Instalasi Central Sterile Supply Department CSSD Instalasi Gas Medis

melakukan harus sesuai prosedur yang ditetapkan dengan alat pelindung diri yang memadai. Kegiatan yang dilakukan meliputi: i. melakukan perhitungan dosis secara akurat ii. melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesuai iii. mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan iv. mengemas dalam pengemas tertentu v. membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku Faktor yang perlu diperhatikan pada penanganan obat kanker adalah ruangan khusus yang dirancang dengan kondisi yang sesuai, lemari pencampuran biological safety cabinet, HEPA filter, alat pelindung diri, sumber daya manusia yang terlatih, dan cara pemberian obat kanker.

2.6 Instalasi Central Sterile Supply Department CSSD

Central Sterile Supply Department CSSD atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unit atau departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang membutuhkan kondisi steril dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Tugas CSSD di rumah sakit adalah menurut Depkes RI a 2009 adalah melakukan proses sterilisasi alatbahan, mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, disinfeksi maupun sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu, melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi nosokomial, memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi dan mengevaluasi hasil sterilisasi. Universitas Sumatera Utara Untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dari ruang kotor ke ruang bersih, maka ruangan CSSD dibagi menjadi 5 bagian Depkes RI a a. ruang dekontaminasi: terjadi proses penerimaan barang kotor, melakukan dekontaminasi dan pembersihan. , 2009: b. ruang pengemasan alat: untuk melakukan pengemasan dan penyimpanan alatbarang bersih. c. ruang produksi dan prossesing d. ruang sterilisasi e. ruang penyimpanan barang steril

2.7 Instalasi Gas Medis

Penggunaan gas medis pada sarana pelayanan kesehatan diatur berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1439MenkesSKXI2002. Instalasi gas medis adalah salah satu instalasi penunjang di rumah sakit yang memiliki seperangkat sentral gas medis. Gas medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang digunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan. Instalasi pipa gas medis adalah seperangkat prasarana perpipaan beserta peralatan yang menyediakan gas medis tertentu yang dibutuhkan untuk penyaluran gas medis ke titik outlet ke ruang tindakan dan ruang perawatan. Sentral gas medis adalah seperangkat prasarana peralatan dan atau tabung gasliquid yang menyimpan beberapa gas medis tertentu yang dapat disalurkan melalui pipa instalasi gas medis. Outlet adalah keluaran gas medis melalui dinding. Sesuai dengan SK Menkes No. 1439MenkesSKXI2002 tentang penggunaan gas medis pada sarana pelayanan kesehatan antara lain Gas Oksigen tabung 1m 3 , 2m 3 , 6m 3 , Oksigen cair tangki, Gas N 2 O tabung 25 kg, Gas CO 2 , Universitas Sumatera Utara Udara Tekan UT, Siklopropana C 3 H 6 , Helium, Vaccum suction, dan Mixture gas yang terdiri dari O 2 + N 2 ; O 2 + CO 2 ;He + O 2 ; N 2 O + O 2 + N 2 . Universitas Sumatera Utara

BAB III TINJAUAN KHUSUS RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

3.1 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik mempunyai 16 pelayanan medis spesialistik dan subspesialistik yang luas, sehingga RSUP H. Adam Malik termasuk rumah sakit kelas A. Hal ini juga sesuai dengan SK Menkes No. 335MenkesSKVII1990 yang menetapkan RSUP H. Adam Malik sebagai rumah sakit kelas A yang berlokasi di Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan Kotamadya Medan Provinsi Sumatera Utara. RSUP H. Adam Malik ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502MenkesSKIX1991. RSUP H. Adam Malik juga sebagai pusat rujukan wilayah pembangunan A yang meliputi provinsi Sumatera Utara, NAD dan Riau. Berdasarkan SK Menkeu No. 280KMK.052007 dan SK Menkes No.756MenkesSKVI2007 tepatnya pada Juni 2007 RSUP H. Adam Malik telah berubah status menjadi Badan Layanan Umum BLU bertahap dengan tetap mengikuti pengarahan-pengarahan yang diberikan oleh Ditjen Yanmed dan Departemen Keuangan untuk perubahan status menjadi BLU penuh. Pemberdayaan dan kemandirian instalasi dan SMF harus diwujudkan dengan ditetapkannya status RSUP H. Adam Malik menjadi BLU, untuk mewujudkan hal ini perlu, dan dilakukan penyesuaian organisasi yang didukung oleh Permenkes RI No 244MenkesPerIII2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP H. Adam Malik tanggal 11 Maret 2008. Peraturan ini menyatakan bahwa RSUP H. Adam Malik adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di Universitas Sumatera Utara