Pengeluaran Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Identifikasi permasalahan yang dilakukan pada keluaraga Bapak Ketut Sariati dilakukan melalui observasi dan pendekatan kekeluargaan. Penulis datang bertamu ke rumah Bapak Ketut Sariati dan interaksi dilakukan dengan santai seperti berbincang-bincang biasa sambil mengamati suasana rumah Bapak Ketut Sariati. Topik yang dibicarakan tidak kaku hanya menurut pada acuan laporan namun cenderung lebih fleksibel mengenai keseharian keluarga Bapak Ketut Sariati.

2.1 Permasalahan Keluarga

Kurun waktu satu bulan pendampingan, Penulis melakukan 20 kali pertemuaan dengan keluarga Bapak Ketut Sariati. Pertemuan-pertemuan tersebut digunakan untuk melakukan identifikasi masalah dan mencoba menyusun suatu solusi pemecahan dari masalah yang dihadapi, beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini adalah sebagai berikut : 1.1.1 Masalah Kesehatan Untuk isu terkait kesehatan, penulis menemukan suatu indikasi penyakit yang tidak terkontrol yang dialami oleh keluarga Bapak Ketut Sariati. Namun, dari sisi Penulis menangkap, keluhan kesehatan yang dialami oleh keluarga Bapak Ketut Sariati, khususnya Beliau adalah hipertensi yang tidak terkontrol, diliat dari pengecekan tensi 180100. Sedangkan istrinya adalah terkait kelelehan fisik dan tekanan psikis. Untuk kelelahan fisik, sudah dapat dipastikan dialami oleh Beliau dan istrinya mengingat jenis pekerjaan yang dilakoni tergolong membutuhkan aktivitas fisik yang banyak. Untuk tekanan psikis, Penulis dapat menyimpulkan demikian berdasarkan cerita yang disampaikan Bapak Ketut Sariati dalam suatu kunjungan yang dilakukan oleh Penulis. Beliau menyampaikan sempat mengalami sakit yang tidak jelas, seperti merasa lemas dan sulit untuk bekerja, kram tangan karena kedinginan serta merasa pusing-pusing dimana saat itu Beliau sedang mngerjakan suatu proyek serta berkebun. Berdasarkan hal tersebut, Penulis menangkap bahwa tekanan psikis yang dialami Bapak Ketut Sariati banyak mempengaruhi keluhan kesehatan yang dialami Beliau. Bapak Ketut Sariati dan istri sudah memiliki kartu layanan kesehatan BPJS, beliau dapat berobat dengan menggunakan kartu tersebut. Selain aspek pekerjaan kelelahan fisik dan tekanan psikis, hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai asupan gizi pada keluarga Bapak Ketut Sariati, yang mana berdasarkan pengakuan Ibu Wayan Jati, Beliau hanya memakan makanan sayur yang ada disekitar kebun, jarang mengkonsumsi daging. Hal tersebut tentu perlu diperhatikan mengingat Bapak Ketut Sariati dan istrinya memiliki pekerjaan dengan aktivitas yang berat sehingga harus memiliki asupan gizi yang cukup. 1.1.2 Masalah Penataan Bangunan Terkait masalah penataan bangunan, berdasarkan observasi yang dilakukan Penulis, penataan banguan di rumah Bapak Ketut Sariati sebenarnya cukup baik jika dilihat dari luas lahan rumah Beliau. Rumah Bapak Ketut Sariati terdiri dari dua bangunan permanen. Bangunan pertama berlantai semen dan beratap seng, terdapat tiga jendela besar sehingga ventilasinya sangat baik. Bangunan tersebut terdiri dari dua kamar, kamar pertama merupakan kamar tidur untuk Bapak Ketut Sariati dan istrinya, ruangan tersebut juga merangkap sebagai ruang keluarga. Karena tidak terdapat suatu ruang tamu, kamar tersebut juga digunakan tempat menyambut tamu yang datang, sedangkan kamar yang satunya lagi adalah kamar yang ditempati oleh anaknya. Ruangannya cukup kecil namun cukup tertata dan bersih. Selanjutnya, bangunan kedua merupakan dapur yang beralaskan tanah dan beratap alang-alang, dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Didalam dapur tersebut terdapat tungku yang digunakan untuk masak dengan menggunakan bahan baku kayu bakar yang diperoleh dari kebun pemilik lahan tempat Ibu Wayan Jati bekerja. Didalam dapur tersebut tidak terdapat jendela maupun saluran udara. Terdapat bak penampungan air didalam dapur tersebut. Pagar rumah Beliau disusun dari batang-batang pohon yang dijejerkan. Karena areal rumah yang tidak terlalu luas, tanamannya cukup sedikit namun tertata rapi. 1.1.3 Masalah Lingkungan Bersih Untuk masalah lingkungan di rumah Bapak Ketut Sariati, kurangnya air bersih serta tidak terdapatnya fasilitas MCK yang memadai, hanya tersedia tempat penampungan air untuk air hujan. Masalah air bersih, Bapak Ketut Sariati memperolehnya dengan membeli air satu truk dengan harga 200.000 yang digunakan selama 1 bulan. Air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari diantaranya memasak, mandi, mencuci dan lainnya. Selain untuk keperluan sehari-hari, air tersebut juga digunakan untuk keperluan di ladang dimana di ladang terdapat tanaman kol dan tanaman jeruk. Penyiraman dilakukan dua kali, pagi dan sore hari. Selain membeli air, Bapak Ketut Sariati juga menampung air hujan selama musim hujan yang digunakan juga untuk keperluan sehari-hari. Disisi lain Penulis merasa terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu kesehatan Bapak Ketut Sariati, yang mana tidak tersedianya fasilitas MCK yang baik ditakutkan akan menimbulkan permasalahan kesehatan, hal ini berkaitan dengan Hygienists yang nantinya akan mempenguruhi kualitas kesehatan keluarga Bapak Ketut Sariati. Disamping itu, mereka jarang menerapkan pola hidup sehat dengan mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah buang air dan setelah datang dari kebun hal ini dikarenakan pasokan air bersih yang kurang.

2.2 Masalah Prioritas

2.2.1 Masalah Kesehatan Walaupun saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sangat berat maupun penyakit menahun, tetapi terdapat potensi yang cukup besar terjadinya penyakit pada keluarga ini. Keluarga Bapak Ketut Sariati memiliki permasalahan dalam menerapkaan pola hidup bersih dan sehat. Kebiasaan mencuci tangan yang kurang baik juga berpotensi untuk menimbulkan terjadi penyakit yang terkait dengan pencernaan. Selain itu potensi masalah kesehatan lainnya stres akibat kerja yang merupakan bentuk tekanan psikis serta penyakit hipertensi yang tidak terkontrol yang dialami oleh Bapak Ketut Sariati.