30
b. Berperan dalam enzim SOD super oxide dismutase sehingga sel tidak
mudah rusak. c.
Mencegah epilepsi, mengurangi risiko serangan jantung secara mendadak. 4.
Zat Besi Fe memiliki fungsi sebagai berikut: a.
Berperan dalam mengatur molekul hemoglobin sel-sel darah merah. b.
Sebagai transportasi oksigen O
2
dari paru ke jaringan dan transportasi CO
2
dari jaringan ke paru. c.
Sangat diperlukan selama perkembangan janin, masa remaja, serta selama kehamilan dan menyusui. Kekurangan zat besi pada masa ini akan
menyebabkan anemia, sehingga menurunkan daya konsentrasi dan fungsi kekebalan tubuh.
5. Kalium K bersama natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan
fungsi jantung. Fungsi kalium lainnya adalah sebagai pengantar pesan saraf ke otot, menurunkan tekanan darah, serta mengirimkan oksigen ke otak. Kekurangan
kalium menyebabkan stres fisik dan mental. 6.
Seng Zn sangat penting untuk pertumbuhan sel, dan pemanfaatan vitamin A. Tidak seperti tembaga, seng kemungkinan tidak terdapat dalam kebanyakan diet
Yusuf Nursalim dan Zalni Yetti Razali, 2007:10.
2.1.11 Manfaat Bekatul Rice Bran
Menurut Yusuf Nursalim dan Zalni Yetti Razali 2007:31, bekatul berkhasiat dalam penurunan berat badan pada penyakit obesitas atau kegemukan.
31
Kandungan tinggi serat pada bekatul dapat mengurangi obesitas karena memberikan efek kenyang sehingga mengurangi keinginan untuk mengkonsumsi makanan lain.
Sedangkan, vitamin B1 dan rendah kalori sebagai pendukung penurunan berat badan. Serat bekatul terbagi menjadi dua, yaitu serat larut
soluble dietary fiber dan serat tidak larut
insoluble dietary fiber. Serat larut terdiri atas glukan, pektin, dan mucilage. Sementara serat tidak larut terdiri dari selulosa, lignin, dan beberapa
hemiselulosa. Serat larut mudah difermentasi oleh mikroflora dalam usus besar dan berhubungan dengan metabolisme karbohidrat dan lipid. Sementara serat tidak larut
berkontribusi terhadap volume feses dan menurunkan waktu transit. Selulosa tidak larut di air serta tahan hidrasi dan pengembangan. Sebaliknya, pektin siap larut di air
dan memilki kemampuan yang tinggi mengikat ion. Lignin dan hemiselulosa menyerap asam empedu, sedangkan selulosa sendiri memiliki kapasitas untuk
penyerapan garam empedu. Pengikatan garam empedu tersebut akan mengganggu penyerapan lemak di usus. Serat bekatul memodifikasi metabolisme lemak di dalam
tubuh manusia, baik secara langsung dengan mengganggu absorpsi lemak maupun secara tidak langsung dengan mempengaruhi absorpsi glukosa, serta metabolisme
asam lemak. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat asam empedu yang datang dari saluran pencernaan. Sebelum menjalankan tugasnya membantu absorpsi
lemak, asam empedu sudah terikat oleh serat pangan dan kemudian bersama serat dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk feses. Hal ini selanjutnya akan memperlancar
proses buang air besar setiap hari Evy Damayanthi, dkk, 2007:30-31,40. Menurut Sunita Almatsier 2003:194, vitamin B1 berfungsi sebagai
koenzim dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dalam menghasilkan
32
energi, serta kandungan rendah kalori sehingga mendukung dalam penurunan berat badan pada penderita obesitas atau kegemukan. Proses metabolisme energi dapat
dilihat pada gambar di bawah ini gambar 2.1.
Gambar 2.1: Metabolisme Energi Sumber: Muhammad Wirahadikusumah 2005
2.1.12 Diet Bekatul Rice Bran pada Penderita Obesitas