Latar Belakang RENSTRA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 2011 2015

1 RENSTRA DISHUTBUN BULUKUMBA TAHUN 20 11-20 15 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, menyatakan bahwa dasar untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem perencanaan perangkat daerah yang dikenal dengan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah Renstra SKPD. Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan tanggung jawab Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang didalanya memuat Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah dan Standar Pelayanan Minimal SPM. Renstra SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bulukumba Tahun 2011-2015 akan digunakan sebagai bahan rujukan dan referensi dalam membuat atau menetapkan Rencana Kerja Renja dinas yang nantinya akan tertuang dalam bentuk kegiatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas tiap tahunnya. Rencana strategi merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisir secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis. Perencanaan strategic merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan yang dihadapi dalam milenium ketiga ini. Perencanaan strategic merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat oleh pimpinan 2 RENSTRA DISHUTBUN BULUKUMBA TAHUN 20 11-20 15 puncak untuk diimplementasikan oleh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Penjabaran visi pertanian yang didalamnya tercakup pembangunan sub sektor perkebunan perlu ditempuh langkah penyesuaian dan perubahan arah pendekatan dan orientasi dibanding dengan periode sebelumnya tentang hal-hal sebagai berikut ; a. Dari pendekatan yang berorientasi peningkatan produksi kepada pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang bernuansa berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan terdesentralisasi. b. Dari pendekatan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman kepada pendekatan peningkatan produktivitas usahatani melalui pemanfaatan asset agribisnis secara optimal berdaya saing. c. Dari pendekatan hanya penggunaan paket teknologi konvensionalbaku yang mengandalkan penggunaan agro input dari luar sistem pertanian kepadapendekatan paket teknologi yang tersedia dan diterima oleh budaya setempat, diantaranya dengan menggunakan agro input dari internal sistem pertanian berkelanjutan. d. Dari pendekatan yang lebih berorientasi pada pengembangan komoditas utamatradisional pada wilayah konvensional, kepada pendekatan berbagai komoditas lainnya yang secara teknis sesuai dan tersedia peluang pasarnya, termasuk komoditas lokal spesifik serta pengembangan pada wilayah bukaan baru berkerakyatan dan terdesentralisasi. e. Dari pendekatan penyelenggaraan pembangunan yang bertumpu pada peran pemerintah, kepada pendekatan pelayanan, fasilitasi, pendampingan, advokasi dan penciptaan iklim yang bertumpu pada peran serta masyarakat UKM, Koperasi, dan dunia usaha partisipatif. Dari perspektif pelaksanaan prioritas pembangunan bidang sumberdaya alam dan lingkungan hidup, pembangunan kehutanan ditujukan guna memberikan dampak pada pemanfaatan sumberdaya hutan untuk pembangunan ekonomi, serta peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup. Prioritas pembangunan sumber 3 RENSTRA DISHUTBUN BULUKUMBA TAHUN 20 11-20 15 daya alam dan lingkungan hidup yang terkait diarahkan pada 2 dua prioritas bidang, yaitu : 1. Ketahanan Pangan dan revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan, dengan 2 dua fokus prioritas, terdiri dari : a. Peningkatan produksi dan produktivitas untuk memenuhi ketersediaan pangan dan bahan baku industri dari dalam negeri. b. Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan kehutanan. c. Peningkatan kapasitas masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan. 2. Peningkatan Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya hutan, dengan 4 empat fokus prioritas, meliputi : a. Pemantapan kawasan hutan b. Konservasi keaneka ragaman hayati dan perlindungan hutan c. Peningkatan fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai DAS d. Pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan Melalui perubahan pendekatan orientasi yang dimaksud yang berlangsung dalam satu proses bertahap, berkelanjutan dan konsisten, proses, berkelanjutan sub sektor diharapkan akan dapat turut berperan dalam mengemban pembangunan ekonomi dan pembangunan daerah. Rencana strategik ini dimaksudkan untuk memberikan arah penyelenggaraan pembangunan kehutanan dan perkebunan selama lima tahun mendatang dengan maksud menyatakan gerak langkah seluruh unsur kehutan dan perkebunan dalam mencapai tujuan pembangunan kehutanan dan perkebunan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bulukumba menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Renstra – SKPD yang diharapakan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan tindakan sekaligus sebagai bahan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dicapai. Rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Darah merupakan suatu dokumen yang memuat serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat oleh suatu instansi dinas untuk diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi 4 RENSTRA DISHUTBUN BULUKUMBA TAHUN 20 11-20 15 dalama rangka pencapaian tujuan organisasi. Olehnya itu dokumen Perencanaan Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah Renstra SKPD merupakan bagian yang terintegrasi dengan dokumen perencanaan lainnya yang dibuat atau dihasilkan oleh pemerintah daerah. Perencanaan diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu; 1 Perencanaan Jangka Panjang, 2 Perencanaan Jangka Menengah 3 Perencanaan Jangka Pendek. Renstra SKPD adalah salah satu jenis perencanaan jangka menengah yang didalamnya memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi dalam pencapaian tujuan organisasi. Dalam implementasi kegiatannya perlu dukungan dengan dokumen perencanaan lainnya, sebagai operasional anggaran budget Opertaional Planning, yang termuat dalam Arah Kebijakan Umum AKU. Dalam Dokumen ini memuat petunjuk dan ketentuan-ketentuan umum yang disepakati sebagai pedoman dalam penyusunan anggaran, yang selanjutnya menjadi dasar untuk penilaian kinerja keuangan daerah selama satu tahun anggaran. Selanjutnya Renstra SKPD ini juga terkait dengan penjabaran implementasi kegiatannya setiap tahun yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja Tahunan RKT Dinas, dan dijabarkan lebih luas dalam Rencana Pembangunan Tahunan Daerah Kabupaten. Repetada merupakan aspirasi dan kesatuan pandangan yang sinergis dari dan untuk berbagai pelaku pembangunan, yaitu pemerintah, swasta dan seluruh masyarakat.

1.2. Landasan Hukum