Hubungan pemanasan awal bahan bakar dengan konsumsi bahan bakar

28 terhadap salah satu elemen penghasilgas buang yaitu bahan bakar, sehinggadengan adanya perlkuan tersebut maka akan berdampak juga pada konsumsi bahan bakar karena dengan adanya perlakuan tersebut diharapkan akan memberikan suatu proses pembakaran yang sempurna sehingga akan berakibat pada konsumsi bahan bakar. Proses peerlakuan nya yaitu dengan memanaskan bahan bakar dengan alternatif membuat variasi saluran pada upper tank radiator.

9. Hubungan pemanasan awal bahan bakar dengan konsumsi bahan bakar

Perbandingan bahan bakar dan udara menurut Soenarta dinyatakan dalam volume atau berat dari bagian udara dan bahan bakar. Secara teoritis pencampuran udara dan bahan bakar adalh 15 : 1 artinya bagian udara sebanyak 15 yang dicampur dengan 1 bagian bahan bakar bensiin dalam satuan berat. Fakta yang sering kali terjadi yaitumesin menghendaki perbandingan yang berbeda-beda tergantung pada temperatur suhu sekitar mesin, kecepatan mesin, beban mesin dan kondisi lainnya. New Step 1, 1996 :3-51. Tabel 6.Perbandingan udara dan bahan bakar Kondisi kerja mesin Perbandingan Saat start temperatur 30ºC Saat Idling Putaran lambat Akseleraasi Putaran maksimum Putaran sedang 5 : 1 11 : 1 12 – 13 : 1 8 : 1 12 – 13 : 1 16 – 18 : 1 New Step 1, 1996 : 15 29 Saat menghidupkan mesin dalam keadaan dingin, dibutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menyesuaikan suhu sekitar mesin. Menurut Suyanto hal seperti ini terjadi pada aliran udara lambat putaran rendah,karena aliran udara lambat tidak mampumembawa partikel-partikel bahan bakar konsekunsinya partikel- partikel bahan bakar menempel pada dinding saluran masuk sehingga distribusi campuran menjadi tidak homogen. Kondisi seperti ini dapat diasumsikan bahwa campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam silinder menjadi kurus sehingga diperlukan bahan bakar lebih banyak sedangkan apabila temperatur campuran bahan bakar dengan udara dinaikkan, maka semakin mudah campuran bahan bakar dan udara tersebut terbakar yang berarti campuran tersebut menjadi homogen. Hubungan pemanasan bahan bakar terhadap proses pembakaran adalah untuk menghindari terjadinya campuran bahan bakar kurus dan terlalu gemuk. Tujuan bahan bakar dipanaskan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam ruang bakar adalah campuran bahan bakar dan udara yang masuk kedalam ruang bakar akan lebih baik sudah berupa uap agar mudah dikabutkan sehingga campuran bahan bakar menjadi lebih homogen sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit. 10. Hubungan pemanasan campuran bahan bakar dengan zat aditif terhadap konsumsi dan kandungan CO gas buang Dalam proses pembakaran sempurna semakin tinggi angka oktan semakin besar pula kemampuan bertahan bensin terhadap knocking. Untuk mendapatkan angka oktan yang lebih baik daripada yang di punya oleh bensin dapat di lakukan dengan cara menambahkan zat aditif, salah satu sifat dari zat aditif adalah memperbaiki kualitas bahan bakar sehingga dalam proses pembakaran bensin 30 dapat terbakar dengan sempurna dan tidak terjadi knocking. Dengan kualitas bahan bakar yang lebih baik diharapkan terjadi proses pembakaran sempurna sehingga dapat menghemat konsumsi bahan bakar dan mengurangi kadar kepekatan gas buang. Pada umumnya campuran bahan bakar dengan udara ada yang terbakar dengan sempurna dan ada yang terbakar tidak sempurna, akibat pembakaran tidak sempurna ini lah yang mengakibatkan terjadinya knocking dan campuran bahan bakar dengan udara tidak terbakar semuanya dan ada yang keluar bersamaan dengan gas sisa hasil pembakaran. Hal ini terjadi karena campuran bahan bakar dan udara tidak homogen. Tujuan bahan bakar dipanaskan sebelum masuk keruang bakar adalah semakin tinggi suhu bahan bakar yang masuk keruang bakar, bahan bakar lebih cepat menguap sehingga campuran bahan bakar terbakar sempurna dan mencegah terjadinya knocking. Untuk memanaskan bahan bakar dipilihlah bagian atas upper tank radiator, sehingga secara langsung dapat membantu proses pendinginan mesin. Dengan demikian hubungan pemanasan dengan campuran bahan bakar dengan zat aditif adalah bahwa dengan kualitas bahan bakar yang lebih baik dan dengan pemanasan bahan bakar proses pembakaran terjadi secara sempurna sehingga dapat menghemat konsumsi bahan bakar dan mengurangi kadar kepekatan gas buang. Radiator Radiator merupakan suatu sistem yang berfungsi sebagai pendingin. Radiator terdiri dari tangki atas upper tank, tangki bawah lower tank dan bagian terbawah radiator core. Pada upper tank dilengkapi dengan tutup 31 radiator untuk menambah air pendingin. Tutup radiator fungsi utamanya adalah untuk menahan tekanan dan menutup rapat radiator sehingga memungkinkan naiknya temperatur pendingin 100 derajat celcius tanpa mendidih. Pada tutup radiator dilengkapi dengan relief valve dan vacuum valve. Pada saat temperatur naik maka volume akan naik dan juga tekanan bertambah. Bila tekanan naik mencapai 0,3-1 kgcm ² pada 110 - 120°C relief valve akan terbuka sehingga tekanan berlebih akan keluar melalui over flow pipe. Sedangkan vacuum valve berfungsi pada saat mesin berhenti dan temperatur cairan pendingin berkurang sehingga membentuk ruangan vakum dalam radiator dan menghisap udara mengganti kevakuman pada radiator. Pada radiator terdapat komponen lain yaitu thermostat untuk menahan suhu air antara 70 - 80°C untuk mencegah keausan karena suhu rendah Gambar 8.radiator 32

B. Kerangka Berpikir

Mesin pembakaran sangat diperlukan suatu campuran bahan bakar dan udara yang sesuai sehingga dengan adanya kesesuaian kondisicampuran bahan bakar dan udara maka akan menghasilkan efek yang baik dalam pembakaran yang berupa tenaga yang optimal, konsumsi bahan bakar yang ekonomis dan emisi gas buang yang yang rendah dan lain-lain. Hubungan antara pemanasasn bahan bakar dan konsumsi bahan bakar sesuai dengan prinsip dari pemanasan bahan bakar ini adalah merekayasa reaksi fisika terhadap perlakuan molekul kimia bahan bakar, sehingga struktur molekul- molekul dari bahan bakar bensin akan lebih reaktif dan reaktifitas ini ditempuh dengan memanaskan bahan bakar bensin dalma hal ini menggunakan media upper tank radiator. Pemanasan bensin dimaksudkan untuk merenggangkan ikatan molekul bensin, sehingga ketika bensin melewati karburator bensin akan lebih siap bakar. Untuk mendapatkan campuran bahan bakar dan udara yang homogen salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan melakuakan pemanasan bahan bakar dengan kondisi bahan bakar yang telah dipanaskandiharapkan akan mempengaruhi proses pencampuran bahan bakar dan udara agar lebih homogen. Hubungan antara pemanasan bahan bakar dan kandungan CO gas buang, menurut Soenartra 1995:22, yaitu jika campuran sudah homogen maka akan berakibat pada menurunnya kandungan polutan gas bekas, khususnya CO karena pada pembakaran campuran bahan bakar dan udara yang homogen maka campuran akan dapat terbakar secara sempurna atau keseluruhan. Sesuai penjelasan yang telah disampaikan diatas maka dalam hal ini penulis ingin menguji bagaimanakah efek pemanasan awal bahan bakar denagan