b. Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Bapak Ketut Sariati beragama Hindu. Berkaitan dengan biaya biasanya masih dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan
pada saat itu agar tidak terlalu membebani kondisi keuangan keluarga. Setiap rahina keluarga Bapak Ketut Sariati mengeluarkan biaya sebesar 300.000
– 500.000. Upacara keagamaan yang berlangsung dirumah ataupun didesa
biasanya kelengkapan upacara keagamaannya akan dibuat sendiri dengan cara ngayah.
c. Sosial
Untuk pengeluaran terkait kegiatan social, yang sudah pasti adalah iuran wajib desa sebesar Rp. 100.000 per bulan. Diluar iuran wajib tersebut tidak
terdapat anggaran khusus untuk kegiatan social tertentu sehingga apabila ada pengeluaran untuk kegiatan social yang mendadak akan disesuaikan dengan
kondisi keuangan saat itu.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi permasalahan yang dilakukan pada keluaraga Bapak Ketut Sariati dilakukan melalui observasi dan pendekatan kekeluargaan. Penulis datang bertamu ke rumah Bapak Ketut
Sariati dan interaksi dilakukan dengan santai seperti berbincang-bincang biasa sambil mengamati suasana rumah Bapak Ketut Sariati. Topik yang dibicarakan tidak kaku hanya menurut pada
acuan laporan namun cenderung lebih fleksibel mengenai keseharian keluarga Bapak Ketut Sariati.
2.1 Permasalahan Keluarga
Kurun waktu satu bulan pendampingan, Penulis melakukan 20 kali pertemuaan dengan keluarga Bapak Ketut Sariati. Pertemuan-pertemuan tersebut digunakan untuk
melakukan identifikasi masalah dan mencoba menyusun suatu solusi pemecahan dari masalah yang dihadapi, beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini adalah sebagai
berikut :
1.1.1 Masalah Kesehatan
Untuk isu terkait kesehatan, penulis menemukan suatu indikasi penyakit yang tidak terkontrol yang dialami oleh keluarga Bapak Ketut Sariati. Namun, dari sisi
Penulis menangkap, keluhan kesehatan yang dialami oleh keluarga Bapak Ketut Sariati, khususnya Beliau adalah hipertensi yang tidak terkontrol, diliat dari
pengecekan tensi 180100. Sedangkan istrinya adalah terkait kelelehan fisik dan tekanan psikis. Untuk kelelahan fisik, sudah dapat dipastikan dialami oleh Beliau
dan istrinya mengingat jenis pekerjaan yang dilakoni tergolong membutuhkan aktivitas fisik yang banyak. Untuk tekanan psikis, Penulis dapat menyimpulkan
demikian berdasarkan cerita yang disampaikan Bapak Ketut Sariati dalam suatu kunjungan yang dilakukan oleh Penulis. Beliau menyampaikan sempat
mengalami sakit yang tidak jelas, seperti merasa lemas dan sulit untuk bekerja, kram tangan karena kedinginan serta merasa pusing-pusing dimana saat itu Beliau
sedang mngerjakan suatu proyek serta berkebun. Berdasarkan hal tersebut, Penulis menangkap bahwa tekanan psikis yang dialami Bapak Ketut Sariati
banyak mempengaruhi keluhan kesehatan yang dialami Beliau. Bapak Ketut