Bahan Restorasi Resin Komposit
Bahan Restorasi Resin
Komposit
PUGUH BAYU PRABOWO, drg., MKes
IMTKG FKG UHT
PENDAHULUAN
Komposit = to compose = gabungan beberapa
komponen
Mulai dikembangkan sejak tahun 1960 =
Bowen’s resin (bisphenol-A & glisidil
metacrilat = bis-GMA) menggantikan silikat &
metil metakrilat
Pd awalnya u/ restorasi anterior
Sekarang sdh sangat berkembang s/d generasi
VII dan menjadi bahan andalan dokter gigi.
Komposit
Komposisi
Komponen Utama
Komponen Tambahan
Klasifikasi
Menentukan Sifat Bahan
Cara Polimerisasi
Ukuran Filler
Manipulasi
Pertimbangan
Pemilihan bahan
Etsa Asam
Bahan Bonding
Cara Polimerisasi
Contoh Paket penjualan
Komposit
Skema Komposit
Komponen Bahan Restorasi
Komposit
Komponen utama
Matriks organik
Bahan pengisi inorganik
Bahan pengikat
Komponen tambahan
Activator-inisiator
Additive
Inhibitor
Pigmen
Matriks organik
A. Monomer utama (principal monomer)
Aromatic dimetacrylate system bis-GMA
(hsl rx.bisphenol-A & glisidil metacrilat)
Sifat : kental (viscositas tinggi) disebabkan
berat molekulnya besar yg akan mengalami
free radical addition polymerization yg
menghasilkan polimer cross-linked yg rigid
Monomer alternatif : uretan dimetakrilat
(UEDMA)
B. Monomer pengencer (diluent monomer)
Monofunctional : metil metakrilat
Difunctional : umumnya dipakai trietilen
glikol dimetakrilat (TEGDMA), karena :
pengkerutan ketika polymerization
(setting/pengerasan) kecil
Struktur cross-linked lebih banyak terjadi,
lebih keras & kuat, koefisien thermal expantion
lebih rendah, water sorbtion (penyerapan air)
yg rendah.
Bahan Pengisi Inorganik
(Inorganic Fillers)
Macam dari filler
glass fiber dan beads (butiran dan sabut gelas),
synthetic calcium phosphates dan fused silica
dahulu
lithium aluminosilikates, crystalline quartz
atau barium aluminoborate silica glasses
sekarang strontium (filler jenis lunak)
komposit lebih mudah dipulas
Guna dari Filler
Memperbaiki/meningkatkan kekuatan
mekanis (kekerasan, kekuatan tekan dan
modulus elastis)
Menurunkan koefisien thermal expantion
Meningkatkan tampilan estetik, karena
partikel gelas dpt dimodifikasi
Bahan pengikat (coupling agent)
Berfungsi untuk mengikat resin
matrix dan filler
Bahan yang dipakai pd umumnya
adalah vinyl sillane compound
Additive
UV stabilizers
Isinya adalah
2-hydroxy-4-methoxybenzophenone
Untuk mencegah perubahan warna
komposit disebabkan UV atau
electromagnetic radiation ketika
disimpan.
INHIBITOR
Bahan : hydroquinone
Untuk mencegah polimerisasi ketika penyimpanan
digunakan
PIGMEN (ZAT WARNA)
Untuk memberi warna yang sesuai gigi
Bahan : metal oxides u/ warnanya (0,001–0,007 %)
Bahan : aluminum oxides u/ opacifiers
(0,001-0,007%)
Pada warna gelap daya tembus light cure unit
berkurang
ACTIVATOR-INISIATOR
aktivasi secara kimia (chemical activation)
aktivasi sinar UV (UV activation)
activator tertiary amine, N,N – dihydroxyethylp-toluidine = SELF CURED
inisiator benzoyl peroxide
activator sinar UV = LIGHT CURED
inisiator benzoin methyl ether
aktivasi sinar tampak (visible light activation)
aktivator sinar tampak ( 460 – 485 nm ) = LC
inisiator - diketone dan amine
Klasifikasi Berdasar Proses
Polimerisasi saat Manipulasi
Visible Light Cured Resin
Cemical Cured / Self Cured / Cold
Cured Resin
Heat Cured Resin
UV Cured Resin
Komposit Dengan Aktivasi Sinar Tampak
(Visible Light Cured)
Satu tube
Manipulasi
Diaplikasikan setelah etching & bonding
Hindari kontaminan (saliva, air dan kotoran)
Hindari under curing polimerisasi tidak
sempurna monomer sisa (iritasi jaringan dan
polimerisasi tidak sempurna)
Ketebalan komposit < 2 mm, jika lebih tidak
sempurna, jika > 2 mm dilakukan bertahap
Lama, intensitas penyinaran dan jarak harus
diperhatikan (sedekat mungkin).
Visible Light Cured
Komposit Aktivasi Kimia (Self Cured)
tediri atas 2 tube (pasta dan aktivator)
Manipulasi
pencampuran dan perbandingan harus sesuai
aturan pabrik
Diaplikasikan setelah etching & bonding
hindari kontaminasi & gelembung udara ketika
pengadukan
aplikasikan pd kondisi lunak dan gunakan matrix
strip u/ membentuk
Komposit Aktivasi Panas (Heat Cured)
Powder (polymer) dan liquid (monomer)
Dipakai untuk pembuatan tambalan indirect
(dikerjakan diluar mulut)
Inlay, Onlay, Veneer atau mahkota jaket
Manipulasi
Setelah gigi dicetak, dibuat mahkota malam, ditanam
dlm kuvet, di isi komposit, dicuring dengan panas
(direbus), dibuka dan dipulas
Komposit dengan Aktivasi
Sinar Ultra Violet
(UV Light Cured)
Sudah jarang dipakai karena uv membuat
jejas/mengiritasi gingiva
Satu tube
Manipulasi = VLC
Klasifikasi Komposit
Berdasar ukuran filler
tradisional composite (coarse-filled composite,
large-filled composite) 8-12 m
small particle-filled composite (fine-filled
coposite) 1–5 m
microfilled composite (microfine composite )
0,04–0,4 m
hybrid composite 0,6–1,0 m
Komposit Tradisional
Berkembang pada tahun 1970-an, lebih
dikenal dengan nama komposit konvensional.
Ukuran fillernya rata-rata 8-12 µm
(Anusavice, 2004), filler terbesar 50 µm.
Kekurangan a l :
mudah abrasi dan berubah warna.
tdk berikatan kimiawi thdp struktur gigi.
Hampir tdk ada dipasaran (sekarang)
Komposit Berbahan Pengisi Mikro
Berkembang pada sekitar tahun 1980-an.
Mempunyai sifat yang hampir sama dengan
komposit tradisional.
textur lebih halus, tapi kekuatannya rendah,
sering dipakai untuk tumpatan anterior.
Ukuran Filler = 0,04–0,4 m (Anusavice, 2004)
fillernya rata-rata 0,02 µm (Van Noort, 2002).
Komposit Partikel Kecil
Dikembangkan pd era tahun 1980-an. U/
mengatasi kelemahan yaitu terlalu lunak dan
mudah abrasi.
lebih banyak digunakan u/ gigi oklusal molar
Ukuran fillernya berkisar 1-5 µm (Anusavice,
2004),
berkisar antara 0,1-6 µm dengan rata-rata
dibawah 1 µm. (Van Noort, 2002)
Komposit Hibrid
Dikembangkan u/ meningkatkan kehalusan
permukaan, tapi sifat mekanik & fisiknya
seperti komposit partikel kecil.
Filler ada 2 jenis; filler partikel kecil ukuran
15-20 µm dan filler ukuran mikro 0,01-0,05
µm (Van Noort, 2002).
Filler 0,6–1,0 m (Anusavice, 2004)
FINISHING
Surface Finishing (bila diperlukan)
digunakan diamond stone atau tungsten
carbide bur (contouring)
dipakai abrasive paste & discs (Polishing)
Surface Glazes
digunakan untuk mencapai hasil mengkilap
Pemilihan Bahan
Kimia vs Sinar Tampak
Kimia tidak memerlukan peralatan
tambahan
Sinar tampak waktu kerja operator tak
terbatas, kekuatan mekanis dan estetik baik
Microfine vs Large Filler vs Hybrid
vs Nano-tech
Microfine mudah dipulas
Large filler kekuatan mekanis baik
Hybrid mudah dipulas, kekuatan
mekanis cukup baik
Nano-tech ditambahkan partikel
ukuran 2-5 nm shg bisa masuk ke dlm
resin tag
Penggunaan
Tumpatan Anterior
microfilled composite, hybrid composite
Tumpatan Posterior
traditional composite, small particle-filled
composite, hybrid copmposite
Lain-lain
core built up, inlay (indirect), crown and
bridge luting, imidiate, laminate veneer
Sebelum
Sesudah
Tumpatan posterior
u/ core (inti) Crown (sebelum dan sesudah)
Crown and Bridge dari bahan Komposit
Dasar-dasar pemilihan dan
penggunaan bahan
Pertimbangan biokompatibilitas
Kekasaran permk sisa makanan
Leakage secondary caries
Monomer sisa (Iritasi pulpa & karsinogenik)
Pemilihan Bonding
Pada enamel diperlukan teknik etsa
Pada dentin diperlukan coupling agents
Solubility (kelarutan)
Rendah (hybrid)
Kekuatan mekanis
Secara umum bagus (hybrid)
Estetik
Bagus asal finishing baik (jangka waktu
tertentu karena perubahan warna pada resin
atau pengumpulan plak
Kekasaran (jangka pendek bagus, jangka
panjang microfilled composites lebih baik)
Sifat Komposit
Thermal properties
Ekspansi umumnya rendah
Penghantar panas jelek
Perubahan bentuk ketika polimerisasi
Sedikit (terutama bila filler banyak)
Gambaran Rontgenologi
radio opaque (gambaran putih pada foto x-ray)
Monomer sisa
Ikatan rangkap C=C terjadi karena tidak
sempurnanya polimerisasi
perubahan sifat mekanik & fisik
berakibat iritasi jaringan mulut &
karsinogenik
Diperlukan basis atau sub base u/ melindungi
pulpa
Klinis
bentuk preparasi
pemberian basis (calcium hydroxide cement, glass
ionomer cement)
Teknis
etsa pada email
bonding agent retensi, mencegah marginal leakage
cellulose acetate matrix band kehalusan
permukaan komposit
hindari kontaminasi (darah dan saliva)
berikan tekanan ketika setting marginal adaptation
PERLEKATAN KOMPOSIT
PADA GIGI
1.
2.
Mekanik
Mikro Mekanik
AD.1. Mekanik
bentuk preparasi
pemberian basis (calcium hydroxide cement,
glass ionomer cement)
AD.2. Mikro Mekanik
etsa pada email
bonding agent retensi, mencegah marginal
leakage
cellulose acetate matrix band kehalusan
permukaan komposit
hindari kontaminasi (darah dan saliva)
berikan tekanan ketika setting marginal
adaptation
Hasil Scan Mikro Tag
Etch Technique (Teknik Etsa–Asam)
Komposisi Etsa
phosphoric acid dgn konsentrasi 30 – 50 %,
optimal 37 %
permukaan kasar
berupa gel atau cairan
PRINSIP KERJA
Melarutkan Enamel Rods
CLEAN, ETCH, WASH, DRY, APPLY
(teknik etsa asam tidak dianjurkan untuk dentin)
Cara kerja (Aplikasi)
Permukaan gigi (enamel) dibersihkan dan
keringkan
Etsa diulaskan ditunggu selama 30-60 detik
Cuci dengan air mengalir 15 – 20 detik
Keringkan dengan udara warna email putih
kusam
Hindari kontaminasi
Aplikasikan bahan tumpatan (bonding &
Komposit)
Permukaan Enamel yang telah
ter-etsa
Bonding
Merupakan bahan adesif
Komposit tanpa bahan pengisi (bis-GMA dan
TEGMA)
Berbentuk cair, agar terbentuk resin tag
(setelah setting)
Banyak dikembangkan u/ memudahkan
aplikasi
Resin Tag dari Bonding
Klasifikasi Berdasarkan Tempat
Perlekatan
Enamel Bonding
adhesion dari polyalkenoate cement
Dentin Bonding
phosphate based bonding agent
amino carboxylate based bonding agent (NPG –
GMA) & carboxylate based bonding agent (PAA)
Double Bonding
Bonding yg dikembangkan u/ enamel & dentin
Enamel Bonding
Komposisinya = bis-GMA dan TEGMA
Mulai banyak ditinggalkan
Aplikasi khusus untuk enamel tdk untuk
dentin
Digantikan dng double bonding (anamel dan
dentin)
Attachment polimer pada enamel yang telah di
etsa asam = resin tag
Dentin Bonding
Dentin conditioner (cleanser)
Aplikasinya
diulas kemudian dicuci
Berfungsi :
menghilangkan smear layer pada dentin
meningkatkan permeabilitas dentin
denature (merubah) dari collagen
merubah wettability dari permukaan
Primer (Adhesion Promoter)
Aplikasi
diulas kemudian dikeringkan atau di cured
Berfungsi :
merubah wettability dari permukaan
sangat membantu penetrasi monomer pada dentin
mengikat monomer pada dentin
penetrasi ke intertubular dentine membentuk
hybrid layer
dapat berikatan dengan komposit
Klasifikasi Berdasarkan Cara Aplikasi
Tipe 1 (3 tahap)
1.
2.
3.
Peng-aplikasian etsa dan dicuci untuk
mendapatkan permukaan dentin yang sudah
didemineralisasi.
Peng-aplikasian primer
Peng-aplikasian sealer
Contoh bahan :
All-Bond 2 (Bisco); Optibond FL (Kerr);
Scotchbond Multipurpose (3M/ESPE)
Tipe 2 (2 tahap)
Tediri 2 kemasan (etsa dan bonding)
Peng-aplikasian etsa & dicuci u/ mendptkan
permukaan dentin yg sudah didemineralisasi.
aplikasi primer & sealer dlm 1 larutan
Contoh bahan : Exite (Ivoclar/ Vivadent); Gluma
Comfort Bond (Hareaus Kulzer); One-Step
(Bisco); Optibond Solo Plus (Kerr); Prime &
Bond NT (Dentsply); Scotchbond One
(3M/ESPE)
Tipe 3 (2 tahap)
2 kemasan (primer+etsa & sealer)
Aplikasi self etching primer
Aplikasi sealer satu lapisan
Contoh bahan :
Clearfill Linear Bond 2V (Kuraray Dental)
Clearfill SE Bond (Kuraray Dental)
Tipe 4 (1 tahap)
Self-etching primer dan sealer diaplikasikan
dalam satu larutan
Contoh bahan :
One Bond F (J.Morita)
Prompt-L-Pop (ESPE)
F-2000 primer/adhesive
Kegunaan Bonding (yg lain)
Fissure Sealants
bahan dasar = komposit tanpa filler
dapat berupa polyalkenoate cement (GIC)
u/ menutup fisur yang dalam
Orthodontics Attachment
Melekatkan alat orto cekat
Adhesive Restoration
Melekatkan tumpatan (amalgam) atau C&B
Sekian dan terima kasih
Wassalam
Komposit
PUGUH BAYU PRABOWO, drg., MKes
IMTKG FKG UHT
PENDAHULUAN
Komposit = to compose = gabungan beberapa
komponen
Mulai dikembangkan sejak tahun 1960 =
Bowen’s resin (bisphenol-A & glisidil
metacrilat = bis-GMA) menggantikan silikat &
metil metakrilat
Pd awalnya u/ restorasi anterior
Sekarang sdh sangat berkembang s/d generasi
VII dan menjadi bahan andalan dokter gigi.
Komposit
Komposisi
Komponen Utama
Komponen Tambahan
Klasifikasi
Menentukan Sifat Bahan
Cara Polimerisasi
Ukuran Filler
Manipulasi
Pertimbangan
Pemilihan bahan
Etsa Asam
Bahan Bonding
Cara Polimerisasi
Contoh Paket penjualan
Komposit
Skema Komposit
Komponen Bahan Restorasi
Komposit
Komponen utama
Matriks organik
Bahan pengisi inorganik
Bahan pengikat
Komponen tambahan
Activator-inisiator
Additive
Inhibitor
Pigmen
Matriks organik
A. Monomer utama (principal monomer)
Aromatic dimetacrylate system bis-GMA
(hsl rx.bisphenol-A & glisidil metacrilat)
Sifat : kental (viscositas tinggi) disebabkan
berat molekulnya besar yg akan mengalami
free radical addition polymerization yg
menghasilkan polimer cross-linked yg rigid
Monomer alternatif : uretan dimetakrilat
(UEDMA)
B. Monomer pengencer (diluent monomer)
Monofunctional : metil metakrilat
Difunctional : umumnya dipakai trietilen
glikol dimetakrilat (TEGDMA), karena :
pengkerutan ketika polymerization
(setting/pengerasan) kecil
Struktur cross-linked lebih banyak terjadi,
lebih keras & kuat, koefisien thermal expantion
lebih rendah, water sorbtion (penyerapan air)
yg rendah.
Bahan Pengisi Inorganik
(Inorganic Fillers)
Macam dari filler
glass fiber dan beads (butiran dan sabut gelas),
synthetic calcium phosphates dan fused silica
dahulu
lithium aluminosilikates, crystalline quartz
atau barium aluminoborate silica glasses
sekarang strontium (filler jenis lunak)
komposit lebih mudah dipulas
Guna dari Filler
Memperbaiki/meningkatkan kekuatan
mekanis (kekerasan, kekuatan tekan dan
modulus elastis)
Menurunkan koefisien thermal expantion
Meningkatkan tampilan estetik, karena
partikel gelas dpt dimodifikasi
Bahan pengikat (coupling agent)
Berfungsi untuk mengikat resin
matrix dan filler
Bahan yang dipakai pd umumnya
adalah vinyl sillane compound
Additive
UV stabilizers
Isinya adalah
2-hydroxy-4-methoxybenzophenone
Untuk mencegah perubahan warna
komposit disebabkan UV atau
electromagnetic radiation ketika
disimpan.
INHIBITOR
Bahan : hydroquinone
Untuk mencegah polimerisasi ketika penyimpanan
digunakan
PIGMEN (ZAT WARNA)
Untuk memberi warna yang sesuai gigi
Bahan : metal oxides u/ warnanya (0,001–0,007 %)
Bahan : aluminum oxides u/ opacifiers
(0,001-0,007%)
Pada warna gelap daya tembus light cure unit
berkurang
ACTIVATOR-INISIATOR
aktivasi secara kimia (chemical activation)
aktivasi sinar UV (UV activation)
activator tertiary amine, N,N – dihydroxyethylp-toluidine = SELF CURED
inisiator benzoyl peroxide
activator sinar UV = LIGHT CURED
inisiator benzoin methyl ether
aktivasi sinar tampak (visible light activation)
aktivator sinar tampak ( 460 – 485 nm ) = LC
inisiator - diketone dan amine
Klasifikasi Berdasar Proses
Polimerisasi saat Manipulasi
Visible Light Cured Resin
Cemical Cured / Self Cured / Cold
Cured Resin
Heat Cured Resin
UV Cured Resin
Komposit Dengan Aktivasi Sinar Tampak
(Visible Light Cured)
Satu tube
Manipulasi
Diaplikasikan setelah etching & bonding
Hindari kontaminan (saliva, air dan kotoran)
Hindari under curing polimerisasi tidak
sempurna monomer sisa (iritasi jaringan dan
polimerisasi tidak sempurna)
Ketebalan komposit < 2 mm, jika lebih tidak
sempurna, jika > 2 mm dilakukan bertahap
Lama, intensitas penyinaran dan jarak harus
diperhatikan (sedekat mungkin).
Visible Light Cured
Komposit Aktivasi Kimia (Self Cured)
tediri atas 2 tube (pasta dan aktivator)
Manipulasi
pencampuran dan perbandingan harus sesuai
aturan pabrik
Diaplikasikan setelah etching & bonding
hindari kontaminasi & gelembung udara ketika
pengadukan
aplikasikan pd kondisi lunak dan gunakan matrix
strip u/ membentuk
Komposit Aktivasi Panas (Heat Cured)
Powder (polymer) dan liquid (monomer)
Dipakai untuk pembuatan tambalan indirect
(dikerjakan diluar mulut)
Inlay, Onlay, Veneer atau mahkota jaket
Manipulasi
Setelah gigi dicetak, dibuat mahkota malam, ditanam
dlm kuvet, di isi komposit, dicuring dengan panas
(direbus), dibuka dan dipulas
Komposit dengan Aktivasi
Sinar Ultra Violet
(UV Light Cured)
Sudah jarang dipakai karena uv membuat
jejas/mengiritasi gingiva
Satu tube
Manipulasi = VLC
Klasifikasi Komposit
Berdasar ukuran filler
tradisional composite (coarse-filled composite,
large-filled composite) 8-12 m
small particle-filled composite (fine-filled
coposite) 1–5 m
microfilled composite (microfine composite )
0,04–0,4 m
hybrid composite 0,6–1,0 m
Komposit Tradisional
Berkembang pada tahun 1970-an, lebih
dikenal dengan nama komposit konvensional.
Ukuran fillernya rata-rata 8-12 µm
(Anusavice, 2004), filler terbesar 50 µm.
Kekurangan a l :
mudah abrasi dan berubah warna.
tdk berikatan kimiawi thdp struktur gigi.
Hampir tdk ada dipasaran (sekarang)
Komposit Berbahan Pengisi Mikro
Berkembang pada sekitar tahun 1980-an.
Mempunyai sifat yang hampir sama dengan
komposit tradisional.
textur lebih halus, tapi kekuatannya rendah,
sering dipakai untuk tumpatan anterior.
Ukuran Filler = 0,04–0,4 m (Anusavice, 2004)
fillernya rata-rata 0,02 µm (Van Noort, 2002).
Komposit Partikel Kecil
Dikembangkan pd era tahun 1980-an. U/
mengatasi kelemahan yaitu terlalu lunak dan
mudah abrasi.
lebih banyak digunakan u/ gigi oklusal molar
Ukuran fillernya berkisar 1-5 µm (Anusavice,
2004),
berkisar antara 0,1-6 µm dengan rata-rata
dibawah 1 µm. (Van Noort, 2002)
Komposit Hibrid
Dikembangkan u/ meningkatkan kehalusan
permukaan, tapi sifat mekanik & fisiknya
seperti komposit partikel kecil.
Filler ada 2 jenis; filler partikel kecil ukuran
15-20 µm dan filler ukuran mikro 0,01-0,05
µm (Van Noort, 2002).
Filler 0,6–1,0 m (Anusavice, 2004)
FINISHING
Surface Finishing (bila diperlukan)
digunakan diamond stone atau tungsten
carbide bur (contouring)
dipakai abrasive paste & discs (Polishing)
Surface Glazes
digunakan untuk mencapai hasil mengkilap
Pemilihan Bahan
Kimia vs Sinar Tampak
Kimia tidak memerlukan peralatan
tambahan
Sinar tampak waktu kerja operator tak
terbatas, kekuatan mekanis dan estetik baik
Microfine vs Large Filler vs Hybrid
vs Nano-tech
Microfine mudah dipulas
Large filler kekuatan mekanis baik
Hybrid mudah dipulas, kekuatan
mekanis cukup baik
Nano-tech ditambahkan partikel
ukuran 2-5 nm shg bisa masuk ke dlm
resin tag
Penggunaan
Tumpatan Anterior
microfilled composite, hybrid composite
Tumpatan Posterior
traditional composite, small particle-filled
composite, hybrid copmposite
Lain-lain
core built up, inlay (indirect), crown and
bridge luting, imidiate, laminate veneer
Sebelum
Sesudah
Tumpatan posterior
u/ core (inti) Crown (sebelum dan sesudah)
Crown and Bridge dari bahan Komposit
Dasar-dasar pemilihan dan
penggunaan bahan
Pertimbangan biokompatibilitas
Kekasaran permk sisa makanan
Leakage secondary caries
Monomer sisa (Iritasi pulpa & karsinogenik)
Pemilihan Bonding
Pada enamel diperlukan teknik etsa
Pada dentin diperlukan coupling agents
Solubility (kelarutan)
Rendah (hybrid)
Kekuatan mekanis
Secara umum bagus (hybrid)
Estetik
Bagus asal finishing baik (jangka waktu
tertentu karena perubahan warna pada resin
atau pengumpulan plak
Kekasaran (jangka pendek bagus, jangka
panjang microfilled composites lebih baik)
Sifat Komposit
Thermal properties
Ekspansi umumnya rendah
Penghantar panas jelek
Perubahan bentuk ketika polimerisasi
Sedikit (terutama bila filler banyak)
Gambaran Rontgenologi
radio opaque (gambaran putih pada foto x-ray)
Monomer sisa
Ikatan rangkap C=C terjadi karena tidak
sempurnanya polimerisasi
perubahan sifat mekanik & fisik
berakibat iritasi jaringan mulut &
karsinogenik
Diperlukan basis atau sub base u/ melindungi
pulpa
Klinis
bentuk preparasi
pemberian basis (calcium hydroxide cement, glass
ionomer cement)
Teknis
etsa pada email
bonding agent retensi, mencegah marginal leakage
cellulose acetate matrix band kehalusan
permukaan komposit
hindari kontaminasi (darah dan saliva)
berikan tekanan ketika setting marginal adaptation
PERLEKATAN KOMPOSIT
PADA GIGI
1.
2.
Mekanik
Mikro Mekanik
AD.1. Mekanik
bentuk preparasi
pemberian basis (calcium hydroxide cement,
glass ionomer cement)
AD.2. Mikro Mekanik
etsa pada email
bonding agent retensi, mencegah marginal
leakage
cellulose acetate matrix band kehalusan
permukaan komposit
hindari kontaminasi (darah dan saliva)
berikan tekanan ketika setting marginal
adaptation
Hasil Scan Mikro Tag
Etch Technique (Teknik Etsa–Asam)
Komposisi Etsa
phosphoric acid dgn konsentrasi 30 – 50 %,
optimal 37 %
permukaan kasar
berupa gel atau cairan
PRINSIP KERJA
Melarutkan Enamel Rods
CLEAN, ETCH, WASH, DRY, APPLY
(teknik etsa asam tidak dianjurkan untuk dentin)
Cara kerja (Aplikasi)
Permukaan gigi (enamel) dibersihkan dan
keringkan
Etsa diulaskan ditunggu selama 30-60 detik
Cuci dengan air mengalir 15 – 20 detik
Keringkan dengan udara warna email putih
kusam
Hindari kontaminasi
Aplikasikan bahan tumpatan (bonding &
Komposit)
Permukaan Enamel yang telah
ter-etsa
Bonding
Merupakan bahan adesif
Komposit tanpa bahan pengisi (bis-GMA dan
TEGMA)
Berbentuk cair, agar terbentuk resin tag
(setelah setting)
Banyak dikembangkan u/ memudahkan
aplikasi
Resin Tag dari Bonding
Klasifikasi Berdasarkan Tempat
Perlekatan
Enamel Bonding
adhesion dari polyalkenoate cement
Dentin Bonding
phosphate based bonding agent
amino carboxylate based bonding agent (NPG –
GMA) & carboxylate based bonding agent (PAA)
Double Bonding
Bonding yg dikembangkan u/ enamel & dentin
Enamel Bonding
Komposisinya = bis-GMA dan TEGMA
Mulai banyak ditinggalkan
Aplikasi khusus untuk enamel tdk untuk
dentin
Digantikan dng double bonding (anamel dan
dentin)
Attachment polimer pada enamel yang telah di
etsa asam = resin tag
Dentin Bonding
Dentin conditioner (cleanser)
Aplikasinya
diulas kemudian dicuci
Berfungsi :
menghilangkan smear layer pada dentin
meningkatkan permeabilitas dentin
denature (merubah) dari collagen
merubah wettability dari permukaan
Primer (Adhesion Promoter)
Aplikasi
diulas kemudian dikeringkan atau di cured
Berfungsi :
merubah wettability dari permukaan
sangat membantu penetrasi monomer pada dentin
mengikat monomer pada dentin
penetrasi ke intertubular dentine membentuk
hybrid layer
dapat berikatan dengan komposit
Klasifikasi Berdasarkan Cara Aplikasi
Tipe 1 (3 tahap)
1.
2.
3.
Peng-aplikasian etsa dan dicuci untuk
mendapatkan permukaan dentin yang sudah
didemineralisasi.
Peng-aplikasian primer
Peng-aplikasian sealer
Contoh bahan :
All-Bond 2 (Bisco); Optibond FL (Kerr);
Scotchbond Multipurpose (3M/ESPE)
Tipe 2 (2 tahap)
Tediri 2 kemasan (etsa dan bonding)
Peng-aplikasian etsa & dicuci u/ mendptkan
permukaan dentin yg sudah didemineralisasi.
aplikasi primer & sealer dlm 1 larutan
Contoh bahan : Exite (Ivoclar/ Vivadent); Gluma
Comfort Bond (Hareaus Kulzer); One-Step
(Bisco); Optibond Solo Plus (Kerr); Prime &
Bond NT (Dentsply); Scotchbond One
(3M/ESPE)
Tipe 3 (2 tahap)
2 kemasan (primer+etsa & sealer)
Aplikasi self etching primer
Aplikasi sealer satu lapisan
Contoh bahan :
Clearfill Linear Bond 2V (Kuraray Dental)
Clearfill SE Bond (Kuraray Dental)
Tipe 4 (1 tahap)
Self-etching primer dan sealer diaplikasikan
dalam satu larutan
Contoh bahan :
One Bond F (J.Morita)
Prompt-L-Pop (ESPE)
F-2000 primer/adhesive
Kegunaan Bonding (yg lain)
Fissure Sealants
bahan dasar = komposit tanpa filler
dapat berupa polyalkenoate cement (GIC)
u/ menutup fisur yang dalam
Orthodontics Attachment
Melekatkan alat orto cekat
Adhesive Restoration
Melekatkan tumpatan (amalgam) atau C&B
Sekian dan terima kasih
Wassalam