yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan pada bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Elizabeth B. Hurlock 1998 : 39 mengemukakan bahwa perkembangan motorik anak adalah suatu proses kematangan yang berhubungan dengan aspek deferensial bentuk atau fungsi termasuk perubahan sosial emosional. Proses motorik adalah gerakan yang langsung melibatkan otot untuk bergerak dan proses persyaratan yang menjadikan seseorang mampu menggerakkan anggota tubuhnya tangan, kaki, dan anggota tubuhnya. Berdasarkan kutipan-kutipan diatas, maka pengertian motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan koordinasi mata dan tangan. 2. Pengertian Mozaik Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan kertas berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat Depdiknas, 2001:756 Dari definisi mozaik tersebut dapat diuraikan pengertiannya, yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda-benda antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas,potongan daun, potoangan kayu. 3. Tahapan dalama membuat mozaik Ide pembuatana karya mozaik berbeda dengan kolase. Untuk karya mozaik dapat dilakukan dengan merancang idenya dahulu, yaitu tema apa yang akan dibuat. Setelah tema digambar ditentukan kemudian membuat pola yang diteruskan dengan material apa yang ditempel sebagai media mozaik tersebut. Proses imajinasi anak berawal dari bermain, karena bermain itu adalah dunia anak-anak. Agar kegiatan bermainnya itu dapat menghasilkan karya, maka perlu dipilih bahan dan alat yang menarik agar diamati anak-anak. Dalam hal ini penggunaan alat dan bahan haruslah diperhatikan segi keamanannya.

B. Hakikat Media Bahan Alam

1. Pengertian Media Menurut Molenda dan Russell 1993 media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan berbentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah perantara yaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver. Media adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang, media tersebut mudah dijumpai dilingkungan sekitar kita sehingga melancarkan proses pembuatan karya rupa. Sesuai dengan tujuan pembelajaran mozaika yaitu : a fungsi oraktis, b fungsi edukatif, c fungsi ekspresi, d fungsi psikologi, e fungsi sosial. 2. Pengertian bahan alam Bahan adalah merupakan asal dari benda jadi. Secara garis besar bahan terbagi menjadi 2 kelompok yaitu bahan logam dan bahan non logam. Bahan terdiri atas : a. Bahan logam Bahan logam adalah semua jenis bahan yang mengandung unsur logam, atau hanya sedikit mengandung unsur non logam. Bahan logam dibedakan menjadi: 1.Logam besi feero yaitu semua jenis logam yang mengandung unsur besi hinga 100. Logam besi sendiri dikelompokkan menjadi besi tuang dan baja. 2.Logam bukan besi non fero semua logam yang tidak mengandung unsur besi atau hanyab mengandung sedikti mengandung unsur besi. b. Bahan non Logam Bahan non logam adalah semua jenis bahan yang tidak mengandung unsur logam. Bahan non logam dibedakan menjadi : 1. Bahan alam : yaitu bahan yanga langsung diperoleh dari alam, contohnya kayu, batu, pasir, dll 2. Bahan sintetis, yaitu bahana yang dioleha secara sintetis dengan cara mengubah komposisi kimianya. Contoh : plastik, karet sintetis, damar sintetis.

III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

1. Subyek Subyek penelitian adalah anak didik kelompok B TK Pertiwi 01 Ngringo Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 20132014 dengan jumlah 10 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi 01 Ngringo Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Tempat tersebut dipilih karena lokasi tersebut tempat peneliti mengajar selama ini sehingga efisien waktu dan biaya. 3. Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, pada bulan Maret 2014 dengan tema alat komunikasi dan tanah air dimulai 07.30 – 10.00 WIB. a. Siklus 1 : tanggal 18 – 22 Maret 2014 b. Siklus 2 : tanggal 25 – 29 Maret 2014

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Pada kegiatan pengembangan ini menggunakan media bahan alam. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagaia berikut : 1 Stimulus pemberian rangsangan kegiatan apersepsi a Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, guru perlu memberikan stimulus rangsangan agar anak tertarik, senang dan antusias, sesuai dengan karakteristiknya anak usia pra sekolah penuh imajinasi. b Guru menunjukkan sumber belajar baru media bahan alam seperti biji sawi, cangkang telur, ampas kelapa, serbuk gaji, dll c Guru memberikan penjelasan dan arahan 2 Kegiatan inti Pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mencapai kompetensiindikator yanga tertera dalam RKH. Pada kegiatan ini, anak diminta secara bertahap untuk menggunakan bermacam-macam media yang diambil dari yang termudah hingga tersulit dalam siklus 1. 3 Kegiatan istirahat Peneliti menemani anak makana bekal dan bermain saat beristirahat sambila mengamati anak didik. Kegiatan ini merupakan kegiatan pengembangan karena dapat diamati ketercapaian kompetensi anak didik sewaktu istirahat berlangsung. 4 Kegiatan penutup Bertujuan untuk memeriksa pemahaman anak dan menindak lanjuti hasil belajar. Pada kegiatan penutup peneliti mengulas kegiatan dalam satu hari dan memberi pertanyaan seputar kegiatan yang telah dilaksanakan. Prosedur kegiatan penelitian ini meliputi : Refleksi, perencanaan perbaikan, tindakan perbaikan dan observasi: 1 Refleksi bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskana masalah 2 Perencanaan perbaikan meliputi ; mencari solsui masalah, membuat rancangan satu siklus, membuat RKH dan membuat skenario perbaikan. 3 Tindakan perbaikan meliptui pelaksanaan dari rencana perbaikan dengan langkah-langkah ayang telah ditetapkan 4 Observasi membuat laporan pengamatan berupa hasil pelaksanaan tindakan dan pengamatan respon anaka terhadap kegiatan perbaikan. Prosedur kegiatan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Refleksi Perencanaan Perbaikan Observasi Siklus I Tindakan Perbaikan Refleksi Perencanaan Perbaikan Observasi Siklus II Tindakan Perbaikan

C. Teknik Analisis Data