BAB III METODE PENELITIAN
Metodologi, juga dapat ditulis dengan metodologie Kamus Bahasa Belanda artinya ilmu tentang metode-metode. Metodologi Kamus Besar
Bahasa Indonesia berarti ilmu tentang metode. Metodologi dalam arti yang umum berarti suatu studi yang logis dan sistematis tentang prinsip-prinsip
yang mengarahkan suatu penelitian. Metodologi juga berarti cara ilmiah untuk mencari kebenaran.
114
Metodologi penelitian hukum berarti cara ilmiah untuk mencari dari kebenaran dari sebuah hukum. Adapun yang dimaksud hukum antara pakar
satu dengan yang lainnya berbeda, sehingga terlebih dahulu perlu meluruskan, hukum dalam pengertian mana yang akan dipakai.
Menurut Soetandyo Wignyosoebroto dalam Setiono, membagi hukum menjadi 5 lima konsep, yaitu:
115
114
Setiono, Pemahaman terhadap Metodologi Penelitian Hukum. Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010, hlm. 3-4.
115
Ibid, hlm. 20.
commit to user
1. Hukum adalah asas kebenaran dan keadilan yang bersifat
kodrati dan berlaku universal; 2.
Hukum adalah norma-norma positif di dalam sistem perundang-undangan hukum nasional;
3. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim in concreto,
dan tersistematisasi sebagai judge made law; 4.
Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variabel sosial yang empirik;
5. Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik para
perilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi antar mereka. Konsep pertama, kedua, dan ketiga disebut sebagai konsep normatif.
Konsep normatif menggambarkan hukum sebagai norma, baik diidentikkan sebagai keadilan yang harus diwujudkan ius constituendum, ataupun norma
yang telah diwujudkan sebagai perintah yang eksplisit dan secara positif telah terumus jelas ius constitutum untuk menjamin kepastiannya, dan juga berupa
norma yang merupakan produk dari hakim judgements pada waktu hakim itu memutuskan suatu perkara dengan memperhatikan kemanfaatan dan
kemaslahatan bagi para pihak yang berperkara. Karena setiap norma baik yang berupa asas norma, keadilan, ataupun
yang telah dipositifkan sebagai hukum perundang-undangan maupun judgemade selalu eksis sebagai bagian dari suatu sistem doktrin atau ajaran,
yaitu ajaran tentang bagaimana hukum harus ditemukan atau dicipta untuk menyelesaikan suatu perkara, maka setiap penelitian hukum yang
mendasarkan hukum sebagai norma ini disebut sebagai penelitian normatif yang doktrinal dan metodenya disebut sebagai metode doktrinal.
116
Sedangkan konsep keempat dan kelima, hukum digambarkan sebagai regularities yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau dalam alam
pengalaman. Hukum adalah tingkah laku atau aksi-aksi dan interaksi manusia secara aktual dan potensial akan terpola. Setiap perilaku atau aksi itu
merupakan suatu realita sosial yang terjadi dalam alam pengalaman indrawi dan empiris, maka penelitian yang mendasarkannya dapat disebut sebagai
116
Ibid., hlm. 21-22.
commit to user
penelitian sosial hukum, penelitian empiris atau penelitian yang non doktrinal dengan metodenya yang disebut dengan metode non doktrinal.
117
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan konsep tersebut, pada konsep kesatu, kedua, dan ketiga merupakan penelitian doktrinal, sedangkan konsep keempat dan
kelima merupakan penelitian non doktrinal. Soetandyo Wignyosoebroto juga membagi penelitian hukum
menjadi penelitian doktrinal dan non-doktrinal.
118
a. Penelitian doktrinal, terdiri dari penelitian yang berupa
usaha inventarisasi hukum positif, dan penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan dasar falsafah
dogma atau doktrin hukum positif. b.
Penelitian non-doktrinal, yaitu penelitian berupa studi-studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses
terjadinya dan mengenai proses bekerjanya suatu hukum di dalam masyarakat.
Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian doktrinal yang mendasarkan pada konsep hukum kedua dan ketiga.
2. Sifat dan Bentuk Penelitian
Termasuk ke dalam penelitian eksploratif, yang dimaksudkan apabila pengetahuan tentang suatu gegala yang akan diselidiki masih
kurang sekali atau bahkan tidak ada. Bentuk penelitiannya disebut penelitian preskriptif, yang dimaksudkan untuk mendapatkan saran-saran
117
Ibid., hlm. 22.
118
Anonim. Buku Pedoman Pembimbingan Tesis Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Tesis, Program Studi Magister S-2 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, 2013, hlm. 11.
commit to user
mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tertentu.
3. Jenis Data
Secara umum, maka di dalam penelitian biasanya dibedakan antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat mengenai
perilakunya; data empiris dan data dari bahan pustaka. Yang diperoleh langsung dari masyarakat dinamakan data primer atau data dasar dan
yang kedua diberi nama data sekunder.
119
Penelitian ini menggunakan data sekunder.
4. Sumber Data
Di dalam penelitian hukum, dipergunakan pula data sekunder, yang dari sudut kekuatan mengikatnya digolongkan ke dalam:
120
a. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang
mengikat, dan terdiri dari : 1
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP; 2
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas; 4
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 154 PK Pid. Sus 2012 dalam Perkara Pengadaan
119
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, UI Press, 1984, hlm. 51.
120
Ibid., hlm. 52.
commit to user
Solenoid Valve dan Thrustor Brake pada PT. PUSRI Palembang.
b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan-bahan hukum yang
memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti misalnya rancangan undang-undang, hasil-hasil
penelitian, hasil karya dari kalangan hukum, dan seterusnya. Adapun bahan hukum sekunder yang penulis
pergunakan dalam penelitian ini adalah : 1
Buku dan literatur ilmu hukum yang terkait dengan hukum pidana, lebih khususnya tindak pidana korupsi;
2 Buku dan literatur ilmu hukum yang terkait dengan
hukum perdata, lebih khusus mengenai perseroan terbatas, BUMN;
3 Artikel-artikel lain yang terkait dengan permasalahan,
baik dari media cetak maupun elektronik. c.
Bahan Hukum Tertier, yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan
hukum primer dan sekunder; contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, dan seterusnya.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan mengkaji substansi atau
isi suatu bahan hukum yang berupa buku, peraturan perundang-undangan, dokumen, dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan
permasalahan yang penulis teliti.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deduksi yang berpangkal dari
pengajuan premis mayor penyataan bersifat umum. Metode deduktif perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
berpangkal dari pengajuan premis mayor pernyataan bersifat umum, kemudian diajukan premis minor bersifat khusus. Dari kedua premis itu
kemudian ditarik suatu kesimpulan atau conclusion.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN