Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
3. Tes lengkap
Pada umumnya hanya dilakukan 2 tes di atas karena sampel air berasal dari air sumur sehingga kontaminasi oleh bakteri kemungkinan sangat kecil dan hasil dari
kedua tes tersebut sudah menunjukkan kualitas air yang diukur.
3.4.2. Prosedur Kerja Sifat fisika dan kimia
1. Kekeruhan
Prinsip kerja : Membandingkan intensitas cahaya yang melalui contoh air dengan intensitas cahaya yang melalui larutan baku standar kekeruhan silica.
Cara kerja : a. Memasukkan sampel air ke dalam tabung Turbidimeter sampai tanda batas
b. Memasukkan tabung ke dalam turbidimeter c. Menghubungkan alat dengan sumber listrik
d. Mengamati skala pada alat tersebut dan mengaturnya sehingga mendapatkan bayangan yang meata antara gelap dengan terang
e. Membaca skala untuk mengetahui hasil melalui grafik kekeruhan 2.
pH Cara Kerja :
d. Memasukkan sampel ke dalam tabung komparator sampai tanda batas e. Menambahkan 10-12 tetes larutan indikator yang sesuai
f. Mengocok tabung yang beisi sampel dan larutan indikator sehingga tercampur
homogen g. Memasukkan air sampel ke dalam tabung komparator sekali lagi sampai tanda
batas h. Memasukkan tabung ke dalam komparator yang sudah ditambahkan indikator
i. Meyocokkan warna yang terbentuk dengan membandingkan standarnya
j. Membaca hasilnya
Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
3. DHL
Prinsip kerja : Mengukur kemampuan sampel untuk menghantarkan arus listrik
Cara kerja : b. Memasukkan 50 ml sampel air ke dalam gelas beker 50 ml
c. Memasukkan Nozzle ke dalam sampel air d. Menunggu sebentar sehingga angka pada layar konstan
e. Membaca angka pada alat 4.
CO
2
bebas Cara kerja :
b. Mengambil 100 ml air sampel kemudian memasukkannya ke dalam labu erlenmeyer
c. Menambahkan 2 tetes indikator phenolhatalein, jika berwarna merah berarti tidak ada karbondioksida
d. Jika tidak berwarna, larutan tersebut dititrasi dengan larutan Natrium Oksalat sampai berwarna ungu
e. Mencatat pemakaian titrasi 5.
AlkalinitasIon HCO
3
] Cara kerja :
b. Memasukkan 10 ml sampel air ke dalam labu Erlenmeyer c. Menambah 8-10 tetes indikator Methylen orange
d. Titrasi dengan asam klorida 0,1 N sampai berwarna jingga e. Mencatat banyaknya asam klorida yang digunakan
6. Kesadahan Total
Cara kerja : b. Mengambil sampel air 50 ml, memasukkan ke dalam labu Erlenmeyer
c. Menambahkan masing-masing 1 ml buffer NH
4
Cl dan 0,1 indikator EBT d. Memanaskan pada suhu 40
C e. Melakukan Titrasi dengan larutan EDTA sampai berwarna biru muda
Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
7. Kalsium
Cara kerja : b. Memasukkan 100 ml air ke dalam labu Erlenmeyer
c. Menambahkan 1 ml larutan NaOH 1 N dan menambahkan sedikit indikator Murexida
d. Memanaskan pada suhu 40 C
e. Melakukan titrasi dengan larutan EDTA sampai berwarna ungu 8.
Magnesium Cara kerja :
b. Memasukkan sampel air 100 ml ke dalam labu Erlenmeyer
c. Menambahkan 1 ml larutan NaOH 1 N dan menambahkan sedikit indikator
Murexida d.
Memanaskan pada suhu 40 C
e. Melakukan titrasi dengan larutan EDTA sehingga berwarna ungu
9. BesiFe
Prinsip kerja : Besi yang larut dalam air direduksi menjadi besi bervalensi 2, selanjutnya
dikomplekkan dengan phenolphthalein menjadi komplek sehingga berwarna jingga dan diperiksa dengan spektrofotometer pada gelombang 470-540 nm.
Cara kerja : b.
Memasukkan 50 ml air sampel ke dalam labu Elenmeyer 125 ml c.
Menambahkan 2 ml HCL pekat d.
Menambahkan 1 ml larutan Hidroksilamin e.
Memanaskannya sampai mendidih f.
Mendinginkan pada suhu kamar g.
Menambahkan 10 ml larutan buffer ammonium asetat dan larutan Phenolphtalein
h. Mengencerkan dengan air suling sampai 50 ml
i. Memeriksa absorbansi setelah 10 -15 menit pada panjang gelombang
maksimum 470 – 540 nm j.
Menghitung kadar besi dengan menggunakan grafik standar
Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
10. ManganMn Prinsip kerja :
Ion mangan dalam suasana asam panas dan dengan larutan ini dioksidasi oleh persulfat menjadi senyawa mangan yang berwarna ungu kemerahan.
Cara kerja : b.
Mengambil 50 ml air sampel, memasukkan ke labu Erlenmeyer c.
Menambahkan 2,5 ml pereaksi khusus d.
Memanaskannya sehingga sampai mendidih e.
Memindahkannya dari pemanas f.
Menambahkan masing-masing 1 gr Ammonium persulfat g.
Mendidihkan kembali selama 5 menit hingga warna ungu kemerahan, berarti menunjukkan adanya unsur mangan
h. Mendinginkannya pada suhu kamar
i. Memindahkan ke dalam labu ukur 50 ml dan mengencerkannya sampai tanda
batas j.
Membaca nilai absorbansinya pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 526 nm
11. Ammonium Sulfat Cara kerja :
b. Memasukkan 50 ml air sampel ke dalam labu Erlenmeyer
c. Menambahkan KNa-tartat sebanyak 0,5 ml dan 5 tetes reagen Messler
d. Mendinginkan dengan warna standar
12. NitritIon NO
2
b. Mengambil 50 ml air sampel
c. Menambahkan dengan reagen Nitrit beberapa tetes
d. Mendinginkan dengan warna standar
13. Zat OrganikKMnO
4
Cara kerja : b.
Mengambil 100 ml air sampel kemudian menambahkannya dengan 5 ml H
2
SO
4
dan KMnO
4
sebanyak 5 tetes c.
Memanaskannya hingga mendidih dan menambahkan kembali KMnO
4
10 ml
Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
d. Menambahkan Asam Oksalat 0,01 N sebanyak 10 ml
e. Melakukan titrasi dengan KMnO
4
sehingga warnanya berubah menjadi seperti warna bunga mawar
f. Mencatat banyaknya KMnO
4
yang digunakan 14. KloridaIon Cl
Cara kerja : b.
Memasukkan 100 ml air sampel ke dalam labu Erlenmeyer c.
Menambahkan 1 ml K
2
CrO
4
ke dalam labu Erlenmeyer d.
Melakukan titrasi dengan AgNO
3
sampai berubah warna menjadi merah bata e.
Mencatat banyaknya titrasi yang digunakan 15. SulfatIon SO
4
Cara kerja : b.
Memasukkan 50 ml air sampel ke dalam labu Erlenmeyer c.
Menambahkan dengan larutan kondisi dan Barium Klorida BaCl
2
d. Memeriksa dengan menggunakan Spektrofotometer pada panjang gelombang
420 nm e.
Mencatat angka yang tertera
Mikrobiologi
1. Tes perkiraan
Cara kerja : a.
Memasukkan 10 ml air sampel ke dalam tabung sampel 10 ml 3 buah b.
Pengambilan sampel diusahakan dalam keadaan steril dengan cara mendekatkannya dengan nyala api dari Bunsen
c. Mengambil 4 ml air sampel dan memasukkannya ke dalam 3 buah tabung
sampel 1 ml masing-masing 1 ml d.
Sisa dari pengambilan dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi dengan garam dan diambil kembali lalu dimasukkan ke dalam tabung sampel 0,1 ml
sebanyak 1 ml
Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
e. Sisa pengambilan yang 1 ml dimasukkan kembali ke dalam tabung berisi
garam lagi, mengambil 3 ml lalu dimasukkan dalam tabung sampel 0,01 ml f.
Memasukkan ke dalam inkubator dengan suhu 36 C dalam waktu 48 jam,
bila tes ini menunjukkan adanya gelembung udara dalam tabung maka tes ini menunjukkan positif dan dilanjutkan dengan uji penegasan
2. Tes Penegasan
Cara kerja : a.
Memanasi ose dengan bunsen sampai memijar pada ujungnya b.
Mengamil sampel yang dinyatakan positif c.
Sampel yang diambil sebanyak 1 – 2 ose d.
Memasukkan dalam inkubasi selama 48 jam pada suhu 35 C
e. Pembentukan gas selama 2 x 24 jam menunjukkan tes penegasan positif.
Data yang diperoleh ada 2 macam : 1 Data primer :
Penelitian kualitas air sesuai dengan Standar Kualitas Air Bersih.
2 Data sekunder : Pengumpulan pelanggan aktif PDAM selama 5 tahun terakhir.
Untuk memudahkan analisis digunakan diagram alir pada Gambar 3.1.
Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
Pengumpulan data pelanggan PDAM 5
tahun terakhir 2005-2009
Mulai
Penelitian kualitas air
RAB pemasangan pipa pelanggan baru
PDAM
Prediksi pertumbuhan
pelanggan 10 tahun mendatang
Prediksi kebutuhan air bersih10 tahun
mendatang Kesimpulan dan saran
Selesai
Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data
4.1.1. Data Pelanggan PDAM
Data yang diperoleh dari PDAM bagian pelanggan pada tahun 2009 terdapat 384 SR di Kelurahan Tipes yang dilayani oleh PDAM dengan rincian seperti Tabel
4.1. sebagai berikut :
Tabel 4.1. Tabel jumlah pelanggan PDAM tahun 2005 – 2009
Jenis Pelanggan
SR Tahun
2005 2006
2007 2008
2009 Niaga 1
63 59
62 61
57 Niaga 2
8 8
8 9
9 Sekolah
3 3
3 3
3 Pemerintah
- -
- -
- RT 2
243 239
227 226
222 RT 3
43 50
52 55
59 RT 4
25 24
34 33
32 Sosial umum
- -
- -
- Sosial khusus
1 1
1 1
2 Jumlah
386 384
387 388
384 Sumber : PDAM Surakarta, 2009
Catatan : 1 SR = 5,8 jiwa
34