BAB III PENGENALAN ALAT DAN CARA KERJA MESIN

(1)

3.1 Pengenalan Sistem dan Cara Kerja Eretan pada Mesin Bubut 3.1.1 Pengertian Eretan pada Mesin Bubut

Eretan atau eretan adalah suatu rangkaian komponen-komponen yang ada pada mesin bubut yang befungsi untuk mengatur dalam maupun arah penyayatan pada saat melakukan pembubutan atau dengan kata lain untuk menghantarkan pahat dalam melakukan penyayatan. Eretan ini duduk diatas meja mesin sehingga memungkinkan untuk dapat bergerak maju mundur atau bahkan bergerak menyilang.

Untuk menggerakannya dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan sumbu pembawa atau dengan poros transporteur maupun secara manual yaitu dengan memutar roda pemutar yang dihubungkan dengan batang bergigi pada mesin (badan mesin). Pada eretan terdiri dari tiga macam, yaitu:

a) Eretan bawah b) Eretan silang c) Eretan atas

Pada eretan atas dilengkapi juga dengan rumah pahat atau yang sering disebut toolpost yang gunanya untuk menempatkan pahat. Eretan pahat ini juga dapat diputarkan sesuai dengan posisi pahat yang kita inginkan, sehingga memungkinkan kita untuk dapat membubut dengan bermacam-macam bentuk benda kerja.


(2)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya diawal-awal bab ini bahwa untuk menggerakkan eretan dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan poros pembawa ataupun transporteur yang dipasang sepanjang mesin bubut bagian depan. Adapun penggunaan dari poros-poros tersebut yaitu:

a) Poros pembawa dipakai pada pembubutan meratakan bidang rata, baik secara horizontal ataupun menyilang (cross).

b) Poros transporteur dipakai untk pembubutan ulir (mengulir)

Poros pembawa mempunyai alur pasak sepanjang poros yang berguna untuk memutarkan roda gigi cacing yang ada pada eretan secara otomatis, akan tetapi ada kalanya poros pembawa berbebtuk segi enam, hanya disini alur pasak tidak diperlukan lagi. Sedangkan pada pada poros transporteur berbentuk panjang yang mana sepanjang porosnya berbentuk ulir segi empat.

Apabila suatu mesin bubut tidak terdapat poros pembawa, maka pada poros transportirnya disamping diulir. Juga mempunyai alur pasak sepanjang yang berfungsi sebagai poros pembawa. Hal ini biasanya terdapat pada mesin bubut yang besar dan panjang.

3.1.2 Prinsip Dasar dan Cara Kerja Eretan

Eretan bekerja dengan adanya pemindahan putaran dari sistem transmisi daya mesin bubut ke poros pembawa atau juga transporteur. Putaran dari transmisi daya diperkecil menjadi lebih rendah pada poros pembawa atau transporteur sehingga kecepatan penyayatan yang digunakan oleh eretan pada saat melakukan sayatan otomatis adalah hanya putaran yang sesuai dan tidak tidak terlalu cepat. Dari putaran poros pembawa dan transporteur itulah eretan bekerja otomatis dengan memperkerjakan roda-roda gigi yang ada didalam box gear eretan. Putaran awalnya diteruskan dari motor penggerak ke eretan melalui transmisi oleh pinion yang dalam hal ini berperan sebagai driver gear pada poros pembawa, kemudian diteruskan kedalam roda-roda gigi yang ada didalam box. Dari situlah eretan bekerja sesuai putaran yang dipilih.


(3)

Gambar 3.1 Susunan roda gigi di dalam box gear eretan

Cara kerja pada eretan berdasarkan hubungan poros pembawa dan roda gigi pada eretan terbagi menjadi 3, yaitu cara kerja saat penyayatan dan menggeser eretan secara manual menggunakan handle, saat penyayatan otomatis horizontal dan saat penyatan otomatis melintang (cross).


(4)

1) Cara kerja eretan saat penyayatan dan menggeser secara manual

Gambar 3.2 Cara kerja manual eretan

Maksud dari cara kerja ini adalah cara kerja pada saat operator hendak menyayat manual menggunkan handle atau hanya sekedar memindahkan posisi eretan secara cepat tanpa menyayat. Pada cara kerja manual ini handle/tuas netral. Maka putaran dari sistem transmisi daya diteruskan oleh poros pembawa yang terhubung langsung dengan pinion gear karena terdapat pasak disepanjang poros. Kemudian sesuai yang tertera pada gambar 3.2, putaran tersebut hanya sampai pada common gear, yaitu gear yang terus berputar selama mesin berputar. Sehingga posisi ini disebut dengan posisi netral. Maka eretan digerakan dengan menggunakan handle, baik untuk menyayat ataupun untuk memindahkan posisi eretan/tool. Saat memindahkan eretan secara manual maka pinion gear berhubungan dengan batang bergigi pada mesin (rack gear) sehingga eretan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara lurus sepanjang mesin (horizontal).


(5)

2) Cara kerja eretan saat menyayat otomatis horizontal (searah sumbu benda kerja).

Gambar 3.3 Cara kerja saat penyayatan

Pada waktu eretan hendak digunakan untuk menyayat otomatis horizontal maka handle/tuas mendorong common gear sehingga berhubungan dengan horizontal cutting gear dan urutan hubungan putarannya adalah sebagai berikut: Poros pembawa – driver gear – driven gear –common gear – horizontal cutting gear – gear penghubung – rack gear. Dengan demikian eretan akan bekerja otomatis menyayat horizontal dengan acuan rack gear yang ada pada badan mesin.


(6)

3) Cara kerja saat menyayat otomatis melintang (cross)

Cara kerja saat penyayatan otomatis melintang secara prinsip sebenarnya sama dengan saat penyayatan horizontal, namun dalam hal ini common gear berhubungan dengan cross cutting gear karena handle ditarik, kemudian cross cutting gear berhubungan dengan roda gigi pada toolpost sehingga yang berjalan otomatis adalah arah melintang.

Gambar 3.4 Cara kerja saat penyayatan 3.2 Eretan Pada Mesin Bubut Tipe MS-850G

Menurut bentuk poros pembawanya, mesin bubut MS-850G mempunyai eretan yang poros pembawanya berbentuk shaft dengan alur pasak sepanjang shaft.

3.2.1 Komponen-komponen utama

Komponen-komponen utama pada eretan dimesin bubut type MS-850G diantaranya adalah:

1) Rangka (Box) eretan

Rangka merupakan tempat dimana hampir semua komponen ditempatkan. Rangka ini dibuat dengan dicor (dicetak) ditambah dengan satu plat penutup yang diikat dengan baut. Rangka berfungsi sebagai tempat kerja eretan sekaligus


(7)

tumpuan boshing pada saat roda gigi-roda gigi didalamnya berputar. Bagian atasnya tidak tertutup dengan tujuan untuk mengubungkan roda gigi pada eretan (cross cutting gear) dan roda gigi pada toolpost.

Gambar 3.5 Rangka eretan 2) Penutup (cover)

Penutup disini menjadi pendukung rangka untuk menahan beban. Ada beberapa komponen yang terletak disini seperti handle penyayatan otomatis dan rumahnya. Terdapat alur pada penutup ini untuk membedakan posisi netral, penyayatan horizontal atau penyayatan melintang.

Gambar 3.6 Cover


(8)

Roda pemutar adalah suatu komponen pada eretan yang berfungsi untuk meneruskan putaran yang diusahakan oleh tangan operator agar dalam pemindahan posisi bisa dilakukan secara manual dan mempermudah perpindahan posisi tanpa menyayat. Roda pemutar dibuat besar diameternya bengan tujuan supaya kerja tangan operator ringan karena torsi yang dihasilkan tangan lebih besar dibanding dengan handle yang dibuat kecil diameternya.

Gambar 3.7 Roda Pemutar dan tuas 4) Roda gigi lurus

Roda gigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel. Dibandingkan dengan jenis roda gigi yang lain roda gigi lurus ini paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining) sehingga harganya lebih murah. Roda gigi lurus ini cocok digunakan pada sistim transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak menimbulkan gaya aksial.

Gambar 3.8 Roda gigi lurus


(9)

Bevel gear disebut juga dengan roda gigi payung adalah jenis gigi yang berbentuk seperti kerucut terpancung. Salah satu keistimewaannya dalam mentransmisikan daya adalah daya dapat ditransmisikan dari suatu poros ke poros lainnya yang posisi kedua poros saling bersilangan membentuk sudut 900 (posisi antara kedua poros tegak lurus) dan dapat juga kedua poros membentuk sudut yang lebih besar 900 atau lebih kecil 900 (450 sampai dengan 1350).

Gambar 3.9 Bevel gear 6) Poros

Komponen ini digunakan untuk menumpu roda gigi yang berfungsi sebagai penerus putaran. Poros juga salah satu elemen mesin yang digunakan untuk memindahkan daya dari satu tempat ke tempat yang lain. poros menyalurkan gaya dengan menggunakan gaya tangensial. Dalam hal ini poros berfungsi seabagai tempat dudukan roda gigi dan menyalurkan daya ke roda gigi.

Gambar 3.10 Poros bertangga


(10)

Roda gigi mahkota digunakan untuk mentransmisikan daya yang letak porosnya sejajar. Dalam sistem kerja eretan roda gigi mahkota bekerja untuk meneruskan putaran dari common gear ke horizontal cutting gear maupun cross cutting gear.

Gambar 3.11 Roda gigi mahkota 8) Bracket

Bracket adalah tempat handel yang berfungsi untuk menarik dan mendorong common gear untuk menentukan kerja eretan. Housing ini menempel pada penutup rangka yang diikat dengan 3 baut.

Gambar 3.12 Bracket 9) Bantalan luncur

Pada komponen yang terus-menerus berputar, dudukannya dipasang bantalan yang terbuat dari kuningan dengan tujuan mencegah keausan pada komponen sehinnga yang aus adalah bantalan itu sendiri (bantalan dkalahkan). Selain mencegah keausan bantalan juga dapat memendam kotoran-kotoran hasil sisa gesekan komponen sehingga keadaan sekitar terjaga kebersihannya.

Gambar 3.13 Bantalan luncur 10) Poros bergigi


(11)

Sama halnya dengan roda gigi lurus, poros bergigi berfngsi untuk mentransmisikan daya yang letaknya paralel. Namun bedanya dalam hal ini poros bergigi menyatu langsung dengan porosnya.

Gambar 3.14 Poros bergigi 11) Pasak

Pasak adalah elemen mesin yang digunakan untuk menyambung dua bagian batang dan untuk menjaga hubungan putaran relatif antara poros dari mesin dengan elemen seperti roda gigi, roda rantai, pulley, sprocket, cam, fly well (roda gila) dan lain sebagainya.

Gambar 3.15 Pasak 12) Poros pembawa

Poros pembawa berfungsi untuk meneruskan putaran dari sistem transmisi daya mesin ke sisitem kerja eretan melalui roda gigi payung. Di sepanjang poros terdapat alur pasak, karena pasak bergerak sepanjang poros saat eretan bergerak berpindah-pindah posisi.


(12)

Gambar 3.16 Poros pembawa 13) Transporteur (Poros mengulir)

Poros transporteur berbentuk poros panjang yang mana sepanjang porosnya berbentuk ulir trapesium. Poros ini dipakai pada saat mengulir.

Gambar 3.17 Poros transporteur 3.2.2 Trouble Shooting

Trouble shooting yang dimaksud disini adalah menganalisis dari cara kerja eretan terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerusakan atau keausan pada komponen-komponen dari rangkaian sistem kerja eretan tersebut. Kerusakan tersebut baik karena human error itu sendiri maupun karena memang usianya yang sudah tua dan aus dengan sendirinya. Dibawah ini penulis akan memaparkan kemungkinan-kemungkinan kerusakan/kelainan yang bisa saja terjadi pada eretan.

Tabel 3.1 Kemungkinan Kerusakan Yang Terjadi pada Eretan


(13)

.

1) Eretan otomatis tidak berfungsi

 Terjadi keausan pada roda gigi pengantar otomatis

 Pinion gear aus

 Ganti

 Ganti 2) Suara abnormal pada

saat mesin running

 Pelumas habis

 Boshing aus

 Ada benda asing didalam box

 Tambah pelumas

 Ganti

 Periksa 3) Poros mengulir macet

atau tidak berfungsi

 Rumah poros transporteur kemasukan bram

 Pemasangan rumah poros transporter terbalik

 Rumah poros transporteur aus

 Bersihkan

 Bongkar

4) Tuas otomatis mudah goyah

 Spring pada komponen tersebut sudah berkurang kekuatannya

 Ganti

3.2.3 Kerusakan dan Cara Perbaikan Pada Eretan MS-850G

Kerusakan yang terjadi pada eretan MS-850G yang ada di LLK-BS adalah tidak berfungsinya eretan otomatis arah menyilang yang biasanya dipakai untuk melakukan pembubutan rata muka. Hal tersebtut diakibatkan oleh aus-nya naff gear pengantar otomatis sehingga apabila tuas otomatis menggeser common gear, gear pengantar otomatis malah terdorong dan tidak berkaitan dengan common gear. Hal itu menyebabkan putaran dari common gear tidak diteruskan ke roda gigi pegantar otomatis.

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis melakukan perbaikan pada eretan tersebut, diantaranya yaitu:

1) Membersihkan komponen dan melumasinya dengan pelumas agar komponen tidak berkarat. Karena saat dilakukan pembongkaran, pelumas


(14)

pada eretan sudah tercampur dengan air coolant. Sehingga menyebabkan komponen berkarat.

2) Menambahkan ring pelengkap (spacer) yang terbuat dari kuningan pada celah yang aus didekat naff roda gigi pengantar otomatis arah melintang dengan tujuan sebagai landasan ketika common gear bergeser sehingga common gear dan roda gigi pengantar otomatis berkaitan.

Untuk mencegah kerusakan yang fatal pada eretan, maka kita harus melakukan perawatan berkala. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Mengganti pelumas berdasarkan lamanya pelumas dipakai.

2) Mengganti pelumas berdasarkan kualitas pelumas, apakah masih bagus atau sudah kotor.

3) Selain itu, perlu juga dperhatikan untuk operator mesin agar melakukan pembubutan sesuai standar pemakanan yang dianjurkan oleh instruktur demi menjaga kondisi eretan.


(1)

Bevel gear disebut juga dengan roda gigi payung adalah jenis gigi yang berbentuk seperti kerucut terpancung. Salah satu keistimewaannya dalam mentransmisikan daya adalah daya dapat ditransmisikan dari suatu poros ke poros lainnya yang posisi kedua poros saling bersilangan membentuk sudut 900 (posisi antara kedua poros tegak lurus) dan dapat juga kedua poros membentuk sudut yang lebih besar 900 atau lebih kecil 900 (450 sampai dengan 1350).

Gambar 3.9 Bevel gear 6) Poros

Komponen ini digunakan untuk menumpu roda gigi yang berfungsi sebagai penerus putaran. Poros juga salah satu elemen mesin yang digunakan untuk memindahkan daya dari satu tempat ke tempat yang lain. poros menyalurkan gaya dengan menggunakan gaya tangensial. Dalam hal ini poros berfungsi seabagai tempat dudukan roda gigi dan menyalurkan daya ke roda gigi.

Gambar 3.10 Poros bertangga


(2)

Roda gigi mahkota digunakan untuk mentransmisikan daya yang letak porosnya sejajar. Dalam sistem kerja eretan roda gigi mahkota bekerja untuk meneruskan putaran dari common gear ke horizontal cutting gear maupun cross cutting gear.

Gambar 3.11 Roda gigi mahkota 8) Bracket

Bracket adalah tempat handel yang berfungsi untuk menarik dan mendorong common gear untuk menentukan kerja eretan. Housing ini menempel pada penutup rangka yang diikat dengan 3 baut.

Gambar 3.12 Bracket 9) Bantalan luncur

Pada komponen yang terus-menerus berputar, dudukannya dipasang bantalan yang terbuat dari kuningan dengan tujuan mencegah keausan pada komponen sehinnga yang aus adalah bantalan itu sendiri (bantalan dkalahkan). Selain mencegah keausan bantalan juga dapat memendam kotoran-kotoran hasil sisa gesekan komponen sehingga keadaan sekitar terjaga kebersihannya.

Gambar 3.13 Bantalan luncur 10) Poros bergigi


(3)

Sama halnya dengan roda gigi lurus, poros bergigi berfngsi untuk mentransmisikan daya yang letaknya paralel. Namun bedanya dalam hal ini poros bergigi menyatu langsung dengan porosnya.

Gambar 3.14 Poros bergigi 11) Pasak

Pasak adalah elemen mesin yang digunakan untuk menyambung dua bagian batang dan untuk menjaga hubungan putaran relatif antara poros dari mesin dengan elemen seperti roda gigi, roda rantai, pulley, sprocket, cam, fly well (roda gila) dan lain sebagainya.

Gambar 3.15 Pasak 12) Poros pembawa

Poros pembawa berfungsi untuk meneruskan putaran dari sistem transmisi daya mesin ke sisitem kerja eretan melalui roda gigi payung. Di sepanjang poros terdapat alur pasak, karena pasak bergerak sepanjang poros saat eretan bergerak berpindah-pindah posisi.


(4)

Gambar 3.16 Poros pembawa 13) Transporteur (Poros mengulir)

Poros transporteur berbentuk poros panjang yang mana sepanjang porosnya berbentuk ulir trapesium. Poros ini dipakai pada saat mengulir.

Gambar 3.17 Poros transporteur 3.2.2 Trouble Shooting

Trouble shooting yang dimaksud disini adalah menganalisis dari cara kerja eretan terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerusakan atau keausan pada komponen-komponen dari rangkaian sistem kerja eretan tersebut. Kerusakan tersebut baik karena human error itu sendiri maupun karena memang usianya yang sudah tua dan aus dengan sendirinya. Dibawah ini penulis akan memaparkan kemungkinan-kemungkinan kerusakan/kelainan yang bisa saja terjadi pada eretan.

Tabel 3.1 Kemungkinan Kerusakan Yang Terjadi pada Eretan


(5)

.

1) Eretan otomatis tidak berfungsi

 Terjadi keausan pada roda gigi pengantar otomatis

 Pinion gear aus

 Ganti

 Ganti 2) Suara abnormal pada

saat mesin running

 Pelumas habis

 Boshing aus

 Ada benda asing didalam box

 Tambah pelumas

 Ganti

 Periksa 3) Poros mengulir macet

atau tidak berfungsi

 Rumah poros transporteur kemasukan bram

 Pemasangan rumah poros transporter terbalik

 Rumah poros transporteur aus

 Bersihkan

 Bongkar

4) Tuas otomatis mudah goyah

 Spring pada komponen tersebut sudah berkurang kekuatannya

 Ganti

3.2.3 Kerusakan dan Cara Perbaikan Pada Eretan MS-850G

Kerusakan yang terjadi pada eretan MS-850G yang ada di LLK-BS adalah tidak berfungsinya eretan otomatis arah menyilang yang biasanya dipakai untuk melakukan pembubutan rata muka. Hal tersebtut diakibatkan oleh aus-nya naff gear pengantar otomatis sehingga apabila tuas otomatis menggeser common gear, gear pengantar otomatis malah terdorong dan tidak berkaitan dengan common gear. Hal itu menyebabkan putaran dari common gear tidak diteruskan ke roda gigi pegantar otomatis.

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis melakukan perbaikan pada eretan tersebut, diantaranya yaitu:

1) Membersihkan komponen dan melumasinya dengan pelumas agar komponen tidak berkarat. Karena saat dilakukan pembongkaran, pelumas


(6)

pada eretan sudah tercampur dengan air coolant. Sehingga menyebabkan komponen berkarat.

2) Menambahkan ring pelengkap (spacer) yang terbuat dari kuningan pada celah yang aus didekat naff roda gigi pengantar otomatis arah melintang dengan tujuan sebagai landasan ketika common gear bergeser sehingga common gear dan roda gigi pengantar otomatis berkaitan.

Untuk mencegah kerusakan yang fatal pada eretan, maka kita harus melakukan perawatan berkala. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Mengganti pelumas berdasarkan lamanya pelumas dipakai.

2) Mengganti pelumas berdasarkan kualitas pelumas, apakah masih bagus atau sudah kotor.

3) Selain itu, perlu juga dperhatikan untuk operator mesin agar melakukan pembubutan sesuai standar pemakanan yang dianjurkan oleh instruktur demi menjaga kondisi eretan.