C. Obyek dan Fungsi Wakaf
Hak Atas Tanah yang dapat diwakafkan antara lain: 1.
Hak Milik Atas Tanah baik yang sudah terdaftar atau yang belum; 2.
Hak Guna Bangunan HGB, Hak Guna Usaha HGU, Hak Pakai HP atas tanah yang sudah ditingkatkan menjadi Hak Milik HM;
3. Hak Milik HM atas satuan rumah susun sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan 4.
Tanah Netgara yang diatasnya berdiri bangunan masjid atau apabila dimiliki dan dikuasai oleh wakif secara sah, tidak dalam sitaan, sengketa
dan tidak dijaminkan di Bank. Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta
benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
D. Prosedur Pendaftaran Tanah Wakaf yang Berasal dari Tanah Negara
Yang merupakan prosedur pendaftaran tanah wakaf yang berasal dari tanah Negara di Kantor Pertanahan Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut:
1. Pemohon yang bersangkutan mengajukan permohonan pendaftaran tanah
wakaf yang disertai dengan akta ikrar wakaf atau surat ikrar wakaf beserta warkah-warkah yang diperlukan, antara lain:
a. Surat permohonan pendaftaran tanah wakaf tertulis dengan blangko;
b. Bukti identitas diri dari wakif, nadzir, danatau kuasanya;
c. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan
SPPT PBB tahun berjalan;
d. Bukti pemilikan atau penguasaan tanah;
e. Surat-surat lain yang diperlukan; dan
f. Membanyar biaya ukur, panitia-panitia, pemeriksaan tanah dan
transport. Setelah
semua warkah-warkahnya
lengkap, maka
akan disampaikan kepada Kepala Kantor Pertanahan.
2. Untuk memperoleh data fisik yang diperlukan bagi pendaftaran tanah,
bidang-bidang tanah yang akan dipetakan dan diukur, terlebih dahulu ditetapkan
letaknya, batas-batasnya,
dan menurut
keperluannya ditempatkan tanda-tanda batas disetiap sudut bidang tanah yang
bersangkutan. Dalam penetapan batas bidang tanah pada pendaftaran tanah
diupayakan berdasarkan
kesempatan para
pihak yang
berkepentingan. 3.
Penetapan tanda-tanda batas termasuk pemeliharaannya, wajib dilakukan oleh pemegang hak atas tanah yang bersangkutan. Penetapan batas bidang
tanah yang sudah dipunyai dengan suatu hak yang belum terdaftar, dilakukan oleh Panitia Ajudikasi Panitia A atau oleh Kepala Kantor
Pertanahan berdasarkan penunjukan batas oleh pemegang hak atas tanah yang bersangkutan dan sedapat mungkin disetujui oleh para pemegang hak
atas tanah yang berbatasan. Dalam penetapan batas-batas idang tanah Panitia A atau Kepala Kantor Pertanahan memperhatikan batas-batas
bidang atau bidang-bidang tanah yang telah terdaftar dan surat ukur atau gambar situasi yang bersangkutan dan hasilnya berupa peta bidang tanah
dengan Nomor Identifikasi Bidang NIB tanah. Pemeriksaan tanah yang dilakukan oleh Panitia A kemudian dituangkan dalam berita acara
pemeriksaan tanah sebagai bahan oleh pejabat yang berwenang dalam memberikan hak atas tanah.
4. Bidang-bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya diukur dan
selanjutnya dipetakan dalam peta dasar pendaftaran. Jika dalam wilayah pendaftaran tanah belum ada peta dasar pendaftaran, dapat digunakan peta
lain sepanjang peta tersebut memenuhi syarat untuk pembuatan peta pendaftaran. Jika dalam wilayah yang dimaksud belum tersedia peta dasar
pendaftaran maupun peta lainnya, pembuatan peta dasar pendaftaran dilakukan bersamaan dengan pengukuran dan pemetaan bidang tanah yang
bersangkutan. 5.
Bidang-bidang tanah yang sudah dipetakan atau dibubuhkan nomor pendaftarannya pada pendaftaran dibukukan dalam daftar tanah. Bagi
bidang-bidang tanah yang sudah diukur serta dipetakan dalam peta pendaftaran, dibuatkan surat ukur untuk keperluan pendaftaran haknya.
6. Penerbitan Surat Keputusan SK pemberian hak oleh pejabat yang
berwenang. 7.
Pendaftaran Surat Keputusan SK pemberian hak. 8.
Sertipikat diterbitkan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku
tanah. Jika didalam buku tanah terdapat catatan yang menyangkut data
yuridis dan data fisik maupun data yuridis penerbitan sertipikat ditangguhkan sampai catatan yang bersangkutan dihapus.
9. Sertipikat hanya boleh diserahkan kepada pihak yang namanya tercantum
dalam buku tanah yang bersangkutan sebagai pemegang hak atau kepada pihak lain yang dikuasakan olehnya.
Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat
didalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah yang bersangkutan. Dalam hal atas
suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara
nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntuk pelaksanaan hak tersebut apa bila dalam waktu
5 lima tahun sejak penerbitannya sertipikat itu telah tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor
Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat tersebut.
E. Prosedur Pendaftaran Surat Keputusan SK Pemberian Hak