Pengeringan Genteng Keramik Pres

17

2.1.4 Pengeringan

Setelah genteng keramik selesai dibentuk, biasanya masih mengandung air antara 7 sampai 30, tergantung pada cara pembentukannya. Maka pengeringan bertujuan untuk menguapkan air yang masih terkandung dalam produk mentah tadi sampai jumlah air yang rendah agar pada waktu dibakar tidak banyak timbul kerusakan, dan sewaktu mencapai kekeringan tertentu juga tidak berubah bentuk sifatnya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987:2-26. Dari pengertian diatas untuk cara pengeringan produk mentah terbagi dalam dua cara yaitu : 1. Pengeringan alami Pengeringan alami adalah suatu pengeringan yang memanfaatkan panas alami. Untuk pengeringan alami pada genteng keramik pres ini biasanya setelah genteng dibentuk. Pertama-tama dikeringkan didalam ruangan yang masih beratap. Setelah itu genteng dijemur dibawah panas matahari hingga mencapai kering udara. Kecepatan pengeringan sangat tergantung oleh : suhu udara sekeliling, kelembaban udara, serta kecepatan gerak udara. Dalam proses pengeringan alami ini sebaiknya los-los pengeringan pada pabrik terdapat angin yang dapat ditutup dengan rapat sehingga angin tidak dapat bertiup dengan bebas kedalam, hal ini dilakukan agar dalam proses pengeringan genteng keramik pres tidak berubah bentuk atau retak. Untuk mengatasi hal tersebut maka dalam gudang penyimpanan genteng keramik pres harus ada bagian yang tertutup rapat. Pada bagian yang tertutup dengan rapat digunakan untuk genteng yang baru terbentuk karena 18 genteng keramik pres masih dalam keadaan basah. Sedangkan bagian yang tidak tertutup rapat digunakan untuk genteng keramik pres yang akan mengakhiri proses pengeringan. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam proses penataan genteng keramik pres yang baru di bentuk adalah genteng keramik pres tersebut harus diberi ganjal supaya tidak melengkung. 2. Pengeringan buatan Pada pengeringan buatan biasanya dipakai oleh industri yang besar dan menghendaki produksi cepat. Pengeringan buatan ini dilakukan pada suatu ruangan yang dapat diatur suhunya, kelembapan, serta gerakan udara. Pada ruangan tersebut biasanya didapat dari sisa panas dari tungku pembakaran sebelum dibuang dipakai untuk memanasi ruang pengeringan. Pada waktu genteng keramik pres masih agak basah dan masuk kedalam ruang tungku akan mendapat pemanasan yang tidak terlalu tinggi Secara berlahan-lahan, sehingga dapat menguapkan air yang terkandung.

2.1.5 Penyusunan Genteng Dalam Tungku